NovelToon NovelToon
Rindu Dan Luka

Rindu Dan Luka

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / nikahmuda / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:62.4k
Nilai: 4.7
Nama Author: ibu ditca

Jika merindukan orang yang sudah tiada adalah hal menyakitkan, mungkin tidak selamanya seperti itu yang di rasakan oleh seseorang.
Dia merindukannya tapi di satu sisi ia ingin menjauh dan pergi darinya demi kebahagian orang yang ia sayangi.
Dan semua kenangan yang pernah tercipta akan kah hilang seiring dengan luka yang sudah terlalu lama bertahta???

Selamat datang di tulisan receh Mak Othor 😊
Biar ngga gagal paham, silahkan mampir ke Riang (sadar diri) lebih dulu 🙏🙏🙏
semoga di minati teman-teman readers ya 🤗 mohon kritik dan sarannya.
Terimakasih 🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ibu ditca, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21

Ziyad menghampiri Citra meski berjalannya tertatih. Sejak berhenti dari pekerjaan lamanya, ia tak berlatih fisik lagi secara rutin. Olahraga hanya sesempatnya, makanya mungkin ia sekarang lemah. Atau juga mungkin karena faktor usia. Sudah mendekati angka lima puluh.

"Sayang....!", mata Ziyad berembun. Tangannya terulur mengusap pipi Citra. Di hapusnya buliran bening yang membasahi pipinya.

Ziyad bisa melihat ketika bibir istrinya berusaha bergerak. Ia lihat ada kesulitan di sana. Mungkin karena syaraf nya yang terlalu lama tidur, membuat ia susah menggerakkannya meski hanya sekedar menarik bibirnya.

Mata Citra masih mengarah pada sosok tampan yang berjas putih dengan kacamata yang bertengger di sana.

Shakiel melangkah pelan menuju ke ranjang di mana perempuan cantik itu terbaring.

Ziyad menoleh, ia memberi ruang Shakiel untuk mendekati Citra.

"Mama...!", kata Shakiel pada akhirnya. Ia sedikit membungkukkan badannya di depan wajah Citra.

Mata Citra bergerak perlahan. Sepertinya ada air mata bahagia disana. Kali ini, El yang menghapus air mata di pipi tirus itu.

"El datang, Ma! Mama sembuh ya!", kata Shakiel. Mata Citra berkedip seolah mengiyakan perkataan El.

Ziyad melihat ketulusan di antara keduanya meski tak ada ikatan darah dalam diri mereka.

"Mama harus sehat! Shaka sudah besar, Shaka butuh mama!", bisik El lagi. Lagi-lagi Citra mengedipkan matanya.

Jika selama ini Ziyad melihat Citra yang membuka dan menutup matanya adalah hal yang biasa, tidak merespon apa pun. Tidak kali ini.

Ia melihat dengan jelas jika apa yang Shakiel katakan ,di respon dengan baik meski hanya dengan kedipan matanya.

"El sudah mewujudkan cita-cita mama!", kata Shakiel. Ziyad menoleh pada putranya yang masih terus mengabaikan keberadaannya.

"Cita-cita mama yang harus kandas dan mama kubur dalam-dalam saat muda dulu, sekarang El yang mewujudkannya. Anak laki-laki mama ini jadi dokter kan?", tanya El.

Mata Citra kembali berembun, buliran hangat itu kembali menetes. Ibu jari El kembali menghapusnya.

Pemuda itu tersenyum.

"El akan berusaha membuat mama kembali seperti dulu! Mama harus berusaha dan semangat untuk sembuh. Kami sayang mama, kami...rindu mama!", kata Shakiel.

Citra mengedipkan matanya lagi.

Ziyad terpana melihat interaksi keduanya. Seperti ada ikatan batin antara ibu dan anak. Padahal mereka tak ada hubungan darah sama sekali.

Memang, sejak kecil Citra begitu memanjakan El. Setiap ia dan Naya dinas keluar kota, El selalu bersama dengan Citra. Wajar jika keduanya begitu dekat.

Dan satu hal yang tak pernah Ziyad tahu. Keinginan dan cita-cita Citra adalah menjadi dokter. Tapi karena kesalahan yang ia perbuat dengan Citra kala itu ...membuat harapan Citra pupus.

Tidak hanya itu, masa-masa sulit setelahnya pun tak kalah menyedihkan hingga pertemuan keduanya yang begitu dramatis harus terjadi.

Sebanyak apa kesalahan ku pada mu Citra??? Batin Ziyad.

"Mama mau minum?", tanya El. Selama ini kehidupan Citra hanya di bantu oleh alat-alat kesehatan.

(Ngga tahu ya, gimana fungsi organ tubuhnya yang lain 🙏🙏🙏. mohon maafkan kehaluan othor yang readers 🙏🙏🙏🙏😔😔😔😔)

Citra tak merespon. Tapi Shakiel berinisiatif untuk meneteskan air mineral di bibir mamanya.

Jangankan untuk minum, bergerak saja masii sulit.

Shakiel membasahi mulut Citra dengan air setetes demi setetes. Ia sedikit membuka bibir Citra. Meski begitu, selama ini para nakes merawat kebersihan tubuh Citra lho....

Shakiel tampaknya harus lebih bersabar. Tidak mudah untuk membuat mamanya menggerakkan bibirnya.

"El....?!", panggil Ziyad. Shakiel tak menggubris. Wajah tampannya menunjukan wajah yang datar. Lebih tepatnya cenderung jutek.

"Terimakasih sudah menolong papa!", kata Ziyad. Shakiel masih tak mau menyahuti.

Ziyad menyentuh bahu Shakiel, tapi pemuda itu menepisnya.

"Mama, El keluar dulu ya. Mau memberi tahu kondisi mama sama dokter Anita dulu."

Cup!

Shakiel meninggalkan kecupan di kening Citra. Tapi sebelumnya ia membenarkan posisi kepala Citra agar tak miring terus.

Meski tadi Citra sendiri yang menoleh, tapi El hanya berniat membantu mamanya.

"El...papa mau bicara ,nak?!", kata Ziyad dengan suara lemahnya.

Shakiel hanya menatap singkat pada wajah yang hampir sembilan puluh persen menurun pada nya.

Tak ada sahutan apa pun dari bibir Shakiel.

"Papa tahu kamu benci papa karena perpisahan dengan bunda, tapi papa sayang....!", Ziyad tak meneruskan ucapannya karena Shakiel langsung meninggalkan ruangan itu.

Walau pun ia tahu dokter Anita sudah tidak standby di rumah sakit, setidaknya ia punya alasan untuk menjauh dari laki-laki yang sudah menorehkan luka batin di hatinya.

"Dokter Shaki?!", sapa dua perawat yang berjaga di lorong itu.

Shakiel hanya tersenyum singkat dan setelah itu ia pun meninggalkan blok tersebut.

"Ganteng banget sih tuh dokter muda!", kata salah satu perawat.

"Ganteng sih, tapi kayaknya mukanya tuh jutek banget. Sama pasien gimana tuh kalo jadi dokter malah jutek ?", sahut yang lain.

"Ya beda kali kalo sama pasien mah. Tapi...ngomong-ngomong, muka dokter Shaki mirip banget sama pak Ziyad ngga sih?"

"Huum, mirip banget. Anaknya kali ya? Apa kerabatnya?"

"Tahu ah...bukan urusan kita!"

Obrolan dua perawat itu pun berlanjut dengan obrolan random lainnya.

Setelah El keluar, Ziyad duduk di samping Citra yang kembali menolehkan kepalanya. Mungkin ia ingin menunjukan dan mengatakan.

"Aku udah bisa noleh lho....!"

Mungkin begitu!

"Maafin mas sayang! Entah berapa kata maaf yang harus mas katakan sama kamu. Karena kesalahan mas, kamu tak bisa mewujudkan cita-cita kamu. Mas sudah merusak semuanya sayang ...mas minta maaf!", kata Ziyad.

Citra mengedip pelan.

"Mas tahu, kamu pasti juga pernah berharap jika Riang yang akan melanjutkan cita-cita kamu. Tapi karena mas juga yang sudah terlambat menemukan kalian...!", Ziyad tak mampu lagi untuk melanjutkan kalimatnya. Ia menyandarkan kepalanya di samping kepala Citra.

Perempuan cantik itu ingin sekali mengusap kepala lelaki yang menjadi cinta pertamanya juga mungkin cinta terakhirnya. Tapi sayangnya, ia belum mampu mengatakannya.

"Apa selama ini kamu memang menunggu El untuk kembali bangun sayang?", tanya Ziyad tanpa menatap wajah istrinya.

Citra tak ingin mengiyakannya. Tapi mungkin kebetulan yang sudah di atur othornya, ia terbangun saat El sudah dewasa dan meneruskan cita-citanya.

💕💕💕💕💕💕

"Naha kudu Galih atuh, bah!", protes Galih saat abahnya meminta Galih mengambil air mineral gelas di toko mereka. Padahal hari sudah cukup malam. Dia hampir tertidur tadi setelah bertukar pesan dengan Ganesh.

"Ya udah kalo ngga mau bantu Abah, mah! Abah jalan sendiri !", kata Salim. Galih memanyunkan bibirnya.

"Ih...Abah mah. Ya udah, sebentar!", kata Galih. Ia pun memakai sarung dan sweaternya. Lalu meraih kunci toko dan kunci mobil box nya.

"Harus banget sendirian gitu, Bah?", tanya Galih.

"Abang udah tidur A! Yang lain juga udah pada capek ,liat kan pada tidur di tenda tuh depan!", kata Salim.

Dia hanya lupa meminta orang untuk mengambil air mineral di toko. Takut besok pagi ribet dan banyak tamu, jadi Salim meminta Galih untuk mengambilnya.

Galih pun tancap gas membawa mobil. Dia memang belum punya SIM. Tapi untuk mengendarai di kampung, tentu saja dia bisa.

Sekitar dua puluh menit, Galih sampai di toko abahnya. Ia mengetuk toko karena ada yang tinggal di sana.

Tak lama kemudian ,Galih pun memasukkan kardus-kardus itu ke dalam mobil box nya. Setelah itu ia pun tancap gas untuk kembali ke rumah.

💕💕💕💕💕

"Nostalgia ya dek, berapa belas tahun ngga pernah ke sini lagi?", tanya seseorang yang sedang mengemudikan mobilnya.

"Ngga usah mancing ya mas!", kata perempuan itu.

"Siapa yang mancing sih? Kan cuma tanya udah berapa belas tahun ngga kesini. Gitu aja!"

"Mas Febri ku yang terhormat ,saya tahu maksud sindiran anda ya!", kata perempuan itu yang tak lain Bia.

Febri tertawa pelan. Untung hanya berdua di dalam mobil itu. Dua ajudannya ada di mobil belakang. Dia memang ingin berdua saja dengan istrinya di mobil itu.

"Eh...mas...lihat deh, ada mobil berhenti di depan. Mogok kali ya?", tanya Bia. Febri menghentikan laju kendaraannya di susul mobil ajudannya di belakang.

Si empunya mobil mogok pun bingung kenapa ada dua mobil berhenti. Bukannya senang ada mobil yang lain, dia malah takut kalau di rampok.

Mobil yang mogok itu mobil box yang Galih kendarai. Dia hanya bisa memakai ,tapi tak tahu mesin.

Galih menyelipkan sarungnya. Bersiap untuk lari jika memang mereka mau merampok. Dia gak mau mati konyol kalo ternyata di keroyok sekalipun ia bisa bela diri. Dia tetaplah seorang remaja yang butuh di lindungi 😂

Febri turun dari mobil. Dua ajudannya pun ikut turun.

"Kenapa mobilnya dek?", tanya Febri pada Galih yang terlihat ketakutan. Sepertinya Febri paham jika pemuda di hadapannya takut. Apalagi dua ajudannya tinggi besar ikut mendekat.

"Mogok?", tanya Febri lagi. Dengan takut, Galih mengangguk.

"Dewa, Ruli! Tolong cek mobilnya kenapa!", perintah Febri.

"Siap pak?!", kata keduanya. Galih masih terlihat bingung.

"Kamu sendirian dek?", tanya Febri yang melihat Galih membeku dan bingung.

"I-iya Om!", jawab Galih.

"Berani sekali, dari mana?", tanya Febri.

"Di suruh Abah ambi barang di toko!", jawab Galih jujur.

"Maaf pak, ternyata bensinnya habis!", kata ajudan Febri. Galih melongo tak percaya.

Kok bisa sih ngga tahu kalo bensin habis ? Memalukan! Batin Galih.

"Barang kamu banyak ngga? Kalo cukup pakai mobil itu, biar kami antar kamu! Rumah kamu di mana?", tanya Febri.

"Anterin saya ,Om?", tanya Galih. Febri mengangguk.

"Iya, kami mau menghadiri acara nikahan teman anak kami. Sepertinya ngga jauh dari sini!"

"Nikahan?", tanya Galih. Yang hajatan di waktu dekat ini hanya abahnya.

"Iya, putri kembar kami sudah menginap dari kemarin malahan!", kata Febri.

"Kembar? Apa...om ayahnya Fesha dan Ribi bawel itu???", tanya Galih keceplosan menyebut Ribi bawel.

Febri terkekeh pelan. Ribi memang bawel sih!

"Kamu mengenal mereka?", tanya Febri.

"Yang mau menikah kembaran saya Om, Ghalia?!", kata Galih.

"Oh...jadi kamu Galih, yang suka di ceritakan sama Ribi???", tanya Febri.

Galih mengerjap pelan. Ia baru ingat ,bapak nya Fesha Ribi kan ....???

Mampus maneh ,Galih!!! Batin Galih .

💕💕💕💕💕

Jangan bingung, ada mas Febri sama mba Bia. Calon mertua nya Galih sama Ganesh Mumet2 dahhhhh ✌️🤭

terima kasih 🙏🙏🙏

1
Meli Anja
lanjut kak..
Yuliana Tunru
gmn klo lia tau kobdisi diaz ya aplg hamil gitu smoga kuat baby x
dewi rofiqoh
Semoga citra lekas sembuh dan bisa berkumpul bersama dengan keluarga
dewi rofiqoh
Semoga citra lekas sembuh
hidagede1
semoga el mendapat kan jodoh yg baik
NNPAPALE🦈🦈🦈🦈
tak tunggu end nya hima dulu baru dibaca....🤣🤣🤣🤣
NNPAPALE🦈🦈🦈🦈
iya sama sama naya, sudah mau pergi dar citra dan ziyad🤣🤣🤣🤣
NNPAPALE🦈🦈🦈🦈
bisa citra,, kamu bisa sembuh semangat ya, jangn biarkan ziyad jadi duda, ntar ulet ulet bulu pada keluar🤣🤣🤣🤣🤣
hidagede1
ari nyieun na mah mani semangat 45, ari ges d bere rezeqi na malah jd tantrum 🙄
NNPAPALE🦈🦈🦈🦈
pepes apa risya, pepes ayam apa pepes ikan kembung....
ya allah tolong😭😭😭😭😭🤣🤣🤣🤣
NNPAPALE🦈🦈🦈🦈
kalo part shaka sama risya penuh perjuangan bacanya... harus dibaca bolak balik...🤣🤣😭😭
hidagede1
ari lia teh kunaon cenah... bukan nya sekolah di pesantren, ngarti agama, atuh ari embung hamil mah ulah hayang buru" kawin 🤦‍♀️
Zahbid Inonk
Shaka Risya lope sakebonan 🥰
Kak Yuniah
Lia tau kah kmu aku udah menantikan hadirnya seorang ank 7thn lamanya belum Allah percayakan loh kmu mlh nolak ngk mau hamil.
NNPAPALE🦈🦈🦈🦈
heh galih situ musuhin nabil tak geprek kamu nanti ya....
NNPAPALE🦈🦈🦈🦈
lha kalo gak mau hamil kenapa kawin lia...😭😭😭😭😭
dewi rofiqoh
Lanjuut thor
Yuliana Tunru
ayo diaz semangat sembuh demi ortu yg pasti ghalia dan calon ank kalian jgn nyerah skrg semua sdh canggih jgn kendor semangat jika pun kalah toh sdh usaha
Ira Sulastri
Semoga Citra cepat pulih seperti sedia kala lg, biar bisa berkumpul dg keluarga dirumah
🌷💚SITI.R💚🌷
semangat buat citra sm diazinsya Allah kalian akan sembuh seperti sedia kala dan bahagia bersama keluarga kalian..ayo mak semangaat up lg
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!