NovelToon NovelToon
Cinta Annisa

Cinta Annisa

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Aliansi Pernikahan / Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:158.2k
Nilai: 5
Nama Author: Umi Fia

Cerita ini hanya khayalan Author semata ya...

Menerima kritik dan saran ya namun yang membangun bukan menjatuhkan.

Bercerita tentang Cinta Annisa (36 tahun) harus menikah dengan Rafael Ibrahim (27 tahun) karena sebuah keadaan.

Keadaan seperti apa yang mengharuskan mereka menikah?.

Apa saja yang harus mereka lalui untuk bisa hidup bahagia bersama?.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Umi Fia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21 Episode 21

Nesha menggelengkan kepala kala Mama Nur kembali bertanya tentang Rafael yang akan menjemput mereka atau tidak. Nesha menangis di depan mereka, Nesha tidak tahu Rafael yang sekarang. Mama Nur menatap pada Annisa yang terlihat biasa saja. Ia sudah siap menggendong Hasan dan Mbak menggendong Husein.

Di tengah kesedihan dan ketidakpastian, muncul Pak Anwar yang akan menjemput mereka semua atas perintah dari Rafael. Pak Anwar pun mengatakan kalau Rafael dan Papa nya sedang meeting dan setelahnya akan pulang ke rumah.

Nesha harus puas pulang di jemput supir dan diantarkan keluarganya. Padahal ia sangat ingin kalau Rafael yang menjemputnya.

"Sudah, Nes. Nanti kan kamu masih bisa bertemu Rafael." Kata Mama Nur menghibur. Mama Nur tahu diamnya Nesha pasti sedang bersedih dan banyak hal yang dipikirkan tentang suaminya.

"Iya, Ma. Tapi aku merasa heran aja dengan sikap Rafael yang tiba-tiba berubah." Nesha menghapus air matanya.

Mama Nur menatap Annisa yang sedang menatap jendela mobil, kedua anak perempuannya harus sakit oleh pria yang sama.

"Itu mungkin perasaan kamu yang baru sembuh saja, kamu lebih ingin diperhatikan. Tapi coba kamu mengerti juga posisi Rafael sekarang yang harus membantu perusahaan Papa nya."

"Iya, Ma."

30 menit berlalu, kini Nesha dan yang lainnya sudah tiba di rumah kedua orang tua Rafael. Mama Papa dan Renata menyambut kepulangan Nesha dan kedua anaknya.

Renata dan Mama langsung mengambil alih si kembar, setelah bersalaman dengan Mama Nur dan Annisa. Kedua orang wanita itu sangat merindukan Hasan dan Husein.

"Hei, jagoan. Aunty rindu berat loh sama kalian." Silih berganti Renata mencium Hasan dan Husein.

"Nenek juga." Mama mengikuti apa yang dilakukan Renata.

Mama dan Renata pamit menidurkan dulu si kembar. Meninggalkan keluarga Nesha bersama Papa.

"Katanya Rafael ada meeting sama Papa, ini Papa sudah pulang." Nesha merasa khawatir pada Rafael yang belum ada di rumah.

"Iya, itu Nes. Rafael masih meeting sama satu klien lagi. Papa pulang duluan karena tadi Mama minta dibelikan obat katanya pusing."

Lagi-lagi Nesha harus puas dengan jawaban kalau Rafael masih harus meeting dan ia harus mengerti.

Mama Nur, Annisa dan Mbak pamit pulang dari rumah orang tuanya Rafael. Mereka memang hanya ingin mengantar Nesha dan si kembar.

"Terima kasih sudah mengantar Nesha dan si kembar." Kata Mama pada mereka.

"Iya, sama-sama."

Mereka pun meninggalkan rumah itu menaiki taksi online yang dipesan Annisa.

Sejak tadi Annisa tidak banyak bicara, ia lebih diam dan hanya bicara seperlunya saja. Mama Nur tahu pasti ini ada hubungannya dengan talak yang diucapkan Rafael.

"Nis" Panggil Mama Nur sambil menggenggam tangan Annisa.

Annisa menoleh "Iya, Ma."

"Kamu baik-baik aja?"

Annisa mengangguk "Iya, Ma. Aku baik-baik aja."

Mama Nur mengangguk masih dengan tangan yang saling menggenggam menguatkan.

Tidak terasa mobil yang mereka tumpangi sudah sampai di rumah Mama Nur. Ketiga wanita itu turun. Mama Nur dan Mbak berjalan lebih dulu. Sedangkan Annisa harus membayar taksi online.

Usai Annisa membayar pada supir dan mobil itu kembali melaju meninggalkan halaman rumah. Tiba-tiba ada yang menarik tangan Annisa dan membawanya masuk ke dalam mobil. Letaknya tidak jauh dari tempat mobil taksi tersebut.

"Raf, kamu?." Wajah Annisa kegat, namun ia lebih kaget lagi melihat hijabnya yang sudah terkena noda darah dari kedua tangan Rafael yang terluka.

Rafael menyandarkan kepalanya pada kursi, matanya sembab dengan kedua jari-jari tangannya terluka.

"Saya hancur, benar-benar hancur." Gumamnya lirik. Air matanya turun deras, ia kembali meluapkan rasa sakit yang bertubi-tubi menghantamnya.

Annisa hanya diam sambil menatap Rafael. Ini alasan yang sebenarnya Rafael tidak ada menjemput Nesha. Ia juga belum tahu akan kemana arah pembicaraan Rafael. Sebab tidak mungkin kalau hanya karena berpisah darinya saja.

"Ada kemungkinan Hasan dan Husein bukan anak-anak saya, Nis." Rafael langsung menutup wajahnya. Ia menangis sesenggukkan di depan Annisa. Ia merupakan harga dirinya sebagai seorang laki-laki. Ia pun hanya manusia biasa yang bisa merasakan sakit.

Annisa mengerutkan keningnya, apa yang sebenarnya telah terjadi? Apa benar yang dikatakan Rafael? Namun rasanya sangat sulit dipercaya.

Evan Dharma? Apa pria itu ada hubungannya dengan semua ini? Bagaimana bisa Rafael meragukan kedua anaknya yang kembar?. Apa yang telah diketahui Rafael tentang pria itu?. Isi kepala Annisa dipenuhi dengan pertanyaan-pertanyaan tersebut.

"Saya harus kehilangan kamu dan disaat bersamaan Nesha sudah lama menghianati pernikahan kami dan anak-anak menjadi taruhannya."

"Kamu sudah tahu?." Tanya Annisa hati-hati.

Rafael mengangguk sambil memicingkan matanya.

"Apa kamu tahu hal ini juga?."

"Tidak" Annisa segera menggelengkan kepalanya. Sebab memang ia belum mendapatkan informasi lengkap yang valid tentang Evan Dharma.

"Saya sudah mendapatkan buktinya langsung dan secepatnya akan menceraikan Nesha." Kata-kata tersebut begitu tegas diucapkan oleh Rafael.

Annisa segera menggelengkan kepala, ia sangat tidak setuju dengan apa yang dilakukan Rafael terhadap adik dan dua keponakannya.

"Jangan mengambil keputusan disaat kepalamu panas, yang nantinya dapat merugikan diri sendiri. Lebih baik kamu tenangkan diri dulu, bicara dari hati ke hati bersama Nesha."

Rafael menggeleng sambil kembali menatap kemudi, menegakkan badannya lalu mengusap wajahnya berulang kali.

"Saya juga akan melakukan tes DNA pada Hasan dan Husein. Saya tidak ingin mengurus anak-anak hasil dari perselingkuhan mereka."

Annisa hanya terdiam, saat ini ia lebih memilih diam. Sebab mau bicara apapun pada Rafael pasti tidak akan didengarnya. Karena amarah dan emosi sedang menguasai jiwanya.

Annisa dan Rafael menatap seorang perempuan yang keluar dari rumah, untung saja itu Mbak jadi Annisa bisa sedikit lega.

"Saya harus masuk, Mama mungkin sedang mencari saya." Rafael menahan tangan Annisa yang hendak membuka pintu mobil.

"Tunggu saya, setelah urusan saya dan Nesha selesai. Saya akan datang menemui kamu dan memintamu pada Mama Nur. Saya akan menikahi kamu secara baik dan benar." Tanpa ingin menunggu jawaban Annisa, Rafael melepaskan tangan Annisa lalu meminta perempuan itu untuk segara turun.

Rafael menatap kepergian Annisa hingga perempuan itu masuk ke dalam rumah. Ia menyalakan mesin mobil lalu membawanya pulang. Namun bukan ke rumah, melainkan ke apartemen miliknya.

Ia ingin menenangkan diri sebelum menemui Nesha dan kedua anaknya. Ia mencoba mendengarkan saran Annisa untuk menenangkan diri namun bukan untuk memperbaiki hubungannya bersama Nesha melainkan untuk mengakhiri.

Nesha yang masih terjaga kala waktu sudah menujukkan pukul 02.00 dini hari. Ia begitu khawatir pada Rafael, tidak biasanya Rafael tidak memberinya kabar. Bisa-bisa ia kembali masuk rumah sakit karena memikirkan Rafael.

Disaat Nesha bergelut dengan rasa khawatirnya, tiba-tiba handphonenya bergetar. Ada sebuah notif pesan masuk dari nomer yang tidak dikenalnya.

Kedua mata Nesha terbelalak saat melihat isi pesannya.

Bersambung

1
Endang Supriati
kenapa ya anisa diam aja tdk klarifikaai!
bodohhh
Endang Supriati
kenapa anisa tdk mati aja ya,, ketabrak container saking tololnya.
Endang Supriati
bisa batal pernikahan itu, klu faisal dan anisa blom melaksanakan ritual suami istri!!! goblog nih penulis!
Retno Harningsih
up
Watinih
selmt atas pernikahannya darwin dan fauziyah samawa sell
Maz Andy'ne Yulixah
Alhamdulilah,semoga bahagia selalu ya Fauzia😇😇
Maz Andy'ne Yulixah
Rina banyak yang suka juga Kakak Adik juga,sama Fero😅😅
Lala Fitriana
Luar biasa
Watinih
salsa bahgia punya papa seperti darwin
Retno Harningsih
up
Atha 😘😘
💪💪💪💪💪👍👍👍👍👍😘😘
Asri Anna
lanjut kk jgn lama"👍👍
Riska Desi
bagus banget ceritanya ,,,
Watinih
sama fauziya aja darwin
Watinih
bahagia sell anisa
Retno Harningsih
up
Maz Andy'ne Yulixah
Itu buah dari kesabaran dan kebaikanmu Annisa,kamu berhak bahagia😇😇

Dasar mulut julid pengen mereka ditegur atau dipecat sama Rafael biar gak selalu gosip saja,kerja kok gosip🙄🙄🙄
Atha 😘😘
👍👍👍👍💪💪💪💪🆙🆙🆙🆙🆙🆙🆙🆙🆙🆙🆙🆙🆙🆙🆙🆙🆙🆙🆙😘😘😘😘😘
Atha 😘😘
👍👍👍👍👍👍💪💪💪😘😘
Asri Anna
lanjut kk....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!