Transmigrasi Ke Mantan Sahabatku
Sepanjang hari seorang wanita bernama Shella Anatasya, menghabiskan sehariannya dengan bekerja.
Terkadang ia merasa lelah dengan semua ini, apakah ia bisa tidak sehari tidak bekerja. menghabiskan waktu bersenang-senang dan piknik.
Jika saja bisa terjadi, dirinya pasti sangat kegirangan. Melompat-lompat seperti katak keluar dari selokan, tapi sekarang ia hanya mampu menghela napas panjang dan berpikir.
'Sayang semua itu hanya angan-angan yang dapat dilihat saja, tanpa ia bisa merasakannya'.
"Ngapain ngelamun, mikirin apa?."tanya seorang pria muda yang baru saja menghampiri Shella dimeja kasir dengan nada keras mengagetkan
"Astaga..., Iryan ngagetin aja. Mau bikin gue jantungan atau gimana, kalau ngomong itu jangan keras-keras gue kagak budek tahu!."omel Shella dengan marah lalu melayangkan pukulan pada lengan Irya
Sementara Shella mengomel dan kesal dikejutkan olehnya. Iryan malah tertawa pelan meski ia meringis kesakitan, sakit juga pukulannya.
"Ya maaf, habisnya ngelamun terus dari tadi. lagi mikirin apa hah, sampai nggak fokus kerja."ujar Iryan lalu mengabaikan rasa sakit akibat pukulan keras Shella padanya
Shella melipat kedua tangannya dimeja panjang sebelah kasir, menjatuhkan kepalanya dilengannya. Kembali lesu seperti sebelumnya lagi.
"Begini gue pengen banget liburan, lo tahukan kerjaan kita tuh tiap hari harus full masuk terus. Sekali-kali masa nggak liburan cari privasi gitu."jelas Shella curhat pada teman kerjanya dengan rasa kurang bahagia terpancar diwajahnya
"Tapi nggak semudah itu bilang kebos, lo tahu juga waktu gua izin buat jengguk bokap dirumah sakit. Gua cuma diizinin satu hari libur, meski kesel tapi gua tetep nerima bisa buat ketemu bokap gua dikampung."ujar Iryan menginggat satu minggu yang lalu disaat ia pernah meminta izin libur
"Emang tuh bos egois, selalu menjadikan karyawan sebagai budak yang dipaksa kerja seharian penuh."hina Shella dengan kesal menghina bos mereka dibelakangnya
"Kita juga bisa apa, status kita cuma karyawan sedangkan dia bos ditempat ini."sahut Iryan terdengar rendah dan tak berdaya
Disaat Shella dan Iryan mengobrol disela jam kerja, restoran tempat mereka didatangi oleh beberapa pria seperti preman. Masuk kedalam restoran dengan penuh keramaian dan begitu berisik ditelinga.
Bahkan menganggu orang lain yang sedang makan direstoran ini. Pandangan Shella dan Iryan tertuju pada kumpulan pria itu, menatap mereka dengan tatapan tajam.
"Lihat kedatangan mereka sangat menganggu pelanggan lain!."gumam Iryan berbisik disebelah Shella tanpa berpaling dari tatapannya yang menahan marah dan kesal
"Sepertinya bakal ada pertunjukan yang ingin mereka lakukan!."balas Shella hanya menduga tanpa tahu tujuan mereka datang kesini dengan begitu ramai dan berisik
"Siapa diantara kalian yang bernama Shella Anatasya, cepat suruh cewek itu kemari sekarang."teriak seorang pria gemuk dengan mengenakan pakaian pantai berwarna hijau muda
Seluruh teman-teman dibelakang menepuk senjata dengan tatapan marah. Menunggu wanita yang disebutkan muncul.
Tetapi ketika pria gendut itu berteriak mencari seorang wanita. Sama sekali diantara mereka yang memulai bicara, semua terdiam dengan tatapan tertuju kearah para pria didepan mereka.
"Apakah kalian semua tuli, jika orang itu tidak cepat keluar. Maka aku tidak akan segan-segan merusak tempat ini dan meratakannya menjadi berkeping-keping tak tersisa."tegas pria itu kesal
"Ada apa lo cari gue, gue Shella Anatasya mau apa lo sekarang."ucap Shella dari tempatnya tanpa mendekati mereka, hanya menatap dari kejauhan
Arah pandangan pria gendut dan teman-temannya langsung tertuju pada Shella tepat didepan meja kasir. Kemudian mereka berjalan beberapa langkah kesamping, berhadapan secara langsung dengan tujuan mereka.
"Bayar utang sekarang."pinta pria gendut itu dengan nada tinggi menagih utang pada cewek didepannya sekarang
Kedua mata Shella naik turun saat mendengar perkataan pria gendut didepannya. Kenapa pria gendut ini mengatakan soal utang, apakah ia pernah meminjam darinya?.
Sepertinya tidak sama sekali, ia bahkan tidak pernah meminjam uang sepeser pun dari orang lain.
"Utang apa?. Denger ya gue nggak ngerasa pinjem duit sama lo, mungkin lo salah orang kali."ujar Shella yang tidak pernah merasa meminjam uang pada pria gendut ini
Pria gendut itu melirik kearah teman-teman sekilas, bicara melalui kontak mata memberitahu satu sama lain.
"Oi..., kamu pikir aku nipu. Wanita tua keriput itu bilang kalau putrinya yang bakal bayar utangnya, apa kamu tahu betapa uang yang wanita itu pinjam 20 juta."toleh pria gendut itu sangat kesal karena cewek ini masih mengelah dan tidak ingin membayar hutangnya itu
Mendengar uang dalam jumlah besar, Shella menjadi terkejut bukan main. Apakah benar Mamanya meminjam uang dari pria ini untuk berjudi lagi.
Shella menepuk dahinya pelan, ia heran kenapa Mamanya tidak pernah kapok kalah dalam berjudi. Jika beginikah ia sendiri yang selalu kena sasaran, udah meminjam orang ini 20 juta darimana ia bisa mendapatkan uang sebanyak itu.
"20 juta ya, kalau segitu gue belum ada. Beri keringanan sebulan gimana, gue janji bakal bayar lunas utangnya sama lo."bujuk Shella yang baru sadari kalau itu memang mamanya yang meminjam
"Brugh.."
"Memangnya aku saudaramu yang dengan mudah memberimu keringanan. Jika tidak mampu bayar mending jangan ngutang kalau tidak mampu bayar."lontar pria gendut itu semakin emosi dan memukul meja kasir dengan keras
Sontak Shella berkeringat dingin, ia menjadi gelisah karena rupanya pria gendut ini sudah marah sampai ubun-ubun. Melihat wajahnya yang merah, membuat Shella takut kalau ia dimakan sama beruang raksasa ini.
"Shella kenapa mamamu berutang sama cowok ini begitu banyak.?"tanya Iryan dengan suara pelan ia juga sangat takut sekarang
"Buat judi lagi, gue sampek pusing yang selalu bayar utangnya itu!."bisik Shella menjawab sebenarnya uang itu sudah mengarah kemana
"Kalau kamu tidak mampu bayar, jangan harap aku akan bertindak sopan padamu!."ucap pria gendut itu dengan dingin lalu mengangkat satu tangannya meminta temannya untuk menangkap wanita itu untuknya
Saat melihat teman dari pria gendut itu melangkah maju, Shella menjadi waspada begitu juga Iryan. Ia juga tak akan membiarkan Shella dibawa oleh mereka karena tidak mampu membayar utang mamanya.
"Serahkan dirimu pada kami, kalau tidak ingin kami paksa."tegas mereka tanpa segan lalu semakin mendekat
Kini perkelahian pun terjadi, Shella masih terus berusaha menghindari kejaran dua pria dibelakangnya. Sedangkan sisanya masih dilawan oleh Iryan yang bertarung seorang diri.
Shella mempercepat lariannya menyelamatkan dirinya dari kejaran para penagih utang itu. Setiap tikungan ia lewati agar menyulitkan mereka dalam menangkapnya.
Namun pada saat Shella berjalan ingin melewati jalan rel kereta api. Tanpa ia sadari lariannya berpapasan dengan laju kencangnya kereta api.
Tatapan Shella sontak terkejut lalu dengan sigap menghentikan lariannya, namun sayang nasib tidak memberinya kesempatan selamat.
Pada saat ia berbalik, tubuhnya terpental cukup jauh dari tempat ia berdiri. Lalu tubuhnya berguling ditanah beraspal sejauh satu meter, dan membuatnya meninggal dilokasi.
...BERSAMBUNG.... **...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments