Seorang wanita yang harus berurusan dengan seorang pria yang selama ini dia benci. Bahkan pria itu menganggu kehidupan hingga dengan beraninya, pria itu berani mendekati dirinya. Dan menjadi hal yang mengkagetkan jika mana pria itu seorang duda. Apakah wanita itu menerima cinta dari seorang duda itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nanlindia lukita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Permohonan mama Soraya
"Mbak nggak enak sama anak-anak kost, kamu ingatkan kejadian tempo hari itu. Maka dari itu mbak lebih memilih untuk pindah saja, daripada pria itu menganggu mbak lagi." jawab Mbak Nia yang begitu tak enak hati.
Lukita membalas dengan anggukkan."Ya sudah kalau itu sudah pilih mbak. " jawab Lukita yang hanya pasrah jika itu sudah keputusannya.
" Siapa wanita disampingmu? " bisik Nia pada Lukita yang spontan dia baru ingat.
" Oh iya, perkenalkan ini ibu Soraya. "Lukita langsung memperkenalkan langsung pada mbak Nia.
" Soraya."
"Nia bu." jawab Nia dengan senyuman.
"kamu temannya lukita ya?" tanya balik mama Soraya pada Nia, Nia langsung membalas dengan senyuman.
"oh jadi kamu temannya Lukita, kebetulan Lukita ini calon menantu ibu." mama Soraya langsung berkata didepan Nia.
Spontan saja Lukita kaget dengan ucapan mama Soraya yang mengaku didepan orang jika dirinya calon mantunya.
"Apa, jadi Lukita ini calon mantu ibu?" tanya Nia yang sedikit kaget dengan kabar itu.
"Iya nak." jawab mama Soraya dengan senyuman.
Lukita langsung menarik tangan mama Soraya. "Ayo kita masuk kedalam ma." ajak Lukita yang tak ingin mama Soraya bercerita lebih jauh, apalagi belum banyak orang tahu tentang hubungan mereka.
"Ayo sayang." jawab mama Soraya.
"Aku permisi dulunya mbak." pamit Lukita pada mbak Nia yang membalas dengan senyuman.
Saat Lukita masuk kedalam kamarnya bersama mama Soraya, nampak wajah Nia terlihat sedih."Begitu beruntungnya Lukita yang sebentar lagi dia akan menikah, apalagi memiliki mertua yang begitu baik. " batin Nia yang merasa sedikit rasa iri pada hatinya.
Nia pun tak mau memikirkan hal itu lagi, dia segera beres-beres kamarnya. Didalam kamar Lukita begitu terlihat tegang, kenapa mama Soraya bisa mengetahui dimana dia tinggal.
" Ayo sayang dimakan, mama sengaja bawa makanan untukmu. Ayo dimakan." perintah mama Soraya yang langsung membuka satu-persatu kotak makanan.
"Iya ma, apa boleh Lukita tanya sesuatu ?" tanya Lukita yang memberanikan diri untuk berbicara.
"Tanya apa? " tanya balik mama Soraya pada Lukita.
" Darimana mama tahu tempat tinggal Lukita." Lukita penasaran dari mana mama Soraya mengetahui tempat tinggal dia.
"Sudahlah jangan kamu pikirkan, yang terpenting mama bawa makanan untukmu." jawab santai mama Soraya.
"Tapi Lukita penasaran kenapa mama bisa mengetahuinya."
Mama Soraya menatap kearah Lukita.
"Mama hanya berharap, semoga kamu selalu bahagia dan terima kasih sudah menerima apa adanya putra mama. Sedari awal mama takut dengan status dia yang memilih menduda , mama takut jika dia akan memilih hidup sendiri . Apalagi semua karena perjodohan dan berakhir perselingkuhan. " jawab mama Soraya dengan ekpresi sedih.
" perselingkuhan? "
" Iya sayang, apa selama ini Damian tak pernah bercerita tentang kejadian itu? " tanya mama Soraya pada Lukita.
Lukita hanya terdiam tak menjawab pertanyaan itu. Mama Soraya pun menceritakan semua pada Lukita.
Hingga mama Soraya menampakkan kesedihan pada Lukita , sedangkan Lukita baru mengetahui jika pria itu duda karena istrinya sendiri selingkuh dengan pria lain.
"Memang putra mama orangnya kaku dan sedikit pendiam, tapi putra mama orangnya baik kok ." jawab mama Soraya yang menilai putranya orang seperti itu.
Lukita membalas dengan anggukkan, dia mengerti ibu mana yang tidak sedih melihat penderitaan anaknya sendiri. Bahkan Lukita tak tahu menahu bagaimana sifat pria itu.
"Jadi ibu mohon padamu, terima apa adanya putra mama." ucap mama Soraya yang mulai serius dengan perkataannya.
Lukita mulai terlihat bingung ingin jawab bagaimana. Dia mengakui dia tidak memiliki perasaan lebih pada pria itu, tapi di lainnya seorang ibu memohon padanya untuk menerima apa adanya putranya.
"Sebenarnya yang mau nikah anak apa ibunya, kenapa malah mamanya yang mohon." Lukita benar-benar bingung harus berbuat apa, dilain pihak Lukita tak ingin membuat kecewa ibu itu, tapi dia benar-benar tak menyukai putra dari ibu itu.
"Lama-lama bisa stres, tidak ibu dan anak sama keras kepalanya." batin Lukita yang diliputi rasa bingung.
"Bagaimana sayang, apa kamu menerima putra mama, apalagi semua dalam bentuk tanggung jawab putra mama yang tidak sengaja melakukan hal yang tidak pantas pada kamu sayang." ucap mama Soraya yang terus mohon.
"Sebenarnya saat itu tidak terjadi apa-apa ma, saat kejadian itu Lukita ." belum selesai berbicara, mama Soraya langsung memotong pembicaraan.
"Tidak ada alasan, mama juga seorang wanita dan ibu. Mama paham apa yang dilakukan putra mama salah, mama hanya ingin mempertanggung jawabkan atas kesalahan yang dilakukan anak mama." ucap mama Soraya yang merasa bersalah.
Lukita tak mampu menjawab apalagi mama Soraya memohon pada Lukita terus.
"Bagaimana sayang?" mama Soraya menatap serius kearah Lukita dengan tatapan tajam kearah dirinya.
lbh parah lg malah d bw ke rmh bukan ke rmh sakit🤦♀️🤦♀️
kangen dgn ke bar bar an nya si lukita..ngehajar orang🤭😄
gabung sama gc.Bcm ya
d sn kita belajar brg
plus ad motor ka Lily loh.
yu buruan tunggu apa lagi?
tinggal follow akun aku maka aku undang kalian
Terima kasih