NovelToon NovelToon
BABYSITTER KESAYANGAN CEO

BABYSITTER KESAYANGAN CEO

Status: tamat
Genre:Ibu Tiri / CEO / Duda / Chicklit / Pengasuh / Tamat
Popularitas:329.1k
Nilai: 5
Nama Author: Melon Milk

Kiandra Pravira, baru saja kembali ke Jakarta dengan hati yang hancur setelah dikhianati mantan kekasihnya yang menjalin hubungan dengan adiknya sendiri. Saat berusaha bangkit dan mencari pekerjaan, takdir membawanya bertemu dengan Axton Velasco, CEO tampan dari Velasco Group. Alih-alih menjadi sekretaris seperti yang ia lamar, Kiandra justru ditawari pekerjaan sebagai babysitter untuk putra Axton, Kenric, seorang bocah enam tahun yang keras kepala, nakal, dan penuh amarah karena kehilangan Ibunya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Melon Milk, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

27

Ketika mereka tiba di gedung apartment, hujan deras tiba-tiba mengguyur. Waktu yang sangat tidak tepat. Pak Herman memarkir mobil di area parkir, sementara Axton masih bersandar pada Kiandra. Bagaimana cara ia membangunkannya?

“A-ahm… Tuan Axton? Kita sudah sampai di gedung apartment. Unit Anda di mana?” Kiandra menepuk bahunya pelan. Axton bergerak sedikit.

“Di lantai lima, unit pertama.”

Kiandra membantu Axton turun dari mobil saat Pak Herman membukakan pintu.

Hujan di luar sangat deras, seolah ada badai. Bagaimana mereka bisa pulang nanti? Mereka berjalan menuju lift. Axton benar-benar berat. Meski dibantu Pak Herman, tetap saja terasa sulit. Sesampainya di depan lift, Pak Herman berpamitan.

“Saya akan menelepon Bibi Widya dulu. Ingin memastikan jalanan pulang aman, lalu saya akan menyusul kalian,” ucap Pak Herman.

“Baik, Pak. Kabari saya ya.” Pak Herman mengangguk, kemudian pintu lift tertutup.

“Kiandra…” Axton berbisik pelan.

“Hmm?” Kiandra menoleh. Hanya mereka berdua di dalam lift.

“Kamu bisa kembali ke Masion. Tinggalkan aku di sini. Aku tahu anakku menunggumu.” Drama sekali kalau Axton sedang sakit.

“Itu benar, tapi kalau aku tinggalkan kamu di sini, aku yang akan kena marah anakmu. Dia pasti bilang aku tidak memperhatikanmu.” Kiandra terkejut ketika Axton memeluknya. Astaga! Manja sekali! Jantungnya hampir melompat keluar!

“Aku selalu ingin berada di sampingmu, tapi semua mata memperhatikan kita. Sekarang, kita sendirian. Kita bisa melanjutkan yang tertunda di taman.”

Wajah Kiandra memanas. Kenapa dia seperti ini?!

“T-Tuan Axton! Anda demam, nanti saya bisa tertular kalau Anda l-lakukan!” Gila, pria ini!

“Aku bercanda. Aku cuma ingin memelukmu. Kamu satu-satunya yang peduli padaku. Terima kasih.”

Jujur, Kiandra merasa berbunga-bunga mendengar itu. Sial! Tenang dulu, Kiandra!

Pintu lift terbuka. Ada kode sandi di kuncinya. Kiandra tetap membantu Axton. Ternyata ada sidik jari juga di kunci, yang digunakan Axton. Pintu terbuka, dan Kiandra melihat seluruh apartment di dalam. Dulu ia juga pernah berencana membeli apartment, tapi batal.

“Di mana kamar Anda, Tuan?” tanya Kiandra.

“Di sana. Kamu sudah bisa pergi sekarang, Kiandra. Aku bisa mengurus diri sendiri. Jangan bilang ke Kenric, aku tidak ingin dia khawatir.” Rasanya tidak enak kalau Kiandra langsung pergi begitu saja.

Kiandra membantu Axton duduk di sofa. Matanya tertutup. Pasti sakit kepalanya parah. Kelelahan berlebihan karena demam. Wajar saja, meski di rumah saja dia masih bekerja terus.

“Kabar buruk… kita tidak bisa pulang sekarang. Jalanan ditutup, mungkin baru besok dibuka lagi,” umumkan Pak Herman dari luar. Celaka.

“Pasti karena hujan deras, Pak. Sepertinya tidak ada pilihan selain tinggal di sini. Tidak apa-apa kan, Tuan?” Axton hanya mengangguk.

“Baiklah, saya akan membeli makanan untuk kita,” pamit Pak Herman.

“Tolong belikan Sop juga kalau ada, Pak,” Kiandra memberikan uang dua ratus ribu. Pak Herman keluar dari apartment.

“Dan kamu, Tuan… masuk ke kamar dan ganti baju. Jas tidak nyaman kalau sedang demam. Ayo masuk.” Axton membuka mata. Kiandra tahu dia sedang sakit, tapi tetap tampan.

“Kamu juga, ganti bajumu.”

Oh ya! Kiandra tidak membawa baju cadangan. Sial! Dia masih pakai dress!

Kiandra membantu Axton masuk ke kamar. Ukuran kamarnya luar biasa besar. Memang begini orang kaya.

“S-saya mandi dulu. Ambil baju saya di lemari, pakai itu saja dulu.” Axton langsung masuk ke kamar mandi.

Kiandra membuka lemari. Semua baju Axton besar semua! Tidak ada pilihan lain, ia memilih yang paling pas untuk tidur. Kaos hitam terlihat paling cocok, meski panjangnya sampai melewati lutut.

“Sudah selesai pilih baju?” Kiandra menoleh ke arah kamar.

“Sudah, Tuan.” Mata Kiandra membesar spontan. Axton setengah telanjang. Otot perutnya kotak-kotak terlihat jelas. Pantas saja badannya berat. Sial!

“Kenapa?” tanya Axton bingung.

“T-tidak apa-apa, Tuan! K-keluar dulu. Ganti baju di sana. Nanti saya k-kembali untuk m-minumkan obat.” Kiandra tidak menunggu jawaban, langsung keluar.

Wajahnya pasti sudah merah padam. Tubuh Axton… begitu berotot! Kiandra tahu dia sakit, tapi tetap saja tak bisa menahan diri. Jantungnya makin berdegup kencang.

Kiandra segera masuk ke kamar mandi, mandi air dingin. Rasanya menyegarkan setelah kedinginan karena hujan dan sambaran petir tadi. Ada handuk yang sudah disiapkan. Bagus.

Kiandra memakai kaos hitam dan celana pendek. Lihat, jadi seperti dress instant. Ia keluar dari kamar mandi sambil mengeringkan rambut basahnya.

“Ini yang kamu minta beli, Nak.” Pak Herman meletakkan Plastik berisi Sop.

“Terima kasih, Pak.” ucap Kiandra.

“Sama-sama. Saya keluar lagi untuk menelepon Bibi Widya, memberi tahu mereka bahwa kita baru bisa pulang besok.”

Kiandra mengangguk. Ia memeriksa belanjaan Pak Herman. Ia memutuskan menghangatkan sop supaya lebih enak. Setelah memanaskan dan menambahkan bumbu, Kiandra menyajikannya di piring. Ia juga mengambil obat yang dibeli tadi dan pergi ke kamar Axton. Semoga dia sudah berganti baju.

Ck!

1
Novi Yanti
cerita nya bertele tele
imhe devangana
sdh ku duga akan terjadi sprti ini
imhe devangana
sdh berh7bungn jauh toh tp mrk blm menikah
imhe devangana
apakah helena termasuk korban yg meninggal thor?
Jemiiima__: Halo sahabat pembaca ✨
‎Aku baru merilis cerita terbaru berjudul BUKAN BERONDONG BIASA
‎Semua ini tentang Lucyana yang pernah disakiti, dihancurkan, dan ditinggalkan.
‎Tapi muncul seseorang dengan segala spontanitas dan ketulusannya.
‎Apakah Lucy berani jatuh cinta lagi? Kali ini pada seorang Sadewa yang jauh lebih muda darinya.
‎Mampir, ya… siapa tahu kamu ikut jatuh hati pada perjalanan mereka.
‎Dukung dengan like ❤️ & komentar 🤗, karena setiap dukunganmu berarti sekali buatku. Terimakasih💕
total 1 replies
imhe devangana
ohh mantan mertua Axton
imhe devangana
mungkin kah Aiden?
imhe devangana
mungkin ini kata kiandra thor?
imhe devangana
sblm menjalin hub km ktkan klu dia trmh km lanjutkan hub
imhe devangana
jngn2 Kiandra bkn anak kandung ibunya
imhe devangana
aku ngk mengerti bbrp alur crt.barusan di bibik wiidya kok tb2 siapkn mknan buat kenric padahal kenric blm minta.klu memnag part br ksh tanda lah thor
imhe devangana
laki2 di berikan boneka, mainan lain ki
Ranny
apa sih kepanjangan dr tsk itu Thor
Rina Arie
oke good
imhe devangana
semudah itu langsung jth cinta 🤔🤷‍♀️.ahh serasa kiandra wanita... 🤔🤔🤔
imhe devangana
thor anak yg di asuh kiandra umur brp.kok smpai bcr kasar sprti itu.umur 7thn keatas kah?
Suzanne Shine Cha
ini keluarga toxic bgtt, ibu ayah adik smua racunnn😎😎😎
Misaza Sumiati
Keindra manggilnya tanpa tuan
Misaza Sumiati
Kiandra jadi yg membiayai adiknya sama Aiden , sudah di hianati hrs membiayai 😇
💗 AR Althafunisa 💗
Kenapa si Aiden jadi benalu juga, semuanya Kiandra 😌
Kundriah
Terlalu lebaiii..... ha...ha ...
kurang kurangi deh....!!🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!