NovelToon NovelToon
Dibuang Istri Dilamar Janda Kembang Tajir

Dibuang Istri Dilamar Janda Kembang Tajir

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Selingkuh / Cerai / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:55.2k
Nilai: 4.7
Nama Author: Moms TZ

Bagi Fahreza Amry, hinaan dan cemoohan ayah mertuanya, menjadi cambuk baginya untuk lebih semangat lagi membahagiakan keluarga kecilnya. Karena itulah ia rela pergi merantau, agar bisa memiliki penghasilan yang lebih baik lagi.

Namun, pengorbanan Reza justru tak menuai hasil membahagiakan sesuai angan-angan, karena Rinjani justru sengaja bermain api di belakangnya.

Rinjani dengan tega mengajukan gugatan perceraian tanpa alasan yang jelas.

Apakah Reza akan menerima keputusan Rinjani begitu saja?

Atau di tengah perjalanannya mencari nafkah, Reza justru bertemu dengan sosok wanita yang pernah ia idamkan saat remaja?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Moms TZ, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

23. Mulai menjalankan rencana

Reza berusaha memberontak dari tekanan orang itu dengan gerakan hati-hati agar tidak menimbulkan suara. Sungguh dia amat sangat terkejut, ketika telah berhasil melepaskan diri dan mengetahui siapa orang itu.

"Agus...! Ngapain kamu di sini?" pekiknya pelan dan sedikit panik.

Reza lantas mengedarkan pandangannya melihat sekeliling takut ada orang yang melihat keberadaan mereka. Namun, sebelum Agus menjawab pertanyaannya, Reza telah terlebih dahulu menarik tangan temannya itu agar menjauh dari tempat itu.

"Lebih baik kita segera kembali dan bicara di mess saja," lanjut Reza.

Keduanya lantas meninggalkan tempat itu menuju mess dengan saling membisu.

"Sekarang jelaskan padaku, bagaimana kamu bisa berada di sana?" tanya Reza setelah mereka tiba di mess, masih dengan napas tersengal.

Agus tampak mengatur napasnya, sebelum menjawab, "Tadi aku keluar kamar dan melihatmu pergi dengan diam-diam. Karena penasaran akhirnya aku putuskan mengikuti kamu."

"Tapi itu bisa membahayakan dirimu, Gus. Bagaimana jika tadi kita sampai ketahuan," kata Reza lalu membuang napasnya kasar.

"Lebih berbahaya lagi jika hanya kamu sendiri yang ketahuan apalagi sampai tertangkap," sambung Agus.

Hening menyergap keduanya dengan pikiran masing-masing. Reza mengusap wajahnya kasar lalu mengacak rambut kepala bagian belakang sambil mendesis lirih. Setelahnya dia menghirup udara sebanyak-banyaknya seraya memejamkan mata.

"Langkah apa selanjutnya yang akan kamu lakukan?" tanya Agus.

"Besok temani aku ke kota untuk membeli peralatan yang aku butuhkan," pinta Reza. "aku ingin mendapatkan bukti yang lebih akurat agar orang itu tidak bisa lagi berkelit," lanjutnya menambahkan.

"Baiklah, aku akan menemanimu, tapi kalau bisa jangan sampai menimbulkan kecurigaan," saran Agus.

"Tentu, kamu jangan khawatir. Aku tahu apa yang harus aku lakukan," jawab Reza.

"Sekarang lebih baik kita masuk. Kita pikirkan besok lagi rencana selanjutnya.

Agus mengangguk lalu masuk ke kamarnya, sedangkan Reza sendiri--pria itu menghela napasnya dalam-dalam, sambil menatap sinar rembulan yang menggantung di langit malam, entah apa lagi yang dipikirnya sampai akhirnya dia masuk ke dalam kamar.

Keesokan harinya, Reza melakukan aktivitasnya seperti biasa. Selesai sarapan dan menyiapkan keperluan Dhea, mereka pun berangkat ke perkebunan.

Sejak memiliki sepeda, Dhea memilih pergi sendiri ke kantor Marisa. Gadis kecil itu sudah sangat mandiri dan tidak mau merepotkan ayahnya untuk hal-hal kecil yang bisa dilakukannya sendiri. Mereka pun berpisah di persimpangan jalan dengan saling melambaikan tangan.

"Papay, Ayah." Dhea mencium tangan Reza, lalu mengayuh sepedanya menuju kantor Marisa.

"Hati-hati ya, Nak," pesan Reza dengan pandangan penuh kasih sayang juga rasa khawatir.

Reza menatap Dhea mengayuh sepedanya yang semakin menjauh. Ada rasa bangga dan bahagia melihat putrinya yang ceria dan mandiri. Setelah memastikan Dhea sampai di kantor Marisa, Reza lantas melanjutkan langkahnya menuju gudang.

Tak lama kemudian tampak Mandor Sobri dengan gayanya yang petentang-petenteng memasuki area gudang. Semua pekerja yang berjumlah kira-kira lima belas orang itu segera berbaris rapi menyambut kedatangannya.

"Selamat pagi, Pak Mandor!" seru para pekerja secara bersamaan.

"Hemmm..." jawab Mandor Sobri sembari memandang sekeliling gudang.

"Apa kalian semua sudah siap untuk memulai pekerjaan kalian hari ini?" lanjutnya bertanya dengan suara tegas dan penuh wibawa.

"Siap...!" sahut para pekerja tak terkecuali Reza.

"Saya ingin memastikan bahwa semua hasil panen kelapa sawit sudah tercatat dengan benar."

Lalu Reza melangkah ke depan, sambil menyodorkan berkas laporan pada Mandor Sobri.

"Sudah, Pak Mandor. Semua hasil panen sudah tercatat dan siap untuk diangkut ke pabrik," lapornya dengan sedikit membungkukkan badan.

Mandor Sobri menerima berkas tersebut lalu mengangguk. "Baik, kalian bekerjalah dengan giat dan penuh semangat! Pastikan tidak ada kekurangan atau kehilangan hasil panen, sehingga kita bisa melakukan pengiriman tepat waktu," pungkasnya, kemudian berlalu meninggalkan gudang.

Reza langsung menarik napas lega, begitu Mandor Sobri sudah pergi. Dia pun segera kembali ke tempat biasanya dia bekerja. Namun, entah mengapa pikirannya tidak bisa tenang. Dia masih terus memikirkan kecurigaannya terhadap Mandor Sobri. Apakah benar atasannya itu melakukan kecurangan? Dan apa yang sebenarnya terjadi di perkebunan ini?

*

*

*

Di lain tempat.

Siang itu, di kediaman Bu Haryani, Pak Bondan dan Bu Rukmini datang berkunjung. Kedua orang paruh baya itu datang demi misi penyelamatan dunia percintaan anak mereka.

Bu Haryani tentu saja terkejut dengan kedatangan orangtua Rinjani itu dan bertanya-tanya dalam hati. Wanita berusia empat puluh tujuh tahun itu menyambut kedatangan tamunya sambil tersenyum canggung.

Sementara di luar rumah Bu Haryani mata-mata para tetangga di sekitarnya mulai bermunculan di balik pintu ataupun jendela dan memasang telinga lebar-lebar, seolah ingin tahu maksud kedatangan dua orang tersebut.

"Silakan masuk, Pak, Bu," kata Bu Haryani. "Ada maksud apa ya, panjenengan berdua sampai menyempatkan waktu datang ke gubug saya?" lanjut Bu Haryani bertanya.

Pak Bondan berdehem pelan sebelum menjawab, "Begini loh, Yu Haryani. Kita kan, sudah tahu bagaimana hubungan anak-anak kita," katanya

"Intinya kedatangan kami ke sini, ingin menanyakan keseriusan Farhan pada Rinjani," sambung Bu Rukmini.

"Betul, masa idah Rinjani tinggal sedikit lagi. Apa tidak sebaiknya kita segera menikahkan mereka sebelum terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan," timpal Pak Bondan.

Bu Haryani tampak diam mendengarkan, dalam hati wanita itu bingung harus bagaimana menanggapinya.

"Seperti kita ketahui Rinjani sampai rela ninggalin Reza demi Farhan," ujar Pak Bondan lagi. "sudah seharusnya dia mengapresiasi pengorbanan Rinjani padanya, bukan?" imbuhnya dengan sedikit penekanan.

"Maaf, kalau saya lancang Pak, Bu. Tapi sejauh ini Farhan belum ada pembicaraan ke sana," ucap Bu Haryani sambil menatap kedua tamunya.

"Ya itu tugas sampeyan sebagai ibunya lah, Mbakyu. Kan, dia juga yang duluan menggoda Rinjani," sahut Bu Rukmini.

"Masa iya sekarang dia mau lepas tangan begitu saja setelah membuat rumah tangga anakku hancur!" lanjutnya penuh tekanan.

"Pokoknya saya nggak mau tahu ya, Yu. Sampeyan harus membujuk Farhan agar segera menikahi Rinjani. Kamu kan, pasti nggak lupa dengan ucapan Farhan pada waktu itu," tukas Pak Bondan.

"Aku rasa hanya itu yang ingin kami sampaikan sama kamu, Yu Har. Dan tolong, sampeyan ingatkan pada Farhan agar dia tidak melupakan janjinya pada Rinjani," Bu Rukmini menambahkan.

Kemudian Pak Bondan Bu Rukmini pun berpamitan, meninggalkan Bu Haryani yang tampak syok dan tidak tahu harus berbuat apa.

*

Sementara itu, di sebuah kamar motel yang mereka sewa, dua orang insan berlainan jenis yang tidak halal itu, tengah tenggelam dalam lautan kenikmatan yang menyesatkan. Suara-suara laknat nan menjijikkan yang saling bersahutan memenuhi ruangan tiga kali empat meter tersebut.

Seakan telah digelapkan oleh kabut gairah yang menggelora mereka menerobos pagar ayu yang seharusnya tak dilewati mengingat status keduanya. Namun, rupanya mereka tidak peduli, yang penting sama-sama suka dan hasrat yang memuncak terpenuhi.

Kini, kedua orang itu terkapar di atas ranjang karena kelelahan setelah pertempuran yang mereka lakukan beberapa saat lalu. Tak ada kata yang terucap, tetapi tatapan mata dan bahasa tubuh mereka seolah menyiratkan kepuasan yang terbentuk jelas dari wajah-wajah yang berhiaskan senyuman itu.

Untuk sesaat keduanya masih larut dalam nuansa kebahagiaan yang hangat, dan keintiman yang tercipta antara keduanya. Mereka seolah tidak ingin melepaskan momen indah itu menjadi sesuatu yang sangat spesial dan berharga.

Hingga akhirnya ponsel Farhan berdering menghentikan keheningan yang nyaman itu. Farhan menatap layar ponselnya dan terkejut melihat nama yang tertera di layar. Farhan langsung merasa tidak enak dan berusaha menyembunyikan ekspresi wajahnya dari teman kencannya tersebut.

Dari siapa hayooo???🤗

1
Aditya hp/ bunda Lia
gak akan Thor dalam keyakinan pak Bondan dia bakalan cepet kaya ... 😄
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: 🤭🤭🤭🤭🤭
total 1 replies
Kasih Bonda
next Thor semangat
Esther Lestari
Jangan menyepelekan Reza bu Rukmini, dia lebih baik dari Farhan yg kamu banggakan itu.
Pak Bondan sini aku bisiki tapi jangan kaget....itu sawah nya Reza mantan menantu mu
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: langsung kejot kejot dia🤭
total 1 replies
Patrick Khan
karepmu pak percoyo opo gk🤣🤣🤣🤣
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: kenapa baca cinta berduri? itu mau ibu hapus dan diremake ulang😭
total 5 replies
Sunaryati
Baru pengantin baru bersama Farhan sudah menyesal, apalagi jika tahu jika Reza yang membeli sawah- sawah ayahnya, bisa kejang- kejang karena uangnya dibawa lari. 😄😄
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: 🤣🤣🤣🤣🤣 betul betul betul
total 1 replies
ora
Dia nggak bakal percaya sih. Apalagi udah dapat komisi. Nggak papa, investasi aja terus Pak. Sampai nanti akhirnya Bapak di tipu😁😁
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: 🤣🤣🤣🤭🤭🤭
total 1 replies
Nar Sih
ayah nya rinjani pssti ngk percya klau dibilangin di tipu org investasi bodong ,ntar yg ada pasti nyesell klau bnr,,ketahuan di tipu🤣
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: lha iyo, 🤭
total 1 replies
ora
Nyesel nggak tuh😏🤣🤣🤪
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: nanti nyesalnya di akhir🤣
total 1 replies
moon
jangan, percaya pak. orang itu pasti cuma nggedabrushh ... 🤣🤣🤣

WIS yakin karena ingpestasi panjenengan wae 👻👻👻👻
moon: nggedabrushh sama dengan jualan jamu 🤣
total 3 replies
Sunaryati
Yang penting khidmat, dah di mata hukum dan agama. Rukun saling mengisi, mengerti, dan melengkapi.
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah)
nunggu ayahnya yg nembak duluan kali🤣
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: betul....
total 1 replies
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah)
salah tingkah si reza😄
Aditya hp/ bunda Lia
kalian emang orang" baik sederhana kalian emang benar" jodoh ... berterima kasihlah kalian sama othor 🤭
Aditya hp/ bunda Lia: ya kan othor yang nyatuin mereka ... 😄
total 2 replies
Kasih Bonda
next Thor semangat
Patrick Khan
kawal sampai sahhhhhh
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: 🤭🤭🤭🤭🤭
total 1 replies
Nar Sih
karena emang marisa beda jauh dgn ibu nya dea
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: betullll
total 1 replies
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Mama Mia
mengaturnya hari baiknya🤔🤔🤔
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: 😭😭😭😭😭😭😭😭😭
kok masih ada aja sihhh
total 1 replies
ora
Tenang saja Han. Niat Marisa nikah bukannya mau merampok seperti Jani dan keluarganya ...
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: betulll... dia aja hartanya berlimpah🤭
total 1 replies
ora
Emang nikah paling enak yang sederhana aja. Aku pun inginnya seperti itu🤭😆😆😊
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: lha iyo, gak ngabisin biaya
total 1 replies
〈⎳ FT. Zira
gak semua wanita gitu kok Za
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: lha iyo
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!