NovelToon NovelToon
Mencintai Dosen Beristri

Mencintai Dosen Beristri

Status: sedang berlangsung
Genre:Dosen / Duda / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Slice of Life
Popularitas:7.6k
Nilai: 5
Nama Author: Harumi Akari

Sekar mengalami dilema karena didekati oleh Pak Faisal, yang merupakan dosennya sendiri. Hal itu membuat Sekar ketakutan, namun lama-kelamaan Sekar makin menyukai Pak Faisal karena beliau sering membantu Sekar saat ia sedang dibully di kampus.

Saat cinta mulai tumbuh di antara mereka, keseriusan mereka terhalang oleh Pak Faisal yang sudah memiliki istri dan tidak mudah untuk menceraikannya karena istrinya yang merupakan selebgram.

Akankah Sekar mendapatkan cintanya? Atau justru cinta mereka berdua akan kandas dan Sekar dicap sebagai pelakor?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Harumi Akari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bersama Pria Lain

Sekar tidak menyangka jika ia tengah berhadapan dengan istri dari dosen yang ia kencani. Terlebih, ia meminta tolong juga kepada Sekar.

"Ma–maaf, apa yang bisa saya bantu ya, Kak?" tanya Sekar.

"Seinget saya, namanya itu Siska."

Mendengar nama itu, entah mengapa Sekar rasanya lega dan ia langsung menjadi tenang.

"Eh? Siska? Memang kenapa dengan siska, Kak?" tanya Sekar yang pura-pura tidak tahu.

"Dia itu sering banget godain suami saya. Padahal dosennya sendiri loh. Udah gitu, suami saya juga jadi sering pergi entah ke mana, malam juga nggak pulang. Kan aneh?" Wanita itu nampak menggebu-gebu saat membicarakan soal suaminya itu.

"Oh begitu ya, Kak."

"Oh iya. Nama saya Widia. Nama kamu siapa?" Wanita itu menyodorkan tangannya dan mengajak bersalaman.

"Sekar, Kak." Sekar menjabat tangan wanita itu dan berusaha tersenyum ramah. Widia tidak tahu jika suaminya sebenarnya lebih dekat dengan Sekar daripada Siska.

"Pokoknya saya minta tolong banget ke kamu ya! Saya kasih nomor whatsapp pribadi saya, kalau ada apa-apa tolong wa saya ya?" ujar wanita itu.

"I–iya, Kak. Akan kuusahakan," ujar Sekar.

Widia tersenyum mendengar tawaran itu. Wanita di hadapannya itu terlihat lebih dewasa dan cantik. Pakaiannya juga sangat modis, berbeda dengan Sekar yang berpakaian ala kadarnya juga murah. Kenapa Pak Faisal bisa berpaling dari wanita secantik ini?

Sekar tidak enak hati jika ia pergi meninggalkan wanita itu, terlebih ternyata Widia banyak bicara, dan banyak juga yang kenal dengan Widia karena dia selebgram, bahkan terkenal melebihi ayam kampus.

"Kak, boleh saya pamitan dulu?" tanya Sekar karena ia sudah sangat terlambat bertemu dengan suaminya Widia.

"Oh! Iya boleh! Makasih ya, jangan lupa whatsapp saya! Kayaknya suami saya mau ke sini juga nih," ujar wanita itu sembari melihat ponselnya.

Sekar langsung mengerjap dan segera berpamitan. Setelah keluar dari cafe dan menjauh dari tempat itu, Sekar bersembunyi dan menelpon Pak Faisal yang saat itu ternyata pria itu sudah menelpon lebih dulu. Batin sekar, pasti ingin menunda pertemuan hari ini.

"Halo, Mas," jawab Sekar.

["Sekar, kamu di mana? Kok belum sampai parkiran? Apa kamu diganggu Siska lagi?"] Nada bicara pria itu nampak panik.

"Loh? Mas di mana?"

["Ini aku di parkiran kok,"] jawab Pak Faisal.

"Loh? Bukannya mas mau ketemu sama istri mas habis ini?" tanya Sekar.

["Hah? Enggak kok. Dia katanya udah pulang dari tadi malah. Dia lagi kerja sekarang, aku bahkan ga bisa hubungin dia,"] jawab wanita itu.

Sepertinya Widia berbohong.

"Mas, boleh minta tolong jemput di luar kampus? Aku tunggu di mall deket kampus ya? Mas parkirnya di bawah, jangan di depan," pinta Sekar.

["Kamu habis dari mall?"]

"Bukan, habis ini aku jelasin. Aku tutup ya, Mas!"

Sekar menutup panggilan dari Pak Faisal dan kembali ke cafe tempat di mana ia bertemu dengan Widia.

Benar saja, ia melihat di dalam cafe tersebut, Widia sedang bersama pria lain yang entah siapa. Ia tidak mengenalnya. Dengan cepat, Sekar mengambil foto Widia dengan pria yang tidak ia kenal itu. Bahkan terlihat pria itu berulang kali menggenggam tangan Widia. Sekar bahkan sampai mengambil video mereka.

Setelah mendapatkan banyak bukti foto dan video, Sekar langsung berlari ke tempat di mana ia janjian dengan Pak Faisal.

Ia takut jika ketahuan. Sekar juga masih berpikir positif jika itu mungkin managernya, teman, atau bahkan kakaknya. Yang penting ia harus memberikan informasi ini kepada Pak Faisal.

Hingga sampai di parkiran mall di bawah, Sekar melihat mobil milik Pak Faisal. Sebelum itu ia menengok kanan kiri dulu dan memastikan tidak ada yang mengenalnya. Hingga sampailah ia di dalam mobil.

"Sekar? Kamu dari mana? Kok lama banget," ujar pria itu sembari memberikan air putih dingin. Sekar terlihat lelah dan keringat juga bercucuran dari wajahnya.

"Maaf ya, Mas. Soalnya terjadi sesuatu."

Sekar pun menceritakan dari awal ia bertemu dengan Widia sampai ia mengambil foto dan video di cafe.

"Cowok ini ...." Pak Faisal nampak mengenal pria itu.

"Mas kenal?" tanya Sekar.

"Nggak begitu sih, tapi dia emang sering datang bersama Widia. Tapi saya nggak tahu kalau mereka seintim ini," ujar Pak Faisal. "Tapi lebih yang bikin saya khawatir dan heran, dia udah mulai bergerak loh. Dia bisa menuduh Siska juga." Pak Faisal nampak bingung.

"Kok bisa tahu Siska sih, Mas? Emang Siska ngapain aja sama Mas?" Sekar nampak cemburu buta.

Pak Faisal yang menyadari itu langsung melihat ke arah Sekar dan tersenyum kecil.

"Jangan cemburu dulu dong, Sekar. Aku bakal jelasin kok," ujar Pak Faisal.

Pria itu pun menjelaskan semuanya. Siska ternyata benar-benar ambisius terhadap Pak Faisal. Bahkan sampai mengirimkan banyak kado ke rumah beliau yang tentunya di dalam rumah ada Widia. Meski tidak setiap hari dia pulang ke rumah.

Hal itu membuat rumah tangga mereka sedikit memanas. Widia juga tidak mau salah, dia tidak mau mengakui perselingkuhannya dengan pria lain, tapi selalu menyalahkan Pak Faisal. Setiap Widia diajak baikan, beberapa menit kemudian sudah bertengkar lagi. Hal itu terus terjadi sampai sekarang. Pak Faisal merasa tidak dihargai sama sekali sebagai seorang suami.

"Sebenernya yang nggak pernah pulang siapa sih? Mas atau Mbak Widia?" Sekar sedikit bingung.

Pak Faisal menggaruk belakang kepalanya perlahan.

"Saya sebenernya punya apartemen pribadi. Banyak orang yang nggak tahu, bahkan nggak ada yang tahu."

"Berarti Mas sering ke apartemen itu?" tanya Sekar.

"Nggak juga. Seminggu 2x, kadang seminggu 1x. Nyatanya saya lebih sering ada di rumah, kan?" tukas pria itu yang melakukan pembelaan. "Sebenernya, hari ini, saya pengen ngajak kamu ke sana," imbuh pria itu.

"Hah?! Serius mas? Emang nggakpapa?" tanya Sekar sedikit kaget.

"Saya sih nggakpapa. Kamu? Gimana?"

Ditanya seperti itu, jantung Sekar jelas berdegup dengan kencang. Jika menjawab iya, sudah pasti akan terjadi sesuatu di antara mereka berdua. Namun, ia sendiri susah untuk menolak pria itu.

"Sekar?" Pak Faisal kembali memanggil Sekar karena wanita itu justru melamun.

"Eh? Emmm, asal aman nggakpapa, Mas. Tapi aku jam 4 harus pulang." Sekar nampak sedikit takut.

Pak Faisal melihat jam tangannya.

"Baru jam 1, Sekar. Apartemen saya cuma 15 menit dari sini kok." Pria itu nampak bersemangat mengajak Sekar ke apartemennya. Ia langsung tancap gas dan Sekar masih memikirkan apa yang akan terjadi setelah ini. Dari semua kejadian hari ini, Pak Faisal justru lebih khawatir dengan Sekar daripada istrinya yang sedang jalan dengan pria entah siapa.

Lalu, sebisa mungkin ia mencegah hal intim terjadi di antara mereka berdua. Hingga sampailah mereka di sebuah apartemen besar dan mewah tentunya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!