NovelToon NovelToon
Identitas Suami Miskin

Identitas Suami Miskin

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Pernikahan Kilat / Percintaan Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Identitas Tersembunyi / Kaya Raya
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: Pena Halu

Anesha dan Anisha adalah kakak beradik yang terpaut usia tiga tahun. Hidup bersama dan tumbuh bersama dalam keluarga yang sama. Namun mereka berdua dibesarkan dengan kasih sayang yang berbeda. Sebagai kakak, Nesha harus bekerja keras untuk membahagiakan keluarganya. Sedangkan Nisha hidup dalam kemanjaan.

Suatu hari saat mereka sekeluarga mendapat undangan di sebuah gedung, terjadi kesalah pahaman antara Nesha dengan seorang pria yang tak dikenalnya. Hal itu membuat perubahan besar dalam kehidupan Nesha.

Bagaimanakah kehidupan Nesha selanjutnya? Akankah dia bahagia dengan perubahan hidupnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pena Halu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Makan Sushi

Sepulang kerja, Nisha melajukan motornya menuju sebuah toko yang menjual berbagai macam parfum. Ia penasaran dengan aroma yang terngiang seharian di indera penciumannya.

Sesampainya di toko tersebut, ia mencium satu persatu tester parfum yang dipajang, totalnya ada empat puluh jenis. Bahkan sampai membuat Nisha mual, tapi tak menemukan aroma yang sama dengan milik Garvi.

"Mbak selain ini ada parfum yang lain nggak?" Nisha masih belum menyerah.

"Ada mbak, yang sedikit mahal", ujar karyawan toko sambil menunjuk deretan parfum yang terpajang di etalase.

"Cobain testernya dong mbak". Kemudian karyawan tersebut mengambil semua tester parfum yang dikata mahal.

Nisha mulai menciumi lagi satu persatu tester tersebut, namun lagi-lagi tak menemukan parfum yang sama.

"Mbak aku tadi nyium parfum cowok yang wanginya kalem dan maskulin, kayak ada aroma segernya juga. Kira-kira ada nggak parfum yang kayak gitu?"

"Kalau parfum gitu biasanya belinya di mall, mbak. Tapi ya gitu harganya mahal-mahal", beber karyawan itu.

"Mahal? Sekitar berapa biasanya gitu mbak?"

"Bisa ratusan sampai jutaan, mbak". Mendengar kata jutaan, membuat Nisha bergidik. Masa iya kakak iparnya yang cuma ngojol bisa beli parfum sampai jutaan harganya?

Kemudian Nisha membeli beberapa parfum karena merasa sungkan sudah merepotkan pegawai toko tersebut.

Sedangkan Nesha pulang kerja berjalan kaki seperti biasanya. Pikirannya kalut tentang identitas Garvi. Ingin sekali nanti ia bertanya langsung pada suaminya.

Sesampainya dirumah, Nesha langsung mandi dan mengambil wudhu untuk melaksanakan sholat isya' sambil menunggu kepulangan Garvi.

Tak lama kemudian suara motor Garvi terparkir di halaman. Bergegas ia menyambut suaminya.

"Ini buat kamu". Garvi menyodorkan kantong kresek putih pada Nesha.

"Apa ini, Mas?" Seraya membuka bungkus tersebut.

"Makanan. Tadi ada customer baik yang ngasih", jelas Garvi.

Nesha membawanya ke meja makan dan membukanya. Sepaket sushi dengan beberapa macam varian.

"Ayo makan, Mas." Ajak Nesha. Garvi menggelengkan kepala. "Aku sudah makan tadi", lalu ia masuk ke dalam kamar.

Merasa terlalu banyak kalau dimakan sendiri, Nesha mengetuk pintu kamar orangtuanya.

Setelah mengetuk pintu, Bu Rumi keluar sambil menggelung rambutnya asal-asalan. "Ada apa, Nes?"

"Bu, Mas Garvi bawa makanan. Ayo makan bareng".

"Halah paling juga nasi goreng", celetuk Bu Rumi sambil membenahi rambutnya.

"Kata Mas Garvi itu sushi, Bu", jawab Nesha. Segera Bu Rumi memanggil Pak Edi untuk keluar kamar dan melihat apakah benar yang dikatakan Nesha.

"Ih iya, ini sushi lho, Pak", ujar Bu Rumi dengan mata berbinar.

"Susi anaknya Mbak Ijah?" Tanya Pak Edi, karena ia memang tak pernah tahu jenis makanan ini.

"Ih bapak ini lho ndeso. Ini tuh makanan Jepang, Pak." jelas Bu Rumi sambil mencomot satu. Matanya langsung berkaca-kaca karena baru kali ini makan makanan yang biasa ia lihat di televisi dan rasanya enak.

Pak Edi pun ikut mencomot satu dan memakannya. Tapi sedetik kemudian ia mengernyitkan dahi. "Rasanya aneh, Nes", keluh Pak Edi sambil berusaha keras tetap menelan sushi tersebut. Bu Rumi dan Nesha pun tergelak melihat ekspresi Pak Edi.

"Panggil Nisha juga, Nes. Biar dia ikut makan", titah Bu Rumi dan diangguki oleh Nesha. Segera Nesha mengetuk pintu kamar Nisha.

"Ada apa?" ketus Nisha saat tahu kakaknya yang mengetuk kamarnya.

"Mas Garvi bawa sushi, ayo makan bareng", ajak Nesha.

Tanpa babibu, Nisha pergi ke meja makan dengan sendirinya. Memastikan perkataan Nesha.

"Beneran sushi?" Tanya Nisha yang melihat Bu Rumi sedang makan dengan lahapnya.

"Iya, Nis. Uwenak rasanya", Bu Rumi mengacungkan jempol kearah Nisha. Pak Edi hanya bergidik melihat istrinya sudah makan beberapa potong.

"Ayo duduk dan makan, Nis", ajak Nesha yang sudah mendudukkan diri terlebih dulu dan mengambil sepotong sushi.

Nisha terbelalak merasakan sushi yang sangat enak. Ia pernah dibelikan Fandi, namun rasanya sangat jauh berbeda. Lantas ia melihat bungkus sushi tersebut dan mengingat-ingat namanya.

Mereka bertiga makan dengan lahap dan mencomot satu persatu varian yang berbeda disetiap kunyahan.

"Suamimu nggak ikut makan?" Tanya Pak Edi yang tak melihat mantunya ikut nimbrung.

"Mas Garvi tadi udah makan katanya, Pak", jawab Nesha seraya berdiri. "Nesha balik ke kamar dulu, Pak. Ibu dan Nisha habisin aja nggak apa-apa", pamit Nesha undur diri.

Sebenarnya ia masih sangat ingin makan sushi tersebut, karena baru pertama kali ia makan makanan Jepang itu. Tapi melihat ibu dan adiknya yang sangat senang, Nesha jadi tidak tega dan merelakan sushinya.

"Kamu udahan makannya?" Tanya Garvi saat melihat Nesha sudah balik ke kamar.

"Iya, Mas. Sushinya enak banget", puji Nesha, namun dengan wajah muram.

"Kamu kenapa?" Garvi merasa aneh dengan ekspresi istrinya.

"Ini baru pertama kalinya saya makan sushi, Mas."

Garvi melongo saat Nesha mengatakan bahwa dirinya tak pernah makan sushi, bahkan sushi murah yang banyak dijual di pinggir jalan.

"Kapan-kapan akan kuajak kamu makan sushi", ujar Garvi.

"Nggak usah Mas. Pasti itu mahal harganya".

"Kita kan bisa beli yang dipinggir jalan", bujuk Garvi. Lalu istrinya dengan polos menganggukkan kepala dengan girang.

Tiba-tiba Nesha teringat dengan apa yang dipikirkannya sejak siang. Ia memberanikan diri bertanya pada Garvi.

"Mas, sebenarnya siapa kamu ini?" Tanya Nesha dengan nada lirih karena merasa takut.

"Aku Garvi." Jawab Garvi dengan entengnya.

"Maksud saya, apa Mas ini bener-bener tukang ojol?" Nesha mulai memberanikan diri.

"Kalau nggak ngojol, terus apa pekerjaanku?" Garvi menaikkan kedua alisnya. Nesha pun merasa ciut dan terintimidasi dengan tatapan Garvi.

"Ma-maafkan saya, Mas. Saya nggak bermaksud apa-apa", jawab Nesha takut dengan tatapan tajam Garvi padanya.

"Jangan berpikir yang aneh-aneh tentangku", ucap Garvi dengan dingin. Lalu membaringkan tubuhnya diatas tempat tidur. Nesha pun mengikuti suaminya berbaring.

"Jangan memunggungiku", celetuk Garvi. Ia merasa kesal karena Nesha selalu menghadap tembok. "Tatap aku", titahnya.

Dengan cepat Nesha membalikkan badan dan menatap wajah tampan suaminya. Wajahnya sedikit memerah karena malu.

Garvi membelai wajah Nesha yang mulus namun tak pernah terawat, sehingga tampak kusam.

"Kamu nggak pakai skincare?" Nesha menjawab dengan gelengan kepala.

"Kenapa nggak beli? Kamu kan kerja".

"Gajiku kecil, Mas. Cukup untuk belanja kebutuhan sehari-hari aja. Nggak cukup kalau buat beli skincare."

"Bapak dan ibu nggak ngasih uang belanja? Terus adikmu?"

"Uang bapak yang pegang kan ibu, Mas. Mana berani saya minta ke ibu. Bapak ngasih pun harus diam-diam. Nisha juga punya kebutuhan sendiri."

Garvi geram mendengar penjelasan Nesha. Seperti sapi perah yang hanya tahu bekerja tanpa bisa menikmati hasil kerja kerasnya.

Lalu Garvi bangkit dari tempat tidur dan keluar. Nesha hanya terpaku melihat punggung suaminya yang menghilang dibalik pintu.

"Apa aku salah bicara lagi, ya? Mas Garvi kelihatannya marah banget." Gumam Nesha.

1
Yogya Sasmito
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!