NovelToon NovelToon
Dua Jagoan Kecil Mas Duda

Dua Jagoan Kecil Mas Duda

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Contest
Popularitas:36.5M
Nilai: 5
Nama Author: Karita Ta

Antariksa dan Galaksi, anak yang tak diakui oleh ibu kandungnya sendiri. Batita yang tak dirawat, dan bayi yang tak disusui oleh ibunya sejak dini.

Entah takdir atau kebetulan, Rafa bercerai dari mantan istrinya lantaran perselingkuhan. Mantan istrinya itu berkhianat dengan masa lalunya dan memilih karir modeling daripada keluarganya.

Sama hal nya dengan Rindi, yang menjadi korban pengkhianatan mantan tunangan yang juga berselingkuh dengan adik tirinya sendiri. Mereka sangat serasi bukan?

Akankah keduanya saling membuka hati dan saling menyembuhkan luka? Apakah Rindi merupakan calon ibu yang tepat untuk kedua jagoan kecil dari Mas Duda? Ikuti kisah keduanya yuk...


NB: Cerita ini murni hasil pemikiran Karita, tanpa plagiat karya orang lain. Mohon maaf bila ada kesamaan nama tokoh ataupun sedikit alur cerita, karena semua itu bukan unsur kesengajaan. Mulai hargai karya orang, yuk!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Karita Ta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 27

Ketika Rindi sampai di kamarnya, gadis itu tertawa terbahak-bahak karena melihat wajah Alvin dan Linda yang melongo ketika melihat wajahnya. Rindi sangat bahagia bisa membuat Alvin sedikit merasakan apa yang ia rasakan ketika melihat Alvin dan Linda bersama kala dulu.

"Sekarang giliran mu Alvin, untuk merasakan sakit saat melihat orang yang kau cintai bersama orang lain. Kita lihat saja, sejauh mana kau dan Linda bisa bertahan" Ucap Rindi dengan menampilkan senyum miringnya disertai tangan yang mengepal.

Rindi masih tahu jika mantan tunangannya itu masih menyimpan rasa untuknya. Sedangkan ia sudah tidak lagi menyimpan perasaan pada Alvin. Justru hatinya sudah dipenuhi rasa benci pada Alvin dan Linda. Rindi sudah bertekad kuat mulai membalaskan rasa sakitnya kepada mereka berdua.

Ketika sudah merebahkan tubuhnya di atas kasur, Rindi meregangkan ototnya yang terasa sangat lemas. Pikirannya menerawang jauh ketika mengingat kembali semua perlakuan Rafa padanya. Meskipun itu hanya sandiwara, namun membuat hatinya tak karuan dibuatnya.

Gadis cantik itu berlalu ke kamar mandi untuk mengganti pakaiannya dengan piyama tidur. Setelah selesai membersihkan tubuhnya, Rindi duduk di sofa yang ada di kamar tidurnya dengan meluruskan kakinya di sofa.

Ponsel milik Rindi berdering dan setelah di cek notifikasinya, ternyata ada panggilan masuk dari Tika. Rindi menggeser tombol hijau untuk mengangkat panggilan tersebut.

"Assalamualaikum Rin, gimana udah sampai rumah belum?" ~ Tanya Tika ketika panggilan sudah terhubung.

"Waalaikumsalam Tika, aku baru saja sampai rumah" ~ Balas Rindi yang membuat Tika mengerutkan keningnya bingung.

"Loh, bukannya tadi Lo pulang dari rumah sakit jam delapan? Tadi si Aya kasih kabar Gue, kok baru aja sampai sih?" ~ Tanya Tika dengan heran. Pasalnya, kini waktu sudah menunjukkan pukul sembilan lewat.

"Iya, tadi memang aku pulang dari rumah sakit jam delapan. Tapi tiba-tiba mobil aku macet ditengah jalan" ~ Jawab Rindi dengan santai justru membuat Tika menjadi khawatir.

"Terus nggak terjadi hal buruk kan sama Lo? Kenapa nggak kasih kabar Gue sih?" ~ Tanya Tika dengan beruntun membuat Rindi tersenyum hangat.

"Enggak kok Tik, justru aku malah ditolong sama Tuan Rafa dan diantarkan pulang" ~ Balas Rindi dengan senyum manisnya mengingat memori tadi.

"Serius Rin?! Demi apa Tuan Rafa nganterin Lo pulang? Lo nggak bohong kan Rin?" ~ Ucap Tika dengan hebohnya membuat Rindi tertawa lepas.

"Awalnya aku juga nggak percaya Tik, tapi itu memang Tuan Rafa. Malahan dia bantu aku buat balas dendam ke Alvin dan Linda" ~ Ucapan dari Rindi membuat Tika bertambah heran.

"Maksudnya bantu Lo?" ~ Tanya Tika dengan cepat.

"Kamu tahu kan kalau aku mau beri Alvin pelajaran? Nah itu, tiba-tiba sewaktu di jalan aku liat Alvin dan Linda sedang memperhatikan kita. Eh ternyata Tuan Rafa juga liat mereka berdua"~ Jeda Rindi untuk menarik napas. Sedangkan Tika sudah semakin kepo dengan kelanjutan cerita Rindi.

"Terus gimana cara dia bantuin Lo?" ~ Tanya Tika dengan nada antusiasnya.

"Tiba-tiba aja Tuan Rafa hadap belakang terus benerin rambut aku. Aneh kan Tik? Aku aja sampai bingung" ~ Ucap Rindi dengan nada kikuknya membuat Tika memekik kaget.

"What?! Duda dingin seperti dia melakukan hal seperti itu? Sumpah Rin, Gue juga pingin digituin sama Tuan Rafa" ~ Tika memekik kaget ketika mendengar penuturan sahabatnya itu.

"Tapi bukannya aku seneng Tik, malah aku bingung aja sama perubahan sifatnya Tuan Rafa. Secara kan pagi tadi Tuan Rafa dingin banget, eh malamnya beda lagi" ~ Ucapan dari Rindi malah membuat Tika tertawa.

"Udah nggak usah dipikirin Rin, Gue doain kalian berdua ada hubungan spesial deh" ~ Ucap Tika yang membuat mata Rindi mengerjap lucu. Namun tak urung, Rindi tetap tertawa kecil.

"Semoga nih ya, awalnya memang untuk sandiwara. Nanti akhirnya kebablasan deh" ~ Ucap Tika dengan begitu PD nya membuat Rindi malah menggelengkan kepalanya.

"Ya udah Tik, istirahat yuk udah capek nih" ~ Ucap Rindi dengan memijat pelan lehernya yang terasa pegal. Padahal itu hanyalah alibinya saja supaya sahabatnya itu berhenti membicarakan Rafa.

"Iya nih, Gue tutup ya Rin. Assalamualaikum" ~ Ucap Tika dengan mengakhiri panggilan telepon mereka dan segera dijawab oleh Rindi.

Setalah perbincangannya dengan Tika melalui telepon selesai, Rindi melangkahkan kakinya menuju ranjang untuk segera tidur. Rindi mematikan lampu kamar sehingga menyisakan lampu tidur yang membuat kamarnya temaram. Setelahnya Rindi memejamkan mata untuk tidur.

...*****...

Pagi harinya, Rindi sudah siap dengan dress hitamnya, Rindi akan berangkat ke butik untuk memantau pegawai dan merancang pesanan dari pelanggannya.

Rindi segera turun ke lantai bawah untuk sarapan bersama keluarga yang lainnya. Setelah mendudukkan dirinya di meja makan, Rindi berbincang sejenak dengan papinya sebelum berangkat kerja.

"Oh iya Nak, mobil kamu kemana kok nggak ada di garasi? Bukannya tadi malam kamu naik mobil saat ke rumah sakit ya?" Lia bertanya kepada putrinya saat mengambilkan nasi serta lauk untuk Rindi.

"Mobilnya mungkin sudah ada di bengkel Ma. Kemarin malam mogok di tengah jalan" Jawab Rindi yang membuat panik Johan serta Lia merasa khawatir.

"Terus kamu gimana cara pulangnya Nak?" Tanya Lia dengan menatap heran ke arah Rindi.

Rindi tersenyum miring saat melihat Linda yang diam-diam menyimak pembicaraan ketiganya. Meskipun Linda sedang bermain ponselnya, Rindi mengerti jika adiknya itu menguping. Tiba-tiba saja Rindi memiliki ide jahil untuk adiknya itu.

"Rindi naik taksi kok Ma" Ucap Rindi yang memang sengaja dibuat bohong. Rindi melakukannya sengaja agar membuat Linda berpikir jika dirinya menutupi kebenaran malam itu. Dimana Rindi diantar oleh Rafa sampai rumah, namun berbohong dengan naik taksi. Padahal Rindi sudah mengatur kebohongannya kali ini.

'Maafkan kebohongan Rindi kali ini Ma, Pi' Ucap Rindi dalam hati, meskipun sebenarnya Rindi tidak tega jika berbohong pada kedua orang tuanya.

Dan benar saja, Linda langsung mendongak melihat wajah Rindi dengan mengerutkan dahinya. Linda berpikir jika kakaknya itu sedang menutupi jika yang mengantarkan Rindi pulang adalah seorang pria. Linda semakin yakin bahwa Rindi memiliki hubungan dengan Rafa.

'Ternyata benar, sepertinya Mbak Rindi mempunyai hubungan dengan seorang Rafael. Terbukti Mbak menutupi kebenarannya dari Mama dan Papi' Pikir Linda dalam hatinya.

"Syukurlah kalau kamu baik-baik saja Nak" Ucap Johan dengan mengelus pelan kepala Rindi. Mereka melanjutkan acara sarapannya hingga tandas.

"Rindi pamit berangkat ke butik dulu ya semua" Pamit Rindi kepada kedua orang tuanya. Gadis cantik itu berdiri dari duduknya dan menyalami tangan kedua orang tuanya. Rinda bahkan tidak pamit atau bertegur sapa dengan Linda sedari kemarin waktu kedatangan orang tua Alvin.

Rindi memasuki mobil alphard putihnya yang sudah ada sopir pribadinya. Rindi harus menggunakan mobil yang ini karena mobil pribadinya sedang di bengkel sesuai ucapan Rafa kemarin malam.

Rindi berangkat menuju butiknya setelah jam menunjukkan pukul setengah delapan. Beberapa saat kemudian, Rindi sudah sampai di butik miliknya. Rindi menyapa semua pegawai yang sudah berangkat pagi itu.

Melangkahkan kakinya menuju lantai tiga untuk mengerjakan pekerjaannya disana. Rindi mendudukkan tubuhnya di depan sofa ruang tv dan bersiap untuk menggambar sketsa baju sesuai dengan keinginan pelanggannya.

"Serius banget Rin" Rindi terperanjat kaget ketika mendapati Tika yang sudah duduk di sampingnya. Rindi sama sekali tidak mendengar langkah kaki Tika, tapi tiba-tiba saja sudah duduk disampingnya.

"Kamu ini, kalau datang itu seharusnya salam dulu. Lah kamu, baru datang sudah buat aku kaget" Rindi mendengus kasar karena perbuatan dari sahabatnya itu. Sedangkan Tika malah terkekeh karena melihat wajah Rindi yang tengah kesal.

"Lagian Lo serius banget sih Rin, lagi ngapain sih?" Tanya Tika dengan meletakkan barang bawaannya di meja depan mereka dam mengambil toples kue kering yang ada di atas meja.

"Aku lagi desain baju permintaan klien yang kemarin Tik" Jawab Rindi dengan tangan yang sibuk menggoreskan pensilnya di atas kertas gambar.

Rindi melanjutkan kegiatan menggambarnya di atas buku gambar. Sedangkan Tika meletakkan kembali toples kue kering di atas meja dan mulai beranjak dari duduknya. Tanpa pamit pada Rindi gadis itu melangkahkan kaki menuju lantai bawah. Sedangkan Rindi menggedikkan bahunya.

Setelah tiga puluh menit berlalu, desain baju yang dibuat oleh Rindi sudah diselesaikannya. Rindi melangkahkan kakinya menuju dapur mini yang ada di lantai itu. Gadis itu membuka kulkas dan mengambil minuman dingin yang masih ada disana

Gadis bertubuh mungil itu melangkahkan kakinya menuju ruang kerjanya yang berada di lantai tiga juga. Mendudukkan diri di kursi, Rindi mulai meminum minuman yang diambil dari kulkas sembari mengamati lalu lalang kendaraan dari jendela yang langsung menghadadap jalanan.

"Rindi, tadi si Linda datang kesini sama Alvin tuh" Ucapan Tika yang baru saja sampai di ruang kerja Rindi, membuat gadis itu terkejut. Huh, menyebalkan sekali Tika ini.

"Terus? Aku nggak peduli lah Tik" Jawab Rindi dengan memiringkan kepalanya dan mencebikkan bibirnya tanda tak peduli akan hal itu. Tika berdiri menyender di sudut meja kerja Rindi dengan melipat tangannya di depan dada.

"Mereka itu datang kesini untuk pesan gaun pernikahan. Kenapa nggak ditempat lain aja sih?! Dan dengan gampangnya Linda meminta kalau yang jahit harus Lo" Tika mengucapkan hal tersebut dengan wajah yang sudah memerah karena menahan emosi.

Memang pernikahan antara Alvin dan Linda diadakan seminggu lagi. Itu pun tanpa orang tua kedua belah pihak mempelai ketahui. Orang tua Alvin dan Linda memang tidak peduli akan pernikahan keduanya, namun mereka harus tetap hadir di acara pernikahan tersebut.

"Ya sudah biarkan saja Tik, aku nggak butuh untuk membuatkan gaun pernikahan Linda. Lebih baik kamu pilihkan saja yang ada di stok kita, nggak sudi aku membuatkan gaun untuknya" Jawab Rindi dengan menyenderkan tubuhnya di sandaran kursi.

Netra Rindi mengamati dua kartu undangan yang baru saja dilemparkan oleh Tika di atas meja kerja Rindi. Gadis mungil tersebut menampilkan senyum miringnya dan menaikkan sebelah alisnya.

"Tadi mereka berdua ngasih undangan ini ke Gue. Kalau Gue sih malas banget buat datang ke acara mereka" Ucap Tika dengan merotasikan matanya. Sama halnya dengan Tika, Rindi juga enggan untuk datang di acara pernikahan antara Linda dan Alvin.

"Mau nggak mau kita harus hadir lah Tik. Menghadiri undangan itu kan wajib, lagian kita juga nggak ada masalah. Toh acaranya juga sore kan?" Jawab Rindi dengan sikap acuhnya.

"Oke deh kalau gitu, Gue ngikut aja sama Lo" Ucap Tika dengan pasrah nya dan disertai wajah lesunya. Kemudian Rindi dan Tika melanjutkan pekerjaan mereka masing-masing.

...*****...

Ditunggu kelanjutannya ya kak...

Terimakasih untuk pembaca yang masih stay di cerita pertama Karita dan Terimakasih untuk like serta komennya kak...

...Gracias ...

1
Yuli Yuli
🤣🤣🤣🤣 rindiiiii......🤣🤣🤣🤣
Yuli Yuli
suami tampanmu merajuk tu rindi🥰🥰🥰
Yuli Yuli
ngidam LG 🥰🥰🥰
Yuli Yuli
🥰🥰🥰🥰
Jordin Yanti
lopo lope
Yuli Yuli
apa tu ayam negro
Yuli Yuli
hah pnasaran bget ni spa pria td
Yuli Yuli
bkin pnasaran aja
Nihayatus Solikah
gregeten Karo Linda Ki ngiri trs
Yuli Yuli
🤣🤣🤣🤣🥰🥰🥰🥰
Yuli Yuli
🤣🤣🤣🤣
Yuli Yuli
ini critanya kok malah nglantur kmn" si
Yuli Yuli
🥰🥰🥰🥰
Yuli Yuli
knpa rindi harus mjalani Caesar g lahiran normal aja
Yuli Yuli
ya Allah berikan kslmatan dn klancaran rindi tuk lhiran 🤲🤲🤲
Yuli Yuli
lgsg tancap gas Rafa
Yuli Yuli
galaksi ikut" Tan nyidam🤣🤣
Yuli Yuli
ngilu ngrasain anak" nya Rafa🤣🤣🤣
Yuli Yuli
aduh galaaaaaa......🥰🥰🥰🤣🤣🤣
Yuli Yuli
kirain Linda SM Alvin JD cerai, kok orgtuanya Alvin g ikut dtg
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!