NovelToon NovelToon
My Golden Life FOREVER LOVE

My Golden Life FOREVER LOVE

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / CEO / Konflik etika / Kehidupan di Kantor / Trauma masa lalu / Office Romance
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: chan_chan

3 pria 1 wanita siapa yang akan menjadi pemenang dalam cinta ?
wanita dengan trauma masa lalu menghabiskan masa-masa suramnya bersama mantan kekasih lalu bersahabat dengan pria kepercayaanya, namun jatuh cinta dengan pria yang berbeda .
--
"jadi maksudnya kamu mantan kekasihnya?"
"jika aku egois aku akan katakana pada semua orang kalau aku kekasihnya, antara kita tidak pernah bilang putus tapi itu tidak penting karena bagiku kebahagiannya yang utama,jika memang dia mencintaimu ya, Silahkan saja yang pasti jangan pernah mengecewakannya, masih banyak hal yang belum kamu tau, tapi setidaknya setelah mendengar apa yang aku bilang tadi kamu bisa memikirkan kembali kedepanya dengan Jessy"
Ini adalah kehidupan Jessy bersama Alex, Raymond dan Marcell.
FYI*
Guyss, cerita ini udah aku tulis di tahun 2015 pas msh awal" seneng nulis dan aq simpan di FD. aq Up dgn harapan bisa di baca tapi mon maaf bahasanya banyak kekurangan,tidak ada yg aq edit ini Ori tulisanku jaman daholooo kala. makasih

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon chan_chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29 FOREVER LOVE bag.29

Setelah mereka mengatur jadwal akhirnya Marcell dan Jessy pergi berlibur mereka memutuskan untuk pergi ke suatu tempat sesuai rencana awal. Meskipun sedikit dipaksakan namun mereka menikmati kebersamaan singkat mereka, ya mereka hanya memutuskan berlibur 3 hari 2 malam, ini cukup untuk mereka ,ahh bukan... Ini semua karena pekerjaan mereka.

Mereka membuka pintu bertuliskan VIP room, Marcell sengaja memesan kamar ini karena di dalamnya ada 2 kamar , mereka bisa tidur di masing-masing kamar , kamarnya sangat luas dan besar lengkap dengan kolam renang pribadi, kamar utamanya sangat besar.

"Kamu memesan kamar ini? Kenapa keluarkan banyak uang untuk tidur?" tanya Jessy

"Aku tidak masalah, aku ingin liburan kita menyenangkan"

"Wahh kamar utamanya besar sekali "

Jessy merebahkan dirinya di atas ranjang,

"Ahh nyamanya... Sepertinya dikamar seharian juga aku tidak masalah"

"Benarkah ???"

Marcell melompat ke atas ranjang memeluk Jessy.

"Aku lebih tenang setelah memelukmu begini, kamu ingin makan siang apa?"

"Sebaiknya pesan saja, aku ingin tidur dulu sebelum pergi"

"Aku akan ambil buku menunya "

Mereka berdua melihat semua menu dan sesekali bertatap mata, mereka bingung harus makan apa.

"Apa sate lilit enak untuk makan siang?"

"Aku rasa tidak masalah?"

"Ohh God ! Aku baru kali ini bingung memilih makanan untuk makan siang"

"Karena kamu selalu makan sehat, kita bisa memesan salad jika kamu mau"

"Tidak. Kita sudah jauh-jauh kemari dan aku hanya makan salad seperti biasanya, itu tidak benar"

"Bagaimana kalau kita pesan saja menu makan siang yang di rekomendasikan hotel, sepertinya itu lebih baik"

"Okay !"

Saat Marcell memesan makan siang Jessy berlalu berganti pakaian, ia mengenakan pakaian yang nyaman untuk tidur.

"Aku minta mereka antar makan siang jam 1 itu cukup untuk tidur siang"

"Ya, aku akan tidur dulu"

Tak berapa lama Jessy sudah sangat pulas tidurnya, sedangkan Marcell masih sibuk menyusun baju dari dalam kopernya, tiba-tiba matanya tertuju pada kotak kecil disudut kopernya, ia meraih dan memegangnya.

&&&& MALAM SEBELUMNYA &&&&

Alex menghubungi Marcell dan mereka bertemu di sebuah kafe.

"Ohh Marcell sebelah sini"

Marcell menghampiri Alex yang sudah menunggu.

"Apa kabar? Sudah lama menunggu?"

"Tidak . Santai saja, bagaimana denganmu?"

"Aku ? Baik "

Marcell duduk di hadapan Alex .

"Aku tau kamu sibuk jadi aku langsung saja. Ini ..."

Alex menyodorkan kotak kecil di meja

"Ini apa?"

Marcell memeriksa kotak tersebut.

"Di dalamnya ada obat Jessy, aku dengar kau akan pergi dengannya kan? sebaiknya kau bawa itu, hanya untuk saat darurat saja, itu sekali minum, sebenarnya Jessy selalu bawa obat itu di tasnya tapi karena kalian akan pergi beberapa hari jadi sebaiknya kau membawanya juga"

"Ahh begitu baiklah. Terima kasih"

"Kau harus bertanggung jawab atas dirinya, sekarang kau kekasihnya, jadi aku pasrahkan dia padamu"

"Jangan khawatir aku akan menjaganya"

&&&&

Marcell segera menyimpan kotak itu ke dalam tasnya, lalu ia segera meraih koper Jessy dan menyusun baju-bajunya disana.

Ia melihat Jessy dan menyelimutinya, dia tertidur sangat pulas, tak puas hanya dengan menyelimutinya Marcell memandangi wajah bening Jessy dengan seksama. Membelai rambutnya dengan lembut menatapnya untuk waktu yang cukup lama, ia melihat kerapuhan di balik kuatnya dirinya.

Marcell kemudian berlalu ia meraih laptopnya dan menelpon Leo menanyakan bagaimana pekerjaanya tak lama ia merebahkan dirinya di sofa dan terlelap. Ia bermimpi indah hingga suara bel tak dapat membangunkannya, setelah kesekian kalinya Jessy tersentak , masih dengan rasa kantuknya ia melangkah membuka pintu.

"Selamat Siang !

"iya, selamat siang, apa ini sudah jam 1 ?. Masuk saja"

Beberapa pelayan dan kepala koki membawa makan siang dan menyusunnya di meja makan, Jessy yang masih mengantuk berdiri mematung memperhatikan setiap makanan yang disajikan,

"Apa anda akan makan sekarang?" tanya salah satu dari mereka

"Uh aku rasa tidak, nanti saja"

"Kalau begitu saya jelaskan singkat saja ini adalah makan siang terbaik dari hotel kami. . . ."

Bla bla bla hanya sedikit yang Jessy mengerti selebihnya ia hanya menganguk angguk saja, Jessy benar-benar masih mengantuk.

"Maaf sudah mengganggu tidur siang anda"

"Ahh tidak apa-apa kalian bekerja dengan baik mengantar makan siang tepat waktu”

"Sayang ...!"

"Huhh... !"

Marcell terbangun dari tidurnya dan berjalan menghampiri Jessy. Kepala koki memperhatikan Marcell yang berjalan ke arahnya sambil merapikan rambut,

"Marcell !"

Mendengar namanya di sebut Marcell langsung melihat ke arah orang tersebut.

"Emm... Dicky ! Haii apa kabar ?"

"Baik. Kau sendiri?"

Mereka saling berpelukan , rupanya mereka saling mengenal dan takdir mempertemukan mereka di sini.

"Baik. Bagaimana kau bisa disini? Bukanya kau sebelumnya ikut kapal pesiar ?" tanya Marcell

"Itu sudah 3 tahun yang lalu, aku gak nyangka bisa ketemu kamu begini, apa ini istrimu?"

Dicky menunjuk ke arah Jessy yang langsung melempar senyum padanya.

"Ahh belum, sayang ini teman sekolahku"

"Oh hallo. Jessy !"

"Iya. Dicky "

"Kalau begitu kalian ngobrol saja, aku akan ke kamar dulu"

Jessy berlalu membiarkan kedua sahabat itu berbincang ,namun baru saja Jessy selesai membasuh muka Marcell sudah menyusulnya ke kamar.

"Uhh sudah pergi?" tanya Jessy

"Iya, dia masih banyak kerjaan. Apa aku boleh menemuinya nanti?"

"Tentu saja. Apa kalian berteman baik?"

"Iya, aku 1 kelas dengannya selama 3 tahun, begitu kuliah kita jarang ketemu, dan terakhir aku ketemu dengannya 3 tahunan lalu"

"Temanmu banyak yang sukses ya?"

"Emm tidak juga, banyak dari mereka yang kerjaanya biasa saja, yang dulu berteman denganku untungnya berhasil dan sukses semua salah satunya dia"

"Kalau begitu kita makan sekarang, aku tidak tau dia menjelaskan apa saja, aku masih mengantuk"

"Seharusnya aku mendengar bel pintu lebih cepat darimu tapi kenapa aku sama sekali tidak mendengar apapun"

"Kamu tidur pulas sekali sayang..."

"Aku rasa begitu"

Mereka berdua menikmati makan siang di hotel setelah selesai mereka akan pergi berkeliling ditempat wisata yang sudah mereka tentukan, karena tidak ingin repot maka Marcell minta sopir dari hotel untuk mengantarnya, setidaknya mereka tidak akan kelelahan dan kebingungan arah.

Mereka tak pernah melepaskan genggaman tangannya, berkeliling melihat tempat yang sangat indah, mereka juga membeli begitu banyak barang.

Siang berganti malam tujuan akhir mereka adalah makan malam disebuah restoran terkenal disana.

"Wahh pemandangan disini bagus banget, sebelumnya kita lewat sini tapi aku rasa pemandangan malam disini lebih indah "

Jessy terlihat sangat menyukai tempat tersebut hingga tak berhenti tersenyum.

"Aku senang kamu menyukainya"

"Tentu saja, aku sangat menyukainya"

"Sebentar lagi makanannya datang"

"Ahh... aku sudah tidak sabar untuk makan"

Marcell tersenyum bahagia, akhirnya setelah penantian panjang dia bisa pergi dengan Jessy, meskipun merasa bersalah karena tidak bisa pergi keluar negri tapi melihat Jessy menikmati setiap moment ini membuatnya lega.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!