SISTEM PERJALANAN WAKTU

Seminggu berlalu setelah pembangunan wahana di desa Lestari banyak orang-orang dari berbagai suku yang datang.

Awalnya ada wanita dari suku matahari yang datang dan mengatakan sempat ke suku barbar tapi tidak menemukan seorangpun. Saat hendak kembali tiba-tiba salah satu orang yang mengikutinya mengatakan melihat bangunan aneh.

Jadi wanita itu dan beberapa orang yang menemaninya mengikuti pria yang mengatakan melihat bangunan aneh. Saat tiba disana kebetulan ia melihat dua orang pria berjaga di depan bangunan itu yang tidak lain adalah robot dari Loly yang nampak seperti manusia tapi memiliki tubuh yang kekar dan wajahnya datar.

Wanita itupun memberanikan diri dan bertanya apakah mereka melihat kemana perginya suku barbar. Dan salah satu robot itu membukakan pintu gerbang saat mengetahui niat mereka yang ingin memberikan hadiah sebagai balas budi pada Lily.

Mereka semua terpukau dengan pintu gerbang yang terbuka perlahan dengan suara yang berat lalu mereka semua memasuki Desa lestari yang membuat mereka lagi-lagi menghentikan langkahnya.

"Wah apakah ini tempat tinggal mereka? bagus sekali, lihat bahkan atasnya tidak terbuat dari jerami." Ucap salah dari mereka.

"Ayo kita bertanya pada orang dimana tempat tinggal wanita penolongku itu." Ucap wanita yang pernah anaknya di selamatkan oleh Lily.

Tiba-tiba ada beberapa orang yang lewat mengendarai sepeda listrik melewati mereka. Mereka lagi-lagi terkejut dengan apa yang mereka naiki tapi wanita itu segera tersadar dan memanggil orang-orang itu.

"Ada apa? Kenapa kau menghentikan kami?" Tanya pemuda yang duduk di atas sepeda pada wanita itu.

"Ah maaf, aku ingin bertanya apa benar disini suku barbar? Jika iya, apa kau tau dimana rumah wanita yang sangat cantik yang seminggu lalu pergi ke pantai wulu?" Ucap wanita itu menjelaskan maksudnya.

Pemuda itu melirik wanita itu dengan tatapan curiga dan buru-buru wanita itu menjelaskan niatnya mencari Lily.

"Disini tidak ada suku barbar. Yang ada hanya Desa Lestari, apa kau tidak membacanya di atas pintu gerbang saat masuk?" Jawab pemuda itu.

"Ah rupanya bukan disini ya" Lirih wanita itu menghela nafasnya.

"Maksudku tempat ini bernama Desa Lestari bukan suku barbar. Sedangkan penghuninya adalah orang suku barbar dan beberapa orang dari suku dewa yang sudah menjadi warga desa Lestari. Rumah wanita paling cantik disini ada disana" Jelas pemuda itu menunjukkan rumah William.

Merekapun berterimakasih lalu menuju rumah itu.

"Apakah ada orang di dalam" Teriak wanita itu membuat Luna keluar dari rumahnya.

"Ya, ada keperluan apa?"

"Ah, begini seorang pemuda menunjukkan kalau disini tempat tinggal wanita yang cantik. Apa boleh aku bertemu?" Ucap wanita Suku Matahari itu.

"Masuklah dulu" Ucap Luna setelah menelisik penampilan wanita itu.

"Katanya kau mencariku. Ada keperluan apa?", Tanya Lily kemudian duduk di sofa Single.

"Ahh, ini aku membawa hadiah sebagai tanda terimakasih karena telah menyelamatkan anakku. Mungkin bagimu ini tidak berharga, tetapi ini sangat indah terlebih saat terkena cahaya matahari." Jelas wanita itu memberikan hadiahnya.

Lily kemudian membuka penutup kain itu dan matanya seketika bersinar.

"Aku tidak akan sungkan." Ucap Lily tersenyum kemudian meletakkan hadiah itu di sampingnya.

"Desa ini benar-benar indah. Saat kami masuk sudah membuat kami terkejut terlebih saat melihat isi di dalam rumah ini. Bahkan tempat duduknya tempat duduknya tidak membuat sakit." Ucap wanita itu.

"Ya kau benar. Ini semua berkat Lilly." Ucap William tiba-tiba muncul dari arah dapur membawa minuman dan cemilan.

Setelah kepulangan suku matahari, Nita dan Astri dari suku bintang juga datang berkunjung bersama beberapa orang dari sukunya, begitu juga dua pemuda dari suku bulan datang bersama seorang wanita yang Lily yakini adalah ibu mereka!. Mereka mengendarai sepeda listrik mereka dan mengelilingi desa Lestari, mereka bahkan mencoba semua jenis dalam wahana itu.

Sejak kedatangan mereka, entah kenapa tiba-tiba banyak orang yang datang ke tempat ini, mungkin mereka yang menyebarkannya! Dan itu juga salah satu rencana Lily.

Meski ada beberapa orang yang tidak terima saat dimintai biaya masuk desa, tapi mereka tidak berani melawan karena ada dua penjaga yang Lily tempatkan. Mau masuk, bayar! Jika tidak silahkan pulang.

Warga desapun juga tidak tinggal diam, mereka menjadi pemandu untuk mereka yang datang berkunjung. Mereka menjual berbagai makanan dan cemilan yang Lily ajarkan. Saat orang-orang suku menginginkannya harus menukarnya dengan batu berkilau dan batu itu bisa warga desa tukarkan pada robot yang Lily tempatkan di toko William. Mereka bisa menukarnya dengan beras, daging atau apapun itu di dalam toko William.

Karena, Lily akan terus mengisi barang yang kosong di toko William melalui robot di toko, jadi tidak perlu takut saat Lily sudah kembali ke dunianya, ia masih bisa memantau perkembangan desa itu melalui hologramnya, karena mata semua robot itu adalah cctv!

Sebulan berlalu, keadaan desa juga masih ramai seperti biasanya, bahkan Lily memasang lampu LED agar malam hari masih terlihat terang.! Bahkan para pengunjung yang ingin bermalam di berikan tenda agar merasa nyaman walaupun tidur di luar gerbang.

Bukannya tega, tapi warga desa hanya berjaga-jaga saja. Bagaimanapun isi hati orang tidak ada yang tahu(Kecuali Lily😁).

Pagi buta, Lily mengumpulkan warga desa di lapangan yang Lily pasang bersamaan dengan pembangunan wahana.

"Lily, ada apa? Kenapa mengumpulkan kami di pagi buta seperti ini nak? Apa terjadi sesuatu?" Tanya kepala desa padanya.

"Iya Lily ada apa? Apakah ada pengunjung yang membuat ulah?" Tanya salah satu warga desa cemas begitu juga yang lainnya.

"Tidak ada. Maafkan aku kepala desa, paman bibi, dan semuanya karena menganggu aktivitas kalian. Aku mengumpulkan kalian karena ingin berpamitan, aku akan kembali ke duniaku pagi ini." Ucap Lily yang langsung di potong oleh suara anak kecil.

"Tidak boleh. Kakak Lily tidak boleh pergi huaaa...." Suara tangis anak kecil itu menyadarkan orang-orang dari lamunannya.

"Dunia? Apakah kau bukan dari dunia ini?" Tanya kepala desa yang di jawab anggukan oleh Lily. Semua warga desa terkejut selain William dan kelima temannya.

"Aku berasal dari masa depan. Maafkan aku yang tidak mengatakannya pada kalian dari awal, hanya saja aku tidak ingin kalian menganggapku berbeda." Ucap Lily yang dapat di maklumi oleh warga desa.

"Jika kau pergi, apa kau akan kembali ke desa ini lagi?" Tanya William dengan mata berkaca-kaca. Karena Lily adalah satu-satunya temannya yang seorang wanita. Begitu juga Fugu dan lainnya.

"Mungkin aku tidak akan kembali, tapi kalian tidak perlu takut bisnis ini akan tetap berlanjut seperti biasanya. Kalian hanya perlu menemui orang-orang yang ku tempatkan jika membutuhkan sesuatu." Jelas Lily pada mereka.

"Tidak bisakah kau tinggal sedikit lebih lama lagi? Hiks ku mohon" Ucap Luna sambil terisak dalam pelukan kakaknya.

"Maafkan aku, tugasku hanya sampai disini. Aku harap kalian selalu seperti ini, jangan iri pada sesama dan saling menolong. Terimakasih juga karena telah menerimaku seperti keluarga kalian, aku akan selalu mengingatnya. Dan sebelum pergi, aku akan mengambil beberapa gambar kita." Ucap Lily lalu mengeluarkan kamera digitalnya.

"Ayo berkumpul, aku akan mengambil gambar kita untuk menjadikannya kenang-kenangan" Teriak Lily berusaha menutupi rasa sedihnya.

Warga desa pun menurut walau tidak mengerti yang Lily maksud. Setelah memotret beberapa kali, Lily membagikannya pada mereka setelah fotonya keluar.

"Wah lihat, kita ada di dalam sini." heboh seorang wanita melihat dirinya di dalam foto yang sudah Lily pasangi bingkai.

"Kalian bisa menggantungnya di ruang tamu kalian jika kalian mau, baiklah kalau begitu aku pergi dulu." Ucap Lily membuat warga desa yang tadinya sibuk memperhatikan foto mereka mendadak menatap Lily dengan sedih. Bahkan beberapa pria yang pantang menangis pun ikut bersedih dengan mata berkaca-kaca.

"Dan untuk kalian berenam, terimakasih sudah menjadi sahabatku dengan tulus. Ini pertama kalinya bagiku memiliki sahabat yang benar-benar tulus dalam pertemanan, Ku harap kalian selalu bahagia dan segera memiliki pasangan. Aku juga akan meninggalkan Xiao La disini untuk melindungi kalian!" Ucap Lily membuat William dan kelima temannya mendekat dan memeluk Lily.

"Jika kau kesulitan di duniamu, kami akan selalu ada disini menunggumu." Ucap Fugu terisak.

"Jika kau menemukan jalan untuk kembali ke desa ini, tolong datanglah berkunjung. Kita akan berpetualang lagi." Lanjut William tersenyum walau matanya mengeluarkan air mata.

"Aku akan mengingatnya. Terima kasih dan sampai jumpa!" Ucap Lily kemudian menghilang dalam pelukan mereka.

...****************...

"Ternyata setiap perpisahan akan semenyakitkan ini! Semoga saja mereka selalu baik-baik saja." Ucap Lily kemudian berbaring di kasur kontrakannya.

[Selamat sudah menyelesaikan misi di zaman kuno. Mendapatkan poin 10.000 dan skill tabib dewa].

"Wah benarkah? Poinnya banyak sekali" Ucap Lily sambil menghayalkan apa yang akan ia lakukan dengan poin sebanyak itu.

[Lily, mungkin sebaiknya kau pindah ke Villa mu saja] Ucap Loly tiba-tiba mengagetkannya.

"Huff, tapi masa sewanya belum habis." Keluh Lily.

[Memangnya kenapa, kau ini sudah kaya. Punya villa untuk apa jika tidak di tempati.] Omel Loly padanya.

"Ah baiklah, aku akan bersiap-siap dulu."

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Jangan lupa, like komen dan follow ya!!!