Cerita ini mengisahkan hubungan antara Narendra ibrahim putra dari zein dan kimmy. dengan dr cantik bernama RAISHA putri cahyani, putri dari pasangan Syarief dan cahaya.
hubungan mereka berawal dari sebuah kecelakaan yang membuat Rendra lumpuh, kesempatan sembuhnya cuma 20%. Raisha harus bertanggung jawab dan menikah dengan Rendra.
Baca kisah mereka disini.
❤️❤️❤️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ilham Dzaki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 30
Hari ini Raisha cuma masuk setengah hari saja karena Rendra badannya masih anget, Selain itu sang suami juga menelpon minta mandi lah, ini lah. Raisha sangat susah membagi waktu antara bekerja dan mengurus suami.
"Aku bingung Vin!" adu Raisha ke Vina.
"Bingung kenapa, karir bagus, suami kaya ganteng, bingung apalagi sih zayangku.
"Itu dia Vin, kondisi mas Rendra kan belum begitu baik, apalagi tadi malam dia demam tinggi, dan disini aku juga bekerja, aku bingung membagi waktunya, harus mondar mandir kesana kemari." keluh Raisha.
"Begitu saja kok di ambil pusing bu dokter, lho tahukan siapa suami kamu itu, diakan pemilik rumah sakit, ya bebas bebas saja kalau kamu sering bolos, tidak ada yang akan memecat bu bos." canda Vina.
"Ini malah bercanda lagi, meskipun aku istri dari pemilik Rumah sakit bukan berarti aku bisa seenaknya saja, bagaimana dengan yang lain, pasti mereka berpikirnya yang bukan bukan Vina sayang." Raisha memberi penjelasan ke Vina, kalau dirinya memang tidak boleh seenak jidatnya sendiri.
"Kalau begitu kamu bicara pada Babang Rendra tersayang, bagaimana enaknya, apa cuti dulu, sampai kondisi dia baik, atau minta ijin ke Rumah sakit karena harus fokus menjadi dr pribadi dia bu dokter, banyak cara menuju Roma." Vina memberi usulan yang cemerlang, jadi dia bisa membagi waktunya nanti.
"Oke Sahabatku Vina sayang, kamu memang sangat bisa diandalkan, aku akan bicara pada mas Rendra kalau begitu, mana yang lebih baik untuk kami berdua." Jawab Raisha berbinar .
"Eh lo tahu kabar si Salman tidak?" tanya Vina.
"Enggak tuh, katanya dia mau menikah dengan Dr Ratu." jawab Raisha.
"Iya kabarnya begitu tapi saat ini dia menghilang, setelah di sidang oleh kepala rumah sakit, mereka semua mencari bahkan sampai ke apartemennya, tapi tidak ada jejak." Vina menceritakan kalau Salman hilang.
" Kok bisa, dua hari yang lalu aku sempat bertemu dengannya, tahu sendirilah bagaimana dia, Dr Salman memberiku sebuah penawaran akan membeberkan rahasia ku atau memberinya sejumlah uang tiap bulannya.", ucap Raisha.
"Dasar sinting itu orang, muka tembok, lalu?" penasaran Vina.
"Ya sudah, aku menolak tawaran tersebut, dan aku ancam balik, kalau kamu berani membeberkan semuanya maka urusanmu bukan denganku lagi tapi dengan keluarga Ibrahim, hihi." cerita Raisha, dia cekikikan mengingat saat muka Salman memerah mendengar nama keluarga Ibrahim.
"Haha, kapok tu orang, rasain songong sih, baru dengar nma saja sudah KO, apalagi sudah berurusan dengan mereka, eh Rei...!" Vina menepuk bahu Raisha.
"Apasih, aku harus pulang nih sudah sore, habis magrib Mas Rendra harus minum obat yang di bawa mbak Naela dari Rusia."
"What, obat khusus dari Rusia, wah keren itu, pasti sebentar lagi babang Rendra sayang akan segera sembuh dan kalian akan bulan madu, hihihi." Vina Menggoda Raisha.
"Aku tidak boleh berfikiran jauh sampai kesana Vin, yang penting mas Rendra sembuh saja aku sudah bersyukur, tapi kamu mau tanya apa tadi?" Raisha mengingatkan Vina tentang pertanyaannya tadi.
"Oh iya sampai lupa, kembali ke dr Salman tadi, apa kamu tidak curiga kalau suamimu yang membuat Salma menghilang, bisa saja dia dikirim ke Afrika atau malah ke kutub utara biar tidak panas itu otak." Vina curiga hilangnya Salman ada hubungannya dengan Rendra.
"Entahlah tapi aku tidak boleh suudzon dulu, bisa jadi dia pulang kampung minta restu orang tua." Jawab Raisha.
"Iya juga ya, hehe maaf." Vina menangkupkan kedua tangannya minta maaf.
Saat itu juga ponsel Raisha berbunyi. Sebuah panggilan dari ibunya Salman. Raisha mengernyit bingung, kenapa ibu Salman masih menghubunginya.
"Siapa?" tanya Vina.
"Ibunya Salman,mau apa ibu itu menghubungiku?" heran Raisha.
"Angkat saja dan di loudspeaker ya, biar gue dengar suara nenek lampir itu,hihi." Vina nyengir.
Raisha menerima panggilan ibu Dr Salman dan mereka menepi ke taman samping.
"Halo assalamualaikum bu.!
"Waalaikumsalam, Salman mana nak, dari kemaren ibu hubungi tidak aktif, padahal ini sudah waktunya dia mengirim uang bulanan pada ibu, uang ibu habis, daging, sayuran semua habis." ucap Ibu Salman panjang lebar dari ujung sana.
"Maaf bu Rei juga tidak tahu dua hari yang lalu saya bertemu dengan Kak Salman dan velum bertemu lagi." jawab Raisha.
"Diakan tunangan kamu, masak tidak tahu, dan bukannya kalian satu tempat bekerjanya, bagaimana sih, atau kamu marah karena Salman akan pindah ke rumahmu, ibu yang nyuruh nak, daripada sewa apartemen sangat mahal, apa tidak sebaiknya Salman tinggal daja di rumahmu, biar bisa hemat, uang sewa apartemen bisa untuk di tabung, untuk biaya pernikahan kalian." kembali ibu Salman nyerocos entah kemana. Vina menutup mulutnya dengan telapak tangannya menahan tawa.
"Lho, memang ibu belum tahu Kalau Dr Salman akan menikah bu, tapi bukan dengan saya." jawab Raisha.
"Lho kenapa, kamu selingkuh ya, mentang mentang cantik begitu."marah Ibu Salman.
"Maaf bu, saya tidak selingkuh, tapi Dr Salman yang kepergok berbuat mesum dengan salah satu dr disini. lalu mereka akan dinikahkan segera, mungkin saja Dr Salman sibuk mempersiapkan pernikahan mereka.." jawab Raisha.
"Kok dia tidak pulang atau menelpon ibu, tapi Rei tunggu bisa tidak kamu transfer uang dulu ke ibu, nanti biar Salman yang ganti." kaza ibu Salman.
"Maaf bu, saya belum gajian, uang saya sudah menipis untuk pindahan kemaren, dan kami sudah putus." jawab Raisha dengan tegas.
"5 juta saja Rei, masak dokter tukang mengoperasi orang tidak punya uang sebesar itu."Kesal ibu Salman.
Raisha segera menutup telponnya, tidak mau lagi mendengar bualan ibu ibu tersebut.
"Bhahaha, lucu sekali Rei." Vina tertawa lebar, setelah dari tadi cuma bisa menahannya.
"Bukannya lucu tapi muka tembok, mana ada Ibunya meminta uang pada, mantan calon mantu." kesal Raisha.
"Iya betul hahaha." Vina sampai menutup mulutnya karena suara tawanya yang keras.
Ponsel Raisha kembali berdering, tapi sekarang panggilan itu dari Rendra.
"haha tadi mantan calon mertua sekarang suami." Vina kembali tertawa ngakak.
"Assalamualaikum mas!"
"Waalaikumsalam, istriku kemana saja kamu belum pulang, suami lapar dan pengen mandi di mandikan bu dokter yang cantik banget itu." ucap manja Rendra, terdengar pula oleh Vina.
"Iya, ini masih perjalanan, dan ada urusan sedikit dengan dr Vina." ucap Rei mencari alasan.
"Ya sudah sekarang kamu pamit pada dr pinang itu dan pulang ya sayangku my wife."
"Iya, ini perjalan, dan namanya Vina mas bukan pinang, jangan asal ganti nama, marah itu orangnya." Raisha mengingatkan Rendra.
"Iya deh iya, tapi mampir dulu ke romansa bakery belikan red velvet dan bolu ubi ungu ya sayang." Ucap Rendra masih dengan nada manjanya.