NovelToon NovelToon
Di Nikahi Mafia Pilihan Adikku

Di Nikahi Mafia Pilihan Adikku

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Cinta Paksa / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:6.2k
Nilai: 5
Nama Author: mommy jay

Raina cantika gadis berusia 23 tahun harus menerima kenyataan jika adiknya sebelum meninggal telah memilihkannya seorang calon suami.
Namun tanpa Raina ketahui jika calon suaminya itu adalah seorang mafia yang pernah di tolong oleh adiknya.
Akankah Raina menerima laki-laki itu untuk menjadi suaminya?
Apakah Raina dapat bahagia bersama laki-laki yang tidak dia kenal?
Ikuti kisah mereka selanjutnya, ya!
Jangan lupa untuk follow, like dan komentarnya!
Terima kasih 🙏 💕

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy jay, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15 Hasil pencarian Raina

Arsenio sebenarnya ingin tahu, apa yang akan Raina katakan kepadanya. namun dia juga merasa enggan, untuk berbicara saat ini dengan istrinya itu.

"Aku ingin membicarakan sesuatu, dengan mu. Apa kamu bisa meluangkan waktu mu, sebentar saja?" Raina menatap arsenio, yang berada tepat di hadapannya.

"Masuk." Arsenio pun menyuruh Raina untuk masuk, ke dalam ruangannya. dia pun berjalan terlebih dahulu, kemudian di ikuti oleh Raina.

Di dalam ruangan, Raina seketika merasakan hawa yang berubah menjadi tegang. apalagi saat ini arsenio, sedang menatapnya tajam.

"Cepat katakan. Aku memberi mu, waktu lima menit." titah arsenio dingin.

Raina mengepalkan tangan. dia pun, mengumpulkan keberanian untuk menyampaikan permintaan maafnya, pada arsenio.

"A-aku minta maaf. Karena Aku sudah menuduh mu, membunuh adik ku."

Arsenio memicingkan mata, mendengar ungkapan maaf dari Raina. dia pun melihat keseriusan Raina, yang tulus.

"Kenapa, kamu berubah pikiran? Apa ada orang yang menghasut, mu?" tanya arsenio sinis.

Raina menggeleng pelan. "Tidak. Aku tahu semuanya dari adik, ku. Dia, memberitahu ku semuanya. Jadi sekali lagi, Aku minta maaf." jawab Raina tenang.

Arsenio mengernyitkan dahi, keheranan. sebab yang dia tahu, jika Fikri sudah meninggal. "Apa kamu sedang berbohong?"

Raina menggeleng pelan. dia pun mengambil ponsel Fikri dari saku bajunya, dan memberikannya pada arsenio.

"Kamu bisa melihat semuanya, di ponsel ini."

Arsenio menatap ponsel itu. tak lama kemudian, dia pun mengambilnya.

Raina bernafas lega, saat arsenio mengambil ponsel itu. dia pun segera pamit pada arsenio, untuk kembali ke kamarnya.

Di saat Raina membuka pintu. dia pun dikejutkan, dengan kehadiran Morgan yang sedang berdiri di luar.

Raina hanya tersenyum tipis dan segera pergi dari sana.

Sementara itu dengan Morgan cepat-cepat masuk, ke dalam ruangan arsenio. dia penasaran dengan apa yang sudah dilakukan, oleh arsenio dan juga Raina.

Morgan yang sudah masuk ke dalam ruangan arsenio pun, memperhatikannya. dia menghampiri arsenio dan mendekatinya.

"Apa yang sedang kamu lihat, arsen? Sepertinya, kamu sangat serius sekali." ujar Morgan.

Arsenio melirik sekilas pada Morgan. dia pun, kembali memperhatikan ponsel Fikri.

Melihat sikap arsenio, membuat Morgan mengerti. dia pun memilih duduk sembari menunggu arsenio, sampai selesai memperhatikan ponsel itu.

Beberapa menit kemudian. Arsenio pun, memberikan ponsel itu pada Morgan. dia pun meminta Morgan, untuk melihat video milik Fikri.

"Aku tidak menyangka, jika Fikri membuat video seperti ini. Tapi hal ini juga bagus, dengan begitu istri mu tidak akan menyalahkan mu atas meninggalnya, Fikri." ujar Morgan, masih menatap layar ponsel itu.

Arsenio mendelik, saat mendengar Morgan menyebutkan nama Raina dengan panggilan, istri. sungguh sayang, arsenio merasa kurang nyaman dengan hal itu.

"Aku sama sekali tidak peduli, dengan hal itu. Aku akan lebih senang, jika perempuan itu membenci ku!" papar arsenio dingin.

Morgan terdiam. Dia benar-benar tidak paham, dengan pemikiran arsenio.

"Hari ini kita, akan pergi ke kantor. Bersiap-siaplah." Arsenio pun pergi keluar dari ruangannya, meninggalkan Morgan yang menatapnya dengan tatapan sulit di artikan.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Di tempat lain

"Bagaimana? Apa kamu mendapatkan informasi tentang Raina?"

Lucas yang baru saja masuk ke kamar fero, langsung di sambut dengan pertanyaan. hal itu sudah biasa bagi Lucas, selaku orang kepercayaannya fero.

"Saya sudah mendatangi tempat tinggal Raina, tuan. Namun sayang, dia sama sekali tidak ada di sana. Bahkan kami juga tidak melihat keberadaan adiknya Raina, yang tinggal di sana." jawab Lucas membungkuk hormat.

Mendengar jawaban yang tak sesuai keinginannya dari Lucas, membuat fero seketika marah. dia pun dengan kasar membanting gelas, yang berada di sampingnya.

"Kemana perginya wanita itu?! Aku harus secepatnya menemukan dia! Aku tidak akan membiarkan dia pergi, begitu saja!" ucap fero, dengan nada dingin dan penuh penekanan.

Lucas hanya terdiam, melihat kemarahan tuannya itu. hal ini sudah dia perkirakan akan terjadi, sebab dia lebih tahu bagaimana sikap fero sebenarnya.

"Fero... Ada apa? Apa kamu baik-baik saja?" Terdengar seruan dari luar kamar. Merlin terlihat khawatir, saat mendengar suara benda yang pecah dari dalam kamar fero.

Fero menatap tajam ke arah pintu kamarnya. dia pun menggeram marah. "Pergi! Jangan pedulikan aku! Ini semua karena salah, mu!" teriak fero lantang.

Merlin seketika tersentak, mendengar perkataan fero. dia merasa sedih, dengan sikap putranya akhir-akhir ini kepadanya.

Dia pun memutuskan untuk pergi dari sana. sebab akan percuma, jika saat ini dia menghampiri putranya itu.

"Lucas, kerahkan semua anak buah untuk mencari keberadaan Raina. Aku tidak mau tahu, bagaimana pun juga Aku harus secepatnya menemukannya!" papar fero tegas.

"Baik tuan. Saya akan segera melakukannya. Kalau begitu, saya permisi dulu."

Fero mempersilahkan Lucas, untuk pergi dari sana. dia berharap anak buahnya, akan segera menemukan keberadaan Raina secepatnya.

"Aku tidak akan membiarkan mu pergi begitu, saja Raina. Aku sangat mencintai mu, maka dari itu aku akan melakukan apapun, demi menjadikan mu miliki, ku." gumam fero, penuh penekanan.

Fero benar-benar berharap, anak buahnya bisa menemukan Raina secepatnya. dengan begitu, dia bisa memiliki Raina seutuhnya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Pagi ini Raina melakukan pekerjaan rumah, seperti biasa. dia benar-benar tidak bisa berdiam diri saja, dan membiarkan Dila melakukan pekerjaan rumah sendirian.

"Nona, kenapa anda melakukan semua ini? Biar saya saja nona. Nanti tuan arsenio, bisa marah." Dila segera mengambil alih sapu, yang sedang di pegang oleh Raina.

Hal itu pun membuat Raina sedikit tersentak. "Tidak apa-apa, Dila. Aku sudah terbiasa, melakukan hal seperti ini. Bahkan di tempat kerja ku dulu, Aku selalu mengerjakan semuanya." papar Raina, menjelaskan.

"Saya salut pada anda, nona. Meskipun anda sudah menjadi istri tuan arsenio, tapi nona tetap mau mengerjakan ini semua." ucap Dila memuji.

Raina tersenyum tipis. "Apa kamu tahu tugas seorang istri, Dila? Di desa ku, semua istri melakukan hal sebagai mestinya seorang art. Namun yang mereka lakukan, tidak lebih untuk kepentingan keluarga mereka sendiri. Dan suami, bertanggung jawab untuk mencari nafkah."

Dila pun mengangguk paham. "Kalau boleh saya tahu, sebelumnya nona bekerja di mana?" tanyanya, hati-hati.

"Di kota x. Aku di sana bekerja sebagai art, sama seperti mu, dila." jawab raina.

Dila pun mengangguk paham. "Pasti majikan nona baik, ya?"

Raina seketika terdiam. dia pun kembali mengingat masa-masa menjadi art, di rumah fero. bahkan setiap perlakuan fero yang kurang pantas pun, harus dia ingat kembali di pikirannya.

"Nona, kenapa anda terdiam? Apa ada masalah, dengan mantan majikan nona?" Dila sedikit heran dengan perubahan sikap Raina. dia pun mencoba bertanya, untuk memastikan jika keadaan Raina baik-baik saja.

Raina tersenyum tipis. "Aku tidak apa-apa, Dila. Lain kali akan aku ceritakan."

Dila pun mengangguk pelan. dia mengerti, jika saat ini Raina sedang menyembunyikan sesuatu tentang masa lalunya, sebagai art. namun Dila juga tidak mau, memaksa Raina untuk menceritakan semuanya.

Di ujung tangga atas, diam-diam arsenio mendengarkan perbincangan antara Raina dan Dila. sama halnya Dila, ternyata arsenio penasaran dengan apa yang membuat sikap Raina, tiba-tiba saja berubah.

"Arsen. Apa yang sedang kamu lakukan di sini?"

1
Putri Hardhita Kasih
lanjut,,,,
PengGeng EN SifHa
es balok mulai mencair
Lestari End
kereeen
Bunda'nya Alfaro Dan Alfira
wah wah siapa tu fero kah...
PengGeng EN SifHa
sangat rapi dalam setiap baitnya & mudah untuk dicerna
PengGeng EN SifHa
cerita yang sangat bagus & tertata rapi dalam setiap baitnya...lanjut thooooorrrr...selamat berpuasa🙏
mommy jay: Terima kasih atas supportnya 🙏💕.
total 1 replies
Indah Darma Indah
lanjut
PengGeng EN SifHa
lanjut thooooorrrr
PengGeng EN SifHa
lanjuuut thoooorrrr✊️✊️✊️
Uswatun Kasanah
lanjut Thor
Rosa Lina
tdk up sdh kha ni
Rosa Lina
mana sdh kelanjutan nya kka
Indah Darma Indah
lanjut
PengGeng EN SifHa
BENER² SI ADRENALIN. MAUJADI SI SARAS 008 KALI YA...BERGELANTUNGAN
Indah Darma Indah
lanjut
PengGeng EN SifHa
cerita yang ku tunggu tentang MAFIA💞
hai
baru mampir
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!