" Lepas Felix !! ini sakitt !! kenapa harus aku ??banyak diluaran sana wanita yg cantik juga tubuhnya bagus !! aku ini jelek,, kenapa kau harus terobsesi denganku hahh !!!
" It's love not obsesion "
" Love ?? Bulshittt "
" Arkkk" teriak Xivella saat rambutnya dijambak dengan kuat oleh laki-laki itu.
" Mulutmu ini minta dihukum baby !! Tenang aku akan memberikan hukuman kenikmatan untukmu "
" Dasar pcycopat gilaaa !!! aku akan membunuhmu "
Xavier Felix Emanuel Hilton (28) adalah mafia sekaligus pengusaha terkenal no. 1 di Italia. Pertemuannya dengan gadis yg mirip dengan cinta pertamanya membuat dia terobsesi dan posesif pada gadis itu, bahkan ia sampai sengaja menculik Adik gadis itu juga mengancamnya supaya ia bisa memiliki gadis itu.
Xivella Anara Wilson (18) harus menjalani kehidupan pait demi sang adik. Dan kehidupannya makin suram dan bagaikan dineraka saat menjadi istri tawanan si mafia kejam.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ny.Jee_97, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MPM
Pria dengan wajah tampan bak seorang dewa itu sedang merangkul posesif pinggang sang wanita erat, seolah tidak membiarkannya untuk berjauhan.
" Selamat datang Tuan Xavier. Kami merasa sangat terhormat karena anda mengunjungi tempat kami dengan .. Nyonya ? " sambut pemilik klinik itu dengan sopan pada salah satu orang terkaya di Italia.
Xavier mengajak istri kecilnya untuk memeriksakan kulit wajahnya, pria itu akan melakukan apa saja untuk membuat istrinya terlihat cantik agar tidak bisa lagi untuk menolaknya.
Xavier akan menghilangkan jerawat-jerawat yg ada diwajah istri kecilnya itu.
" Aduhh .. Apa panggilanku sudah benar yah ? Dia kekasih ? Keponakan ? Atau anak angkatnya yahh ? Semoga saja panggilanku memang sudah benar " batin pemilik klinik dengan tangan yg sudah berkeringat dingin.
" H'm " jawab Xavier dengan nada dingin yg membuat pemilik klinik itu terasa lega.
" Boleh kami tahu, apa yg anda inginkan Tuan ? " tanya wanita yg merupakan dokter kecantikan terbaik di Italia itu.
" Wajah gadisku sedikit iritasi. Aku ingin membuat wajahnya kembali sehat. Jadi lakukan perawatan apapun untuk menghilangkan jerawatnya " pinta Xavier dengan suara datarnya.
" Baik Tuan. Silakan Nyonya ikut kami .. Kita akan melakukan tes terlebih dahulu " jelas sang dokter.
Xivella segera diarahkan menuju ruangan sang dokter yg diikuti oleh Vanya dan beberapa maid lainnya dibelakang.
" Kalian berdua jaga di depan ruangan itu ! " perintah Xavier pada kedua bodyguardnya.
" Baik Tuan " jawab kedua bodyguard itu, sementara Xavier menuju keruangan khusus yg disediakan untuk tamu VVIP.
Xivella berbaring diatas brankar, cadarnya sudah dibuka dan diganti dengan alat untuk mengetahui apa yg dibutuhkan oleh wajahnya saat ini. Gadis itu hanya mengikuti apa yg dikatakan oleh dokter.
Sebenarnya Xivella merasa risih dengan semua ini, karena ini pertama kali dia melakukan perawatan semacam itu.
Para maid pun tersenyum lucu kala melihat wajah terkejut dari sang Nyonya kala wajahnya di laser.
Berbeda dengan Vanya, wajahnya sudah merah padam karena menahan kesal karena Xavier begitu perhatian terhadap Xivella.
Percuma saja dirinya berhasil mencuri Obet suntikan dari Xavier, dia pikir kalau Xivella berhasil kabur dari Xavier yg nyata gagal.
Tapi maid itu tidak putus asa, dia akan memiliki rencana lain untuk membuat Xivella meninggalkan Tuannya. Hanya dialah yg pantas untuk mendampingi Xavier.
Xivella banyak melakukan treatment pada wajahnya.
Dari laser, dhermabrasi, chemical peels dan juga diakhiri dengan tratment intense pulse light acne untuk mengeringkan jerawat dan memudarkan bekasnya.
Setelah semuanya selesai dokter itu memberikan vitamin, cream dan masker wajah untuk gadis itu. Dokter itu meminta agar dia maid meninggalkannya berdua dengan sang Nyonya.
Dokter itu terlihat berbincang dengan Xivella, gadis itu terkejut kala sang dokter menanyakan hal yg selama ini dia sembunyikan dari orang lain, Xivella akhirnya memilih jujur dan mengatakan yg sebenarnya pada dokter itu.
Setelah Xivella keluar, Xavier segera menemui sang dokter untuk mengetahui kondisi istrinya.
" Begini Tuan, ternyata wajah Nyonya mengalami iritasi yg sangat parah. Nyonya pernah memakai skincare yg mengandung Hydroquinone, itulah yg membuat wajah Nyonya menjadi ruam parah " jelas dokter itu.
" Ditambah lagi Nyonya juga mengidap Galaktorea, yg membuat jerawatnya semakin parah. Saya sarankan agar Nyonya berhenti memakai skincare tersebut " tambah sang dokter.
Xavier yg mendengar itu mengangkat sebelah alisnya karena sedikit bingung.
" Galaktorea ? Apa itu ? " tanyanya pada sang dokter.
" Itu kondisi langka yg dialami remaja tuan, Nyonya kelebihan hormon, karena itu Nyonya bisa menghasilkan .. " mata Xavier sedikit menyipit kala melihat dokter itu enggan untuk melanjutkan kata-katanya.
" Bicara yg benar ! " seru Xavier.
" Apakah tuan Xavier belum tahu ? " yg dijawab gelengan oleh Xavier.
" Nyonya bisa menghasilkan Asi, Tuan "
Mata Xavier membulat sempurna dengan tubuh terdiam bagaikan patung, pria itu benar-benar terkejut dengan penjelasan dari sang dokter kemudian menetralkan kembali raut wajahnya.
" A- apa itu berbahaya untuknya " tanya Xavier pada akhirnya.
" Tidak sama sekali, Tuan. Justru saya menyarankan agar Nyonya mengeluarkan ASI-nya setiap hari "
" Karena kali tidak dikeluarkan nanti Nyonya akan mengalami kram dan sakit pada area payudaranya. Itu juga akan mempengaruhi kesehatannya Tuan " jelas dokter itu.
Pria itu hanya diam, dia masih sangat terkejut dengan apa yg baru saja ia dengar.
*****
Pria dengan manik biru gelap sudah siap dengan setelan kantornya, dia berada di ruang kerjanya yg ada dimansionnya.
" Apa jadwalkunpadat Will ? " tanya Xavier. William menginap di mansion Xavier karena memang pekerjaannya sangatlah padat.
" Tidak Tuan. Anda hanya ada meeting dengan perusahaan yg kemarin sudah kita batalkan sepihak Tuan " jelas William.
" Dan Tuan Besar menyuruh anda untuk makan malam dimansion utama, Tuan " tambahnya yg membuat Xavier menghela nafas, dia tahu pasti ayahnya ingin membahas masalah perusahaan.
" Yasudah, kau tunggu dimobil. Aku mau bertemu dengan istriku dulu " perintahnya.
" Baik Tuan " William segera pergi dari ruangan itu, sementara Xavier menuju ke kamarnya.
Xavier membuka pintu dengan pelan, dia melihat istrinya berada dibalkon. Dengan cekatan Xavier menuju istrinya dan memeluknya dari belakang.
" Morning, Baby " sapanya dengan mencium belakang leher Xivella.
" Ini masih pagi. Jangan mesum Felix ! " gadis itu sangat jengah dengan tingkah suaminya.
" Aku suka bahu ini, leher ini, punggung ini semuanya aku suka " dengan membabi buta pria itu menciumi setiap lekuk tubuh istrinya.
Xavier sangat menyukai saat Xivella menggunakan dress ketat dengan tali spaghetti tanpa lengan, sehingga dengan mudahnya dia bisa menjangkau seluruh tubuh istrinya.
Xavier membalikkan tubuh Xivella dan menatapnya dengan lekat, pria itu sebenarnya masih berperang dengan pikirannya. Dia masih belum percaya dengan apa yg dikatakan oleh dokter.
" Sshhh .. Felix jangan .. Mmpptt " tanpa basa basi pria itu meremas kuat semangka Xivella.
" Apa aku cek saja yahh ? Apa benar dia benar-benar bisa mengeluarkan asi atau tidak " batinnya dengan melihat wajah sang istri yg sudah terlihat sedang menahan hasratnya.
" F- Felix sakit " ucap sang istri, Xavier segera menghentikan aksinya. Dia menggelengkan kepala untuk menghilangkan pikiran kotor itu.
" Sayang bersiaplah. Lalu pergilah bersama dengan Jack dan Vanya " perintahnya yg membuat gadis itu menatapnya bingung.
" Mau kemana ? " tanyanya.
" Belilah gaun. Kita akan ke mansion utama keluargaku. Mereka menyuruhku untuk datang makan malam " jelas Xavier.
" Kenapa aku harus ikut ? " tanya Xivella dengan mengangkat salah satu alisnya.
" Karena kamu Istriku, kamu juga harus mengenal keluargaku Ara " ujar Xavier dengan mengusap lembut wajah istrinya.
" Kita juga akan bercerai. Kenapa juga aku harus mengenal keluargamu ? Lebih baik kamu bawa Natasya saja ! " perintah sang istri dengan percaya diri.
" Anara ! Ini masih pagi sayang. Jangan membuatku naik darah, apa kau ingin suamimu ini cepat mati, hah ? " balas Xavier dengan dinginnya.
" Aku tidak menerima penolakan, kau harus ikut. Kalau tidak Adik Ipar akan .. "
" Dasar pria tua pemaksa ! " sungut sang istri dengan kesal.
" Apa mulutmu perlu disumpal dengan permenku, misalnya ? " ucap pria itu dengan tersenyum miring.
" Dasar sinting ! " gadis itu menatap tajam kearah Xavier.
" Tapi maaf, Sayang. Aku tidak bisa mengantarmu, aku ada meeting mendesak kamu bisa gunakan ini untuk membeli gaun " Xavier menyodorkan sebuah kartu debit.
Sang istri hanya menatap pada kartu yg ada ditangannya itu, kemudian menatap kembali suaminya.
" Kau tidak takut kalau aku akan menghabiskan isinya ? " tanyanya yg membuat Xavier menyemburkan tawanya, gadis itu mengangkat satu alisnya karena bingung.
" Kamu istriku Ara, dan itulah tugasmu. Kau tahu ? Kartu ini sangat eklusif. Hanya orang-orang terkaya didunia saja yg bisa mendapatkan kartu ini " jelas Xavier dengan bangga.
" Kamu sangat beruntung mempunyai suami sepertiku Sayang. Kartu ini diincar oleh ribuan wanita diluaran sana, tapi dengan senang hati aku memberikannya untukmu. Bahkan sampai sepuluh keturunan saja, isi dari kartu itu tidak akan pernah habis Ara " Xavier tersenyum dengan lebarnya yg membuat Xivella semakin muak.
" Dasar tukang pamer ! "
Setelah memberikan kartu itu Xavier segera berangkat menuju perusahaan, dia sedang meeting dengan investor dari Pakistan.
Setelah hampir 2 jam lamanya, akhirnya meeting telah selesai dan saat ini pria dengan wajah datar itu telah duduk santai di kursi kebesarannya.
Beberapa menit kemudian, datanglah William dengan membawa kabar terbaru tentang istrinya. Xavier langsung menyemburkan kopinya kala mendengar laporan William.
" 474 milliar ? Kau yakin Will ? " tanyanya dengan alis yg menekuk kebawah menatap sang asisten.
" Langsung othor rupiahkan saja ya guys .. 😁 "
Wajah Xavier terlihat kaget dan tidak percaya dengan apa yg diucapkan oleh sekretarisnya, Xavier baru saja memerintahkan William untuk mengecek pengeluaran pada debit card yg diberikan kepada istrinya tadi.
Pria itu ingin tahu apakah istrinya itu membeli gaun yg sudah ia suruh untuk dipakai nanti malam atau tidak. Tapi siapa sangka hal dia dengar justru pengeluaran yg begitu fantastis dari debit card itu.
" Iya Tuan, bahkan Nyonya membeli sebuah apartemen di distrik San Marco senila 250 milliar. Dan mobil sport Bugatti contodieci senilai 169 milliar, lalu .. " William menghentikan ucapannya, dia terlihat enggan melanjutkan kata-katanya.
" Lalu apa Will ? "
" Sebuah cafe yg sama di distrik senilai 55 milliar, jadi total pengeluaran semuanya adalah 474 milliar Tuan " jelasnya.
Hal itu sukses membuat Xavier membuka mulutnya. Bukan karena jumlah pengeluarannya, tetapi barang apa saja yg dibeli oleh istri kecilnya.
Bagaimana bisa istri kecilnya bisa membeli sebuah apartemen dsn cafe ? Apakah ada tempat yg lebih nyaman dari mansion mewahnya ? Lalu untuk apa Xivella membeli sebuah cafe ?
" Kau memberikan black cardmu itu padanya ? " tanya William yg diangguki oleh Xavier.
" Aku rasa Kakak Ipar ingin mengantisipasi bila nanti kau meninggalkannya, tidak kusangkan otak Kakak Ipar sangat cerdas ! " sontak hal itu langsung membuat Xavier naik pitam.
" Apa kau mau kukirim ke kutub selatan dan tidak ku beri makan hah ! " wajahnya sudah merah bak setan yg kepanasan.
" Heyy .. Santai Xav ! "
" Perintahkan tim alpa jangan sampai lalai menjaga istriku ! " William segera mengangguk patuh.
" Baiklah. Apa aku perlu membekukan kartu itu ? Kau tahu sendiri separah apa tingkah istrimu itu ? Aku merasa tidak yakin dia akan berhenti begitu saja " jelas William.
Xavier terdiam beberapa saat terlihat sedang berpikir, namun detik berikutnya dia tersenyum kala mengingat ucapan istrinya beberapa jam yg lalu.
" Kau sombong sekali pria tua! Lihat saja akan kuhabiskan hartamu ! "
" Tidak perlu. Cukup awasi saja apa saja yg dia beli. Hartaku juga miliknya, jangan sampai istriku membuka cadarnya ! "
" Sangat menggemaskan " ucapnya kala melihat sebuah foto yg ada pada benda pipinya.
***
sebuah mobil Mercedes Benz S- Class sudah terparkir cantik di trotoar jalan, sang pengedi langsung menoleh kebelakang untuk melihat sang Nyonya.
" Apa anda yakin Nyonya ? Saya takut Tuan akan marah, kit sudah banyak mengeluarkan isi dari kartunya .. "
" Aduh Atta sudahlah ! Menurutlah saja ! Kau mau kepalamu aku botakin ? Biar tidak bisa pakai bando itu lagi ! " ancamnya.
" Ini headband Nyonya, bukan bando " jawab tangan kanan Xavier itu.
" Sama saja Atta ! "
" Maaf Nyonya, nama saya Jack " Xivella tidak peduli, gadis itu justru memberikannya debitcard yg membuat tubuhnya bergetar.
" Ambil Atta ! Cepat ! Nanti kita tidak bisa happy-happy lagi ! " dengan tangan bergetar pria itu mengambil kartu itu dan berjalan menuju mesin ATM.
Sementara gadis itu tersenyum dengan lebarnya membayangkan rencana liciknya itu, Vanya sedari tadi disamping Xivella berusaha untuk menahan emosinya. Dia sangat marah kala mengetahui Xavier memberikan kartu blackcard itu pada gadis jalang ini.
Beberapa menit kemudian pria dengan kulit eksotis itu terlihat masuk dengan membawa tas besar, dia mengembalikan kartu tersebut pada Xivella. Dengan senang hati gadis itu menerimanya.
" Nyonya mau kemana ? Tolong pakai cadarnya Nyonya ! Nanti Tuan marah " seru Jack, namun Xivella justru turun dari mobil yg membuat Jack kebingungan.
Mereka yg berada dalam mobil segera ikut turun, gadis itu memang sedari keluar tidak menggunakan cadar bahkan dia menggunakan rok pendek.
Jack dan anak buah lainnya hanya bisa ketar ketir sang tuan sampai mengetahuinya.
Xivella menyuruh semua bodyguard dan maid untuk berkumpul.
" Apa kalian masih menginginkan sesuatu ? " tanya gadis bermain amber itu.
" Tidak Nyonya ! " dengan lantang Jack dan lainnya menjawab bersama.
" Ayolah .. Jangan sungkan ! Anggap saja ini sebagai bonus dari Felix untuk k kalian h'm ? " dengan tengilnya gadis itu menaikkan turunkan alisnya dan mengkibas- kibaskan kartu blackcardnya.
" Tidak Nyonya ! Terimakasih " Xivella sedikit kecewa.
" Woahh .. Ternyata kalian setia sekali dengan iblis itu ! " mereka semua terdiam kala mendengar sebutan baru untuk Tuannya dari istri kecilnya itu, bagaimana bisa gadis kecil sepertinya dengan berani mengumpat Tuannya ?
" Baiklah, kalau begitu kita lanjutkan healing. Let's go ! " ucap Xivella yg kembali masuk kedalam mobil dan diikuti oleh maid dan anak buah Xavier lainnya.
Beberapa jam kemudian terlihat sang asisten berlari dengan tergesa-gesa masuk keruangan Tuannya, pintu itu terbuka dengan kasar.
Brakk
" Tuan ! Huhh .. Huhh .. " dengan keras asisten itu membuka pintu ruangannya kasar, Xavier yg sudah paham niat dari asistennya itu menyambutnya dengan tenang.
" Ada apa Will ? Kali ini apalagi yg istri nakalku beli ? " William memberikan sebuah tab pada Xavier yg membuat pria itu langsung naik pitam, dengan cepat pria itu langsung melempar benda persegi itu ke sembarang arah.
.
.
.
TBC
Apayg akan terjadi pada Xivella yahh ??? Enaknya si maid ulat bulu itu dihukum apaan ya guys ??
Jangan lupa like dan votenya ya guys .. 🥰🥰
itu bt aku aja
bukan othor x yg d rebutin.....
semoga sehat slalu dan menulis triple up🤭🤭🙏
jdi bosan bacanya.
aku dah lama nungguin...