NovelToon NovelToon
Endless Shadows

Endless Shadows

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Menyembunyikan Identitas / Slice of Life / Kultivasi Modern
Popularitas:573
Nilai: 5
Nama Author: M.Yusuf.A.M.A.S

Bayangan gelap menyelimuti dirinya, mengalir tanpa batas, mengisi setiap sudut jiwa dengan amarah yang membara. Rasa kehilangan yang mendalam berubah menjadi tekad yang tak tergoyahkan. Dendam yang mencekam memaksanya untuk mencari keadilan, untuk membayar setiap tetes darah yang telah tumpah. Darah dibayar dengan darah, nyawa dibayar dengan nyawa. Namun, dalam perjalanan itu, ia mulai bertanya-tanya: Apakah balas dendam benar-benar bisa mengisi kekosongan yang ditinggalkan? Ataukah justru akan menghancurkannya lebih dalam?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon M.Yusuf.A.M.A.S, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pertarungan yang Tak Terhindarkan

Bayangan gelap yang telah mereka kalahkan sebelumnya tidak sepenuhnya musnah. Dari kegelapan yang menguar, sosok itu kembali muncul, kali ini dengan kekuatan yang lebih besar. Mata merahnya bersinar seperti bara, dan aura dingin yang memancar darinya membuat Ryan dan Elma merasakan tekanan berat di udara.

“Aku tidak akan kalah semudah itu,” desis sosok gelap itu. “Kalian boleh mencoba menyatukan cahaya dan kegelapan, tetapi itu tidak akan cukup untuk mengalahkanku.”

Ryan dan Elma saling melirik. Meski kelelahan, mereka tahu bahwa pertempuran ini belum selesai. Ryan mengepalkan tangannya, bayangan di sekelilingnya mulai bergerak, membentuk bilah gelap yang siap digunakan. Di sisi lain, cahaya Elma semakin terang, membentuk perisai pelindung di sekitar mereka berdua.

“Kita harus bekerja sama,” kata Elma, suaranya tegas meskipun napasnya masih berat. “Aku akan menahan serangannya, dan kau serang dengan kekuatan penuh.”

Ryan mengangguk. “Aku mengerti. Jangan lengah.”

Sosok gelap itu meluncurkan serangan pertamanya, mengirimkan gelombang bayangan yang tajam ke arah mereka. Elma segera mengangkat tangannya, menciptakan dinding cahaya yang menahan gelombang tersebut. Namun, serangan itu begitu kuat hingga membuatnya terdorong mundur beberapa langkah.

Ryan memanfaatkan kesempatan itu untuk meluncurkan serangan balasan. Bilah gelap yang ia kendalikan melesat dengan cepat, menembus lapisan pertahanan sosok gelap tersebut. Namun, serangan itu tidak cukup untuk melumpuhkannya. Sosok itu kembali membelah dirinya menjadi beberapa bayangan yang menyerang dari berbagai arah.

Bayangan itu menyerang dengan kecepatan yang membuat Ryan dan Elma kewalahan. Elma berusaha mengarahkan cahayanya untuk melindungi mereka berdua, tetapi ia mulai merasa kehabisan tenaga. Setiap kali ia memanggil cahaya, tubuhnya semakin lemah. Ryan, di sisi lain, mencoba mengimbangi serangan musuh dengan bilah gelapnya, tetapi tekanan dari serangan bertubi-tubi itu membuatnya sulit untuk menyerang balik.

“Kita tidak bisa terus seperti ini,” kata Elma dengan napas tersengal. “Aku... aku tidak yakin bisa menahan lebih lama lagi.”

Ryan menggertakkan giginya. “Aku punya satu ide. Tapi ini mungkin terlalu berisiko.”

“Apa itu?” tanya Elma, meskipun matanya menunjukkan keraguan.

“Aku akan mencoba menyatukan kekuatan kita lagi. Tapi kali ini, aku membutuhkanmu untuk mempercayai aku sepenuhnya.”

Elma mengangguk tanpa ragu. “Aku percaya padamu, Ryan. Lakukan apa yang harus kau lakukan.”

Ryan menutup matanya, memusatkan pikirannya pada energi gelap dalam dirinya. Ia merasakan aliran kekuatan itu, liar dan sulit dikendalikan, tetapi ia menolak untuk membiarkannya menguasai dirinya. Ia mengulurkan tangannya ke arah Elma. “Berikan cahayamu padaku. Kita harus menyatukannya.”

Elma, meskipun ragu, mengulurkan tangannya. Ketika cahaya dan bayangan mereka bertemu, ada ledakan energi yang luar biasa. Kekuatan itu terasa seperti badai yang melingkupi mereka, tetapi di dalam badai itu, Ryan dan Elma menemukan keseimbangan.

“Fokus,” kata Ryan. “Jangan biarkan kekuatan ini lepas kendali.”

“Aku mencoba,” jawab Elma, matanya memancarkan tekad meskipun tubuhnya gemetar.

Dari kekuatan yang menyatu itu, mereka menciptakan gelombang energi berbentuk lingkaran yin dan yang yang langsung menghantam sosok gelap tersebut. Serangan itu membuat makhluk itu mengeluarkan teriakan melengking, tubuhnya mulai hancur menjadi serpihan bayangan. Namun, sebelum sepenuhnya lenyap, makhluk itu meluncurkan serangan terakhir, sebuah ledakan bayangan besar yang ditujukan langsung pada Ryan dan Elma.

Ryan dan Elma berusaha melindungi diri mereka dengan sisa energi yang mereka miliki. Cahaya dan bayangan mereka menciptakan perisai yang menahan ledakan tersebut, tetapi kekuatannya terlalu besar. Ketika ledakan itu mereda, Ryan dan Elma terjatuh ke tanah, kehabisan tenaga sepenuhnya.

Pria berjubah hitam dan wanita berjubah putih turun dari cabang pohon, mendekati kedua murid mereka yang tak sadarkan diri. Wanita itu berlutut di samping Elma, tangannya mengeluarkan cahaya lembut yang mulai menyembuhkan luka-luka Elma.

“Mereka berhasil,” kata wanita itu, suaranya penuh rasa hormat. “Tetapi ini baru langkah awal.”

Pria berjubah hitam memandangi Ryan, kemudian mengulurkan tangannya untuk menyelimuti tubuh Ryan dengan bayangan pelindung yang membantu memulihkan energinya. “Ya, mereka berhasil. Tetapi mereka hampir hancur. Kau terlalu optimis, seperti biasa.”

Wanita itu mendengus pelan. “Dan kau tetap terlalu pesimis. Apa kau tidak bisa melihat betapa luar biasanya mereka?”

Pria itu mengangkat bahu. “Luar biasa, ya. Tapi jika mereka terus bertarung seperti ini tanpa persiapan yang lebih baik, mereka tidak akan bertahan lama.”

Wanita itu tersenyum kecil. “Itu sebabnya mereka punya kita. Kita akan memastikan mereka siap menghadapi apa pun yang akan datang.”

Pria berjubah hitam terdiam, tetapi ada sedikit senyum di wajahnya. “Mungkin kali ini, kau benar. Tapi jangan lupa, tugas kita masih panjang.”

Wanita berjubah putih mengangguk, matanya kembali ke arah Ryan dan Elma. “Kau benar. Tetapi melihat apa yang mereka capai malam ini, aku percaya mereka bisa melangkah lebih jauh dari yang kita bayangkan.”

Dengan hati-hati, mereka mengangkat Ryan dan Elma yang tak sadarkan diri, membawanya ke tempat yang aman untuk beristirahat. Malam itu, meskipun dipenuhi pertempuran yang melelahkan, menjadi awal baru bagi mereka semua, guru dan murid, untuk memahami pentingnya kerja sama dan keseimbangan dalam menghadapi tantangan yang lebih besar.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!