Ada sebuah legenda yang mengatakan jika penguasa dunia akan bangkit kembali. Saat fenomena aneh membentang memenuhi langit. Dan naga abadi terbangun dari tidur panjangnya. Dia pasti kembali dari tempat persembunyiannya setelah ratusan ribu tahun meninggalkan dunia.
***
Ratusan ribu tahun berlalu begitu saja. Legenda yang telah menjadi sebuah cerita dongeng perlahan menjadi kenyataan. Hingga, bayi laki-laki kecil di temukan tanpa busana terbuang di bawah pohon yang telah membeku di ujung Utara. Yang selalu di sebut tempat terdingin di dunia. Seorang pemburu bersama anaknya yang masih berusia sepuluh tahun, menemukan bayi kecil itu kemudian membawanya pulang. Mereka memberinya nama Lie Daoming. Dan menjadikannya anak angkat. Selama sepuluh tahun, kehidupan mereka sangat tenang dan damai. Hingga pembantaian dan penculikan membuat Lie Daoming harus kehilangan keluarganya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sri Wulandari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kekhawatiran adalah bumerang
Pada hari berikutnya,
Sekolah di mulai lebih awal dari jam yang telah di tentukan.
Satu jam telah berlalu namun guru yang di maksud masih belum datang. Su Zhou sudah tidak tahan ingin segera pergi dari ruangan kelas. Saat dia akan bangkit,
"Tunggu. Jangan bergerak," ujar Daoming menghentikan temannya agar tidak pergi. "Ada formasi yang telah terpasang di setiap celah pada lantai."
Mendengar hal itu semua temannya langsung menatap kearah lantai. Benar saja, lantai jauh berbeda dari sebelumnya. Dari setiap celah yang ada di lantai, terdapat kekuatan seperti benang yang sangat transparan. Jika tidak diperhatikan secara mendetail, tidak akan ada yang tahu jika ada formasi yang telah tertanam di ruangan kelas.
Semua orang langsung diam tidak berani bergerak tanpa perintah.
Dari arah pintu masuk, pria usia empat puluh tahunan berjalan dengan tegap. Rambut keritingnya tergerai cukup panjang dan tidak beraturan. Dia guru Zhouyang Hong, guru yang baru saja di rekrut akademi melewati tangan kepala sekolah.
"Dia siapa?" ujar Yuwen dengan binggung.
Belum sempat ada yang menjawab, pria itu menjawab terlebih dulu.
"Aku guru baru kalian. Yang akan mengajar tentang formasi," berjalan masuk menatap setiap murid yang ada di hadapannya. "Kalian bisa memanggil ku, Zhouyang Hong. Ahli formasi,"
Ia arahkan telapak tangan kanannya kearah lantai.
Bummmm...
Hentakan kekuatan menggetarkan ruangan kelas. Formasi berbentuk jaring keluar dari dalam lantai membentang kesegala arah. Meskipun begitu formasi tidak menyentuh semua murid yang ada di sana. Jaring kekuatan sendiri akan terlihat lebih jelas saat terkena cahaya matahari. Dan akan menghilang di dalam kegelapan.
Guru Zhouyang duduk di bangku depan kelas, saat tangannya bergerak. Formasi akan terus berpindah menjadi bermacam-macam bentuk berbeda. "Ini adalah hari pertama kita bertemu. Di hari perkenalan ini aku hanya akan memperkenalkan dua formasi saja. Formasi yang sering di gunakan kultivator ahli dalam menyerang atau pun menahan lawannya."
Tangan Guru Zhouyang kembali di gerakkan, kali ini formasi membentuk jaring laba-laba yang terbentang di lantai. "Lihat kearah lantai. Setiap garis saling terhubung membentuk jaring. Lihat kearah tengah,"
Melempar batu kecil dari balik bajunya,
Tenggg...
Dentuman terdengar cukup nyaring.
"Itu adalah titik fokus utama saat kita terjebak di formasi jaring laba-laba ini. Ada lima titik jalur berbeda di setiap garis luar. Perhatikan," melempar setiap batu kecil di ujung garis batas lingkaran. "Suara terdengar berbeda. Saat seorang kultivator mengeluarkan formasi ini. Setiap lawannya pasti akan terjebak dengan tekanan yang mulai terasa secara perlahan," bangkit perlahan lalu melompat ke titik fokus utama yang ada di tengah lingkaran. Lingkaran berputar mengikuti setiap gerakan orang yang di tengah lingkaran.
Setiap murid yang ada di dalam formasi sudah mulai merasakan mual dan pusing.
Demm...
Guru Zhouyang menghentakkan kakinya. Formasi menghilang, jika dia tidak segera melepaskan formasi semua murid barunya pasti akan pingsan bahkan meninggal.
"Formasi ini hanya bisa di pecahkan dengan mengendalikan kekuatan yang ada di dalam diri kita. Jika pikiran kita terganggu, kekuatan dan kemampuan yang ada di dalam diri kita akan semakin di tekan. Formasi ini lebih menyerang kearah pikiran kita," berjalan kearah belakang.
Semua murid menghadap guru Zhouyang,
Ia kibaskan tangannya satu kali,
Formasi membentang di atas kepala setiap murid, membentuk anyaman saling mengait satu dengan yang lainnya. Hingga tidak ada celah yang bisa di lihat dari formasi itu. "Perhatikan baik-baik," batu kecil di lempar. Namun terpental kembali ke lantai. "Formasi jaring melintang. Memiliki kemampuan yang lebih kuat dari formasi sebelumnya. Tidak ada celah yang bisa di tembus. Cara kerja setiap formasi hampir sama. Menekan pikiran seseorang yang ada di dalamnya. Namun formasi ini tidak hanya menekan pikiran kita tapi juga menghasilkan ilusi yang terlihat nyata. Ilusi yang telah di ambil dari secuil kenangan menyakitkan yang pernah kita alami di masa lalu. Tentu akan lebih mematikan," semua murid yang ada di dalam kelas sudah mulai melihat ketakutan di dalam diri mereka masing-masing.
Demm...
Satu kali hentakan kaki,
Formasi menghilang kembali.
Guru Zhouyang hanya bisa menghela nafas dalam melihat semua muridnya memiliki masalah hati yang sangat dalam. Namun dia juga mengerti, di tempat ini tentu semua memiliki kekhawatiran yang tersembunyi. Sekalipun mereka masih anak-anak. "Tarik nafas perlahan. Atur hingga mengalir kesetiap titik vital yang ada di dalam diri kita. Rasa sakit akan hilang dengan sendirinya," duduk kembali di kursinya.
Setelah melihat semua muridnya sudah kembali tenang. Dia melanjutkan penjelasannya, "Dan untuk kali ini, lagi-lagi kita harus mengandalkan ketenangan dan konsentrasi agar kita bisa mengatur emosi yang ada di dalam diri kita. Kamu, siapa nama kamu?" menatap kearah murid yang duduk di barisan tengah.
"Lie Daoming."
Guru Zhouyang tersenyum. "Tingkat ketajaman insting kamu cukup bagus. Bahkan bisa mengetahui formasi yang telah aku pasang di dalam tanah saat murid yang lainya masih belum bisa menyadarinya. Hanya saja kamu memiliki banyak kegelisahan dan dengan mudah terpengaruh ke dalam kekuatan formasi. Jika kamu bisa mencapai tingkat kedua di ranah pembersihan jiwa. Dua formasi ini tidak akan pernah berpengaruh kepada diri mu," ujarnya.
"Kamu. Siluman kecil. Siapa nama mu?" guru Zhouyang menunjuk ke arah Su Zhou.
Su Zhou mengerutkan keningnya saat di panggil Siluman kecil. "Su Zhou," ujarnya dengan malas.
Guru Zhouyang justru tersenyum melihat tingkah Su Zhou. "Kamu cukup kuat di antara semua teman mu. Tapi fokus mu sering terganggu jika merasakan gugup. Hal ini yang akan mengakibatkan diri mu juga lebih cepat masuk ke dalam dunia ilusi dari formasi," menunjuk ke salah satu murid lainnya.
"Zihan."
"Tingkat fokus yang kamu miliki sangat baik. Namun kamu tidak bisa tenang saat menghadapi lawan yang lebih kuat. Dalam hal ini kamu harus lebih mengendalikan emosi yang ada di dalam diri. Dan lebih mencoba untuk meyakinkan diri mu jika kamu bisa melawan setiap musuh yang ada di depan mu. Urusan kalah atau menang itu masalah belakang," guru Zhouyang menatap kearah Zihan.
Menunjuk ke arah murid lainnya.
"Yuze."
"Kamu murid yang paling akhir saat terkena dampak dari formasi ini. Fokus dan konsentrasi yang kamu miliki sangat bagus. Tapi kamu tidak boleh terlalu meremehkan lawan," ujar guru Zhouyang menatap pasti kearah Yuze.
Menunjuk kearah murid lainnya,
"Yongsheng."
Pria itu menatap cukup lama kearah Yongsheng. "Kamu memilih fokus yang baik seperti Yuze. Tapi karena keinginan mu untuk menjadi yang terkuat dari yang lainnya. Mengakibatkan fokus dan konsentrasi menghilang. Dan kamu bisa masuk lebih cepat ke dalam ilusi formasi," menatap kearah murid yang terakhir.
"Yuwen."
"Untuk kamu, hampir sama seperti murid yang lainya. Fokus terganggu saat hati mulai tidak tenang," menatap semua murid. "Masalah kalian semua sama. Kekhawatiran yang berlebihan, dan ketakutan. Pelajaran kita akhir sampai di sini," bangkit dari tempat duduknya. "Siapa yang tidak pernah memiliki ketakutan, kekhawatiran, dan tekanan di dalam hidupnya. Semua orang yang ada di kota ini pernah mengalami kehidupan yang sulit dan menakutkan," berjalan pergi.
Semua murid bangkit dari tempat duduk mereka. "Guru. Terima kasih atas bimbingan dan arahan yang telah guru berikan," teriak serentak semua murid. Dengan membungkukkan badan mereka memberikan hormat.
