Luna Shang Yuan adalah Ratu dari Kerajaan Shang Yuan, sebuah negeri yang makmur dan kaya raya. Di bawah kepemimpinannya, Shang Yuan mencapai puncak kejayaan, dengan rakyat yang sejahtera dan perdamaian yang terjaga. Namun, meski berada di puncak kemakmuran, hati Luna merindukan petualangan dan kebebasan. Dia memutuskan untuk melepaskan diri dari tugas kerajaan dan berkelana mengelilingi dunia.
Dengan mengenakan hanfu yang anggun dan membawa seruling serta belatinya, Luna memulai perjalanannya. Dia melintasi berbagai negeri, dari hutan belantara hingga pegunungan yang tertutup salju, bertemu dengan berbagai suku dan bangsa. Sepanjang perjalanan, Luna menggunakan suara merdunya untuk membawa kedamaian, menyembuhkan hati yang terluka, dan mengusir kegelapan yang mengancam.
Luna segera menyadari bahwa takdirnya lebih besar daripada sekadar berkelana. Luna menginspirasi banyak orang dan menciptakan legenda yang akan dikenang sepanjang masa.
[Soundtrack mp3: Indila Instrumental]
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Setsuna Ernesta Kagami, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Takdir Yang Tak Terlihat
Ning Long merangkak naik melewati salju tebal dan angin dingin yang menderu di puncak pegunungan Es. Setiap langkahnya penuh perjuangan, dan badai salju seolah berusaha menghalanginya. Akhirnya, dia melihat bunga Lili merah bersinar dengan cemerlang di tengah salju yang putih. Namun, saat dia hendak meraih bunga itu, Ying Zhu muncul dari balik kegelapan dengan senyum dingin di wajahnya.
"Jadi, kamu adalah pria yang bernama Ning Long?" kata Ying Zhu sambil memperlihatkan pedang hitamnya yang bersinar gelap. "Tapi, bunga itu tidak akan jatuh ke tanganmu tanpa harga yang setimpal, kau tahu artinya?"
Ning Long, terengah-engah, mencoba berbicara. "Aku tidak punya pilihan. Anak ketua desa sedang sekarat. Aku harus membawa bunga itu pulang."
Ying Zhu mengangkat pedangnya dengan tegas. "Sayangnya, nyawamu adalah harga yang harus dibayar untuk bunga itu."
Dengan itu, Ying Zhu melancarkan serangan. Pedangnya melesat menuju Ning Long, yang berusaha menghindar. Namun, sebelum serangan Ying Zhu mengenai Ning Long, tiba-tiba muncul sebuah suara memekakkan telinga dari belakang.
Luna tiba dari balik badai salju. Seruling peraknya bersinar dalam kegelapan, menciptakan efek magis yang menyilaukan. Dengan gerakan anggun, Luna mengalihkan serangan Ying Zhu menggunakan Pedang Yueliangnya. Salju berkilauan mengikuti gerakan pedangnya, menciptakan efek yang menakjubkan.
"Siapaun dirimu, aku tidak akan membiarkanmu melukainya, apakah kamu mengerti?" Luna bertanya dengan nada penuh otoritas. "Kamu harus melewati aku dulu jika ingin menyentuhnya!"
Ying Zhu menatap Luna dengan tajam. "Ah, jadi kamu adalah Ratu Shang Yuan. Aku tidak pernah membayangkan akan menghadapi seseorang sepertimu sekarang!"
Luna menyipitkan matanya, menilai setiap detail pakaian yang dikenakan oleh Ying Zhu, "Seorang pendekar?"
Ying Zhu menyeringai, "Benar, tapi sekarang. Aku adalah seorang pembunuh yang akan mendapatkan kekuatan Yueliang Sang Kaisar Naga Es!"
Luna terkejut dengan ambisi itu, "Aku tidak akan membiarkanmu berbuat seenaknya!"
Badai salju yang kencang menggulung di puncak pegunungan Es, menyelimuti medan dengan lapisan putih tebal.
Di tengah badai, Luna dan Ying Zhu terlibat dalam duel udara yang sengit. Keduanya bergerak cepat di antara kepingan salju yang melayang, menghindari serangan dan melancarkan serangan balik.
Luna, dengan Pedang Yueliang di tangan, menciptakan salju dingin yang memancar dari pedangnya. "Kau tidak akan mendapatkan apa yang kau inginkan!" teriak Luna, berusaha mempertahankan posisinya di udara.
Ying Zhu, menggunakan kecepatan dan keahlian bertarungnya, melayang di udara dengan pedangnya yang menyerap cahaya, berusaha mencari celah dalam pertahanan Luna. "Aku tidak butuh alasan yang bodoh untuk mendapatkan kekuatanmu, Ratu Shang Yuan. Kemenangan ini sudah ditakdirkan untukku!" Ying Zhu membalas dengan serangan pedangnya yang tajam.
Sementara itu, Ning Long, dengan napas terengah-engah, berlari menuruni lereng pegunungan sambil membawa bunga Lili merah yang bersinar cerah di tangannya. Siluman kera raksasa muncul dari atas dan mulai mengejarnya, siluman itu mengamuk dan menghancurkan salju di sekelilingnya.
Ning Long berlari dengan segenap tenaga, berusaha menghindari cengkeraman siluman kera yang terus mendekat. Dia menghindari serangan dan mencoba mencari jalan keluar menuju tempat yang lebih aman.
Di medan pertempuran, Luna dan Ying Zhu bertarung dengan kecepatan tinggi. Luna menggunakan Pedang Yueliang untuk menciptakan dinding es dan badai salju untuk melawan serangan Ying Zhu. Namun, Ying Zhu mulai memanfaatkan kekuatan kegelapannya, membuat serangan pedangnya semakin intens dan sulit untuk diblokir.
"Ini akhir untukmu, Ratu Shang Yuan!" teriak Ying Zhu, mengarahkan pedangnya dengan kekuatan yang sangat besar.
Luna melawan dengan semua kekuatannya, tetapi Ying Zhu berhasil memojokannya di tepi tebing, di mana badai salju semakin parah. Dalam momen itu, Ying Zhu melancarkan serangan yang sangat kuat, memanfaatkan aura gelap dari pedangnya untuk menembus pertahanan Luna.
Dengan satu serangan yang sangat tajam, Ying Zhu menusuk Luna di sisi tubuhnya. Luna menjerit kesakitan, terkejut oleh serangan mendalam yang melukai dirinya. Darah merah segar mencair dalam salju putih, kontras yang mengerikan. Ying Zhu tidak memberi kesempatan, segera menarik pedangnya dan mendorong Luna keluar dari tebing.
"Tidak mungkin.." pikir Luna, pandangannya mulai kabur.
Luna melayang melalui udara, terjatuh ke arah tebing yang menjulang tinggi. Seruling peraknya terhempas dari genggamannya, meluncur melalui salju sebelum menabrak bebatuan. Luna mendarat dengan keras di tanah yang terjal, tubuhnya terkapar di salju dingin.
Sementara itu, Ning Long masih berlari, dengan siluman kera yang semakin mendekat. Dalam keputusasaannya, dia berdoa agar perempuan yang bernama Luna itu bisa menyelamatkan dirinya.
Ying Zhu, melihat seruling perak yang terjatuh di salju, dengan penuh kemenangan melayang ke arah benda itu. "Akhirnya, kekuatanmu akan jadi milikku," katanya dengan senyum penuh kemenangan. Menjaga jarak dari tebing tempat Luna terjatuh.
Ning Long terus berlari ke arah yang aman, sementara Ying Zhu mengamati Luna dengan penuh kemenangan, berjalan untuk meraih seruling dan mendapatkan kekuatan yang dia inginkan.
'dengan kekuatan bulan, akan menghukummu'
semangat terus