Di dunia Douluo, di mana jiwa bela diri menentukan takdir seseorang, hanya yang memiliki kekuatan luar biasa yang bisa berdiri di puncak.
Jiwa bela diri seperti Palu Houtian, Tyrannosaurus Rex Petir Biru, Macan Putih, atau Kucing Roh Nether menjadi simbol kejayaan dan dominasi.
Di tengah para jenius yang mengendalikan petir dan membangkitkan roh buas, Shank memiliki jiwa beladiri yang hanya memilki kemampuan fisik.
"Aku bisa melakukan keterampilan fisik..."
Saat ditanya oleh para genius apa keterampilan jiwa bela dirinya Shank tetap teguh dan menjawab Keterampilan Fisik.
Tidak ada energi petir, tidak ada roh buas, hanya tubuhnya yang ditempa hingga batas tertinggi.
Ketika yang lain mengandalkan kekuatan eksternal, ia mengandalkan dirinya sendiri.
Namun, apakah benar hanya itu yang ia miliki? Atau mungkin, di balik kekuatan fisik yang tampak sederhana ini, tersembunyi sesuatu yang jauh lebih mengerikan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mimpi Fiksi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 5
Sang master berkata bahwa batas dari apa yang dapat diserap oleh cincin jiwa pertama adalah cincin jiwa yang disediakan oleh binatang buas berusia 420 tahun, jadi dia tidak memburu bambu tunggal yang cocok untuk jiwa bela diri Tang San dan terus berjalan lebih dalam ke Hutan Perburuan Jiwa.
Binatang jiwa yang ditemui selanjutnya sebagian besar adalah binatang yang telah berkultivasi selama sepuluh tahun, termasuk kucing tutul, serigala hutan, tanaman merambat hijau, dan beberapa burung terbang.
Ketiga orang itu mengikuti Luo Sanpao dari pagi hingga sore.
Shank menyadari bahwa tidak ada satupun binatang berjenis jiwa yang terlihat sejak setengah jam yang lalu.
Menatap lembah di depannya, dia bertanya-tanya apakah mereka bertiga telah melewati Hutan Perburuan Jiwa dan mencapai pintu masuk di sisi lain Hutan.
Luo Sanpao yang sudah mendaki lembah gunung sambil memikirkan masa lalunya, tiba-tiba berteriak dengan mendesak.
Dengan bantuan induksi dirinya sendiri dan roh bela diri, Guru buru-buru berkata, "Hati-hati, ada binatang buas jiwa di depan..."
Tang San bereaksi paling cepat, cepat-cepat mendesak kekuatan jiwanya untuk bersiap melakukan Langkah Bayangan Hantu dan diam-diam memuat pegas untuk anak panah lengan diamnya.
Shank tertegun sejenak, lalu dia memanggil jiwa bela dirinya dan merasuki tubuhnya.
Setelah melakukan persiapan, mereka dengan hati-hati mengikuti jejak sang guru dan tiba di lembah. Setelah melihat pemandangan di bawah lembah dengan jelas, Shank, sang guru, dan Tang San tercengang.
Di dasar lembah, saya melihat makhluk jiwa yang menyerupai ular, panjangnya sekitar empat meter, setebal ember, dan ditutupi sisik hijau.
Ia terjerat dengan makhluk jiwa mirip kera yang ditutupi rambut emas.
Kedua makhluk jiwa itu memancarkan kekuatan jiwa berwarna kuning.
Lalu Sang guru berkata dengan gembira: "Ular Mandala dan Kera King Kong adalah binatang buas yang berumur seratus tahun lebih."
Jiwa bela diri Shank adalah jiwa bela diri aslinya, dan cincin jiwa yang disediakan oleh binatang jiwa tipe kera adalah yang paling cocok.
Adapun Ular Mandala, secara alami cocok dengan jiwa bela diri Tang San, Rumput Perak Biru.
Setelah mengamati dengan saksama beberapa saat, sang guru berkata: "Xiao San, Xiao Shank, kalian berdua sungguh beruntung."
"Ular Mandala dan Kera King Kong sudah kelelahan setelah bertarung satu sama lain dan Sekarang adalah kesempatan terbaik untuk memburu mereka dan mendapatkan cincin roh."
Setelah berkata demikian, sang guru mengeluarkan dua belati baja halus dari pembimbing jiwanya dan menyerahkannya kepada Shank dan Tang San, seraya berkata: "Xiao Shank, kau pergi membunuh Kera King Kong dan Xiao San, kau pergi membunuh Ular Mandala."
"Kelemahan fatal Kera King Kong adalah matanya, dan titik fatal Ular Mandala adalah mulutnya."
Shank dan Tang San saling berpandangan setelah menerima belati yang diserahkan sang guru, lalu berjalan hati-hati menuju Kera King Kong dan Ular Mandala yang tengah terjerat satu sama lain.
Melihat jejak di sekitar, tidak sulit untuk menemukan bahwa Kera King Kong dan Ular Mandala telah bertarung satu sama lain untuk waktu yang lama.
Sekarang mereka bahkan tidak punya kekuatan untuk bergerak dan hanya bisa melihat Shank dan Tang San semakin dekat.
Shank menatap Tang San dan berkata, "Xiao San, pergilah dulu dan ular sangat berbahaya."
Setelah mendengar kata-kata Shank, Tang San mengangguk sedikit, lalu melemparkan belati baja halus di tangannya sejauh tiga meter dari Ular Mandala.
Belati itu terbang keluar dan menusuk mulut ular Mandala dengan ketepatan yang luar biasa.
Lalu pupil ular Mandala yang tadinya berkilauan dengan cahaya kuning, perlahan-lahan menjadi gelap.
Kekuatan jiwa dalam tubuhnya muncul dari tubuhnya dan mengembun menjadi cincin jiwa kuning di udara.
Setelah memastikan bahwa Ular Mandala telah mati, Shank mendatangi Kera King Kong yang sedang sekarat.
Belati itu ditusukkan ke otak melalui mata si Kera King Kong.
Dan Tak lama kemudian, kekuatan jiwa Kera King Kong meluap dan mengembun menjadi cincin jiwa berwarna kuning.
Sang guru juga mendatangi Shank dan Tang San, melihat ke arah cincin roh kuning yang melayang di atas kepalanya, lalu berputar perlahan dan berkata: "Ketika ular dan kera bertarung, guru roh akan diuntungkan..."
"Xiao San, Xiao Shank, serap dan perbaiki cincin roh itu sesuai dengan metode yang aku ajarkan kemarin."
Shank dan Tang San keduanya menunjukkan senyum bahagia di wajah mereka.
Kemarin, sang guru memberi tahu mereka berdua betapa berbahayanya memburu binatang roh.
Namun tak seorang pun menyangka bahwa mereka sebegitu beruntungnya sehingga kebetulan bertemu dengan dua makhluk berjiwa yang cocok dan saling membunuh.
Shank bertanya-tanya apakah karena dia, sang penjelajah waktu, bertindak bersama dengan Tang San, sang penjelajah waktu, sehingga dia sangat beruntung dapat bertemu dengan pertarungan antara ular dan kera, dan sang master jiwa pun diuntungkan.
Sembari memikirkannya, Shank duduk bersila dan mengaktifkan kekuatan jiwanya untuk memanggil jiwa bela dirinya, lalu mengaktifkan kekuatan jiwanya untuk menarik cincin jiwa kuning yang dipadatkan oleh Kera King Kong ke jiwa bela dirinya.
“Tunggu sebentar, Shank, Kera King Kong ini telah berkultivasi selama 600 tahun.”
Sang guru tiba-tiba berbicara untuk menghentikan Shank, tetapi sudah terlambat.
Dia hanya bisa menyaksikan saat cincin jiwa Kera King Kong dipasangkan pada cincin jiwa Shank.
Shank hanya mendengar sang guru mencoba menghentikannya, lalu dia merasakan penglihatannya menjadi gelap dan kesadarannya tiba di suatu tempat yang gelap gulita, di mana banyak bola cahaya sedang melayang.
Pada saat ini, sebuah cincin jiwa kuning muncul di bawah kakinya, dan kemudian dua bola cahaya yang melayang di atas kepalanya tertarik dan jatuh di depan Shank.
Shank mengangkat tangannya dengan penasaran dan menangkap dua bola cahaya itu.
Saat dia menangkap bola cahaya itu, ide untuk memilih satu muncul di benaknya.
"Enam Gaya Angkatan Laut..."
"Serangan Putih Dewa Kematian..."
Empat kata ilusi "Enam Gaya Angkatan Laut" tiba-tiba muncul di bola cahaya di tangan kanan Shank, sementara empat kata "Serangan Putih Dewa Kematian" muncul di bola cahaya di tangan kirinya.
Tentu saja, Lu Tianyu tahu apa itu Enam Gaya Angkatan Laut dan Serangan Putih Dewa Kematian.
Itu adalah teknik fisik dari anime "One Piece" dan "Bleach" yang pernah dia tonton di kehidupan sebelumnya.
Setelah jeda yang cukup lama, Shnak akhirnya menyadari bahwa ide dalam benaknya adalah agar dia memilih keterampilan fisik.
Bukankah itu berarti keterampilan fisik yang kupilih adalah keterampilan jiwaku yang pertama? Bukankah dikatakan bahwa keterampilan jiwa yang diperoleh seorang master jiwa setelah menyerap cincin jiwa bersifat acak?
Shank ingin melihat sekelilingnya tetapi mendapati bahwa ia tidak bisa bergerak, yang berarti bahwa yang dapat ia lakukan sekarang hanyalah membuat pilihan.
Haruskah aku memilih bola cahaya Enam Gaya Angkatan Laut atau bola cahaya Serangan Putih Dewa Kematian milik Dewa Kematian? Jujur saja, sulit untuk mengatakan keterampilan fisik mana yang lebih kuat antara Enam Gaya Angkatan Laut dan Serangan Putih Dewa Kematian, karena keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan.
Enam gaya tersebut terbagi atas jurus mencukur yang dapat bergerak cepat, jurus langkah bulan yang dapat meloncat di dalam kehampaan, jurus badai yang dapat menendang bagai bilah pisau, jurus pistol jari yang memiliki daya tembus tombak, jurus melukis kertas yang dapat menghindari serangan terarah dengan tepat, dan jurus blok besi yang memiliki pertahanan super kuat.
Serangan Putih Dewa Kematian adalah teknik pertarungan jarak dekat yang canggih, dengan daya adaptasi yang kuat dan toleransi yang cukup untuk menghadapi semua pertarungan jarak dekat.
Dibandingkan dengan Serangan Putih Dewa Kematian, Enam Gaya Angkatan Laut praktis, terutama ketiga gaya Shave, Moon Step, dan Storm Kick memiliki karakteristik yang tidak dimiliki Serangan Putih Dewa Kematian.
Namun ketiga gerakan pistol jari, gambar kertas dan balok besi agak mengecewakan.
Tahukah kamu, master jiwa punya segala macam keterampilan jiwa.
Di antaranya adalah keterampilan jiwa dengan efek penguncian dan efek pemicu pasif.
Senjata jari dan lukisan kertas tidak berguna melawan master jiwa dengan efek pemicu pasif dan efek penguncian keterampilan jiwa.
Adapun balok besi, tidak perlu dijelaskan lagi.
Siapa yang menggunakan Enam Gaya Angkatan Laut akan dikalahkan oleh gaya ini.
Serangan Putih Dewa Kematian tidak memiliki seperangkat gerakan serangan yang pasti, tetapi jika ia berlatih hingga tingkat tinggi, kemampuan bertarung jarak dekatnya akan sangat mengerikan.
