Setelah bertarung habis-habisan melawan Azazel sang iblis merah salah satu dari primordial Demon, Zear berhasil selamat dan memenangkan pertarungan itu, namun walaupun dia menang melawan Azazel dia harus kehilangan lengan kiri dan mata kirinya. Zear sebenarnya sudah pasrah dan menyangka dirinya akan mati terkubur reruntuhan goa, tapi ntah kenapa tiba-tiba saja kalung yang diberikan oleh Ang Wing membentuk sebuah cahaya berbentuk bola berwarna hijau, kalung itu melindungi Zear dari goa yang runtuh akibat dari pertarungan melawan Azazel.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NOTHING TO LOSE, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 30 Kematian Licht
Zear yang sekarang berada di ruangan yang cukup besar dengan sekitaran ruangan terlihat seperti classic bangunan dan furniturenya terlihat seperti sebuah kerajaan.
Didepan Zear saat ini berdiri Licht yang berbeda dari sebelum nya, jika sebelum nya Licht terlihat ketakutan pada Zear tapi sekarang tidak.
Ia terlihat sedikit lebih tenang.
Zear pun tersenyum, senyuman Zear terkeasan seperti merendahkan Licht.
Licht yang melihat itu jelas dia sangat marah dan kesal, dia pun langsung menyerang Zear menggunakan dua pedang pendek miliknya.
"Jangan meremehkanku." Ucap Licht sambil terus menyerang Zear menggunakan kecepatan tak biasa.
Zear disini hanya terdiam saja, Zear sama sekali tak bergerak, dia hanya tersenyum bahkan ketika di serang sepenuh tenaga oleh Licht.
Sekilas Zear terlihat seperti masokis.
Licht yang merasa dirinya di remehkan itu akhirnya dia menggunakan skillnya, ia menyalurkan energi gelap kepada dua pedangnya itu.
Kemudian ia menyerang Zear kembali, dengan sangat cepat dan kuat, namun sayang ketika pedang itu menusuk perut Zear, justru dua pedang itu yang patah.
Licht pun keheranan, ia yang merasakan hal berbahaya ia pun mundur kebelakang dan mengambil kuda-kuda bertahan.
"Kenapa apa Dewa kegelapan hanya segini saja Cihhh...Ekspetasiku terlalu tinggi kupikir keras ternyata kertas." Ucap Zear dengan ekspresi merendahkan Licht.
"Ganti saja nama Dewa kegelapanmu, aku merasa kesannya itu terlalu berlebihan untukmu, aku punya saran di kehidupanmu yang kedua nanti ubah saja julukanmu jadi Dewa kertas oke?"
"Jangan meremahkanku dasar bajinga*" Licht yang tiba-tiba mengeluarkan aura hitamnya.
Ia saat ini sedang benar-benar marah, ia kemudian menggunakan skill perluasan kekuasaan mutlak.
Tiba-tiba seluruh ruangan disana berubah dan termakan oleh kegelapan.
Skill ini dapat memungkinkan penggunanya bergerak secara bebas sedangkan orang yang terperangkap mereka tidak bisa melakukan apapun. Ya tapi tidak untuk Zear.
"Sekarang akan ku tunjukan kenapa julukanku Dewa kegelapan hahahah."
"Ya silahkan tunjukan saja jangan banyak bicara aku akan diam di tempat." Ucap Zear sambil menguap mengantuk.
"Kelamaan apa kau berniat melawanku atau tidak? Haah (Menghela nafas lelah)." Dan tiba-tiba saja Zear pun berteleport kedepan Licht dan mencekik Licht.
"Kau tak seperti ekspetasiku." Ucap Zear tapi tiba-tiba saja Licht menghilang dari genggaman Zear.
Dan ia pun tiba-tiba menyerang punggung Zear dengan pukulan yang keras.
Tapi sayang Zear dapat menghindari serangannya itu dengan mudah.
Tapi Licht tiba-tiba sudah berada di belakang Zear lagi, dan ia pun menyerang Zear menggunakan sebuah skill.
Licht membuat sebuah bola hitam seukuran bola biasa di tangannya kemudian ia lepaskan ke tubuh Zear.
Zear pun terhempas cukup jauh tapi ia tak terluka sama sekali, bahkan baju yang Zear kenakan pun sama sekali tak menunjukan kerusakan.
Licht tak memberikan Zear kesempatan, Licht langsung menggunakan skillnya, dan tiba-tiba saja tempat Zear berpijak menjadi seperti pasir hisap.
Zear tersedot kedalam kegelapan tanpa batas, Zear melayang di sebuah tempat yang sangat gelap tanpa ada cahaya sedikit pun.
"Hahahha tadi kau banyak bicara tapi kenapa sekarang terdiam? Apa sekarang kau mulai ketakutan?"
"Hahahha dengan begini aku akan membunuhmu dengan cepat dan aku bisa mendapatkan istrimu yang cantik itu hahaha."
Zear yang mendengar kata-kata itu, tiba-tiba sekarang menjadi sangat marah.
"Perluasan kekuasaan mutlak." Ucap Zear dan tiba-tiba saja ruangan itu menghilang di ganti dan sekarang ruangan itu menjadi dasar laut.
Dan sekarang yang terjebak justru Licht bukan Zear lagi, sekarang Licht tak bisa bergerak berbicara, dan sulit bernafas.
Zear yang marah itu langsung melesat kearah Licht dan menusuk perut Licht, Licht terlihat kesakitan.
Dia terlihat seperti meminta ampunan tapi dia sama sekali tidak bisa bicara, ia bisa bicara tapi bicara dia tidak jelas.
Hanya terdengar suara blup blup blup.
Zear pun menarik pedangnya itu dan kemudian menusuknya kembali, di dalam perluasan kekuasaan mutlak yang sudah berada di tingkat akhir.
Ada satu keunggulan lagi yaitu musuh tidak dapat menggunakan skillnya sama sekali.
Karna skill ini sangat hebat sangat sulit dan memakan banyak energi, skill ini jarang ada yang bisa menggunakan sampai tingkat akhir.
Mungkin Zear adalah satu-satunya orang di bumi yang dapat menguasai skill perluasan kekuasaan mutlak tingkat akhir.
Bahkan Primordial Demon saja yang terkenal akan kekuatannya yang hebat tidak bisa memakai skill ini sampai tingkat akhir karna sangat sulit.
Dan membutuhkan energi yang sangat banyak.
Karna Licht tidak bisa menggunakan skillnya sama sekali jadi ia bukan mahluk abadi lagi.
Padahal jika Licht berada di luar perluasan kekuasaan mutlak milik Zear, Licht dapat menyembuhkan dirinya dengan cepat.
Selain itu Licht juga jika di tusuk oleh Zear ia dapat menggunakan skillnya dengan cara memanipulasi tubuhnya menjadi kegelapan.
Oleh karna itulah Licht di berikan gelar dewa kegelapan, dan dia di takuti oleh banyak negara.
Tapi Licht juga memiliki kelemahan yaitu dia sama sekali tidak bisa menerima dua serangan sekaligus.
Alias ketika ia di tusuk badannya oleh dua orang, maka salah satu dari mereka pasti bisa melukai badan Licht.
Licht saat ini terus merintih kesakitan.
Zear yang marah tidak memperdulikan itu, ia menarik pedang dan memberikan Healing maximum dengan paksa pada Licht, kemudian Zear menusuknya lagi.
Dan Licht kembali merintih kesakitan, ia berteriak kesakitan walaupun yang terdengar hanya bunyi blup blup.
Zear terus melakukan hal itu berkali-kali sampai 200 kali, Zear sama sekali tak peduli lagi pula Healing maximum yang ia miliki sekarang.
sudah mencapai ribuan jadi jika hanya hilang 200 itu sama sekali tak terasa, di tambah Zear juga bisa mendapatkan lebih banyak lagi dengan hunting di Tower kematian.
"Blup Blup Blup........"
"Apa? Apa kau tidak bisa bicara dengan jelas?"
"Blup Blup......"
"Oh siksaanku kurang menyakitkan baiklah aku akan melanjutkannya." Zear dengan senyuman iblisnya.
Yang membuat Licht semakin merintih kesakitan.
Zear menusuk Licht kembali sekitar 100 an.
Zear menusuk menggunakan skill yang membuat tusukannya itu berkali-kali lipat sakitnya dari pada tusukan biasa.
"Kau tau kau adalah orang yang paling kubenci, jadi karna rasa benciku itu aku akan memberikan hadiah kematian yang paling indah untukmu."
"Selamat menikmatinya." Zear pun mencekik Licht dengan sangat keras
[Spirit Removal] Dan tiba-tiba saja roh dari Licht tiba-tiba keluar dari jiwanya namun hanya setengahnya saja.
Sebelum roh itu menghilang Zear menusuk terlebih dahulu Roh Milik Licht, karna rohnya belum sepenuhnya keluar dari tubuh Licht.
Jadi jiwa Licht masih bisa bergerak dan berbicara, saat ini Licht merintih kesakitan, sangat kesakitan melebihi tadi.
Itu wajar saja, karna roh ketika terluka damagenya akan lebih terasa beribu-ribu kali lipat di bandingkan dengan jiwa.
Tak lama setelah roh milik Licht di tusuk, Jiwa alias tubuh Licht pun menghilang dari muka bumi.
Dan Zear pun mengembalikan semuanya ke semula.
"AHhh rasanya puas sekali ketika menyiksa orang seperti dia, tapi sayang aku tidak dapat mendengar teriakan kesakitannya, yang kudengar hanya blup,blup...."
"Tapi tidak apalah segitu saja aku sudah merasa puas....Baiklah saatnya melihat mereka, bertarung."