NovelToon NovelToon
Zombie Town (Tara)

Zombie Town (Tara)

Status: sedang berlangsung
Genre:Zombie / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: YooLid

Zombie Silent

Deskripsi

Tara tinggal disebuah Mansion mewah. Ibu dan ayah bercerai sejak Tara berusia 4 tahun. Sekarang Tara berusia 22 Tahun. Tara sangat menyayangi kedua orangtuanya. Walaupun sekarang ia tinggal bersama sang Ayah. Sejak perceraian itu Tara tidak pernah bertemu dengan ibunya lagi. 2 tahun lalu Ayahnya menikah kembali. Tara sangat membenci istri ayahnya itu, yang sekarang merupakan ibu tirinya. Ibu tirinya berusia 36 tahun. Dan sekarang tara sudah memiliki adik berusia 7 tahun. Tara membenci ibu tirinya dan tidak menyukai adik tirinya tersebut. Singkat cerita di kota H, tempat tara tinggal tiba-tiba terinfeksi virus aneh yang membuat siapa pun yang terinfeksi akan berubah jadi zombie. Kota H pun diisolasi. Tidak ada yang bisa masuk ke dalam kota itu, maupun yang keluar. Tanpa disadari seluruh kota lainnya pun ikut terinfeksi. Bagaimana nasib tara dan keluarga bertahan? Apakah akan baik-baik saja? Dengan keadaan kota yang sangat berantakan dan penuh zombie.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YooLid, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 19

Jack melihat sebuah rumah kecil dan berjalan menuju rumah itu. Ia tak meninggalkan ibunya dan tara di yang perang urat dijalan itu.

Mendengar suara jack, shone membuka matanya dan melihat jack masuk ke rumah itu.

Shone menunjuk-nunjuk ke arah rumah itu.

Tara pun mengikuti kemauan shone menuju rumah itu.

Sedangkan ibunya pergi ke mengelilingi sekitaran rumah itu. Memastikan keamanan tempat itu tidak ada keberadaan zombie.

Dilihatnya aman, ia pun masuk ke dalam rumah.

Tara membaringkan badan dan shone juga melakukan hal yang sama disampingnya. Sedangkan jack masih sibuk melihat-lihat isi rumah. Syukurnya rumah itu tidak terkunci jadi mereka bisa masuk ke dalam.

Tidak ada lampu didalam rumah itu, jdi jack menggunakan senter di hpnya.

Tara mengambil air mineral di tasnya, diminumnya hampir setengah lalu memberikannya kepada shone.

Shone mengabiskan air mineral itu dan memegang perutnya.

"Kenapa? Perutmu sakit lagi?" Tanya tara khawatir.

Shone menggelengkan kepalanya dan menunjuk mulutnya. Tara langsung paham, kalau shone sedang lapar.

"Kau lapar? Maafkan aku, ayo kita makan dulu." Ucap tara mengelus kepala shone.

Lalu ia mengambil stok makanan didalam tasnya. Shone mengambil apel dari tasnya. Masih terdapat 2 apel yang shone simpan di ranselnya. Shone duduk bersila didepan tara dan mengajak jack dan ibu tara dengan tangannya. Anak kecil itu terlihat senang saat akan makan.

Tara tak mengajak ibu dan adiknya itu. Ia asyik makan makanan yang ada ditangannya. Begitu juga dengan shone, ia makan dengan sangat lahap.

Jack melihat ibunya, ia juga sangat lapar.

Ibu tara membuka tasnya, masih tersisa sedikit makanan disana. Ia dan jack pun ikut makan, namun mereka duduk tidak bersama dengan tara dan shone. Mereka duduk disisi lainnya.

Makan malam mereka sangat tenang dan dingin. Mereka tak berbicara satu sama lain.

Selesai makan tara membersihkan tempat duduknya agar mereka bisa tidur disana.

Shone pun terlihat mengantuk, shone menyuruh shone untuk tidur namun i tetap terjaga.

Jack juga menguap dan segera tidur.

"Mungkin sebaiknya kalian tidur juga." Ucap jack lalu menutup matanya.

Tara tak menanggapi perkataan jack tapi ibunya melihat jack dan tatapannya kembali ke tara. Ia melihat tara mungkin akan berjaga  jadi ia memasang alarm getar di hpnya untuk bangun beberapa jam kedepan.

----

Tara masih terjaga, dilihatnya ibu, jack dan shone sudah tertidur pulas. Rumah itu sangat gelap tanpa ada pencahayaan. Hanya cahaya bulan yang menerangi tempat itu.

Tara terus terjaga, ia tak mendengar apa pun dari luar. Tak ada pergerakan aneh juga. Karena kelelahan dan mengantuk ia pun perlahan-lahan matanya terasa berat. Hingga akhirnya ia pun jatuh tertidur.

Beberapa jam kemudian, hp ibu tara bergetar. Alarm yang ia hidupkan pun bergetar. Ibu tara segera bangun dan mematikan hpnya. Kreekk!!! Ia mendengar suara dari luar.

Ia melangkah pelan mengintip keluar, ia melihat ada beberapa zombie sedang berjalan.

Segera ia membangunkan tara, namun ia menutup mulut tara.

Tara terbangun dan terkejut tapi ibunya memberi tanda untu diam dan menunjuk keluar.

Tara langsung paham, segera ia mengambil kedua pisaunya. Ibunya juga mengambil tongkat baseball berbalut kawatnya. Tara menunjuk ke pintu belakang rumah kecil itu, memberi kode akan kearah itu. Dan ibunya tetap waspada dipintu depan.

Mereka memilih untuk tidak bertindak apa-apa, melainkan hanya berjaga-jaga jika zombie-zombie itu masuk ke rumah.

Suasana terasa menegangkan, zombie-zombie berjalan sangat lamban meninggalkan tempat itu. Ibu tara yang mengintip dari pintu depan sangat terjut saat melihat begitu banyak zombie yang melewati tempat mereka.

Zombie itu terlihat seperti berpindah dari suatu tempat ke tempat lain. Ibu tara terus memberi kode kepada tara agar terus waspada.

Namun tiba-tiba tara mendengar suara dari pintu belakang. Ia mengintip dari sela-sela dingding, ada satu zombie yang berdiri terdiam di balik pintu belakang.

Tara terus melihat zombie itu tidak bergerak.

Sedangkan zombie yang berada depan rumah, semuany berjalan melewati rumah itu.

Karena khawatir tara membuka perlahan pintu itu. Kebetulan zombie itu berdiri membelakangi pintu, hal itu membuat tara lebih mudah untuk membunuhnya.

Dengan gerakan cepat tara menusuk leher zombie itu beberapa kali, lalu mendorongnya dengan kakinya hingga zombie itu tak bergerak lagi. Lalu tara segera menutup pintu agar tak terlihat oleh zombie lainnya.

Ibu tara melihat tindakan tara namun ia tetap waspada di balik pintu itu. Tak beberapa lama kemudian, gerombolan zombie itu melewati rumah itu. Ibu tara tetap waspada jikalau ada zombie yang tertinggal.

Dilihatnya aman, segera ia mendudukkan dirinya.

"Huuufft hampir saja." Ucap ibu tara.

Tara pun kembali tidur disamping shone. Ibunya yang melihat itu pun tak bisa berkata apa-apa.

------

Matahari mulai bersinar, shone bangun dan melihat yang lainnya masih tertidur. Ia tidur kembali sambil menatap langit-langit.

Ia terdiam, ia merasa seperti mendengar suara dari luar. Segera ia mencoba membangun tara yang berada disampingnya. Tara terbangung dan mendengar suara juga.

Tara berdiri dan melihat keluar, ia melihat beberapa helikopter di udara. Lalu ia menyadari bahwa besok bom akan dijatuhkan dikota itu. Mereka memang sedikit lagi akan sampai ke kota I, tapi mereka belum keluar dari kota H.

Mendengar suara helikopter yang terbang rendah, ibu dan jack juga terbangun.

"Kita harus segera bergerak shone." Ucap tara.

"Tapi sebelumnya, kita harus mengisi tenaga. Walau hanya sedikit." Lanjut tara lagi.

Mereka makan pagi agar memiliki tenaga untuk berjalan lagi.

"Maafkan ibu tara. Ibu tahu, apa yang ibu lakukan itu salah. Namun ibu tak bermaksud buruk padamu." Ucap ibu tara memecahkan keheningan mereka.

Tara hanya terdiam dan tak membalas ibunya.

"Ibu lihat kau sangat menyayangi shone." Ucap ibunya lagi. Namun kali ini tara meliriknya sebentar.

"Walau dia bukan anakmu tapi kau sangat menyayanginya. Begitu juga dengan ibu, Ibu begitu sangat menyayangimu melebihi diri ibu sendiri. Jadi ibu mohon maafkan ibu." Pinta ibu tara.

Tara hanya terdiam terus melanjutkan makannya. Shone mengambil kertasnya dan menulis.

"KAU TAK BOLEH SEPERTI ITU KE IBU. KITA HARUS MENYAYANGI IBU BAGAIMANA PUN ITU." Tulis tara.

Tara hanya tersenyum.

"Aku tahu kau selalu kesal terhadap ibu, tapi jangan seperti ini tara. Kau itu sudah dewasa, bahkan aku tak berani marah walau kau memukuliku sekalipun." Ucap jack.

Terlihat ibu mereka terharu dan sedih, namun tara masih tak berkutik.

"Sudahlah nak." Ucap ibu mereka.

-----

Selesai makan pagi mereka kembali bergerak. Terus berjalan di jalanan yang sangat sepi. Yang terlihat hanya ladang tandus. Tak terlihat zombie ditempat itu. Jadi mereka bisa menuju ke kota I tanpa hambatan.

Sesekali shone meminta agar tara menggendongnya. Sesekali juga mereka berhenti untuk menghilangkan dahaga mereka. Hingga akhirnya mereka telah menghabiskan stok air mineral mereka.

Ibu tara memeriksa hpnya ternyata mereka sudah berjalan hingga siang. Ia juga melihat baterai hpnya sudah melemah. Dilihatnya juga peta, bahwa ada pom bensin dan mereka sudah dekat.

Jarak ke perbatasan kota juga sedikit lagi akan sampai.

------

Beberapa jam berjalan, mereka pun melihat pom bensin dari kejauhan. Disana juga terdapat minimarket. Mereka mempercepat langkah kaki mereka hingga akhirnya sampai ditempat tujuan.

Mereka berhenti di tepi jalan dan melihat dari luar keamanan tempat itu.

Tempat itu terlihat bersih dan tenang.

Mereka mendekat, membuka pintu. Tapi pintu terkunci, begitu juga dengan mini marketnya.

"Bagaimana ini? Apa kita hancurkan saja pintunya?" Tanya jack.

Shone menempelkan wajahnya ke kaca, dilihatnya kedalam lalu beberapa saat kemudian ia melihat orang didalamnya.

Shone menunjuk ke dalam rumah itu dan tara ikut melihat ke dalam. Hingga akhirnya mata tara dan orang didalam saling bertemu.

"KALIAN SIAPA? APA KALIAN TERLUKA?" tanya orang itu.

"Kami baik-bail saja. Lihat, kami semua bersih tak ada luka dan darah sedikit pun." Ucap tara. Tara senang akhirnya menemukan manusia lagi.

Manusia yang berada didalam membuka penutup kaca.

"Tunjukkan padaku." Ucapnya.

Tara langsung paham dan membuka jaketnya, diperlihatkannya bahwa ia tak terluka sedikit pun.

Shone pun mengikuti tara.

Orang didalam pun melihat ke arah ibu dan jack. Ibu jack memastikan juga bahwa ia baik-baik juga.

Manusia tersebut pun membuang nafasnya panjang, membuka pintu dan mempersilahkan mereka masuk.

Mereka masuk dan melihat pria yang mempersilahkan mereka masuk itu sedang memegang senjata. Pria itu bertubuh kekar, berkulit hitam dan kepala botak.

-----

"Terima kasih sudah mempersilahkan kami masuk. Perkenalkan aku jack, ini ibuku, kakakku dan ini shone." Ucap jack.

"Oh panggil saja aku Leo." Jawab pria bernama Leo itu.

"Apa kau hanya berdiam diri saja disini?" Tanya tara. Pria itu terdiam dan bingung.

"Maaf aku lancang, tapi diluar sana virus zombie sudah menghancurkan kota." Ucap tara.

"Yaa... tapi aku tak bisa kemana-mana meninggalkan keluargaku." Ucap leo.

Leo berjalan ke dalam sebuah kamar dan diikuti oleh mereka, hanya shone yang duduk santai di depan.

Mereka melihat seorang pria tua yang duduk dikursi roda. Pria itu terlihat tidak sehat dan lumpuh.

"Ini ayahku, dia sudah lama lumpuh. Dan aku tak bisa meninggalkannya." Ucap leo.

"Halo pak." Jack dengan santainya mendekat dan menyapa ayah leo. Diraihnya tangan ayah leo dan menjabat tangannya.

Terlihat ayah leo sangat senang, begitu jug dengan leo.

1
Maulidya Desty
ceritanya seru, 👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻🔥🔥🔥🔥🔥
PAULUSS
semangat kakak
jangan lupa kunjungi ceritaku juga
barang kali minat
Maulidya Desty: siip👍🏻
total 1 replies
Rock
Sudut pandang baru
Maulidya Desty: Hai... Bagaimana menurutmu dengan cerita Tara?
total 1 replies
Elain
Mengurungkan nafsu kritis ku untuk hanya minta update~
Maulidya Desty: Hai... terima kasih atas masukannya 🙂
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!