Arya Bima

Bima tau bahkan sangat tau jika saat ini alea sangat kecewa padanya,, terbukti gadis itu tidak memberikan ruang sedikit pun untuk ia dekati kembali,,, kemarahan nya seakan mempertegas,,,tak ada cela untuk bima ambil kesempatan kembali segala perhatian gadis itu, bima sedikit ciut,, hanya bisa berharap,,alea tidak benar benar menutup diri untuk nya.

" alea ,,,ada apa ini" tanya ayah Surya sedikit terkejut melihat sang putri menekan emosinya.

" kenapa nak,,,bima bisa jelasin" tanya mama Rita dengan suara lebih rendah.

" bima yang salah Tante ,,om,,,bima udah nyakiti Lea ,,, maaf,,, sebenarnya"

" ma,,,pa ,,Lea mau ngobrol sebentar,,, bolehkah " alea segera menginterupsi,,ketika bima seakan ingin membuka permasalahan mereka.

" ya udah,,kalian bicara dulu,,,jika memang permasalahan nya terlalu rumit,, bicarakan pada mama dan papa,,kita cari solusi terbaik untuk kalian berdua " ungkap papa Surya memberi masukan.

" baik om,, terimakasih sebelumnya "

" ya,," papa Surya menepuk pundak bima sebelum akhirnya pasangan suami istri itu meninggal kan Alea dan bima sendirian.

Alea masih bergeming,,bima pun seperti tak punya nyali untuk memulai,, keduanya terdiam tanpa kata untuk beberapa menit,,bima lah pada akhirnya yang berinisiatif untuk membuka obrolan,, karena ia merasa bertanggung jawab atas kekacauan yang jelas awalnya ia yang memulai.

Masih dengan posisi duduk saling berhadapan,, hanya di batasi meja jarak mereka saat ini,,

" Lea " belum lagi bima meneruskan ucapannya,,alea bangkit dari duduknya dan pergi meninggalkan bima yang masih terpaku duduk sendiri.

Rupanya gadis itu memilih keluar rumah dan teras lah tempat tujuan nya,,bima yang melihat itu langsung mengikuti langkah alea,, sepertinya gadis itu benar benar tidak ingin pembicaraan mereka terdengar oleh kedua orang tua nya.

Lea masih di posisi berdiri membelakangi bima,,pria itu coba lebih dekat langkah nya,,namun ,,masih tetap ada jarak antara keduanya.

" Lea ,,,Abang minta maaf,, sampai kamu mau memaafkan Abang ,,,Abang akan terus berusaha mendapatkan maaf dari kamu Lea,,"

" (.......) hening,,,alea tidak sedikit pun menggubris bima.

" mengenai wanita itu,,,itu bukan anak Abang Lea,, Abang memang ngelakuin kesalahan,,tapi,," ucapan bima terjedah,,ia bingung akan menjelaskan seperti apa tentang hubungan dengan Amanda,,,ia takut luka alea bertambah

Bima juga tidak mau menyalahkan orang lain atas kesalahan yang juga ia perbuat ,,,bima rasa cukup dengan menyadari dan tidak akan melakukan kesalahan yang sama, adalah keputusan yang benar saat ini.

bima menatap punggung alea yang bergetar,, gadis itu sepertinya sedang menahan tangis,,bima menepis jarak nya semangkin mendekat,,dan benar saja ,, gadis itu menangis tanpa suara.

" Lea ,,,hei,," bima memberanikan diri memegang pundak gadis itu,, membalikkan tubuh alea ,, tampak gadis itu membekap mulutnya agar suara tangisannya tak terdengar.

" maaf,,,Lea ,,maafin Abang " bima berusaha melepaskan tangan alea yang masih menutup mulutnya,, berlahan gadis itu menurut dan langsung tertunduk

" Abang harus apa,,kamu boleh ngelakuin apapun sama Abang Lea,,Abang siap,,,asal jangan minta Abang buat jauhin kamu "

Bima mendekap tubuh alea,,gadis itu memberontak,, memukul,,, bahkan menggigit lengan dan dada bima,,ia pasrah alea melakukan apapun padanya,,

" dasar jahat" ucap alea dengan suara tercekat.

" iya Abang jahat"

" ngga punya perasaan,,"

" iya "

" aku benci Abang "

" iya "

" ngga mau lagi sama Abang "

" Abang masih cinta alea selamanya"

" ngga mau liat Abang,,,jauh jauh sana pergi ke ujung Afrika "

" kamu ikut ya,,kita ke ujung Afrika "

" pergi aja sana sendiri"

" ngga enak dong pergi sendirian,,,"

" awas " ucap alea sudah melemah,,, gadis itu merasa tenaga terkuras karena tangis yang ia tahan,,bima pun mengurai pelukannya,,menangkup wajah gadis itu dan membersihkan air mata yang masih mengalir.

" Abang antar ya ke ibukota"

" mmh "

" boleh" tanya nya sekali lagi untuk memastikan.

" tau ahh,," ucap alea kesal karena merasa bima kurang mengerti gerak gerik nya,,ia pun memilih meninggalkan bima masuk ke dalam rumah.

Bima sedikit mulai paham,,dan senyum nya pun seketika itu mengembang, langkah nya sedikit demi sedikit terbuka,,,ia tidak akan memaksa,,, cukup pelan namun pasti,,dan itu adalah tujuan nya