Ketika hidayah datang menyentuh hati, namun masalalu yang kelam terus menghalangi kaki untuk melangkah kembali ke jalan suci.
Kisah Zee, seorang pelacur kota yang ingin Hijrah namun menemui banyak rintangan dan tantangan. Apakah hidayah Allah mampu membawanya kembali? Atau dia akan menyerah pada keadaan?
Baca kisah lengkapnya di sini😁
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shan_Neen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25 Kerja sama
“Kalian dimana?” tanya Azizah.
Wanita itu terlihat tengah berada di pinggir jalan, dekat komplek sebuah universitas ternama di kota.
Dia sedang berbicara dengan seseorang dari seberang sambungan ponselnya.
“Kamu udah sampe mana, Zee? Nanti biar Ika jemput kamu,” tanya Dini.
“Gue di pinggir jalan, deket sama plang kampus lu,” sahut Azizah.
“Oke, tunggu di swalayan deket situ aja. Nih si Ika lagi ngeluarin motor dulu,” seru Dini.
“Oke gue tunggu. Assalamu'alaikum,” ucap Azizah.
“Wa'alaikumsalam,” sahut Dini.
Dia pun memutus panggilan dan berjalan ke arah swalayan dua puluh empat jam, yang berada tak jauh dari tempatnya berdiri.
Sesampainya di sana, Azizah terlihat masuk dan bergerak ke arah lemari pendingin. Wanita itu mengambil sebotol minuman isotonik, dan membawanya ke kasir.
Selesai membayar, dia pergi ke tempat duduk yang tersedia di area teras swalayan dan meminum minuman tadi.
Siang itu begtu terik. Azizah mencoba mendinginkan tubuhnya dengan duduk di sana. Kendaraan yang berlalu lalang dijalanan menjadi pemandangannya.
Tak berapa lama, sekitar sepuluh menit dia duduk sendiri, sebuah motor matic yang dinaiki oleh seorang gadis, terlihat masuk ke pelataran parkir swalayan.
“Zee.” Gadis itu melambai ke arah Azizah.
Wanita tersebut pun balas melambai dan bangun dari duduknya.
“Lama ya?” tanya gadis yang tak lain adalah Ika.
“Nggak kok. Kosannya deket ya, Ka?” tanya Azizah.
“Lumayan,” sahut Ika.
Azizah naik ke motor Ika dan langsung pergi ke tempat tinggal mereka.
Ternyata hanya butuh waktu lima belas menit dari jalan raya untuk sampai di kosan.
Disana sudah nampak Laila dan Dini sedang membereskan bahan-bahan kue yang akan mereka buat nanti.
“Assalamu'alaikum,” sapa Ika dan Azizah bersamaan.
“Wa'alaikumsalam. Zee, ayo masuk,” sahut Dini.
Azizah pun masuk ke dalam kosan yang terlihat seperti sebuah rumah, dengan beberapa kamar di dalamnya.
Laila dan Dini tinggal di kamar yang sama, sementara Ika tinggal dikamar lain dengan temannya sendiri.
Ada empat kamar mandi, satu televisi, satu ruang tamu, dan satu dapur sebagai fasilitas di kosan itu.
Semuanya perempuan dan tak ada laki-laki yang boleh masuk ke sana kecuali orang tua.
“Ayo, Zee,” seru Laila.
Azizah yang sejak tadi terus memperhatikan kondisi kosan itu pun mengalihkan fokusnya, dan segera berjalan ke arah kamar Laila berada.
“Ini kosan apa rumah sih?” tanya Azizah.
“Ini rumah yang dijadiin kosan. Kenapa? Beda ya sama kosan kamu?” tanya Dini.
Azizah hanya mengangguk sambil kembali melihat sekeliling.
“Di sini cuma cewek yang boleh masuk,” sahut Laila.
“No cowok. Never,” timpal Ika yang baru selesai memarkirkan motornya.
“Gila. Ketat bener. Kalian betah?” tanya Azizah.
“Tujuan kita di sini cuma numpang tinggal, Zee. Bukan main sama cowok. Jadi kita nggak keberatan sama sekali,” jelas Laila.
Azizah hanya mengangguk setuju dengan pendapat temannya itu.
Dia pun lalu membantu mereka beberes dan mulai membuat adonan-adonan kue.
Rencananya, mereka akan mulai menjualnya di kantin kampus, sambil mengumpulkan respon dari teman kuliah mereka tentang produk yang dijual.
Sekaligus untuk membiasakan mereka membagi waktu, sebelum nantinya membuat dalam skala yang lebih besar dan menjualnya di alun-alun kota.
Sejak acara workshop di 'Baitul Ilmi', Azizah yang bertugas menakar komposisi adonan, karena dia yang paling pintar diantara ketiga temannya.
Bahkan hasil kue buatannya saat itu dipuji oleh pemateri, karena nyaris mendekati aslinya.
Hal itulah yang semakin membuat Azizah percaya diri untuk ikut memulai usaha rumahan bersama yang lain.
Bersambung ▶️▶️▶️
Jangan lupa like, comment dan rate novel aku ya 😄, kasih dukungan banyak-banyak ke sini 🙏
dah habis ajah nih... pdhl cuma tarik napas ajah dah habis....🤦🏻♀️...
tak kirra² masih ada bab lagi😌😌😌
dah habis ajah nih... pdhl cuma tarik napas ajah dah habis....🤦🏻♀️...
tak kirra² masih ada bab lagi😌😌😌
Semangat yaw/Kiss/
padahal 1 tarikan napas aja langsung habis...🤦🏻♀️...
ini gimana konsep nya...😌😌
teman/ sahabat yang tulus akan menerima apa ada nya....
walaupun cobaan silih berganti..
sebagai teman/sahabat memberi semangat dan mensuport Azizah..
pada saat down malah menjauh bukan memberi semangat untuk menjalani semua cobaan...😞
gak bisa kata²..🤭
biar kuat iman dan mental nya...
pelangi/ punbkebahagian nya masih jauh di gapai...
jadi nikmatin ujian dan cobaan nya yg di berikan othor😂😂😂....
orang lain pada mandang sebelah mata...
gak di sisi positif nya......
istiqomah lebih sulit dari pada jarkoni😂😂😂😂
(iso ngaKAR ora iso nglaKONI)
walau pun itu nyata nya fakta...
walau pun itu nyata nya fakta...
semoga istiqomah...
dan kuat iman nya🤲🤲🤲
dah nyaman malah ending nya kesandung lagi....🧐🧐🧐🧐...
ending nya masa lalu lagi🤦🏻♀️🤦🏻♀️🤦🏻♀️🤦🏻♀️