NovelToon NovelToon
Dibuang Suami Dan Dinikahi Boss

Dibuang Suami Dan Dinikahi Boss

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Patahhati
Popularitas:75M
Nilai: 4.8
Nama Author: Kolom langit

Dia pikir, dibuang oleh suaminya sendiri akan membuat hidupnya berantakan dan menderita. Namun, takdir berkata lain, karena justru menjadi awal kebahagiaannya.

Daniza, seorang istri yang bagi suaminya hanya wanita biasa, justru sangat luar biasa di mata pria lain. Tak tanggung-tanggung, pria yang menyimpan rasa terhadapnya sejak lama adalah pria kaya raya dengan sejuta pesona.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kolom langit, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dejavu!

"Sudah ah, mama mau ke butik. Gara-gara kamu pekerjaan mama beberapa hari ini berantakan."

Mama Elvira berdiri dari kursi, lalu menyematkan tali tas pada bahunya.

"Aku antar ke depan, Mah."

"Tidak usah, kamu pikir Mama tidak tahu jalan?" Sang mama masih terdengar galak. "Kalau bisa kamu jangan keseringan sama Daniza. Mama takut kamu khilaf nantinya."

Peringatan mama membuat bibir Alvin maju. "Mama ini selalu curiga."

"Karena kelakuan kamu memang patut dicurigai." Ia mencubit lengan putranya gemas.

Alvin harus meringis lagi, sebab kuku Mama Elvira yang tajam dan terawat terasa terbenam di kulit lengannya.

"Dianiaya melulu perasaan," protesnya lagi.

Mama Elvira mendelik. "Sudah ah, mama mau pergi. Awas kamu kalau malam ini tidak pulang ke rumah."

Layaknya anak kecil yang sedang diomeli mamanya, Alvin hanya terdiam sambil menatap punggung mamanya yang perlahan menjauh.

Pria itu terduduk kembali di kursi sambil menghela napas panjang. Kemudian melirik sebentar dua bodyguard yang berdiri di depan pintu. Dua orang itu langsung gelagapan saat tatapan tajam Alvin mengarah kepadanya.

"Gini amat ya!" gerutu Alvin yang hanya dapat didengar oleh dirinya sendiri.

Hingga tak lama berselang, Dokter Allan muncul di hadapannya. Alvin langsung berdiri saat menyadari kehadiran sang dokter.

"Pak Alvin, bisa ke ruangan saya sebentar? Ada yang perlu saya jelaskan tentang hasil pemeriksaan sisa minuman istri Pak Alvin," ucap sang dokter.

Seketika raut wajah Alvin berubah serius. Ia memang sudah menunggu hasil pemeriksaan sisa minuman milik Daniza selama beberapa hari ini.

"Baik, Dokter."

Keduanya lantas menuju ruangan. Dokter Allan langsung membuka map yang sejak tadi ia pegang. Pria itu terdiam beberapa saat sambil membaca hasil pemeriksaan.

"Bagaimana, Dokter?" tanya Alvin tak sabar.

"Menurut hasil pemeriksaan, di dalam sisa minuman Ibu Daniza, memang terdapat kandungan misoprostol yang tinggi. Ini yang menyebabkan Bu Daniza mengalami pendarahan hebat."

Kedua alis tebal Alvin saling bertaut. Tetapi, lelaki itu tidak heran lagi dengan hasil pemeriksaan. Sekarang yang ada di dalam pikirannya hanya Alina dan Revan. Kemungkinan besar salah satu dari mereka adalah pelakunya yang mencampur obat ke dalam minuman Daniza.

Tapi bagaimana cara mereka melakukannya sampai Daniza tidak tahu? Alvin terdiam sambil menerka dalam benak.

"Pak Alvin ada orang yang dicurigai? Yang mungkin mencampur obat ke dalam minuman Bu Daniza?" tanya sang dokter, membuat lamunan Alvin buyar.

"Sebenarnya saya mencurigai dua orang, Dokter. Tapi saya tidak mau asal menuduh. Apalagi belum ada bukti."

"Apa pelakunya orang dekat?"

Entah mengapa Alvin langsung mengangguk begitu saja. "Iya, Dok. Saya curiga yang memasukkan obat itu adalah sua ...."

Alvin seketika mengatupkan bibirnya. Hampir saja membongkar sesuatu yang ia sembunyikan beberapa hari belakangan ini. Mau ditaruh di mana mukanya jika sampai salah bicara.

Dokter Allan menatapnya dengan dahi berkerut.

"Maksud saya ... saya curiga dengan seseorang yang sudah lama tidak menyukai istri saya."

Istri? Istri orang maksudnya? gerutu sang dokter dalam hati. "Kok kayak dejavu, ya?"

"Kalau begitu Pak Alvin bisa melaporkan ini ke pihak kepolisian untuk membantu mengungkap pelaku sebenarnya."

"Iya, Dok. Saya memang berencana akan melaporkan hal ini."

Dokter Allan meraih sebuah tissue, lalu menggeser cup minuman milik Daniza ke hadapan Alvin.

"Di cup minuman ini pasti masih ada sidik jari pelaku. Ini akan mempermudah proses penyelidikan."

"Baik, Dokter. Terima kasih bantuannya."

*

*

*

Alvin keluar dari ruangan Dokter Allan dengan membawa cup minuman dan juga hasil pemeriksaan Daniza. Kedua barang benda itu akan digunakan sebagai barang bukti.

Alvin terdiam beberapa saat sebelum memasuki kamar rawat Daniza. Ia sedang memikirkan akan memberitahu Daniza kemungkinan tentang hal itu atau tidak.

"Sebaiknya aku sembunyikan ini dulu dari Daniz. Dia pasti semakin depresi kalau tahu kebenaran ini. Aku tidak mau dia tertekan."

Alvin menarik napas dalam-dalam. Paper bag berisi cup minuman dan map dari Dokter Allan ia berikan kepada salah satu bodyguardnya.

"Pegang ini. Jangan sampai hilang! Ingat jangan sentuh! Kalau sidik jari kalian ada di sana, kalian akan berurusan dengan polisi."

Pria berbadan besar itu hanya menatap dengan sorot mata penuh tanya. Sedikit merinding, tetapi memang begitulah bos mereka.

"Baik, Bos!"

"Saya mau masuk dulu. Nanti sebelum keluar, saya ambil itu lagi," ucapnya, sambil menunjuk ke arah paper bag.

Lagi, sang bodyguard hanya mengangguk. Sementara Alvin langsung masuk ke kamar dan menutup pintu.

Daniza belum bergeser dari posisinya. Ia masih meringkuk di bawah selimut dengan posisi membelakangi Alvin.

"Kamu mau makan sesuatu, Daniz?" tanya Alvin, ketika telah berdiri tepat di samping ranjang pasien.

Daniza yang tak merespon membuat Alvin menyentuh bahunya. "Hey, kamu mau makan sesuatu?" Laki-laki itu mengulang pertanyaan yang sama. Ia berusaha untuk berbicara selembut mungkin.

Daniza sekilas melirik Alvin. Dia menggelengkan kepala sebagai jawaban. Jangankan untuk makan. Untuk sekedar bernapas pun rasanya Daniza berat.

"Kamu harus makan, Daniz. Kondisi kamu bisa semakin buruk kalau tidak makan," bujuk Alvin lembut. "Aku minta orang bawakan kamu makanan, ya? Kamu mau makan apa?"

Tidak ada jawaban dari Daniza, membuat Alvin menghubungi salah satu pengawalnya yang berjaga di pintu masuk rumah sakit. Ia meminta untuk dibelikan beberapa menu makanan yang menurutnya Daniza akan suka.

Terakhir kali menemukan kotak makanan di kontrakan Daniza adalah corndog. Alvin yakin Daniza suka itu, maka ia juga meminta sang pengawal membelikan bersama menu lainnya.

Berselang satu jam, pintu ruangan itu diketuk. Alvin segera membuka. Tampan seorang pengawal berdiri dengan beberapa kantongan makanan di tangannya.

"Terima kasih, ya," ucapnya, lalu kembali menutup pintu.

Alvin meletakkan kantongan makanan ke meja yang tersedia di sisi ranjang pasien. Lalu menatap Daniza yang masih melamun.

"Mau makan? Atau mau aku suapi?" tawar Alvin penuh perhatian.

Ia membantu menyetel tempat tidur agar Daniza dapat duduk bersandar. Membuat Daniza menatap Alvin begitu dalam.

Alvin, kakak kelasnya yang dulu jahat itu sekarang begitu perhatian dan sangat lembut terhadapnya. Bahkan Alvin tidak pernah membiarkannya sendirian.

Kalau orang asing saja begitu perhatian, lalu mengapa Revan yang suaminya sendiri begitu jahat? Perlahan rasa benci terhadap Revan mulai mengakar di hati Daniza.

"Aku suapi, ya. Kamu mau eksekusi yang mana dulu? Ini ada corndog tapi gak suka nge-guguk, bibir ayam Bandung, teriakin chicken, sama ayang geprek," tawar Alvin, memplesetkan nama beberapa menu.

Alvin baru saja akan menyuapi Daniza makan, ketika Dokter Allan muncul dari balik pintu dengan membawa beberapa peralatan kesehatan. Sepertinya hendak memeriksa kondisi Daniza. Tetapi, bukannya segera masuk, ia malah mematung di ambang pintu.

"Ya ampun, kukira cupu ternyata suhu!"

...*****...

1
Nurmi Surahmat
anak orang kaya dan hanya tamat SMA... miris sekali
Sisilia Prastiwi
ya ampun kak Chicaaa....aq udah beberapa x baca PCSM, dr Allanicious, dr Willy juragan pil setan dll tapi Alvin baru x ini aq baca...Lagi bingung sendiri knapa kelewat..

Baca ini ngakaknya ngelebihin dr Allan yg suka modusly. Kereeen...kereen /Kiss/
Julia Juliawati
mampir
Ferdian Sahir
Biasa
Ferdian Sahir
Buruk
Afif Mujahidin
Luar biasa
Siti Nurbaidah
Luar biasa👍👌
Nenk Nonk
kerikil tuh enaknya kita tendang tendang sampe menggelinding jauh krn ga berguna....
Nenk Nonk
aq baru gabung nih... smoga suka dg novel ini /Angry/
Tindek_shi
aduh ya Allah lebih pro dari dari dokter Allan rupanya🤣🤣🤣
Mamahnya Rayhan
Luar biasa
Ayu
Kok crita nya nanggung thor. kelanjutan nya gimana.
Ayu
Ha.. ha.. ha.. senjata mkn tuan. eric sm alvin kena prank mm nya.
Ayu
Alhamdullillah alvin sdh sadar dan ingt semua nya bersama daniza
Ayu
Thor.. tk kirain setelah alvin dan daniza menikah. mereka hidup bhgia dgn anak2 nya. ini kok di buat alvin amnesia segala. kan kshn daniza tuh kok jdi sedih trz
Ayu
Waduh.. klau sampai alvin amnesia kahn si daniza
Ayu
Semoga saja si alvin slmt ya thor
piwka
bagus banget
Ayu
Ha.. ha.. ha.. kshn kamu alvin. batal sdh mlm pertama nya
Ayu
Sdh tk cari crita kisah kelam gadis mlm gk ketemu thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!