Gadis Culun Dan Ceo Lumpuh

Penyesalan Andika

Tidak terasa malam berganti pagi, Cantika terbangun dari tidurnya dan langsung mandi selesai mandi Cantika memilih pakaian yang akan dikenakan nanti di kantor.

Berdandan hanya memakai bedak dan lipstik karena belum biasa pakai kosmetik yang lainnya.

Selesai semuanya, Cantika membangunkan suaminya untuk mandi. Candra pun menurutinya dan langsung mandi. Sambil menunggu suaminya selesai mandi Cantika menyiapkan semua kebutuhan suaminya.

Cantika turun menuju ke dapur untuk membantu para pelayan tapi dilarang oleh mamanya sambil menarik tangan Cantika.

Cantika hanya pasrah dan mengikuti kemana mama mertuanya menarik tangannya. Sampailah di kamar Cantika dan Candra. Mamanya Cantika mulai merias Cantika sambil mengajari tahap - tahap pemakaian kosmetik. Hingga selesai berdandan mamanya keluar dari kamar anak dan menantunya.

Cantika menatap ke cermin tidak percaya, dengan perubahan wajahnya setelah di make up.

ceklek

Pintu terbuka, keluarlah Candra dengan menggunakan handuk yang menutupi pinggangnya ke bawah.

Candra menatap Cantika dari cermin, sangat cantik dan seksi. Candra mendekati Cantika dan memeluknya dari belakang.

" Istriku cantik sekali, mas jadi malas kerja." ucap Candra sambil menaruh dagunya di pundak Cantika.

" Jangan begitu sayang, kita ditunggu papa dan para pemegang saham." bujuk Cantika

" Baiklah." Pasrah Candra.

Candra langsung membuka handuknya dan tampaklah tubuhnya polos membuat Cantika menutup matanya.

" Sayang, kenapa kamu menutup matamu? mau main lagi?" goda Candra

" Malu? pakailah cepat pakaiannya." pinta Cantika

" Kenapa malu? bukannya sudah melihat semuanya? aku saja sudah melihat tubuhmu yang seksi." goda Candra

" Tetap saja malu, pakailah cepat bajunya!" pinta Cantika lagi

" Ok." jawab Candra sambil menggelengkan kepala melihat Cantika malu sungguh menggemaskan.

Candra memakai pakaian yang sudah disiapkan oleh istrinya.

" Sayang sudah, pakaikan dasiku ya?" pinta Candra

" Ok." jawab Cantika

Cantika memakaikan dasi suaminya, wajahnya sangat dekat dengan wajah Candra membuat hasrat Candra muncul tiba - tiba.

'' Sayang, sekali lagi ya mas benar - benar tidak tahan." tanya Candra menahan gabut gairah."

" Waktunya tidak keburu sayang, gimana setelah rapat kita langsung ke hotel, Mas boleh melakukan berulang - ulang sampai Mas puas?" tawar Cantika

" Baik sayang, janji ya?"

" Iya, aku janji."

Setelah memasang dasi milik suaminya, Cantika merapikan kemeja suaminya setelah merapikan, Cantika mengambil jas milik suaminya dan memakaikan ke tubuh suaminya.

Setelah selesai mereka turun ke bawah untuk sarapan pagi. Di bawah sudah ada Dio asisten Candra.

Mama Candra, Candra , Cantika dan Dio sarapan bersama. Dio sudah di anggap keluarga Candra. Dio merasa senang karena bisa merasakan kasih sayang seorang ibu dari mama Candra karena Dio sejak kecil orangtuanya sudah meninggal.

Setelah sarapan mereka berangkat ke kantor milik papanya Cantika. Candra menggengam tanggan Cantika dan mencium punggung tangan Cantika.

Dio yang melihat kemesraan tuan dan nonanya ikut senang karena tuannya menemukan seorang wanita yang baik dan sopan menghargai orang lain berbeda dengan pacar tuannya yang dulu Valen, wanita yang sombong, angkuh dan tidak menghargai orang.

Sampai di lobby Candra dan Cantika berjalan diikuti dibelakangnya siapalagi kalau bukan Dio asisten Candra.

Semua orang menyapa mereka bertiga. Candra dan Dio hanya diam sedangkan Cantika ramah menyapa mereka sambil tersenyum.

Di dalam lift Candra berbicara dengan Cantika.

" Sayang, kenapa kamu menyapa dan memberi senyum kepada mereka?" tana Candra

" Sayang, mereka menyapa kita duluan karena itu kita harus menyapa mereka kembali, kalau tidak ada mereka bagaimana perusahaan ini bisa berjalan? terang Cantika

Candra sangat kagum dan semakin mencintai istrinya yang menghargai orang lain dan Dio kagum mendengar nonanya yang tidak sombong. Mereka berdua belajar untuk tersenyum dan menghargai orang lain.

Sampai di ruang rapat mereka duduk di kursi yang sudah disediakan. Andika sangat terkejut melihat Cantika yang semakin cantik tapi karena pengaruh dari kekasihnya Andika memandang sinis ke arah Cantika.

Papa Cantika berdiri memberi sambutan ke bagian pemegang saham setelah beberapa lama papa Cantika memperkenalkan CEO baru pengganti dirinya.

" Mohon perhatiannya, karena saya ingin menikmati masa tua saya maka saya memperkenalkan menantu saya Candra Alexander sebagai CEO baru dan putri kandung saya Cantika Aliandra sebagai wakil CEO." ucap papa Cantika

Candra dan Cantika berdiri dan menunduk sambil tersenyum kemudian duduk kembali.

Mereka terkejut tidak menyangka kalau putri dari David Aliandra sangat cantik dan seksi terlebih Andika lebih terkejut dan sangat menyesal karena terlalu percaya dengan kebohongan kekasihnya, terlebih terlihat suaminya Cantika bahagia dan selalu memandang istrinya.

" Putri saya tidak ingin menjadi CEO karena itu saya mempercayakan ke menantu saya untuk mengurus perusahaan ini." sambungnya lagi.

" Saya Candra Alexander sebagai CEO baru berterima kasih atas kerjasamanya selama ini, semoga dengan kepemimpinan saya yang baru semakin lama perusahaan ini semakin berkembang seperti perusahaan saya di PT. Angkasa Biru." ucap Candra penuh wibawa

Mereka bertambah terkejut karena baru kali ini bisa melihat pemilik perusahaan PT. Angkasa Biru karena pemiliknya susah untuk ditemui. Mereka hanya bertemu dengan asistennya saja Dio.

Andika bertambah terkejut ternyata suaminya Cantika lebih kaya darinya. Penyesalan demi penyesalan menghampiri dirinya seandainya dia dulu tidak menghina Cantika pasti bahagia melihat Cantika yang sekarang sangat cantik dan seksi terrlebih Cantika sangat kaya tentunya kekayaannya semakin bertambah.

Andika berusaha mencari cara agar bisa merebut Cantika dari suaminya bagaimanapun caranya. Andika menggengam tangannya menahan amarah.

Andika tidak menyadari kalau ada sepasang mata yang memperhatikannya, dia adalah Dio asistennya Candra. Dio akan lebih berhati - hati untuk menjaga tuan dan nonanya.

Dio bisa membaca raut muka seseorang mana yang tulus dan mana yang pura - pura tulus.

Setelah selesai rapat mereka keluar dari ruangan meeting. Cantika pamit untuk pergi ke toilet dan yang lainnya ada yang kembali ke perusahaan dan ada juga yang masih mengobrol.

Candra bertemu dengan teman - teman bisnisnya diantara mereka juga ada Andika yang sedang mengobrol dengan teman bisnisnya.

" Hai bro, gimana sudah bobol belum malam pertamanya? atau sudah bolong lagi?." usil temannya

Andika yang mendengarnya langsung menajamkan telinganya bersama teman bisnis yang lainnya karena penasaran. Maklum mereka kalau bicara suka asal tanpa di saring terlebih kebanyakan dari mereka kebanyakan dapat yang bekas. Karena jarang yang masih virgin.

" Sudah tidak perawan lagi." ucap Candra usil

" Wah ternyata nasibmu sama donk kayak aku." ucap temannya

Andika kecewa ternyata Cantika memang bukan gadis baik.

" Enak aja, beda kali." kata Candra

" Maksudmu bro?" tanya mereka serempak

" Virginnya sekarang sudah hilang karena malam pertamanya sudah kubobol duluan. hahahaha.." tawa Candra senang ngerjain teman - temannya

" Maksudmu istrimu masih virgin?" tanya temannya tidak percaya

" Ya iyalah, tahu tidak ternyata enak banget dapat virgin walau kasihan juga sih istriku sampai nangis - nangis nahan perih." bangga Candra