Istriku, Mantan Kekasih Abangku.

Istriku, Mantan Kekasih Abangku.

Mengetahui kebenaran.

Sudah hampir dua bulan menjalani kehidupannya sebagai seorang istri, dan selama hampir dua bulan pula Thalia tidak pernah mendapatkan perlakuan selayaknya seorang istri dari sang suami, Rasya Putra Sanjaya. Jangankan memberikan kasih sayang, mengajaknya berkomunikasi pun sangat jarang sekali. namun begitu, Thalia tetap berusaha menjalankan tugasnya sebagai seorang istri, salah satunya menyiapkan makanan meski Rasya tidak pernah Sudi menyentuh masakannya.

Seperti sebelum-sebelumnya, malam ini Rasya baru kembali ke apartemen pukul dua belas malam. Thalia sadar betul jika Rasya memang sengaja menghindarinya.

Menyadari pergerakan suaminya hendak naik ke lantai atas, Thalia pun segera kembali ke kamarnya. Ya, selama menikah mereka tidak pernah tidur di kamar yang sama.

"Ceklek."

Baru saja naik ke tempat tidur, Thalia dikejutkan dengan suara pintu kamarnya yang dibuka dari arah luar.

"Mas Rasya...." Tidak heran jika Thalia nampak terkejut mengingat selama pernikahan mereka ini kali pertama suaminya itu memasuki kamarnya.

Tatapan elang yang menghunus tajam padanya, mampu menciutkan nyali Thalia.

"Ad- ada apa, mas???." suara Thalia terbata, takutnya ia telah melakukan kesalahan yang tidak disadarinya.

Bukannya menjawab, Rasya justru melanjutkan langkahnya mendekati tempat tidur.

"Apa yang telah kau katakan pada ibuku??? Kau pasti mengadu, iya kan???."

Thalia mengeryit bingung mendengar tudingan suaminya.

"Tidak perlu bersandiwara, Thalia....!! Aku tahu betul, wanita seperti apa kau ini." Rasya terus melontarkan tudingan pada Thalia.

"Siang tadi ibu memang mengajakku menemaninya berbelanja ke mall, tapi aku berani bersumpah mas, aku tidak mengatakan apapun pada ibu."

"Bohong..." bentakan Rasya membuat Thalia terperanjat, saking kagetnya. meskipun Rasya selalu bersikap dingin padanya, namun pria itu tidak pernah membentaknya seperti malam ini.

"Jika kau tidak mengadu pada ibu, lalu bagaimana ibu bisa tahu kalau aku tidak pernah menyentuhmu selama pernikahan kita, hah????."

"Aku juga tidak tahu, ibu tahu dari mana, mas." sebenarnya Thalia pun sama bingungnya dengan Rasya, bagaimana ibu mertua bisa tahu tentang semua itu.

Tentu saja Rasya tidak percaya dengan semua ucapan istrinya itu.

"Baiklah...jika itu yang kau inginkan, akan kulakukan. Tetapi ingat, semua ini kulakan tak lebih dari sekedar kewajibanku sebagai seorang suami, bukan karena aku menginginkanmu, apalagi sampai mencintaimu." menusuk hingga ke jantung, begitulah sekiranya ucapan Rasya barusan.

"Apa yang kamu lakukan, mas???." tubuh Thalia bergetar hebat tatkala Rasya mendorong tubuhnya hingga terjerembab ke atas tempat tidur.

Rasya menyeringai saat menyaksikan raut wajah Thalia berubah, seperti sedang ketakutan. "Bukankah sebelum menikah kita sudah pernah melakukannya, lalu kenapa kau masih bersandiwara seperti ini, Thalia." ketakutan di wajah Thalia dianggap Rasya sebagai bentuk sandiwara.

Thalia menelan ludahnya dengan susah payah. sepertinya apa yang dikhawatirkan nya akan terjadi, jika Rasya sampai benar-benar menyentuhnya malam ini. Rasya akan tahu jika sebenarnya malam itu tidak terjadi apapun di antara mereka berdua.

Tak ingin lagi mendengar apapun dari mulut Thalia, Rasya lantas membekap nya dengan ciu*man. Rasya yang awalnya hanya ingin memberikan pelajaran pada Thalia karena sudah berani mengadukan dirinya pada ibu, sepertinya kini mulai terbuai dengan keindahan tu*buh istrinya hingga tanpa sadar pria itu benar-benar melakukan penyatuan.

Air mata yang jatuh di sudut mata istrinya serta kesulitan yang dirasakannya kala mencoba menerobos pertahanan sang istri, membuat Rasya merasakan adanya kejanggalan. Tetapi keinginannya untuk menuntaskan has*rat sepertinya lebih besar ketimbang kejanggalan yang tengah dirasakannya, sehingga pria itu terus melanjutkan permainannya hingga berhasil mencapai puncak.

Bercak dar*ah yang menempel pada pusaka miliknya, pada akhirnya menjawab kejanggalan di hati Rasya.

"You're still a virgin????."

Deg.

Jantung Thalia seperti berhenti berdetak. Kini Rasya telah mengetahui kebenaran bahwa malam itu tidak terjadi apapun di antara mereka.

Rasya mengusap wajahnya frustrasi. pria itu tidak tahu harus bersikap seperti apa. di satu sisi ada perasaan yang tidak bisa di ungkapkan dengan kata-kata tatkala mendapatkan kesucian sang istri, namun di sisi lain Rasya merasa ternyata selama ini Thalia telah menipu dirinya.

"Maafkan aku, mas...!!!." Thalia tak berani mengangkat pandangannya.

"Kenapa kau tega, Thalia ??? Apa karena kau tidak berhasil mendapatkan mas Abi sehingga kau tega menipuku seperti ini, hah???." kini intonasi Rasya terdengar pelan namun menohok di hati Thalia.

Thalia menggelengkan kepala, seakan menepis tudingan suaminya itu.

"Pergi dari sini....aku tidak ingin melihat wajahmu lagi!!! Aku tidak sudi hidup bersama wanita penipu sepertimu!!!." suara Rasya menggema hingga ke langit-langit kamar dan itu semakin membuat tubuh Thalia bergetar ketakutan. bahkan rasa sakit pada bagian sensitifnya tak lagi dihiraukan oleh Thalia. Wanita itu beranjak turun dari tempat tidur, memunguti satu-persatu pakaiannya yang teronggok di lantai.

Rasya pun berlalu, namun sebelum benar-benar meninggalkan kamar Thalia, pria itu kembali berkata. "Aku harap besok tak lagi melihat wajahmu di sini!." setelahnya, Rasya pun kembali melanjutkan langkahnya.

Pukul satu dini hari, Thalia menyeret kopernya. sebelum membuka pintu apartemen, sejenak Thalia memandang sendu ke arah pintu kamar Rasya yang kini tertutup sempurna. "Maafkan aku mas..."

*

"Thalia... kenapa kau datang malam-malam begini???." bukannya mempersilahkan putrinya masuk, ibu justru memberondong Thalia dengan pertanyaannya.

Perasaan ibu mulai cemas ketika pandangannya tertuju pada koper besar yang dibawa Thalia.

"Jangan bilang kalau kamu kabur dari rumah???." wajah ibu sudah tak bersahabat.

"Mas Rasya sudah mengetahui semuanya, mah." sebagai seorang anak, Thalia berharap ibu memeluknya untuk sekedar memberi support, tetapi semuanya itu tidak didapatkan Thalia. Karena ibu justru menolak kedatangannya, memintanya untuk segera kembali ke apartemen suaminya.

Di usir dari rumah suaminya dan tidak pula diterima kembali ke rumah orang tuanya, membuat Thalia bingung harus pergi kemana.

"Ya Tuhan... seperti inikah rasanya hidup sebatang kara...???." seandainya ia adalah anak kandung, mungkin tidak akan mendapat perlakuan seperti itu dari ibu, tapi sayangnya ia hanyalah seorang anak angkat.

Pancaran lampu mobil yang berhenti tak jauh darinya menyilaukan mata Thalia.

"Astaga Thalia....apa yang kau lakukan berjalan seorang diri malam-malam begini???." dengan wajah cemasnya, seorang wanita turun dari mobilnya dan menghampiri Thalia.

"Riri..."

Gadis bernama Riri merupakan salah satu teman Thalia di kampus dulu, hubungan keduanya cukup dekat hanya saja setelah Riri memutuskan bekerja di salah satu perusahaan di kota S keduanya tak lagi bertemu.

Riri mengajak Thalia masuk ke dalam mobilnya. sebagai teman, Riri tidak memaksa Thalia untuk berbagi cerita jika belum siap, namun dari koper besar yang dibawa Thalia sudah cukup menjadi jawaban atas kondisi temannya itu saat ini.

"Malam ini aku akan kembali ke kota S. jika mau, kau boleh ikut denganku, Thalia!!." seketika wajah sendu Thalia berbinar mendengar tawaran Riri.

"Apa kau tidak keberatan jika aku ikut bersamamu???."

Riri mengulas senyum. "Jika merasa keberatan mana mungkin aku mengajakmu, Thalia sayang."

Bukan tanpa alasan Riri sampai berbesar hati membantu Thalia. bagi gadis itu, Thalia adalah satu-satunya teman sekampus nya yang selalu membantu dirinya jika sedang dalam kesulitan. bahkan Thalia pernah membantu dirinya melunasi uang semester.

Selamat datang di karya receh terbaruku sayang-sayangku....semoga kalian suka ya....

Terpopuler

Comments

Putri Chaniago

Putri Chaniago

jgn kelamaan penyesalan nya Rasya setelah mengusir Thalia y thor, keknya ibu angkat Thalia deh yg punya ide jebak Rasya apalagi klo bkn harta

2024-12-19

0

Mrs.Riozelino Fernandez

Mrs.Riozelino Fernandez

Pergi yang jauh Thalia,biar ibu mu nyahok gak jadi besan Sanjaya lagi 😤😤😤😤

2024-12-20

0

Mrs.Riozelino Fernandez

Mrs.Riozelino Fernandez

ambisi seorang ibu angkat menghancurkan hidup anak angkatnya...

2024-12-20

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!