USAI

Meskipun agak sedikit terlambat karena ada pekerjaan yang ia harus selesaikan, Aira menepati janjinya untuk datang ke markas komunitas Special Child bersama dengan putri kecilnya.

Tiba di tempat Aira nampak tidak asing dengan beberapa ibu-ibu yang telah menjadi anggota komunitas Special Child.

"Mom's Chelsee, apa kabar?" sapa Luna, Erika dan Siska bersamaan, Luna, Erika dan Siska merupakan teman Aira yang juga memiliki anak berkebutuhan khusus, ia mengenal mereka di rumah sakit tempat biasa putrinya terapi.

"Alhamdulillah, baik mom's." jawab Aira sambil tersenyum.

"Mom's, sini." Cara memanggil Aira dan meminta Aira untuk duduk disampingnya, Aira pun menganggukan kepalanya.

"Chelsee main sama teman-teman dulu ya di sini, mamah duduk sana." Aira meminta putrinya untuk bermain bersama teman-temannya di mini playground yang masih satu ruangan dengan ruang rapat, di dalam mini playground tersebut terdapat dua orang dewasa yang mengawasi anak-anak bermain.

Chelsee menganggukan kepalanya dan langsung berlari bergabung bersama dengan teman-temannya.

Aira tersenyum melihat putrinya yang nampak ceria dan percaya diri bermain dengan siapa pun meskipun ia belum mengenal teman-teman barunya.

Setelah memastikan putrinya bermain dengan aman barulah ia menghampiri Cara dan Aira duduk di sebelahnya.

"Okay mom's, sesuai kesepakatan kita tadi jika untuk sementara waktu aku yang akan menggantikan posisi ketua komunitas dan wakil ketua komunitas akan di tempati oleh mommy Chelsee." ucap Cara.

Pernyataan Cara sontak saja membuat Aira terkejut pasalnya ia baru saja datang dan tidak mengetahui apa-apa mengenai jalannya rapat tersebut.

"Mba Cara, kok aku?" tanya Aira.

"Tidak apa-apa mom's ini sampai akhir periode ini saja, paling hanya empat bulan saja. Kemudian kita akan cari pengganti yang memang benar-benar siap." terang Cara.

"Baiklah." Aira menyetujui keputusan tersebut, kemudian mereka mulai membicarakan program yang harus di jalankan sesuai yang sudah di rancang.

Event terbesar untuk menutup periode tersebut adalah event Universal Children's Day yang jatuh pada tanggal 20 November, dalam program kegiatan tersebut komunitas Special Child akan bekerja sama dengan pemda mengadakan pentas seni untuk anak-anak berkebutuhan khusus dari berbagai komunitas dan sekolah khusus.

Aira mengajukan floristnya untuk mendekorasi event tersebut secara gratis, dan ia juga mengajukan beberapa usulan seperti di adakannya bazar produk kerajinan tangan anak-anak berkebutuhan khusus.

Aira yakin idenya ini akan menghilangkan stigma terhadap penyandang disabilitas dan memberikan dukungan untuk meningkatkan kemandirian dan kesamaan hak penyandang disabilitas dalam berbagai aspek kehidupan. 

"Tapi mom's waktunya hanya tinggal empat bulan lagi." ucap Cara.

"Kita akan cari kegiatan yang anak-anak sukai, sehingga mereka bisa belajar dengan sangat enjoy." ucap Aira dengan penuh keyakinan.

Siang itu juga Aira menghubungi pegawainya Azzam untuk memintanya mencarikan pengrajin gerabah yang dapat mengajari anak-anak serta membawakan alat-alat dan bahan-bahan yang di perlukan.

"Mom's aku punya kenalan seorang koreografer, mungkin kita bisa mengajari anak-anak dance." ucap Erika. Cara menganggukan kepalanya ia menyetujui usulan Erika dan meminta Erika untuk segera menghubungi koreografer tersebut.

Semuanya bahu-membahu bekerja sama mewujudkan event Universal Children's Day sebaik mungkin.

Hari-hari silih berganti hampir setiap harinya selama empat bulan belakangan ini, markas komunitas Special Child ramai di penuhi oleh anak-anak berkebutuhan khusus yang tengah berlatih melukis, membuat berbagai macam kerajinan tangan seperti: gerbah, merajut, merangkai bunga, yang nantinya hasil dari kreasi mereka akan dijual saat acara berlangsung dan seluruh hasil penjualan akan di serahkan kepada anak-anak yang membuatnya.

Selain itu ada juga yang yang berlatin memainkan alat musik angklung, Aira dan ibu-ibu komunitas Special Child hanya memfasilitasi semua kegiatan tersebut, anak-anak dibebaskan untuk memilih kegiatan sesuai dengan passion mereka masing-masing.

"Terima kasih ya mom's, ide mommy Chelsee sungguh luar biasa." ucap Cara sambil memperhatikan Zabdan yang tengah berlatih kabaret bersama Chelsee.

"Sama-sama mba, aku harap kegiatan ini terus berlanjut agar anak-anak dapat terus mengasah bakat mereka. Aku ke sana dulu ya" ucap Aira, kemudian ia berjalan ke arah piano yang terletak di samping anak-anak yang tengah berlatih kabaret.

Aira duduk di depan piano sambil tersenyum puas melihat akting putri kecilnya yang nampak mengemaskan memerankan seekor kura-kura dalam cerita 'The Story of Turtle & Rabbit'

'I think your arrogant personality is making you fail' Chelsee memerankan seolah-olah ia sedang menasehati Zabdan yang berperan sebagai seekor kelinci.

'Okay-okay, I was wrong. Sorry!!' Zabdan tertunduk malu kemudian mengulurkan tangannya, Chelsee pun menerima jabatan tangan Zabdan kemudian mengajak zabdan dan yang lainnya menari bersamanya.

Melihat kabaret telah usai Aira langsung menekan tuts piano sambil menyanyikan lagu Try Everything yang di populerkan oleh Shakira.

...I won't give up...

...No, I won't give in till I reach the end...

...And then I'll start again...

...No, I won't leave...

...I want to try everything...

...I want to try even though I could fail....

...I'll keep on making those new mistakes...

...I'll keep on making them every day...

...Those new mistakes....

...Oh, oh, oh, oh, oh...

...Try everything....

Aira dan anak-anak tim kabaret mendapatkan tepuk tangan meriah dari ibu-ibu komunitas.

"Terima kasih mom's, sampai bertemu besok lusa di tempat acara" Aira menyalami satu persatu ibu-ibu komunitas, setelah itu ia mengajak putrinya kembali pulang ke kediamannya.

Hingga tiba hari yang dinanti yaitu event Universal Children's Day yang diselenggarakan di ruang aula DPRD kota, Aira datang lebih awal untuk memeriksa semua persiapannya, sedangkan putrinya datang saat acar berlangsung dengan di antar oleh ARTnya.

Saat Aira tengah memeriksa semua persiapan acara, ia mendapatkan kabar jika Ibunda dari Cara mengalami kecelakaan sehingga Cara harus ke Rumah Sakit, namun Cara memastikan jika Zabdan akan datang tepat waktu dengan di antar oleh nannynya, Cara meminta Aira untuk menggantikannya memberikan sambutan dalam acara tersebut.

'Huft, ngomong apa nanti gue. Mana ada wartawan yang meliput lagi' gumam Aira dalam hati, ia semakin panik ketika melihat jam di tangannya sudah menunjukan pukul 08.25 yang artinya tinggal 35 menit lagi acara akan di mulai dan para tamu undangan pun sudah mulai berdatangan memenuhi tempat acara, termasuk putrinya yang juga tiba dengan mengenakan kostum turtle dan langsung berkumpul bersama dengan teman-temannya.

Pukul 09.35 setelah Walikota menyampaikan kata sambutannya, tibalah giliran Aira menyampaikan kata sambutannya selaku wakil ketua komunitas Special Child sekaligus ketua panitia menggantikan Cara.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmatNya kepada kita semua.

Izinkan saya di sini sebagai ketua panitia acara Universal Children's Day untuk menyampaikan sepatah dua patah kata.

Sebelumnya, saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Walikota, yang telah berkesempatan hadir dalam acara Universal Children's Day kali ini.

Tidak lupa juga ucapan terima kasih kepada para orang tua hebat dan pihak-pihak lain yang telah menyempatkan waktunya untuk memenuhi undangan kami

Untuk panitia dan seluruh anggota komunitas Special Child yang telah bekerja dengan sepenuh hati, saya juga ucapkan terima kasih banyak. Kita bisa menghargai kelebihan dan kekurangan dari acara ini, dan semoga apabila ada yang yang tidak berkenan mohon dimaafkan.

Dalam kesempatan ini saya ingin mengungkapkan, disabilitas adalah bagian dari keberagaman, sama-sama butuh toleransi. Tapi kita sama-sama tahu bahwa tidak semua orang memiliki toleransi, That's the bitter fact. Untuk itulah perlunya peningkatkan kemandirian anak-anak disabilitas dalam berbagai aspek kehidupan, semoga dengan adanya acara Universal Children's Day ini kita dapat mengetahui bakat atau passion anak-anak kita, sehingga akan mudah dalam menentukan tujuan yang ingin dicapainya.

Demikian kata sambutan kali ini,

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Enjoy the show.

Anak-anak kabaret dari komunitas Special Child langsung naik ke atas panggung sebagai opening performance.

Aira mudur sedikit ke belakang, ia duduk di depan piano mengiri performance putrinya dan kawan-kawannya.

Beberapa para wartawan dari media online langsung memuat berita acara tersebut di website mereka, di tempat yang berbeda seorang pria tersenyum melihat berita tersebut dari tab yang berada di tangannya. 'I'm proud of you ra' gumamnya, ia beranjak dari tempat duduknya kemudian pergi meninggalkan kantornya.