Namaku Anabel Rista
Sejak sebulan lahir aku sudah di buang oleh Ayahku, ibuku meninggal setelah 3 Minggu melahirkan aku.
Aku di rawat oleh para pelayan di rumahku dan tinggal di bangunan khusus para pelayan dan tak sekalipun masuk ke bangunan utama.
aku hanya keluar jauh saat ke pasar bersama mbok Ijah, ketika berumur 6 tahun.
Aku tak di sekolah kan, tapi mbok Ijah dan para pelayan giat mengajariku membaca dan menulis serta berhitung.
Akupun tak tahu siapa ayahku dan ibuku, hingga saat umurku 11 tahun, mbok Ijah bercerita dan pelayan yang tau siapa aku pun membenarkan cerita mbok Ijah, ternyata mbok Ijah akan berhenti bekerja.
Sehari sebelum mbok Ijah berhenti, kami ke pasar, aku membantu membawa belanjaan, di dalam pasar, ada seorang nenek pengemis.
Nenek itu terlihat lapar, dan akhirnya aku dekati, dan memberikannya Sebungkus biskuit dan uang 5 ribu karena hanya itu uangku.
Terimakasih Nak, ambilah ini, nanti teteskan darahmu ke Cincin ini saat kamu tiba di rumah,
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jhon Dhoe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.09.Arahan untuk Pelayan
Karena sibuk di pagi hari, akhir selesai isya, Paman dan bibi penjaga mengantar Anabelle ke Rumah Pak RT.
Pak RT agak terkejut karena pada akhirnya rumah di wilayah nya di huni oleh keluarga utama.
"Oh, jadi Nona Muda adalah cucu satu-satunya dari Nyonya Arimbi ke 2, tanya Pak RT formalitas.
Anabelle segera mengisi data diri dan menyerahkan buku registrasi kepada Pak RT.
"Sudah selesai Nona Muda, jika ada keperluan silahkan hubungi saya atau sampaikan saja kepada penjaga anda, pasti saya akan membantu, ucap Dirman Ketua RT.
"Terimakasih Pak RT, karena sudah malam, kami undur dulu Pak RT, ucap penjaga rumah Anabelle.
"Maaf pak RT jangan tersinggung, ada sedikit dari saya, dan saya sudah berpikir untuk lahan kosong milikku, nanti saya paman penjaga rumah agar buat pendopo saja, agar bisa jadikan tempat kumpul warga asal tetangganya yang lain tidak keberatan, ucap Anabelle.
"terimakasih Nona Muda, asal uang buat beli material, biar saya dan Anggota yang kerjakan, ucap Pak RT.
"Hitung saja, nanti saya titip uangnya ke Paman penjaga, jawab Anabelle dan langsung beranjak dan jalan kaki.
"Pak RT, Pak Harno dan istrinya mengantar siapa, ucap tetangga pak RT.
Mereka berdua mengantar Nona Muda nya, katanya akan menetap di Rumah yang mereka jaga", ucap Pak RT.
"Pantas saja aku lewat tadi terlihat sangat terang, ucap tetangga itu.
"Non, orang kantor bilang mobilnya baru bisa datang besok pagi, surat-suratnya terlambat dari Samsat, ucap bi Harno.
"Tidak apa-apa, lalu paman Har kalau kemana-mana pakai apa? Tanya Anabelle.
"Naik angkot Nona Muda, kami motor gak punya, biasa anak-anak masih sekolah, ucap pak Harno.
"Besok beli motor saja, agar ke pasar tidak lama-lama tunggu Ojek, terus orang kantor gaji kalian bagaimana ? Tanya Anabelle.
"Gaji kami berdua 6 juta, sama di tanggung beras 25 kg, minyak goreng, gula dan kopi serta teh, sama belanja pasar buat kami berdua 50 ribu, 1 bulan 2 x kami dapat kiriman 2 kg per kirim.
Masih terjamin kok non, apalagi BPJS kesehatan di bayar perusahaan, anak kami nanti hingga SMA akan di tanggung perusahaan, ucap Harno.
"Mulai sekarang, gaji Kalian 10 juta, untuk makanan, jangan bedakan makanan saya dengan kalian, cari sekolah dekat sini dan pindahkan anak-anak kalian sini, tapi apakah bangunan kalian masih cukup? tanya Anabelle.
"Masih Nona, tapi perlu di perbaiki lagi, ucap Harno.
"Besok langsung cari orang, rubuhkan saja dan buat baru agar lebih enak di pandang, itu sudah sangat jelek, buatlah dengan model rumah dan buatlah 3 kamar dan buat juga tetas yang bagus, sedangkan untuk di depan tolong buatkan Gazebo, aku malas kemana-mana, jadi nisan dalam rumah aku bisa duduk di gazebo, ucap Anabelle.
Baik Nona, lagian nanti ada Security 4 orang, yang akan berjaga, 24 jam, dan sopir, kalau saya juga bisa menyetir, hanya SIM yang sudah mati 5 bulan, ucap Harno.
"Kita lihat mobilnya apa yang datang, jika paman bisa bawa mobil, maka sopir itu kembalikan ke kantor saja, jawab Anabelle.
"Baiklah Nona Muda, jadi ingat gaji Kalian berdua 10 juta mulai gajian bulan depan, tidak ada lagi masak sendiri, mengerti maksud saya kan bi, ucap Anabelle.
"Mengerti Nona, tapi nanti bagaimana jika Nyonya Besar datang, ucap mereka ragu
'Itu urusan saya, untuk gaji, 4 jutanya aku yang bayar Pribadi, dan mulai besok, saya tidak mau lihat kalian pakai baju yang kayak gini, buang saja baju itu, saya mau kalian rapi, biarpun orang bilang kalian apapun, biarkan saja, nanti Kalau sudah ada Security, kita pergi belanja.
Yang Jaga Rumah sudah ada, kalian bekerja khusus merawat saya, walau pakaian tidak mahal, asal bersih dan rapi, itu sudah hebat,
Nanti sore, sebelum mandi, telan Pill ini, biar kalian tambah keren, jangan bantah jika aku berikan sesuatu, saya gak suka, nanti beberapa bulan dari sekarang, bibi pengasuhku akan datang dari kampung, biar bibi ada temannya,
Ingat baik-baik, saya tidak mau Paman dan Bibi memaksakan diri dalam bekerja, kalau capek istirahat, kalau saya lagi pergi, jika sudah jam makan, silahkan makan, jangan tunggu saya.
Tugas Paman, mengontrol orang bekerja disini, jika saya tidak ada, jangan ada yang masuk ke ruang tengah, selain Paman dan Bibi.
Kata nenek, keluarga Paman Harno, data harus sopan, karena keluarga Paman, sudah melayani keluargaku, selama 4 generasi, paman Harno mengerti maksud saya, Ucap Anabelle.
"Paman mengerti Nona Muda, ucap Harno.
"Maafkanlah nenekku jika kalian terabaikan begitu lama, untuk anak kalian, jika mereka mampu, mereka harus kuliah di masa depan,
"Kami mengerti Nona Muda, itu sumpah kami akan mengabdi kepada keluarga Anda, jawab Harno dan langsung berlutut bersama istrinya.
"Bangunlah, jika ayahnya orangtua masih ada, panggil mereka dan saudara-saudara Paman hari Minggu mereka sudah harus ada, saya tidak mau kalian hidup susah, minimal anak-anak seluruh saudara mu bisa sekolah tinggi.
Terakhir, untuk kamarku, saya percayai bibi, selain bibi tidak ada yang boleh masuk. Dirumah ini untuk saat ini, hanya Paman dan bibi yang ku percaya,
"Paman juga nanti belajar menerima tamu dengan baik, makanya harus tapi dan wangi, jelas Anabelle.
"Jadi seperti pelayan di film Batman, ucap Harno.
"Ia, keren kan, timpal Anabelle.
Jam 10 pagi datang sebuah Mobil Toyota Alphard, dengan sopir seorang pria Dewasa, dikuti 4 pria tegap dan 1 orang wanita.
"Sebelum kalian semua memulai pekerjaan, saya ingin beritahukan bahwa saya tidak suka dengan pengkhianatan, saya tidak suka yang namanya arogan, dan jika hal itu terjadi, maka silahkan angkat kaki dari rumahku.
Di rumah ini, jika saya tidak ada maka, pemimpin disini adalah Paman Harno, apa kebutuhan kalian sampaikan kepadanya, jika ada dari kalian tidak menghargai dan menghormati paman dan bibiku, itu sama saja kalian tidak menghormati ku.
Memang benar kalian di utus Perusahaan Nenekku untuk menjagaku, tapi saya sendiri bisa menjaga diri, yang mau coba bertarung dengan ku silahkan.
Jika semua arahan ku kalian ikuti dengan ikhlas, maka kalian adalah saudaraku, jika tidak, saya juga tidak dengan keberadaan kalian disini.
Perlu kalian tahu, keluarga Paman Harno, telah mengabdi di keluarga ku selama 4 generasi, jadi mari kita saling menghargai dan tau posisi kita masing-masing.
"Terimakasih Nona Muda, kami akan mengikuti arahan anda, jika Tuan Harno butuh bantuan, kami siap melaksanakan nya, ucap mereka serentak.
"Tuan Harno, jangan sungkan untuk menegur kami jika ada kesalahan, pihak kantor sudah menjelaskan, bahwa hanya Nona Muda dan anda Tuan yang bisa memberi perintah kepada kami dan itu sudah tanda tangani.
"Perkenalkan Nama Ayu lestari, saya di tugaskan untuk membimbing Tuan Harno sebagai Kepala urusan rumah tangga, agar di masa depan Tuan Harno bisa mewakili Nona Muda Dann mampu melayani para tamu yang akan datang di Kediaman", Ucap Ayu Lestari.
"Terima kasih, saya akan belajar dengan baik ucap Harno.
"Bagus, dan menurut informasi, Tim dari Perusahaan saat ini sedang dalam perjalanan untuk menjemput Nyonya Hadijah, adalah pengasuh Pengasuh Nona Muda kita dari bayi, ucap Ayu Lestari.
"Benarkah itu kak Ayu ? ucap Anabelle sambil meneteskan airmata.
"Benar Nona Muda, tolong anda jangan menangis, ucap Ayu panik.
