Rahma seorang mahasiswa semester akhir, terjebak di dalam tubuh pemeran utama di dalam novel dengan ending yang tragis.
tapi nasib baik masih berbaik hati pada nya. wanita modern itu masuk ke tubuh seorang Lady bernama Clarisse Corleone itu sebelum semua malapetaka terjadi beberapa tahun kemudian.
dan itu memberikan Rahma kesempatan untuk mengubah kebodohan Lady Clarisse dan menghindari sumber kematian wanita itu yaitu seorang Grand Duke Alexander Maximilians. dengan cara berhenti menjadi budak cinta pria itu dan berhenti mengejar-ngejar alasan yang membuat wanita itu mati dua kali seperti di dalam novel nya.
tapi mampu kah Rahma mengubah takdir tragis yang di miliki oleh Lady Clarisse?
sequel dari cerita "Lady Clarisse" silahkan di nikmati dan mohon dukungan nya.
disclaimer: cerita ini hanyalah sebuah fantasi dari imajinasi random bawah sadar penulis jadi banyak kejadian di luar nalar.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma rain, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TRANSMIGRASI XV
Aku mencoba untuk tetap tenang di hadapan pria yang saat ini sedang mencurigai ku. Tatapan tajam nya seolah olah ingin mengintimidasi ku. Namun itu tidak lah cukup untuk membuat ku ketakutan.
"apa maksud mu tuan. Mengapa kau mengatakan hal itu. Jelas-jelas aku adalah Clarisse Corleone bagaimana bisa kau mengatakan jika aku bukan diri nya?" aku kembali membalas tatapan tajam pria ini dengan tak mau kalah.
"hanya terlihat aneh jika Clarisse yang ku kenal wanita itu akan bersikap dingin kepada ku dan juga lady Clarisse yang ku kenal tidak tersenyum manis seperti yang kau lakukan. Lagi pula Clarisse tidak suka membaca buku. Jadi wajar jika aku curiga pada mu. Aku dan Morgan sudah lama berteman dekat. Lagi pula keluarga Lander dan Corleone juga menjalin hubungan kerja sudah cukup lama. Sedikit banyak nya aku tau apa yang Clarisse suka dan tidak suka". jelas pria yang baru ku ingat bernama Regio Lander seorang anak dari Marquez Lander.
Pria ini belum di Lantik menjadi Marquez untuk mengganti kan ayah nya yang sakit keras dua tahun lagi. Itu lah yang aku ingat saat ini.
Namun aku tidak ingin terjebak berlama-lama di sini dan meladeni pria ini. Aku di sini untuk sebuah misi bukan untuk bergurau atau pun tebar pesona.
"bukan kah itu lucu tuan Regio Lander. Kau seolah olah tau tentang kehidupan seorang wanita yang tidak terlalu dekat dengan mu. Dan kau melupakan satu hal bahwasanya hati manusia mudah untuk berubah dan susah di tebak jadi berhentilah bersikap naif. Hanya bertemu beberapa kali kau sudah menyimpulkan sesuatu! Sudah lah aku di sini untuk menambah pengetahuan bukan berdebat tentang siapa aku sebenarnya! Jika kau tidak percaya itu tidak penting bagi ku!".
Aku tau jika pria ini sangat menyukai Clarisse bahkan pria ini tak segan-segan menantang Alexander. Bukan kah keberanian nya perlu di acungi jempol. Tapi tidak untuk kali ini. Aku tidak mau berurusan dengan nya.
Aku berjalan ke arah rak buku yang paling dalam untuk menemukan buku yang ku cari. Dan mengabaikan pria yang tadi menghadang ku.
"lady Clarisse tunggu sebentar!"
Astaga!!! Apa yang di ingin kan pria ini. Tidak bisakah dia mengabaikan ku saja seperti penjaga perpustakaan pada umumnya. Yang hanya duduk di depan pintu dan mengawasi siapa saja yang berisik.
Aku menghentikan langkah ku. Dan berbalik menatap nya dengan tajam. Kesabaran ku hampir habis.
"ada apa lagi tuan Regio? Tidak bisakah kau meninggalkanku sendiri dan lanjutkan kegiatan mu sebelum bertemu aku tadi? Aku hanya ingin membaca dengan tenang jadi bisa kah kau mengabaikan ku!"
"maaf kan saya lady Clarisse. Saya hanya sedang bingung dengan apa yang saya lihat. Beberapa bulan tidak bertemu dengan anda. Saya merasakan sesuatu yang berbeda. Seperti bukan anda".
aku melipat kedua tangan ku di dada. Dan menatap nya dengan wajah yang sedikit kesal.
"tuan Regio mau saya Clarisse atau bukan itu bukan urusan anda. Dan bagaimana bisa anda menyimpulkan jika saya bukan Clarisse, apa karena saya tersenyum kepada anda tadi, jika iya mungkin kepala anda lah yang bermasalah. Hanya dengan tersenyum seperti itu kau menganggap ku orang yang berbeda? sungguh konyol!! Jadi hentikan pemikiran konyol anda dan biarkan saya membaca di perpustakaan ini dengan tenang tuan Regio Lander?"
Aku benar-benar kesal pada nya.
"maaf kan saya lady Clarisse. Silahkan anda melanjutkan apa yang ingin anda lanjut kan. Jika anda perlu bantuan panggil saya. Dan saya akan segera datang membantu".
Setelah pria bernama Regio yang baru ku ingat penggemar berat garis garis keras lady Clarisse pergi dari hadapan ku dengan wajah yang masih belum puas. Mungkin pria itu pergi karena melihat kekesalan di wajah ku yang terpampang jelas di mata nya.
Baiklah aku juga bergegas mencari buku yang ingin aku baca dan aku cari. Aku mengambil beberapa buku yang ku pikir akan berguna untuk diri ku bertahan hidup.
Aku kemudian mulai membuka salah satu buku dengan sampul merah ke emasan dengan judul "hari kelam" buku yang entah kenapa membuat ku tertarik untuk membaca nya.
Halaman pertama ku dapati sebuah foto keluarga yang setengah terbakar. Keluarga bangsawan namun aku tidak bisa melihat wajah dari suami istri tersebut. Aku hanya bisa melihat seorang bayi laki-laki yang di pangkuan ibu nya.
Dan di bawah foto yang setengah terbakar itu terdapat tulisan.
'kutukan yang akan terus berlanjut'
Siapa kira-kira mereka? Apa orang yang terpandang di kekaisaran ini? dan apa makna dari kata-kata tersebut. Hal ini benar-benar membuat ku sungguh penasaran.
Aku meraba foto yang terbakar itu dan kembali membuka lembaran demi lembaran buku ini.
Yang ku dapat adalah sebuah fakta jika kutukan yang terjadi pada keluarga Maximilians bersarang di tubuh Alexander dan kutukan itu akan membuat Alexander terus menerus membunuh anak dan istri nya. Jadi bisa di simpulkan jika kutukan yang ada pada Alexander ikut andil dalam pengulangan waktu yang terjadi pada Clarisse.
Ini tidak bisa di biarkan. Aku harus mencari cara untuk menghentikan belenggu waktu yang mengikat leher Clarisse dan juga memusnahkan kutukan yang ada pada Alexander.
Jadi intinya mereka berdua sama-sama menderita namun beda nya Alexander tidak mengingat sama sekali dengan kehidupan-kehidupan berulang yang telah dia lalui. Dan hanya Clarisse lah yang mengingat nya di karenakan Clarisse adalah seorang pengendali keseimbangan kekuatan sihir.
Ini semakin rumit. Aku harus lebih berfikir dengan sangat ekstra agar aku bisa kembali ke tubuh ku yang asli. Jika aku berhasil maka kedua orang itu akan memiliki akhir yang bahagia. Bukan akhir yang akan saling membunuh.
Namun belum selesai aku membaca buku di hadapan ku ini tentang kutukan Alexander tiba-tiba sebuah buku menarik perhatian ku. Buku berwarna coklat tua dengan ukiran tulisan aneh.
Buku itu seolah-olah memanggil ku untuk membaca nya. Entah kenapa aku ingin sekali membaca buku tersebut. Jadi aku mengurungkan niat ku untuk menyelesaikan bacaan ku terhadap buku tentang kutukan yang terjadi pada Alexander. Aku menutup buku itu dan akan membaca nya nanti.
Aku akan melihat buku yang menarik perhatian ku ini. Aku bahkan tidak ingat tadi mengambil buku ini. Baiklah aku akan melihat apa isi dari buku yang datang tiba-tiba di hadapan ku ini. Mungkin buku ini menyimpan jawaban atas segala kegundahan hati ku.
"baik lah buku!! Aku akan melihat informasi apa yang ada di dalam mu".
Hahaha aku sudah seperti orang gila yang berbicara pada sebuah buku.
Aku membuka sampul buku yang tebal ini. Dan hal yang pertama ku lihat adalah "kota Alteri". Wah bukan kah buku ini yang ku cari. Tentang kota Alteri bukan kah itu yang ku butuh kan. Kota itu hancur bersamaan dengan tercampak nya Clarisse ke waktu saat ini.
Saat aku membuka lembaran berikutnya sesuatu yang aneh terjadi. Sebuah suara terdengar di telinga ku samar-samar.
'kau bukan lah jiwa yang sesungguhnya!!"
egois bget
ya udah cerita aja yg sebenarnya, siapa tau bs membantu menguak misteri ini