I Love You Bu Guru

I Love You Bu Guru

1. Telat

...Assalamu'alaikum, selamat datang di novel ke-6 Author. ...

...Baca sampai habis buat tau gimana bisa dapat hadiahnya ya😍...

...----------------...

"ANJAAA!" suara teriakan seorang wanita menggema di dalam rumah, membuat bergetar semua telinga yang mendengarnya. Tapi bagaikan sudah tuli, gadis cantik yang dipanggil namanya oleh suara menggelegar itu malah asyik bergelung di dalam selimut. Seolah-olah, suara yang barusan terdengar hanyalah suara di dalam mimpinya.

"ANJAAA!" Kali ini, suara itu terdengar bersamaan dengan suara pintu yang dibuka keras-keras. Sang pemilik suara segera masuk dengan langkah kesal, tak lupa tangannya memegang spatula seperti sebuah senjata. Dengan sekali hentakan, ia membuka selimut yang menutupi tubuh Sang putri. "BANGUN ANJAAA! SEKOLAH!"

Anja, sang gadis yang menjadi obyek teriakan itu mengernyitkan dahi saat sinar matahari menerpa wajahnya.

"Aduh, Bu, kenapa sih? Aku masih ngantuk. Lagian aku kan udah wisuda setahun lalu, jadi udah nggak sekolah," gumam gadis itu sambil berusaha menarik kembali selimut yang dibuka secara paksa.

"Iya, kamu emang udah nggak sekolah lagi! tapi sekarang kamu jadi gurunya! ini kan hari pertama kamu, Anja!"

Mendengar ucapan Sang ibu, sontak Anja membuka matanya. Gawat, dia lupa kalau hari ini adalah hari pertama dia masuk kerja!

"IBUUU!!!" Anja mulai berteriak dramatis. "Kenapa nggak bangunin aku dari tadi?!"

"Apa? Bisa-bisanya sekarang kamu nyalahin Ibu, hah?! Mulut ibu sampai pegel teriak-teriak dari tadi, tapi kamunya yang nggak dengar! Adikmu bahkan sudah berangkat duluan karena takut telat kalau nungguin kamu!"

Anja sudah tidak lagi mendengarkan omelan ibunya. Ia memilih untuk cepat-cepat bangkit dari kasur dan melesat ke kamar mandi.

Usai mandi super kilat dan berdandan seadanya, Anja berangkat menuju sekolah tempatnya bekerja dengan perasaan was was. Hari ini hari senin, dan sejak sabtu, dia sudah diberitahu kalau harus berangkat lebih pagi untuk mengikuti upacara bendera. Tapi, karena terlalu bersemangat, malamnya Anja malah tidak bisa tidur dan berakhir bangun kesiangan.

"Gawat!" Anja menghela napas panjang saat melihat gerbang sekolah sudah terkunci rapat dari dalam. "Aku telat!"

Anja mendekati gerbang besar itu dan mencoba melihat ke dalam, barangkali masih ada pak satpam yang bisa dimintai tolong untuk membuka gerbang. Tapi, saat itu dia melihat beberapa siswa yang terlambat tampak dihukum oleh seorang guru, membuat Anja merasa ragu.

Di sini kan aku jadi guru, harus digugu dan ditiru. Apalagi ini hari pertamaku. Apa kata guru-guru yang lain nanti saat melihatku terlambat? Belum lagi pandangan para murid kepadaku. Mereka pasti menganggap aku adalah seorang guru yang tidak teladan dan bersikap seenaknya.

Anja merenung lama di depan gerbang sekolah. Lama dia berpikir, tapi rasanya tidak ada solusi yang mampir di kepalanya.

"Duh, gimana dong?"

"Telat, ya?" Sedang sibuk-sibuknya berpikir, Anja dikagetkan dengan kemunculan suara berat di belakangnya. Anja reflek menoleh dan mendongak. Tampak sesosok tinggi besar berdiri di belakangnya.

Awalnya, Anja pikir sosok tinggi besar itu adalah seorang pria dewasa, tapi saat ia melihat seragam putih abu-abu yang dipakai cowok itu, Anja baru sadar kalau sepertinya dia adalah murid di sekolah ini.

"Eh, i-iya," Entah kenapa, Anja menjawab dengan suara gagap. Sepertinya dia sedikit terintimidasi dengan tinggi badan cowok itu.

"Gerbang ini nggak akan dibuka sampai upacara selesai. Percuma minta tolong sama satpam, dia orangnya disiplin banget, nggak peduli Lo murid baru apa bukan," cowok itu menjelaskan dengan santai.

"Murid baru?" Anja bergumam sendiri. Kenapa sepertinya dia merasa cowok ini menganggapnya sebagai seorang murid, bukan seorang guru ya?

Anja menundukkan kepala untuk melihat penampilannya sendiri, dan dalam sekejap ia langsung menepuk jidat karena menyadari sesuatu.

"Pantas saja. Kenapa pula aku pakai rok abu-abu di SMA?"

"Apa?" Cowok itu tampak bingung melihat ekspresi Anja.

"Ah, nggak, nggak apa-apa," Anja menggeleng dengan cepat. "Kalau gitu, kamu juga terlambat kan? Mau menunggu di sini juga?"

"Hah? Ngapain? Upacaranya baru selesai setengah jam lagi, bisa-bisa gue mati berdiri karena bosan menunggu di sini,"

Anja nyengir. Sepertinya cowok itu benar-benar mengira Anja adalah murid baru, melihat dari cara bicaranya yang kelewat santai. Memang sih, Anja dikenal punya wajah yang lebih muda dari usia sebenarnya, apalagi bentuk badannya memang tergolong mungil. Tapi, memang dirinya kelihatan semuda itu, ya?

Cowok itu tampak mengamati Anja lamat-lamat, lalu akhirnya menghela napas panjang. "Ikut gue,"

"Hah?" Anja kebingungan. "Ikut kemana?"

Cowok itu menelengkan kepalanya menatap Anja. "Lo mau masuk, nggak?"

"Ya mau sih, tapi gimana caranya? Gerbangnya kan udah ditutup," sahut Anja sambil menunjuk gerbang di depannya.

"Makanya, ikut gue," ujar cowok itu sambil berjalan mendahului Anja.

"Loh, eh, mau kemana?" Tanya Anja keheranan. Meski begitu, ia tetap mengikuti langkah cowok itu.

Ternyata cowok itu membawa Anja menuju area belakang sekolah.

Anja memperhatikan dengan seksama saat cowok itu mulai melepaskan beberapa besi yang ada di gerbang belakang. Ada sekitar tiga buah besi yang ia lepaskan, membuat lubang seukuran tubuh manusia.

"Dah, masuk sana," ujar cowok itu kemudian.

"Hah?" Anja melongo. "Maksudnya, aku disuruh masuk lewat situ?"

"Ya iyalah, memangnya lewat mana lagi? Atas?"

"Ta-tapi..." Aku itu guru loh!

"Lo mau masuk apa nggak? Ini jalan rahasia gue. Nggak ada satupun murid lain yang gue kasih tau kecuali Lo. Harusnya Lo bersyukur karena gue mau bantuin,"

Anja menelan ludahnya kasar. Dia memang merasa berterima kasih karena cowok itu mau membantunya, tapi, masa dia harus lewat jalan itu sih?

"Lo mau masuk nggak? Kalau nggak mau, gue tutup lagi nih!" cowok itu mulai gusar.

"Ma-mau," Anja benar-benar mengutuk dirinya sendiri yang menjawab hal itu. Mana harga dirimu, Anja? Mana kode etik yang harus kau junjung sebagai seorang guru?

Bodoamatlah, Anja membatin. Yang penting aku nggak telat di hari pertama masuk kerja.

Dengan terpaksa, Anja akhirnya masuk melalui 'jalan' itu. Beruntung, area yang ia masuki itu adalah kebun di belakang sekolah, jadi sepertinya tidak ada yang tau aksinya kecuali murid cowok yang membantunya barusan.

Anja kira, cowok itu akan mengikutinya masuk. Tapi ternyata tidak. Cowok itu malah kembali memasang besi-besi yang sudah ia lepas.

"Loh, kamu nggak ikut masuk?" Anja bertanya heran.

"Nggak, males upacara," jawab cowok itu dengan nada enteng. Anja tentu tidak bisa marah, karena saat ini dirinya sedang berpura-pura menjadi murid baru.

"Tunggu sebentar," Anja menahan cowok itu yang sudah hendak berbalik badan, entah mau kemana dia. Anja lalu mengeluarkan beberapa buah permen dari dalam tasnya.

"Permen?" Meski heran, cowok itu menerima permen yang diberikan Anja.

"Ucapan terimakasih dariku. Permen ini bisa menyamarkan bau...ehem..rokok," Anja mengatakan kalimat terakhir dengan ragu. Ia takut cowok itu akan tersinggung dengan ucapannya.

Cowok itu tampak terkesiap, tapi kemudian ia membuka bungkus permen dan memakannya. "Thanks,"

Anja mengangguk pelan. Setelah itu, mereka berdua pun berpisah tanpa mengetahui nama satu sama lain.

...----------------...

...Terima kasih sudah membaca bab 1 hingga akhir! 🤗...

...Seperti yang sudah Author sampaikan di sinopsis, akan ada kuis berhadiah menarik untuk para pembaca novel ini. Kuis tersebut akan muncul secara acak di beberapa bab, jadi pastikan untuk membaca dari awal hingga akhir ya! 😍...

Terpopuler

Comments

Syahrudin Denilo

Syahrudin Denilo

asik nih si Anja

2024-12-18

1

nuraeinieni

nuraeinieni

aq mampir thor

2024-12-14

1

Ana Jus

Ana Jus

wah bagus ceritanya semangat kak /Smile/

2024-10-09

1

lihat semua
Episodes
1 1. Telat
2 2. Kenalan
3 3. Beri Saya Waktu
4 4. Kesalahan
5 5. Berkunjung ke Rumah Nathan
6 6. Tepati Janjimu
7 7. Les Privat
8 8. Permintaan Nathan
9 9. Curang
10 10. Kencan
11 11. Pacar Bu Anja
12 12. Emosi
13 13. Bu Anja Kenapa?
14 14. Kebenaran yang Terkuak
15 15. Sang Penyelamat
16 16. Bangkit
17 17. Berantem
18 18. Syarat
19 19. Nathan Dikeluarkan
20 20. Membujuk Nathan + KUIS BERHADIAH!
21 21. Setelah Tujuh Tahun
22 22. Tetangga Baru
23 23. Si Joni
24 24. Bertemu
25 25. Restu Ibu
26 26. Berangkat Bareng
27 27. Merayu
28 28. LARIII!!!
29 29. Sayang?
30 30. Jadikan Aku Pacarmu + PENGUMUMAN PEMENANG!
31 31. Mimpi
32 32. Kongkalikong
33 33. Lima Puluh Juta
34 34. Beli Furnitur
35 35. Kamu
36 36. Pandangan Pertama
37 37. Pengantin Baru
38 38. Kecelakaan
39 39. My Love
40 40. Jadian
41 41. Kakak Ipar
42 42. Sudah Berapa Lama?
43 43. Pacar Menyebalkan
44 44. Kado Ulang Tahun
45 45. Peraturan Aneh
46 46. Bau
47 47. Naik Motor
48 48. Singa
49 49. Warung
50 50. Hantu
51 51. Bertemu
52 52. Wanita Tua
53 53. Rebut Saja Pacarku
54 54. Kantor
55 55. Bioskop
56 56. Jendela
57 57. Pacarmu itu Posesif!
58 58. Rencana Cindy
59 59. Teh
60 60. Sepupu
61 61. Teater
62 62. Kebetulan?
63 63. Kebetulan (lagi)?
64 64. Marah
65 65. Maaf
66 66. Kalut
67 67. Rencana Cindy (2)
68 68. Jebakan
69 69. Terkuak
70 70. Jadi, Ini Keputusan Kamu?
71 71. Perasaan
72 72. Kau Mencintainya, Kan?
73 73. Permintaan Maaf
Episodes

Updated 73 Episodes

1
1. Telat
2
2. Kenalan
3
3. Beri Saya Waktu
4
4. Kesalahan
5
5. Berkunjung ke Rumah Nathan
6
6. Tepati Janjimu
7
7. Les Privat
8
8. Permintaan Nathan
9
9. Curang
10
10. Kencan
11
11. Pacar Bu Anja
12
12. Emosi
13
13. Bu Anja Kenapa?
14
14. Kebenaran yang Terkuak
15
15. Sang Penyelamat
16
16. Bangkit
17
17. Berantem
18
18. Syarat
19
19. Nathan Dikeluarkan
20
20. Membujuk Nathan + KUIS BERHADIAH!
21
21. Setelah Tujuh Tahun
22
22. Tetangga Baru
23
23. Si Joni
24
24. Bertemu
25
25. Restu Ibu
26
26. Berangkat Bareng
27
27. Merayu
28
28. LARIII!!!
29
29. Sayang?
30
30. Jadikan Aku Pacarmu + PENGUMUMAN PEMENANG!
31
31. Mimpi
32
32. Kongkalikong
33
33. Lima Puluh Juta
34
34. Beli Furnitur
35
35. Kamu
36
36. Pandangan Pertama
37
37. Pengantin Baru
38
38. Kecelakaan
39
39. My Love
40
40. Jadian
41
41. Kakak Ipar
42
42. Sudah Berapa Lama?
43
43. Pacar Menyebalkan
44
44. Kado Ulang Tahun
45
45. Peraturan Aneh
46
46. Bau
47
47. Naik Motor
48
48. Singa
49
49. Warung
50
50. Hantu
51
51. Bertemu
52
52. Wanita Tua
53
53. Rebut Saja Pacarku
54
54. Kantor
55
55. Bioskop
56
56. Jendela
57
57. Pacarmu itu Posesif!
58
58. Rencana Cindy
59
59. Teh
60
60. Sepupu
61
61. Teater
62
62. Kebetulan?
63
63. Kebetulan (lagi)?
64
64. Marah
65
65. Maaf
66
66. Kalut
67
67. Rencana Cindy (2)
68
68. Jebakan
69
69. Terkuak
70
70. Jadi, Ini Keputusan Kamu?
71
71. Perasaan
72
72. Kau Mencintainya, Kan?
73
73. Permintaan Maaf

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!