Dasar dari sebuah pernikahan adalah kejujuran
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pramita rosiani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29
Arumi yang begitu khawatir karena Luna tidak bisa dihubungi memutuskan untuk menelepon Cakra. Untungnya Cakra dapat dihubungi
"Halo Rumi!!!,, Tumben kamu menelepon kakak. Bagaimana keadaan kamu di Singapura??"
"Emm aku baik-baik saja kak,, apa yang kakak lakukan sekarang??"
"Kakak sedang mempersiapkan bahan untuk seminar besok, kenapa memangnya??"
"Tidak ada,, aku hanya merindukan kakak jadi Rumi menghubungi agar bisa berbicara dengan kakak"
"Hemm kakak juga sangat merindukanmu"
"Oh iya kak, apa kakak ada bertemu dengan Luna??"
"Luna?? Oh iya kakak kemarin bertemu dengannya di mall, tapi kakak tidak menghampirinya karena dia bersama dengan seorang laki-laki" jawab Cakra yang langsung membuat Arumi panik tapi berusaha dia tutupi dari kakaknya agar Cakra tidak khawatir
"Laki-laki?? Apa kakak tahu siapa laki-laki yang bersamanya??" Tanya Arumi dengan penuh harap
"Kakak tidak tahu siapa laki-laki itu, tapi dari cara nya memperlakukan Luna sepertinya dia pacarnya. Memangnya Luna tidak memberitahu kamu tentang hal itu?? Bukannya kalian teman dekat??" Ucap Cakra yang mulai curiga dengan Arumi karena tidak biasa sang adik menanyakan kabar Luna kepadanya padahal dia bisa menghubungi temannya sendiri.
"Apa ada masalah??" Tanya Cakra dan membuat Arumi langsung panik
"Eee,, tidak ada kak. Hanya saja aku tidak berbicara dengannya beberapa hari ini karena terlalu sibuk. Nanti aku akan menanyakannya sendiri, kalau begitu aku tutup dulu teleponnya. Bye-bye kak" ucap Arumi dan dengan cepat langsung menutup teleponnya.
Sekarang Arumi semakin panik karena tahu jika Luna bersama dengan seorang lelaki yang tidak dia kenal, karena Arumi sangat mengenal Luna jika dia memiliki kekasih pasti akan memberitahu padanya.
Bahkan saat Arumi mengecek Instragramnya Luna tidak ada aktivitas 24 jam terakhir dan itu tidak biasa karena Maya selalu memposting tentang kecantikan setiap harinya.
Arumi kini bingung harus melakukan apa, karena dia sudah menghubungi orang terdekatnya yang kenal dengan Luna tapi tidak ada yang tahu keberadaannya. Merasa curiga pada komentar di situs komiknya, maka Luna kembali membuka komentar itu dan memberanikan diri untuk membalas komentar itu walaupun dia tidak yakin jika akan dibalas
"Siapa kamu?? Kenapa kamu ingin balas dendam padaku??" Tulis Arumi di kolom komentar balasan
"Entah apa yang aku lakukan, ini sangat gila" gumam Arumi pada dirinya sendiri karena merasa komentar itu tidak akan dibalas oleh si pengirim ancaman.
Arumi terus berusaha menghubungi Luna sambil menunggu balasan dari komentar itu, sampai jam 2 Arumi terus menunggu dan menelpon Luna tapi tidak ada tanggapan. Rara terus menunggu, bahkan Alexa sudah tertidur dari tadi dan karena kelelahan Arumi tertidur di meja belajarnya.
Keesokan paginya Arumi terbangun karena Alexa membangunkannya, Alexa membangunkannya karena dia kasihan melihat Arumi tidur di meja belajar sampai pagi
"Huhhh Alexa!! Jam berapa ini???" Tanya Arumi yang berusaha menyadarkan diri dan langsung linglung
"Ini jam 7, kamu ada kuliah jam 8 bukan??"
"Jam 7, sial aku harus cepat bersiap. Hari ini aku ada kelas praktek seni jam setengah 8. Aku tidak boleh terlambat lagi kali ini" ucap Arumi sambil berlari ke kamar mandi
"Oh iya, saat kamu tidur tadi ponsel mu terus berbunyi sepertinya penting" ucap Alexa yang langsung mengingatkan Arumi mengenai Luna. Dengan cepat dia langsung memeriksa ponselnya dan menemukan 10 panggilan masuk dari Luna, tanpa basa-basi Arumi langsung menghubungi balik Luna.
"HALO LUNA DIMANA KAMU KEMARIN, KENAPA KAMU TIDAK MENGANGKAT TELEPONNYA!!!" teriak Arumi dengan keras dan membuat Luna langsung kaget
"Oh my God, jangan keras-keras Rum telinga gue tidak tuli" ucap Luna dengan santainya
"JAWAB SAJA PERTANYAAN KU!!!"
"oke-oke aku jawab, kemarin aku ada pertemuan dengan pelatihku sampai malam setelah itu aku mau pulang dan di antar oleh pelatihku menggunakan mobilnya dan tanpa aku sadari aku meninggalkan ponselku di mobilnya sampai tadi padi dia mengantarkannya"
"Pelatih??? Pelatih apa??"
"Emmm ya gue ikut kelas model dan dia pelatih model gue"
"Tapi kenapa kamu tidak pernah mengatakan ikut kelas model dan....... Oke kita bahas ini nanti yang terpenting kamu baik-baik saja dan aku ada kelas hari ini dam aku sudah hampir terlambat. Kita bicara nanti, bye-bye"
Setelah mendengar suara Luna, membuat Arumi menjadi tenang walaupun masih banyak pertanyaan yang ada dipikirannya. Tapi mengingat waktu yang sangat mepet dia langsung berlari ke kamar mandi, setelah selesai dia langsung mengganti baju dan langsung mengambil tas, kartu identitas dan HP lalu berangkat kuliah.
Alexa yang melihatnya hanya bengong melihat gerakan Arumi yang begitu cepat, dia bersyukur mendapatkan kelompok A sehingga dia mendapatkan giliran kelas teori pada siang hari.
Arumi turun lift dan langsung membuka lokasi yang dikirimkan oleh Lucas kemarin dan dia melihat lokasi gedung kelasnya yang berjarak 4 gedung dari asrama nya dan itu membutuhkan waktu 5 menit untuk sampai. Dia harus berlari pagi untuk tepat waktu sampai di kelas karena kalau dia jalan biasa maka dia akan terlambat.
Saat Arumi bersiap untuk lari, tiba-tiba sebuah tangan menarik jaket yang dia pakai dan membuat tubuh Arumi tertarik dan terputar kearah belakang.
Seketika mata Arumi langsung bertemu dengan sepasang mata yang indah, dalam sedetik Arumi hanya terdiam sampai dia sadar orang yang menariknya adalah Lucas.
Mengetahui orang itu adalah Lucas, secara spontan Arumi langsung mendorong tubuhnya kebelakang untuk lepas dari tarikan Lucas hingga tubuhnya hampir jatuh. Untungnya dengan cekatan memegang tangan Arumi sehingga tidak sampai jatuh ke tanah.
Saat itu Arumi langsung membulatkan matanya karena terkejut dengan tindakan Lucas kepadanya, setelah itu Arumi membenarkan posisi agar berdiri dengan tegap dan memperbaiki penampilannya yang sedikit berantakan. Di sisi lain Lucas hanya memperhatikan Arumi entah karena cantik atau karena aneh tapi Lucas terus memperhatikan Arumi sampai tidak berkedip.
"Kak!!!" ucap Arumi sambil melambaikan tangannya di hadapan wajah Lucas.
"Huhhh kenapa???" ucap Lucas yang sadar dari lamunannya
"Eeee kakak baik-baik saja??" Ucap Arumi kepada Lucas, tapi dia jadi bingung siapa yang seharusnya bertanya seperti itu padahal dia yang hampir jatuh tapi malah Lucas yang terlihat syok.
"Ya,,, aku baik-baik saja"
"Kenapa kakak bisa ada disini?? Bukankah seharusnya kakak ada di kelas??" Tanya Arumi kepada Lucas karena Lucas berada di depan asrama wanita.
"Aku menunggumu" ucap Lucas tanpa basa-basi tapi tetap dengan wajah dinginnya
"Huhh menungguku?? Apa aku salah dengar?? Tidak-tidak jelas-jelas dia mengatakan menungguku, tapi kenapa?" Gumam Arumi dalam hati dan membuatnya melamun karena memikirkan hal itu.
"Arumi!, Apa kamu mendengarkan ku??" Ucap Lucas yang menyadarkan Arumi dari lamunannya
"Iya,, aku mendengarnya. Tapi kenapa menungguku??" Ucap Arumi yang memberanikan diri bertanya kepada Lucas
"Aku menunggumu disini karena aku takut kamu akan tersesat seperti kemarin jadi lebih baik aku menjemputmu saja" ucap Lucas dan membuat Arumi tidak jadi berpikir aneh-aneh.
"Tapi kenapa kak Lucas tidak menghubungi saja kan dia tidak perlu repot-repot datang jauh kesini?" Gumam Arumi lagi dalam hati, kali ini dia memperlihatkan Lucas yang bersikap berbeda karena dia terlihat begitu tampan di pagi hari.
Bersambung...