Diawali dengan kisah perjalanan cinta seorang gadis muda bernama Iren Zefanya, saat pertama kali diterima bekerja diperusahaan ternama di kota nya,,,
Ada salah satu pria yang Iren kagumi saat di kantornya, tapi yang tidak diketahuinya pria itu adalah anak tunggal pemilik perusahaan tersebut,,,
Bagaimana selanjutnya perjalanan cintanya Iren?, apakah dia bisa memperjuangkan cintanya bersama pria itu?, atau dengan pria yang lainnya? yuk simak cerita selanjutnya bestieee...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rainara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 28
“Terima kasih sekali lagi” ucap iren yang ingin membuka pintu mobil untuk keluar…
Dengan cepat abian menahan tangan iren…
“Biar aku antar” abian segera turun dari mobil, dan membuka pintu untuk mempersilahkan iren keluar, saat iren ingin turun tiba tiba iren terjatuh...
"Awww... ssshhhh kakiku sakit sekali" ucap iren yang merintis kesakitan....
Abian dengan sigap membantu iren untuk duduk Kembali di bangku mobil, abian meminta izin untuk melihat telapak kaki iren, abian melihat banyak batu yang masih menancap dikakinya, ada juga beling beling kecil yang membuat telapak kaki iren sobek, ada banyak darah yang keluar dan Sebagian sudah mengering…
"Telapak kakimu berdarah banyak batu dan beling kecil yang menancap" ucap abian khawatir...
"Mungkin terluka saat aku lari dan melepaskan hellsku agar aku bisa berlari dengan kencang, tapi kenapa baru terasa sakitnya sekarang" jelas iren...
"Aku akan menggendongmu, kau tidak bisa berjalan dengan kondisi kakimu seperti ini” ucap enteng abian yang membuat iren salah tingkah...
“Haa.. tiii.. tidak usah aku bisa kok, lagian juga jarak aku masuk kerumah juga tidak jauh, hanya beberapa Langkah saja” ucap iren dengan segera turun dari bangku mobil, iren menahan sakit kakinya saat berjalan, tapi dia pun terjatuh tak kuat menahan rasa sakit kakinya...
“Awwww…!!, sakit sekali” ucapnya sambil memegangi kakinya
“Sudah aku bilang kenapa kau degil sekali” abian menghampiri iren dan lansung menggendongnya..
Iren kaget tangannya melingkari leher abisan, seketika mereka saling bertatapan...
Tidak berapa lama pintu itupun terbuka membuat kedua pasangan itu kaget dan langsung memalingkan wajahnya “CEKLEEKK” keluarla seorang Wanita yang sudah berumur tapi tetap kelihatan awet muda...
Bude raya membukakan pintu dan melihat siapa yang datang, betapa kagetnya bude melihat keadaan ponakannya itu dan digendong oleh pria yang tak dikenalinya, dengan kaki yang berdarah, baju dan rambut yang berantakan…
“Astaga, yaampun, tuhannn, IREEEENNNNNN…!!!, hiks hiks hiks… kamu kenapa sayang ada apa dengan mu?” tanya bude menghampiri iren dengan kahwatir, bude raya tak kuat menahan tangisnya...
Sementara pakde dimas yang sedang menonton tv mendengar teriakan istrinya memanggil nama iren pun dengan panik menuju pintu luar...
Saat pakde dimas sudah sampai didepan pintu rumahnya tak kalah dengan bude raya, pakde pun kaget..
“Iren.. iren kami kenapa nak?” ucap pakde menurunkan iren dari gendongannya abian…
Iren yang mendapati kedua orang yang dia sayang menangis khawatir pun juga tak sanggung menahan air matanya…
“Apakah kamu yang sudah menabrak anak saya?” ucap pande menatap abian dengan mata yang berkaca kaca…
“Haa.. buu.. bukan saya pak, saya temannya iren, saya menolongnya tadi saat iren dikejar kejar preman” ucap abian panik saat dirinya dituduh menabrak iren…
“Haa dikejar preman?, yaampun sayangg hikss… hikss… hikss..” tangis bude pecah dan langsung memeluk iren,,, iren yang sudah berada digendongan pakde pun juga menangis...
“Ayo masuk dulu masuk dulu” ucap pakde masuk kedalam rumah sambil menggendong iren dan mendudukkan iren disofa...
Bude pun mengajak abian untuk masuk, bude segera ke dapur mengambil air diember dan mengambil P3K untuk membersihkan luka iren...
“Awww… bude sakitt” iren meringis kesakitan saat lukanya diolesi obat…
“Sebentar sayang ini sudah mau selesai, tinggal dibalut aja” bude lanjut membalut telapak kaki iren...
Abian yang melihat iren dan keluarganya pun terharu, keluarga mereka sangat hangat... kedua orang tua itu terlihat khawatir melihat iren terluka, abian merasa kedua orang tua iren terlihat sangat menyayangi iren, tapi yang buat abian heran adalah saat iren memanggil Wanita itu bude…
“Kenapa iren memanggilnya bude?” batin abian...
