NovelToon NovelToon
Transmigrasi Ke Mantan Sahabatku

Transmigrasi Ke Mantan Sahabatku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: THAN PUR2507

Jangan lupa mampir ditempat ini...!

Menceritakkan seorang cewek ceria dan kocak masuk ketubuh sahabat jauh setelah pergi dan jarang bertemu.

bagaimana kisahnya, dan mampukah dia menerima jadi diri barunya?.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon THAN PUR2507, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 25

Suasana malam ini semakin serius sekarang ini. Ayah menahan kesabarannya saat ini, lalu dengan tegas mengungkapkan kekecewaan yang telah Jihan perbuat terhadap mereka. Juga masih menimbulkan sakit hati didalam hatinya.

"Untuk apa kamu masih menganggapnya sebagai putri kita sedangkan anak itu sendiri telah memutuskan hubungan dengan kita."jelas ayah terus menasehati istrinya

"Keberadaanya disini hanya sebagai tamu bukan sebagai keluarga!."lanjut ayah menatap penuh dendam terukir disorot matanya

"Pah apa yang kamu katakan, bagaimana pun dia tetaplah putri kita. Jika kamu tidak menganggap dia sebagai putri kita maka tidak perlu keluar untuk menemuinya."balas ibu dengan nada marah pada suaminya

Meskipun putrinya telah memutuskan hubungan dengan mereka. Akan tetapi ia tetaplah putri sulung dikeluarga mereka, kapanpun ia kembali maka pintu rumah ini akan selalu terbuka baginya.

Namun rupanya suaminya sulit untuk melupakan perkataan putrinya yang terlalu gegabah mengambil keputusan sendiri. Memilih mengakhiri hubungan mereka sebagai orangtua dan anak.

Ayah mengertakkan giginya tidak bisa menjawab perkataan istrinya yang tetap bersikeras menerima Jihan kembali kekeluarga mereka.

Dengan raut wajah marah dan tidak senang karena istrinya berani melawan perkataannya. Ayah meninggalkan mereka dalam suasana hati yang gundah dan bingung harus menjelaskan bagaimana lagi.

"Maafkan ayahmu, dia hanya butuh waktu sebentar untuk kembali tenang."ucap ibu yang berjalan mendekati Jihan sambil membawa air minum untuk Jihan

Dengan perlahan Jihan mengangkat wajahnya keatas, melirik kearah ibu dengan raut wajah bingung dan bertanya-tanya didalam hatinya.

"Kenapa ibu masih baik padaku?."gumam Jihan menatap wajah ibunya sedikit syok karena keadaan dirumah ini yang sedikit mengejutkannya

Ibu menatap wajah putrinya yang telah lama pergi kini sedang duduk disampingnya. Namun ternyata takdir membawa putrinya kembali lagi padanya lagi.

"Karena ibu sama sekali tidak bisa memutuskan hubungan antara ibu dan anak semudah itu. Ibu tahu kamu ingin hidup lebih bebas dikota dan itu sudah keputusanmu, sedangkan ibu hanya mampu mendukungmu dari belakang."jelas ibu sambil mengusap telapak tangan Jihan menenangkan

"Lalu apa yang membuatmu datang kembali, apakah terjadi sesuatu padamu sewaktu tinggal dikota?."tanya ibu menanyakan dengan tenang alasan putrinya kembali

Jihan menatap wajah ibu dengan raut wajah gelisah, apakah tidak apa-apa kalau ia mengatakan niatnya datang kesini.

"Anu...Jihan diusir dari kosan yang sebelumnya kutempati. Karena itulah aku kembali apakah ibu bersedia mengijinkanku untuk tinggal sementara dirumah ini sampai aku mendapatkan pekerjaan lain."ujar Jihan dengan berani mengungkapkan masalahnya

"Apa kamu yakin ingin kembali tinggal dirumah ini, bukankah sebelumnya kamu bilang tidak betah tinggal disini."ucap ibu sedikit ragu

Pasalnya dulu Jihan pernah marah-marah hanya karena tempat tinggal mereka yang tidak besar ini. Sampai memutuskan pergi dari rumah tanpa kabar atau memberitahu mereka.

"Itu dulu tapi sekarang Jihan nggak punya tempat tinggal lagi. Aku nggak apa-apa kalau tidur digudang asalkan aku punya tempat tinggal."jawab Jihan bahkan rela tidur dimanapun yang diinginkan oleh mereka

Asalkan ia tidak tinggal dijalanan, yang sepi dan mengerikan.

"Kenapa harus digudang, pakailah kamarmu lagi ibu tidak akan tega jika putri ibu tidur digudang sendirian."ujar ibu tidak akan senang kalau putrinya harus tidur digudang yang kotor itu

Tetapi pada saat ibu bersedia menampungnya lagi ada kegelisahan dipikiran Jihan saat ini. Bagaimana dengan ayah melihat ekspresinya tadi membuat Jihan sedikit kurang yakin untuk tetap tinggal dirumah ini.

"Lalu bagaimana dengan ayah, apakah ayah akan marah padaku karena aku tinggal disini lagi."sela Jihan dengan wajah gelisah dan cemas takut ayah marah padanya

Ibu menarik nafasnya perlahan, lalu mengusap rambut Jihan lembut menenangkan kegelisahan putrinya ini.

"Dia tidak akan marah, ibu akan memberitahu ayahmu kalau kamu akan tinggal lagi disini. Dan berusahalah lebih dekat dengan ayahmu dan minta maaflah padanya karena ayahmu sebenarnya juga sangat perduli padamu hanya saja caranya yang berbeda."ujar ibu

"Baiklah, Jihan akan berusaha untuk membujuk ayah!."ucap Jihan dengan raut wajah yang sedikit lega dihatinya

Kemudian setelah berbincang singkat ibu mengajak Jihan untuk makan setelah memasak makanan favorit Jihan.

Tanpa harus sungkan Jihan pun melahap masakan ibu tanpa tersisa. Lagipula Jihan tidak suka membuang-buang makanan kalau enak kenapa tidak dihabiskan.

Setibanya dikamar Jihan mendudukkan dirinya ditepi ranjang yang sedang ia duduki sekarang. Tatapannya mulai menatap sekitar kamar ini, ternyata kamar ini cukup besar dan nyaman.

"Kamar segede ini dibilang nggak betah, ini lebih baik daripada kamar gue dikosan yang cuma persegi."gumam Jihan mengomentari kamar yang dulu dipakai Shella

"Lo rugi juga udah ninggalin orangtua sepeduli mereka, dan lo malah milih pergi ninggalin keluarga lo sendiri."tambah Jihan yang tidak habis pikir apa yang Shella pilih saat itu

Dengan entengnya menjauhi keluarga yang sungguh menyayanginya, bahkan tidak seperti hidupnya dulu. Orangtuanya saja mengabaikannya menganggapnya hanyalah beban keluarga.

Karena suatu kejadian ia memilih pergi dari sana, namun bukannya tenang hidupnya selalu dililit oleh hutan dari mamanya itu.

"Mending gue ganti baju terus bobok, setelah itu cari cara buat kerja lagi. Gue harus cari penghasilan sendiri dan untuk kebutuhan gue sendiri kedepannya."ujar Jihan kemudian beranjak dari duduknya menganti pakaiannya dengan baju tidur

Sementara itu dikamar lain, Ayah masih menunjukkan kemarahan diwajahnya. Tidak berbicara sejak istrinya datang kekamar dan memilih mengabaikannya.

"Pah, aku ingin bicara sebentar."ucap ibu serius duduk ditepi ranjang menatap suaminya yang sedari tadi terus memalingkan muka kearah lain acuh

Tanpa menjawab perkataan istrinya, Ayah hanya menoleh sebentar tanpa bicara sama sekali.

"Jihan ingin tinggal disini lagi karena dia telah diusir dati kosan karena tidak mampu membayarnya."ucap ibu dengan tenang memberitahu kalau Jihan akan tinggal lagi dirumah ini

Walaupun begitu ia harus meminta persetujuan suaminyabterlebih dulu. Karena bagaimana pun suaminya adalah kepala keluarga dirumah ini. Dan berhak menanyakan keputusannya juga sebagai pemilik rumah ini.

"Bagus kalau dia diusir dari kosannya, itu balasan karena dia telah durhaka pada kita."ujar ayah dengan nada marah sebab Jihan telah mendapatkan karma dari perbuatannya itu

"Jangan begitu suamiku, bagaimana pun dia tetaplah putri kita darah daging kita. Dia juga punya alasan kenapa dia diusir dari sana, karena salah satu teman dikosannya berusaha merebut tempatnya yang sudah Jihan bayar tiga bulan ini."jelas ibu menceritakan apa yang ia dengar dari Jihan sendiri

"Apa? beraninya orang itu mengusir Jihan yang sudah susah payah untuk dapatkan uangnya dia yang malah seenaknya dipakai."kesal ayah terkejut dan dengan asal membela putrinya yang ia marahi tadi

Mendengar perkataan suaminya ibu terdiam sejenak telah menduga. Bahwa suaminya juga masih menganggap Jihan sebagai putrinya juga.

Memang hati seorang ayah lebih sulit untuk ditebak, ketika berhadapan dengannya terlihat tegas dan marah besar namun ketika dibelakangnya ia akan menjadi ayah yang sangat menyayangi putrinya.

"Disaat aku mengobrol dengannya kurasa Jihan kita sedikit berbeda dari sebelumnya, dia menjadi sedikit sopan dan mudah merasa tidak nyaman. Bahkan sewaktu dia meminta izin padaku dia bersedia tidur digudang asalkan tetap tinggal disini."lanjut ibu menginggat perkataan Jihan tadi

Ayah terdiam sejenak mendengarkan perkataan istrinya yang mampu membuatnya syok dan terkejut. Mungkinkah putri mereka telah berubah setelah mengetahui kehidupan dikota lebih keras daripada ditempat asalnya.

Memang mereka sekarang ditinggal dipinggirkan kota, namun kehidupan disini lebih mudah dan murah daripada dikota.

Bahkan hampir semua yang ada dikota juga bisa didapatkan disini dengan harga terjangkau.

1
Octavio Gonzalez
Jangan nggak baca, sayang banget
THAN PUR2507: terimakasih, semoga suka maaf baru pemula kalau ada kata yang kurang nyambung..🙏👍
total 1 replies
Gaara
Kisahnya bikin baper thor, semangat terus menulisnya!
THAN PUR2507: makasih dukungannya baru pemula maaf kalau ada kata yang kurang jelas 👍🙏😊😊
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!