NovelToon NovelToon
The Secret Wife Of Juragan Pras

The Secret Wife Of Juragan Pras

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Poligami / CEO / Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu / Pengasuh
Popularitas:4.8k
Nilai: 5
Nama Author: Aksara_dee

"Bapak, neng lelah kerja. Uang tabungan untuk kuliah juga gak pernah bisa kumpul. Lama-lama neng bisa stress kerja di Garmen. Cariin suami yang bisa nafkahi neng dan keluarga kita, Pak! Neng nyerah ... hiikss." isak Euis

Keputusasaan telah memuncak di kepala dan hati Euis. Keputusan itu berawal karena dikhianati sang kekasih yang berjanji akan melamar, ternyata selingkuh dengan sahabatnya, Euis juga seringkali mendapat pelecehan dari Mandor tempatnya bekerja.

Prasetya, telah memiliki istri yang cantik yang berprofesi sebagai selebgram terkenal dan pengusaha kosmetik. Dia sangat mencintai Haura. Akan tetapi sang istri tidak pernah akur dengan orangtua Prasetyo. Hingga orangtua Prasetyo memaksanya untuk menikah lagi dengan gadis desa.

Sebagai selebgram, Haura mampu mengendalikan berita di media sosial. Netizen banyak mendukungnya untuk menghujat istri kedua Prasetyo hingga menjadi berita Hot news di beberapa platform medsos.

Akankah cinta Prasetyo terbagi?

Happy Reading 🩷

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aksara_dee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26 : Cangkir yang pecah

Hai Readers... Bab ke dua puluh enam, "Kau lebih indah dari sebuah tulisan, kau deretan kalimat yang tidak pernah bosan ku baca dan ku tulis setiap harinya. Jangan pernah menghilang dariku, karena kehilanganmu, menghilangkan seluruh jiwaku. (POV Prasetya)

"Dari ribuan wajah perempuan yang aku temui, hanya wajahmu yang membuatku resah setengah mati." (POV Haris)

🌷🌷🌷

Edwin dan Haris duduk di sofa panjang, sementara Euis duduk di sofa single terpisah di ruangan itu. Mereka diam dengan pikirannya sendiri, menanti sepasang suami istri itu selesai berbicara dan melepas rindu. Haura yang terlihat dominan dan mencari perhatian Pras yang bersikap dingin tidak bersemangat dalam pelukan Haura.

Wajah Euis berpaling, ia lebih memilih melihat ke luar jendela kamar ruang rawat, tangannya ia pangku dan memilin jemarinya. Haris lebih memilih menatap layar handphone dan bermain Roblox, Edwin memilih menatap grafik perkembangan saham perusahaannya lewat Ipad yang ada di tangannya.

Tiba-tiba sebuah suara ceria namun tegas menginterupsi keheningan tersebut.

"Hai... Hallo... Ahh! Apa eke salah masuk room? Kenapa isinya cogan semua. Ya Tuhan mimpi apa eke semalem, tau-tau jatuh di sarang bidadara surga." suara centil Roy memuji ruangan.

Haris mendengus kasar lalu berdiri dan melangkah mendekati Euis, "Ruangan ini semakin sumpek. Euis ayo kita cari minuman segar... " Haris mengulurkan tangan di depan Euis.

Gadis itu melirik Pras meminta persetujuan. Wajah Pras serius dan tegang. Euis paham, Pras di posisi yang sulit. Akhirnya ia memutuskan ikut Haris keluar ruangan, langkahnya pasti, ia tidak ingin menoleh ke belakang. Pras semakin dibuat kesal dan seketika moodnya hancur.

"Ed, kau mau ikut kami ke cafetaria?" tanya Haris

"Emh... Tidak, belikan aku sesuatu yang strong. Aku butuh konsentrasi saat ini." jawab Edwin sangat santai.

Ada sesuatu yang ingin Edwin selidiki saat itu, ia ingin memperhatikan interaksi Pras dan Haura, kini ada suatu hal lagi yang menggelitik jiwa penasarannya, Haris dan Haura. Apa yang terjadi dengan mereka. Edwin terus memperhatikan orang-orang yang ada di sekeliling, mengumpulkan puzzle yang selama ini menjadi teka teki.

"Kalian ini circle yang sempurna ya, semua tampan, mapan... Ya Tuhan, Engkau menciptakan manusia sesempurna itu?! Kau memang Pencipta segala keindahan." ucap Roy tidak bosan menatap wajah ketiga cowok-cowok old money dihadapannya.

"Ra, lepas! Aku butuh udara!" Pras mendorong tubuh Haura yang sejak tadi menempel di tubuhnya.

"Kamu sakit apa Pras, sayang... " tanya Roy dengan sikap manja.

"Bukan urusanmu, Roy!" sarkas Pras

"Kamu jutek gitu aja seksi. Jangan gitu dong sayang, aku tambah cinta sama kamu." rayu Roy.

"Ra! Lebih baik kamu pulang, ajak cowo tulang lunak ini menjauh dariku." Pras menepis tangan lentik Roy.

"Pras kamu jahat banget sih! Aku rindu kamu sayang... " rengek Haura.

Pras melengos lagi saat Haura ingin mengecup pipinya.

"Oiya! Pras... Haura, bulan depan aku akan melangsungkan pernikahan di Legian, Bali. Aku harap kalian bisa menjadi Usher dan bridesmaid di acara besarku. Tidak ada alasan!" Edwin berusaha memecah ketegangan antara Pras dan Haura.

"Aku... Aku sepertinya tidak bisa hadir, Ed. Mungkin Pras... Sayang, bisa kan?" ucap Haura.

Pras lagi-lagi menghindari tatapan Haura, lalu menjawab Edwin. "Aku pasti datang, Ed. Kamu orang yang paling sibuk dan berperan penting saat pernikahanku dulu." Pras melirik sinis Haura.

"Ed, maaf... Bukan aku tidak menghargai mu, jadwalku bulan depan sangat padat, ada gala dinner di stasiun televisi untuk influencer yang sedang naik daun, termasuk aku mendapatkan undangan kehormatan di acara tersebut." Haura berjalan mendekati Edwin.

"Baiklah, mau bagaimana lagi?" Edwin mengangkat kedua bahunya.

"Pras... Bagaimana jika kamu hadir bersama Zen atau... Baby sitter itu, siapa ya namanya?" Haura tampak berpikir.

Wajah Pras menegang, antara kaget dan ada kebahagiaan yang terselip di hatinya.

"Lo gimana sih, nek! Masa laki elo didampingi baby sitter, trus dia akan gendong anak elo pas jadi bridesmaid, iya?! Gila aja deh Lo, Nek!" protes Roy

"Emang kenapa? Engga apa-apa kan, Ed?" Haura mencari persetujuan Edwin.

"It's oke, engga masalah siapa pendampingnya, yang penting Pras, Sandra bisa hadir di acara tersebut. Kau belum memperkenalkan putrimu pada kedua orangtuaku Pras!" ucap Edwin penuh penekanan.

"Sieep!! Selesai satu masalah." Haura tersenyum lebar. Sementara Pras, dibalik wajah dingin dan datarnya diam-diam mengulum senyuman.

"Nek! Gala dinner kan belum jelas elo dapat undangan apa engga." bisik Roy

"Diem deh Lo banci! Mau gue potong honor Lo!?" jawab Haura dengan berbisik juga.

Haura berdiri, lalu mendekati brankar Pras. "Sayang, aku masih ada urusan. Ada jadwal live satu jam lagi terus ketemuan dengan David untuk membahas photoshoot produk baru. Aku pulang dulu ya sayang... " pamit Haura seraya mengecup pipi Pras, kali ini Haura harus memaksa wajah Pras dengan membingkai wajah suaminya.

Pras tidak menjawab, tapi tatapannya ke arah Roy. "Roy, kosongkan jadwal Haura dua hari lagi, ada yang ingin aku bahas dengannya. Kalau kamu tidak mengindahkan perintahku, gajimu akan aku potong lima puluh persen!" kecam Pras.

"Ba... Baik Bos besar, akan hamba laksanakan." Roy memasang wajah timid.

Tanpa kata lagi, Haura sudah melenggang pergi keluar dari ruangan Pras. Mengapa ia ingin segera keluar dari ruangan tersebut? Selain karena sikap Pras yang dingin dan jutek, hati Haura gelisah dan marah, kecemburuan sejak tadi memenuhi isi kepala dan hatinya. Ia terbakar api cemburu saat Haris melenggang pergi bersama baby sitternya.

Haura tidak bisa menerima kenyataan itu, terhadapnya lelaki yang sangat ia cintai itu, sangat jijik dan seringkali menghinanya. Sementara bersama Euis yang gadis kampung, Haris terlihat bersikap lembut dan manis.

Langkah kaki Haura berhenti saat melihat Haris dan Euis sedang tertawa di sebuah cafetaria, entah apa yang mereka tertawakan. Tangan Haura seketika mengepal hingga kuku lentiknya menancap di telapak tangannya, tatapannya penuh kebencian sekaligus kesedihan yang mendalam.

Masih banyak cinta untuk Haris di hatinya, tapi lelaki itu terus menghinanya.

Roy memperhatikan perubahan wajah Haura dan arah tatapannya, "Jangan bilang cowo yang seringkali bikin Lo mabuk sambil menangis itu, dia! Dia kan cowo yang Lo cintai, Ra?!" tuduh Roy dengan yakin.

Airmata Haura lolos begitu saja seiring dengan adegan Haris memotong kan daging steak untuk Euis di cafetaria itu.

Di kamar perawatan Pras

"Kemana sih mereka, Ed?!" tanya Pras dengan gelisah.

"Siapa? Haura dan Roy atau Haris dan perawat kamu?" tanya Edwin penasaran.

"Dia bukan perawat, Ed!" bentak Pras.

"Owh sorry, baby sitter." ralat Edwin.

"Aarrggkk!!" Pras terlihat frustasi tidak bisa menjelaskan posisi Euis di hatinya saat ini.

"Bro, look it this! Haris akan mengantarkan baby sittermu pulang." Edwin menunjukkan foto yang dikirim Haris di grup chating. Pras mengusap wajahnya dengan kasar.

"Kamu santai saja, hari ini aku meliburkan diri, meluangkan waktu khusus untuk menemanimu." imbuh Edwin.

🌷🌷🌷

Dua hari setelah Pras pulang dari rumah sakit.

Mereka sudah berada di depan meja makan, Pras duduk sambil menatap makanan yang tersaji, "Ini semua kamu yang buat? Kenapa aku tidak percaya ya? Emang kamu tahu mana mayonaise dan mana mustard?" ucap Pras, serius.

"Emmhh... Itu jangan kau jadikan masalah. coba dulu rasanya." pinta Haura sedikit memaksa.

"Bik Sumi mana? Panggilkan bik Sumi saja." Pras meletakkan sikunya di atas meja dan menopang dagunya. Matanya terus menatap makanan yang tertata rapi dan terlihat... Enak.

Sepertinya mustahil Haura membuat hidangan itu semua dalam waktu cepat, membedakan bumbu dapur saja Haura tidak bisa.

Haura mendengus dengan kasar, "Buk Sumi ijin gak masuk, suaminya sakit." ketusnya.

"Suami? Setahuku suaminya sudah meninggal lama. Apa kau memecatnya Haura?!" cecar Pras. Wajah Haura berubah pias.

"Untuk apa aku memecatnya, pekerjaan dia bagus kok, lagian dia kan sudah menjadi pelayanmu sejak kecil." bohong Haura.

Pras tersenyum asimetris, kebohongan yang kelam menyelimuti wajah Haura.

"Aku ingin kamu jelaskan kemana dan untuk apa uang yang kamu curi dariku Haura. Terakhir kamu mengambil kartu debit ku. Dan banyak transaksi masuk ke email perusahaan berasal dari sebuah mall dan night clubs. Jelaskan!!" Pras meninggikan nada suaranya di akhir kalimat.

"Pras, kita baru saja bertemu, aku ingin menikmati moment ini. Ayo diminum kopinya Pras." rengek Haura sambil memaksa menempelkan bibir cangkir ke bibir Pras.

Kali ini Pras tidak akan kecolongan lagi, setelah semua bukti dan saksi menguatkan praduganya. Tentang Haura yang bekerjasama dengan dukun lalu berniat membuatnya celaka selama dua tahun pernikahannya.

Pras masih bersikap biasa walaupun hatinya sangat membenci Haura. Ia membaca sebuah doa lalu meniup lembut kopi di dalam gelas. Air hitam itu berombak seperti ada sesuatu yang membuat dasar cangkir bergejolak. Pras tatap air itu dengan jantung yang berdebar kencang.

Praanggg...!

Cangkir pecah terbelah dua. Cairan kopi muncrat kemana-mana, Pras terdiam masih memegang kuping cangkir yang kini tidak utuh lagi. Dengan gerakan perlahan ia turunkan tangannya lalu melempar pecahan cangkir diatas meja makan.

Tangannya kini ia lipat di depan dada, matanya tajam menatap Haura yang diam terpaku melihat kejadian aneh itu. "Apa yang kamu masukkan di dalam kopi itu?" ucap Pras dengan nada dingin.

"A-apa maksudmu?" wajah Haura pias, tangannya yang tersembunyi dibawah meja saling meremas, kening mulusnya kini dipenuhi bulir keringat.

"Hahhh... " Pras menghela napas panjang dengan nada bergetar, awalnya ia hanya ber-praduga namun hatinya meyakinkan jika Haura tidak akan berani berbuat curang padanya, tapi kejadian tadi membuat Pras yakin Haura bukan lagi perempuan polos dan berhati baik seperti keyakinannya selama ini.

"Aku kecewa padamu, Ra!" suara Pras terdengar dingin. Ia lalu pergi meninggalkan Haura yang menggigil ketakutan.

Salamah muncul dari kamar tamu, lalu memeluk putrinya dengan perasaan cemas.

"Apa mama bilang Haura, jangan lakukan itu. Kamu kok gak takut dosa nak?! Sekarang mama jadi ikut kebawa dosa kamu, karena sudah masukan air jampi-jampi Ki Ageng ke makanan Pras... hikkss" Isak Salamah

...💐💐💐💐💐...

B e r s a m b u n g...

Gaes jangan lupa like, komen dan subscribenya ya... Terima kasih sudah mendukung novelku ini, lop you full 🩷🩷

1
Elisabeth Ratna Susanti
ikutan geter2 nih jantungku 🥰🥰🥰🥰
Elisabeth Ratna Susanti
keren nih Pras
Elisabeth Ratna Susanti
suka banget🥰🥰🥰puitis sekali 😍
Elisabeth Ratna Susanti
maaf telat mampir....sinyal undlap undlup seharian ini
Dwi Winarni Wina
Mode kayak haura gak takut dosa kl yg ada suaminya hrs menuruti kemauannya...
Aksara_Dee
hu'um... antara Haris dan Haura terhalang restu juga Krn Haura anak koruptor
Dwi Winarni Wina
Harris berusaha menggoda euis dan ingin pendekatan dan pras merasa cemburu bingit ada sahabatnya ingin mendekati istri keduanya...
wajar Harris gak euis istri kedua prass....
Dwi Winarni Wina: biar gak ketahuan sm bini pertama kl yg ada nanti berantem...
Aksara_Dee: lagian punya istri cantik di sembunyikan sih yaa...
total 2 replies
R 💤
hahahahahahha
Aksara_Dee: semangat juga buat Kaka
R 💤: wkwkwk bikin ngakak , semngat terus kak
total 3 replies
R 💤
kenape lu Pras, udah tau kalau itu anak Haris
Aksara_Dee: Pras blm tau itu anaknya Haris di episode 30an baru terbongkar, aseek 😅
total 1 replies
R 💤
wah anak Haris 🤦🏻
R 💤
masih bisa nyanyi, wah gwendeng ini Haura 🤣
Aksara_Dee: cinta matinya Haris
total 1 replies
R 💤
Haris, kenapa kamu tega ! itu istri temanmu
Aksara_Dee: sama-sama gila
total 1 replies
R 💤
bersyukur nya si Pras, punya temen2 yg baik ..
Aksara_Dee: circle old money
total 1 replies
R 💤
Astaga Haura, !
R 💤
kalo sifat Haura kek gitu mah, lama2 hati Pras bakalan tersangkut di hati Euis
R 💤: iya kak, fiks deh
Aksara_Dee: lama-lama cintanya luntur ya kaa
total 2 replies
Tini Timmy
si haur haur ini blm mau tobat ya 🥲
Aksara_Dee: entah kapoknya kapan
total 1 replies
Tini Timmy
geli banget say😭
Aksara_Dee: cowo melambai
total 1 replies
Tini Timmy
dia jadi hobi tidur 😭
Aksara_Dee: efek obat jadi ngantukan 🤣
total 1 replies
Tini Timmy
cie2 🤣🤏🏻
Aksara_Dee: eheemm.. eheemm
total 1 replies
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
cuma bilang kecewa? gak langsung ditalak?
Aksara_Dee: seharusnya yaa
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸: kalau pras takut euis direbut harris, harusnya lebih keras penyelidikannya
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!