Wina perempuan muda yang sengaja berpura-pura tidak tahu akan rencana suami dan keluarganya yang ingin menguasai harta warisan keluarganya,
Dia membalas mereka dengan Elegant dan perlahan agar suami dan keluarganya bisa merasakan penderitaan yang dia alamat selama menjadi istri dan menantu di keluarga suaminya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ummu Umar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 29
Tubuh mereka berdua bergetar hebat, kini mereka bahkan menjadi bulan-bulanan para pengunjung yang mencemooh mereka.
"Ratna panggil security dan seret mereka berdua keluar dari sini, mereka hanya manusia tidak tahu diri, sudah dikasih hati malah ngelunjak".
Wina tidak akan pernah lagi bisa mereka injak, dan dia kini membalas apa yang mereka lakukan.
"Kau keterlaluan Wina, kami selama ini menerimamu dengan baik, kenapa kau lakukan ini pada kami? ". Teriak Bu Surti dengan kesal.
Dia bahkan berdiri dan ingin menyerang Wina karena berani menampar dan melukai putri kesayangannya.
"Jangan pernah menyentuhku, aku tidak akan tinggal diam seperti dulu ketika kalian menindas ku, jangan kira aku tidak tahu kalau kau dalang dibalik rencana saat aku pertama kali bertemu dengan putra sialan mu itu?".
Wina memegang tangan Bu Surti yang hendak memukul dan menyerang dirinya, matanya menatap nyalang wanita parubayah di hadapannya ini.
Dulu dia begitu mencintai dan menghormatinya, tapi setelah tahu semua skenario saat dia bertemu dan menikah dengan Reno merupakan ide darinya, dia berubah menjadi sangat membencinya.
"Kalian begitu tidak tahu malu mencari perempuan kaya untuk diperas dan dijadikan tambang uang, kalian mau hidup enak tanpa mau bekerja, hahaha parasit memang menjijikkan".
Wina sudah lepas kendali, dia melupakan jika didepan nya adalah seorang wanita tua dan dia berlaku kasar padanya, amarahnya sudah tidak bisa dia kontrol.
Melihat security datang, dia bernafas lega, dia sebenarnya tidak mau kurang ajar pada orangtua tapi sikap ibu mertuanya ini membuatnya lupa akan hal itu.
"Jangan kurang ajar sama ibuku kak Wina, akan kuberi tahu kak Reno supaya dia menghajar mulut busuk mu itu karena berani melukai kami". Teriak Rena penuh emosi.
Dia memberontak tidak mau dibawah keluar, dia harus memberi pelajaran pada wanita yang berani menghinanya.
"Silahkan saja, dia bahkan tidak bisa masuk kedalam sini, aku juga mau lihat seberapa berani dia kepadaku, akan ku buat dia membusuk dipenjara jika berani macam-macam denganku". Ejek nya kepada keduanya.
"Lepaskan aku, lepaskan aku". Teriak Rena terus menerus memberontak.
Tenaganya kalah dari security berbadan besar yang menarik keduanya.
Wina hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat tingkah kedua wanita beda usia itu, sudah salah malah tidak tahu diri.
"Amit-amit aku punya mertua dan ipar kayak itu".
Ratna bergidik ngeri membayangkan tingkah keluarga Reno itu begitu juga dengan para karyawan dan pelanggan yang menyaksikan mereka.
"Benar itu kak Ratna, mereka itu sudah gila, sudah numpang hidup eh malah tidak tahu diri, kalau aku jadi menantu di keluarga itu sudah aku sikat itu ".
Wina hanya bisa menghela nafas kasar kemudian mengalihkan pandangannya pada semua orang dan meminta pengertian, mereka yang mengerti kode Wina itu akhirnya bubar karena pertunjukkan sudah selesai.
"Kamu jangan pergi kemana-mana dulu Wina, aku takut terjadi apa-apa sama kamu, kamu tahu sendiri bagaimana Reno".
"Tenang Na, dia tidak akan mendapatkan Wira karena aku sudah membawa Wira jauh dari sini dan mengamankannya ditempat yang aman".
Ratna melongo mendengar perkataan sahabatnya itu, apa yang terjadi sebenarnya sampai sahabatnya itu mengamankan putranya ditempat yang jauh dan aman.
Kini dia menatap tajam kepada sahabatnya, dia harus mendapatkan jawaban dari pertanyaan apa yang ada di kepalanya.
"Katakan padaku apa yang terjadi sebenarnya??, Reno membuat masalah kan?? ".
Wina menghela nafasnya dia tahu sahabatnya ini tidak bisa dibohongi oleh dirinya.
"Kamu benar, Reno menyuruh orang untuk mencari kami dan menculik Wira, dia akan menggunakan anaknya sendiri untuk mempertahankan aku apapun caranya termasuk dengan menggunakan Wira".
"Gila". Teriak Ratna dengan keras.
"Lelaki sialan itu harus diberikan pelajaran, beraninya dia, dia sudah salah dan tidak tahu diri malah merasa dirinya paling benar, dasar manusia Edan". Marah Ratna dengan penuh amarah.
Dia sangat marah mendengar apa yang dikatakan sahabatnya itu, bagaimana ada orang seorang ayah tega melakukan itu pada anaknya.
Wina mengelus dadanya karena teriakan sahabatnya itu, wajar jika sahabatnya bereaksi seperti itu, karena tindakan Reno memang sudah gila.
"Sudahlah, biarkan saja dia, kita akan berikan dia kejutan nanti di pengadilan, masalah Wira tenang saja, dia sudah aman karena aku mengirimnya keluar negeri untuk sementara, kebetulan dia bersama Leo jadi aman".
"Jadi dia bersama Leonardo disana?? ".
"Iya katanya biar dia jaga Wira karena dia ada urusan penting disana sekalian membawa Wira libur sekolah, nanti aku akan menyusulnya setelah ini"
"Jadi jadwal sidangnya kapan?? ".
"Beberapa hari lagi, dia tidak akan bisa mengelak, kalau dia tidak datang maka semua yang dia miliki akan hilang tanpa sisa".
"Apa kamu akan melaporkan dia ke polisi, bukankah dia melakukan kekerasan padamu 2 hari lalu??, dia sangat bahaya loh Wina".
"Iya aku akan melakukannya, tapi tidak akan memasukkannya ke penjara betulan, biar bagaimana pun dia ayah Wira, kasihan anakku nanti".
"Jadi kau hanya akan mengancamnya begitu?? ".
"Kita lihat saja nanti, kalau dia bertindak diluar batas tentu saja, akan ku buat dia masuk penjara tanpa banyak kata".
Ratna mengangguk, dia yakin sahabatnya ini tahu apa yang terbaik untuk menghadapi Reno, dia harus siaga memulai dari sekarang, dia akan menghubungi semua teman-teman mereka untuk antisipasi.
Sedangkan Adik dan juga ibu Reno sedang marah-marah didepan tidak jauh dari kantor Wina, mereka ingin membuat keributan tapi begitu diancam oleh security, niat itu mereka undur.
"Kita akan buat para pelanggannya lari bu, kita harus hasut mereka sebelum mereka masuk kedalam toko, aku tidak terima diperlakukan seperti ini sama kak Wina".
"Tidak usahlah nak, kamu lihat security itu mengawasi kita, ibu tidak mau masuk penjara, Wina saja sudah tidak pedulin kita, jangan sampai mereka melakukannya".
Rena menghentakkan kaki nya dengan sangat kesal, dia tidak menyangka mereka akan bernasib seperti ini, padahal saat Wina masih tunduk pada mereka, mereka bebas pergi belanja sesuka hati tapi sekarang jangankan belanja, uang bulanan saja mereka jatuh jauh dari sebelumnya.
"Bu, aku masih kuliah, aku masih ingin pergi belanja bersama teman-teman ku seperti dulu, bagimana ini??". Rengek Rena kepada sang ibu.
Bu Surti hanya bisa menghela nafas, dia juga ingin belanja dan yang lainnya tapi itu mungkin sudah tidak bisa, makan enak saja mereka sudah harus bersyukur.
"Sudahlah Rena, kuliah saja yang benar supaya ketika kamu lulus bisa kerja yang bagus dan dapat banyak uang, kakakmu sudah tidak bekerja sekarang, dia sedan mencari pekerjaan jadi berhenti mengeluh". Bu Surti memijit kepalanya yang tiba-tiba berdenyut.
"Lihat saja bu, aku akan buat kak Wina membayar semua ini". Rena menghentakkan kakinya kasar dan pergi dari sana
haddeuh ngelus dada aku nya Bu 😆😆😆
ternyata 🤣🤣🤣🤣
Ditungggguuuuuuuu😍😍😍😍
cari jalan keluar nya,kalau Leo tetap mau sama Ratna bujuk donk Ratna agar mau mempercepat pernikahan mereka...
klo Ratna gak mau juga,nasehati Leo baik²..mau sampai kapan melajang terus... haddeuh...kayak penasehat aku nya 😆😆😆😆
mna punya urat malu...
drama percintaan orang kaya ya gini,
selalu ada drama kasta nya,elo anak sapa, keturunan sapa...
🤦♀️
udah di kasi tau jangan mengusik Wina masiiih juga cari cara untuk mengusiknya ...
haddeuh 🤦♀️