NovelToon NovelToon
Aku Bukan Pembunuh Bunda

Aku Bukan Pembunuh Bunda

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Keluarga / Angst / Dunia Masa Depan / trauma masa lalu
Popularitas:41.3k
Nilai: 5
Nama Author: flowerrrsss

anatasya deanza putri, berusia 17 tahun.

Semula, Dia hidup dalam keluarga yang penuh dengan cinta. Rumah yang selalu menjadi tempat ternyaman baginya, rumah yang selalu memeluknya saat dia rapuh. Namun, tiga tahun yang lalu saat berusia 14 tahun, Segalanya berubah. Dirinya dituduh sebagai seorang pembunuh, dan penyebab meninggalnya bunda. Hari demi hari dia lewati dengan rasa sakit dari keluarganya.

Rumah yang dulu menjadi tempat dia berlindung. Kini rumah itu menjadi tempat penyiksaan dan rasa sakit bagi fisik maupun mentalnya.

Akankah gadis itu terus bertahan sampai akhir?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon flowerrrsss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

episode 17

"karena sekarang sudah malam, kalian semua masuk ke dalam tenda masing-masing, karena kalian harus istirahat. Nanti pagi kita lanjutkan pencarian kita ya"

Semua siswa mulai masuk ke dalam tendanya.

Pagi telah tiba. Semua siswa mulai di sibukkan dengan kegiatan paginya. Beberapa siswa, terutama siswa laki-laki dan para guru, kembali melanjutkan pencariannya.

Kini bryan dan robert telah tiba di sana. Saat di rumah kamarin, dia tidak memikirkan harus beralasan apa. Tidak mungkin mereka mengatakan bahwa mereka adalah kakaknya tasya. Bagaimana dengan william? Beberapa siswa tau, bahwa mereka adalah kakaknya william.

Mereka bertemu dengan kepala sekolah. Kepala sekolah yang sudah tau mengenai keluarga tasya, tidak kaget saat melihat mereka datang ke tempat perkemahan.

"saya sudah menelfon papah kalian, saya pikir dia akan ikut ke sini"

Bryan dan robert saling bertukar tatap.

"papah kita sibuk pak" ucap bryan.

Kepala sekolah hanya mengangguk.

"bukan karena dia tidak ingin semua orang tau?"

Mereka saling bertukar tatap lagi. Lalu, menggelengkan kepala, bersama-sama.

"bukan" jawab bryan dan robert bersamaan.

☆☆☆☆☆

"william"

"kak bryan, kak robert" william berlari kecil ke arah bryan dan robert. Lalu memeluknya.

Kini mereka berpelukan seperti teletubbies.

"gimana sama tasya?" tanya bryan.

William menggelengkan kepala. "belum ada kabar tentang tasya"

"kamu ga ikut nyari will?" sahut robert.

"aku sempat nyari kak, tapi pas aku tau kalian mau datang, aku balik ke sini"

"sayang kakak nih" ucap robert.

Bryan menoleh, menatap robert.

"dari pada lo"

"gua sayang adik kok" jawab robert.

"tasya maksudnya?" sahut william.

"udahlah, lama banget di sini mulu. Kalian ga mau nyari tuh cewek?" robert melangkah pergi terlebih dahulu, meninggalkan kakak dan adiknya.

"CIE SAYANG ADIK" bryan terus mencoba menggoda adiknya.

"loh, bukannya itu kakaknya william ya? Kok mereka ada di sini?"

"iya ya, ngapain mereka ke sini? Yang harusnya di sini kan keluarganya tasya"

"iya, apa jangan-jangan...."

"apaan? Jangan aneh-aneh deh"

"tapi bener juga tau, ngapain mereka ke sini? Kalau bukan karena..."

"siapa tau mau jemput william"

"ga masuk akal banget kalau jemput william"

"siapa tau, kakaknya khawatir sama william. Karena dengar ada yang hilang"

"mungkin sih"

Para siswa mulai berbisik-bisik membicarakan kedatangan kedua kakak william di perkemahan.

william berdeham saat mendengar beberapa siswa membicarakan keluarganya.

"kenapa? Ada yang mau di tanyain?"

Beberapa siswa hanya diam, dan beberapa siswa lainnya menggeleng. Tetapi, ada salah satu siswa dari mereka bertanya kepada william. "kakaknya kak william ngapain ke sini ya?"

"mereka ke sini karna tasya. Keluarga gua sama keluarganya tasya udah kaya saudara, karena keluarganya tasya sekarang sudah tidak ada, jadi keluarga gua yang ke sini"

Semua siswa di sana mengangguk paham.

"maaf ya kak, kita udah ngomongin kakak sama keluarganya kak william"

"iya gapapa, lain kali kalau kalian mau nanya, tanyain aja langsung, dari pada ngomongin"

Mereka hanya menganggukkan kepala,. Lalu william melangkah pergi.

"TASYAAA!!"

"LO DIMANAAAA!!"

"SYAAA"

"tasya kemana ya bang, kok gua di sini jadi khawatir"

Kali ini bryan tidak menggodanya, karena dia merasakan hal yang sama dengan robert.

"di sini gua jadi ngerasain jadi dia bang. Pasti dia sendirian, sepi, gelap, lapar, haus, takut"

"semoga tasya ga di sini" sahut william.

"kalau bukan di sini terus dimana?"

"kita kan ga tau. Siapa tau dia udah di tolong sama warga, jadi dia ga ngerasain seperti yang lo bilang kak" jawab william.

Bryan hanya menyimak dan memperhatikan pembicaraan kedua adiknya. Dia sangat khawatir kepada tasya, memikirkan apa yang di katakan dengan robert. sendirian, sepi, gelap, lapar, haus, takut.

Mereka berharap yang terbaik kepada tasya, berharap dia tidak berada di tempat itu. Mereka terus melanjutkan pencariannya.

Tidak terasa malam sudah tiba. Mereka sudah kembali ke perkemahan. Beberapa warga sekitar di sana juga datang untuk membantu mencari tasya. Pihak sekolah juga sudah melaporkan pada pihak berwajib.

Semua guru dengan orang tua sudah sepakat. Besok siang, semua siswa akan di pulangkan ke rumahnya.

"makan kak" william menyodorkan sekotak makanan kepada kakak sulungnya.

Bryan menggeleng. "gua ga lapar will"

"lo belum makan dari siang kak" william khawatir kepada kakak sulungnya yang tidak mau makan dari siang.

Bryan hanya diam, tidak merespon perkataan william.

"nanti lo sakit. Kalau lo sakit, yang bantu cari tasya siapa?" william mencoba membujuk kakak sulungnya agar dia ingin makan.

"kasihan tasya kak" lanjutnya. William merasa kakak sulungnya ini khawatir dan memikirkan adik bungsunya, sampai dia tidak ingin makan. Itu sebabnya dia membawa nama tasya, agar bryan makan.

Mendengar perkataan william, bryan langsung mengambil kotak makan di tangan william, dan memakannya.

Melihat kakak seperti itu, justru membuat william kasihan terhadap dirinya. Apakah kakaknya masih peduli terhadap tasya?

Bryan yang selalu memakai kekerasan fisik kepada tasya, di saat tasya melakukan kesalahan, baik sengaja atau tidak. Saat ini dia yang terlihat sangat sedih kehilangannya.

William memperhatikan kakak sulungnya yang sedang makan. Mengingat perlakuan kakaknya kepada tasya.

***

"lo sengaja ya? KALAU LO GA MAU BILANG!!"

"ngga kak, aku ga sengaja merusak barang kakak" ucap tasya, sambil menggelengkan kepalanya. Tasya terlihat sangat ketakutan.

"DASAR PEMBUNUH!!"

"AKU BUKAN PEMBUNUH! AKU GA MINTA BUNDA BUAT SELAMATIN AKU KAK!!"

Plakkkk!

Satu tamparan melayang mengenai pipi tasya.

"ngomong apa lo? Berani ya lo sekarang"

Tasya menggelengkan kepalanya dengan cepat. Air matanya mulai turun membasahi pipinya.

"ma-maaf kak"

Bryan langsung menarik lengan tasya dengan sangat kasar. Dia terus melangkah, tidak peduli adiknya merintih kesakitan, meminta ampun berulang kali.

"sa-sakit kak..." tasya berusaha mencoba melepas lengannya yang di tarik oleh bryan. Namun, semakin dia mencoba ingin melepasnya, semakin kencang genggaman yang di berikan bryan.

Robert dan william yang menyaksikan semua itu, mereka hanya diam tidak ada sedikit pun niat untuk menolong.

Bryan membawa gadis itu ke kamar tasya. Setibanya di sana, bryan mendorong tubuh tasya hingga tersungkur di lantai kamarnya.

Bryan menendang tubuh tasya berulang kali.

Tasya terus memohon dan meminta ampu kepada bryan. Namun, lagi-lagi bryan seolah tuli.

"ampun kak, sakit..." ucapnya dengan tubuh yang meringkuk kesakitan.

Setelah merasa puas menendang tubuh tasya berulang kali, bryan kini menyeret tubuh tasya ke kamar mandi, yang berada di kamar tasya. Bryan terlihat sangat marah.

"udah kak, ampun, tasya minta maaf kak"

Sampainya di kamar mandi, bryan langsung melempar tubuh tasya di dekat closet duduk. Bryan mengambil semprotan air, kemudian menyiram tasya dengan semprotan tersebut tanpa ampun.

"u-udah... Ma-mas.." tasya kelabakan karena air yang terus membasahi wajah dan seluruh tubuhnya.

Setelah bryan merasa sudah sangat puas dengan aksi, dia pergi begitu saja, meninggalkan tasya yang sudah basah kuyup.

Air mata tasya terus mengalir, dia merakan sakit pada tubuhnya, basah kuyup, lebam di pipinya.

Tasya mulai merangkak melangkah keluar dari kamar mandi. Saat dirinya tiba, dia menyandarkan tubuhnya pada tepi ranjang. Tasya terus mengingat penderitaan yang baru saja terjadi.

"bunda.... Tasya lelah, mau sama bunda di sana, mau ikut bunda aja. Aku ga kuat bun... Sakitt..." tangisnya kini kembali pecah. Perlahan, dia menjatuhkan dirinya ke lantai, kini dia meringkuk.

"di sana bunda bahagia ya? Boleh ga tasya juga ngerasain bahagia?"

Apa aku ga pantas untuk bahagia tuhan? Apa aku di ciptakan untuk merasakan rasa sakit ini terus-menerus? Aku hanya manusia biasa, yang ingin bahagia. Aku sudah sangat lelah tuhan. Kenapa engkau tidak mengambil nyawaku saja?

1
Ika Surya Ningsih
bagus tasya..
pergi aja dri rumh sejauh-jauhnya..
Ika Surya Ningsih
ceritanya uda ngalor ngidul..
SRY RAYA
Luar biasa
Queen AL
nanti istri baru nya akan menyiksa tasya. selalu fitnah tasya sampai tasya terusir lagi... atau mama barunya akan suka dengan bryan... sudah ke tebak alurnya
Murni Dewita
next
christie Ciciz
tasya tasya kok goblokkk sih uda tau ga dharapakan juga kenapa msh bertahan di rmh mu itu kluar lah buat apa disana kalo mmg km ga dbutuh kan jgn ngemis sesuatu yg ga pasti sakit sya bmran sakit lbh run run yg jauh
Queen AL: betul... lama2 bosan baca ceritamya
total 1 replies
Intan Noer
ini nih bapak2 Dajjal
Holipah
dion tdk menerima takdir
Kikiari Putri
semangat kk author abdate nya y 💪🏻💪🏻💪🏻💪🏻
saya sangat suka dengan cerita nya apalagi dgn ketabahan Tasya yang bikin saya sebagai pembaca menangis pilu kk😭😭😭

sekali lagi semangat ykk author cepat 2 abdate y💪🏻💪🏻💪🏻👍🏻
Kikiari Putri
ya ampun itu hati Tasya terbuat dari apa sih kok masih aja bisa tersenyum dan perhatian padahal udah disakiti terus JD nangis gue baca nya😭😭😭😭
Murni Dewita
next
Murni Dewita
👣
Dina Tarau
tasya tinggal sj dgn temannya hachel
Dina Tarau
ko william begitu jahat ya
Dina Tarau
kasian si tasya
Ika Surya Ningsih
Aduh k ceritanya bgus banget..
walaupun bnyk mengadung bawang tpi aku suka k..
semangat k
Holipah
kakak nya egois udah d tinggal aja Tasya udah dewasa ttpi pikiran nya ky anak kecil
Yosda tegar Sakti
𝚜𝚊𝚗𝚐𝚊𝚝 𝚋𝚊𝚐𝚞𝚜
muthia
😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭
Siti Aisyah Aisyah
up lg thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!