My Arrogant Master

Pagi ini mereka semua sudah bangun dari tidurnya, dan sekarang sedang sarapan bersama di meja makan."Sayang kakak hari ini masuk kerja yah kamu hubungin kakak kalau terjadi apa-apa di mansion." Juan pun segera pergi ke perusahaan pagi ini untuk kembali mengerjakan semua berkas itu.

****

"Sekarang daddy sudah pergi kalian main di taman belakang ya mommy mau beresin piring-piring kotor ini dulu." Ucap Risa sekarang pada anak-anaknya itu.

Akhirnya ke dua bocah itu pun berlari menuju taman belakang untuk bermain bersama para kelinci kesayangan mereka."Lili ayo kita tangkap cici icu."Sekarang Rio pun menarik tangan lili untuk mengejar kelinci putih yang cukup besar di taman ini.Akan tetapi di saat mereka ingin menangkap kelinci itu Rio melihat ada laki-laki berbaju hitam sedang meloncati dinding taman ini sekarang.

"Lili ayo kita pelgi ada orang jahat." Rio pun menarik tangan Lili untuk segera berlari dari peria jahat itu. Akan tetapi tangan Lili pun berhasil di tangkap oleh laki-laki berbaju hitam ini sekarang.

"Om lepas angan Lili angan sakiti Lili om kasian dia." Rio pun memukuli pria ini bahkan melempar nya dengan wortel.

"Pelgi orang jahat omi ada orang jahat." Pekik Rio sekarang agar sang mommy mendengar bahwa sekarang ada penyusup di mansion mereka.

Risa yang sekarang mendengar teriakan anaknya itu pun segera berlari ke taman belakang, dan alangkah terkejutnya ia melihat putrinya itu sedang di tangkap oleh pria asing di taman ini.

"LEPASKAN TANGAN ANAK SAYA.!" Bentak Risa sekarang pada laki-laki jahat ini.

Akhirnya sekarang terjadilah pertengkaran yang cukup sengit antara mereka berdua.Walau pun Risa seorang perempuan jika ada yang ingin menyakiti anaknya maka ia tidak akan tinggal diam.

"SEKARANG KAMU LEPAS PUTRI SAYA ATAU KAMU AKAN MATI MENGENASKAN DI TEMPAT INI.!" Ancam Risa sekarang pada pria misterius ini.

"Hhhh kamu fikir saya takut nona tidak sama sekali." Sekarang pria itu mengeluarkan belati dari balik baju nya, dan menyerang Risa sampai tangan dan wajah Risa terluka.

"Hiks... hiks... omiiii." Tangis Rio sekarang karena ia merasa sangat panik melihat sang mommy yang sekarang sedang terluka.

"Rio sekarang kamu hubungi daddy bilang saat ini kita dalam bahaya." Risa pun menyerahkan ponsel itu pada Rio yang sekarang ada di sampingnya.

"Alo ady hiks... hiks... tolong ady omi terluka di cini ada orang jahat ady.!" Juan yang saat ini sedang fokus mengerjakan semua berkas itu pun kaget mendengar semua penjelasan dari Rio. Akhirnya Juan pun berlari dari dalam perusahaan untuk segera pulang siang ini.

"Hhhh silahkan anda laporkan semua ini pada suami anda itu, dan sekarang selamat tinggal nona." Pria itu pun membawa Lili pergi meloncati tembok taman ini.

***

Akhirnya Juan pun sampai di mansion, dan segera berlari menuju taman belakang."Astaga sayang kamu terluka, dan sekarang di mana Lili sayang.?" Tanya Juan pada istrinya ini karena sekarang ia merasa sangat kawatir.

"Maaf kak Risa enggak bisa jaga Lili dengan baik sekarang Lili di bawa oleh pria asing itu hiks... hiks...tolong selamatkan Lili kak Risa enggak mau dia kenapa-napa." Ucap Risa sekarang pada suaminya ini karena ia takut penculik itu akan mencelakai Lili.

"Iya sayang sekarang kamu masuk dulu ke dalam biar kakak yang ngurusin semua masalah ini." Juan pun membawa anak dan istrinya itu masuk kedalam untuk segera mengobati luka pada tubuh istrinya ini.

****

Saat ini Lili sedang di sekap di dalam gedung tua yang ada di ujung kota.Di sana juga sudah ada Roy yang saat ini merasa sangat puas telah membuat musuhnya itu panik mencari putri kecilnya ini.

"Cek.. cek.. sungguh manis gadis kecil ini tapi sayang dia adalah anak pria bajingan itu." Roy pun mendekati Lili, dan menyiraminya dengan air dingin supaya bocah ini bangun.

"Di dingin! om siapa angan sakiti Lili hiks... hiks..."Sekarang sekujur tubuh Lili bergetar akibat air es itu, dan juga sekarang dia merasa sangat takut pada orang-orang asing yang saat ini ada di hadapannya.

"Hhhh rasakan anak manja ini merupakan balasan dari kejahatan daddy kesayangan kamu itu karena sudah berani membunuh wanita yang sangat saya cintai."Bentak Roy sekarang pada gadis kecil ini karena ia merasa sangat emosi mengingat peria itu sudah membunuh Mona.

"Bodyguard sekarang ikat tangan dan kaki gadis kecil ini saya ingin pergi sebentar, dan ingat jangan sampai lolos." Roy pun keluar dari dalam gedung tua itu, dan segera pergi dari sana.

***

"Ais... sekarang gue harus cari Lili kemana, dan pasti yang telah menculik Lili sekarang adalah peria bangsat itu, dan awas saja kalau dia berani berbuat macam-macam pada Lili gue bersumpah akan bunuh dia detik ini juga.!" Sekarang Juan yang merasa sangat emosi pun langsung keluar dari dalam mansion, dan mengendarai mobilnya menuju markas.Sesampainya di sana Juan pun langsung masuk untuk meminta bantuan Rey untuk melacak keberadaan Lili sekarang.

"Eh Juan tumben lo kesini ada apa Juan.?" Tanya Jimin sekarang karena tumben-tumben nya ketua mereka ini ke markas.

"Sekarang dimana Rey Jimin! gue mau minta tolong sama dia." Ucap Juan sekarang karena ia sudah merasa sangat marah berani-beraninya peria bangsat itu menyentuh putrinya.

"Sekarang dia ada di kamar Juan lo bangunin aja dia di dalam." Juan pun segera pergi menemui Rey kedalam kamar, dan membangunkan sahabatnya itu.

"Apa Juan lo mau minta tolong apa sama gue."Ucap Rey sekarang karena ia masih sangat mengantuk akibat mengerjakan semua berkas-berkas itu.

"Anak gue di culik Rey gue minta tolong sama Lo tolong lacak keberadaan dia, dan sekarang gue takut dia kenapa-napa." Rey yang saat ini mendengar semua penjelasan dari Juan langsung bangkit dari tidur nya.

"Apa Juan.. Rio di culik.!" Pekik Rey sekarang di hadapan Juan karena ia sangat terkejut mendengar semua ini.

"Bukan Rio yang di culik Rey tapi Lili putri gue yang sekarang mereka culik." Jelas Juan pada sahabatnya ini.

"Ok sekarang nanti aja lo jelasin sama gue siapa Lili lebih baik kita lacak keberadaan nya saat ini."Rey pun mengambil laptop miliknya, dan segera melacak keberadaan Lili.

Setelah 15 menit Rey melacak keberadaan gadis kecil itu akhirnya sekarang Rey mengetahui dimana Lili di sekap."Sekarang anak lo di bawa ke gedung tua di ujung kota Juan, dan juga sekarang lebih baik kita bawa anak-anak yang lain untuk melawan mereka." Ujar Rey saat ini karena ia tau tidak mungkin hanya peria itu sendiri di dalam gedung itu.

Akhirnya sekarang mereka semua pun bergegas pergi menuju gedung tua itu untuk menyelamatkan Putrinya.Akhirnya setelah beberapa menit mereka sekarang sudah ada di depan gedung tua ini.Juan pun langsung masuk kedalam ruangan itu, dan tidak lupa juga ia membawa senjata untuk melawan peria bangsat itu.

Brak! Juan pun menendang pintu gedung ini, dan sekarang ia sangat marah atas apa yang telah peria itu lakukan.Juan pun berlari menuju lantai atas untuk segera menyelamatkan Lili, dan benar saja saat ini Juan melihat putrinya itu sudah di ikat di atas kursi.Seketika rahangnya pun mengeras, dan mengeluarkan pistolnya untuk membunuh mereka semua.

"KELUAR KALIAN SEMUA BANGSAT.!" Juan pun menendang kursi yang ada di sana sungguh sekarang amarahnya tidak bisa di kontrol lagi saat melihat keadaan putri kecilnya itu.

"Sayang bangun ini daddy sayang." Juan pun melepaskan semua ikatan itu dari tubuh putrinya, dan segera membawa ia keluar dari dalam gedung ini.

"Rey lo jaga lili di sini biar gue sendiri yang bunuh mereka semua." Mereka sekarang melihat ekspresi mengerikan itu dari Juan sontak terdiam sekaligus ngeri pada ketua mereka ini.

"Sekarang lebih baik lo bawa kedalam mobil aja Rey gue kasian lihat keadaan dia." Ucap Suga karena memang kondisi Lili sekarang terlihat sangat memprihatinkan.

***

Sedangkan Juan saat ini sedang bertarung melawan mereka semua di dalam gedung tua ini sendirian."Hhhh kalian beraninya cuma main keroyokan yah.. sini maju siapa lagi yang mau lawan gue." Akhirnya mereka semua pun maju untuk melawan Juan, dan mereka fikir Juan akan kalah karena dia sendiri sekarang di dalam gedung ini.Akan tetapi apa yang mereka sekarang pikirkan salah hanya dalam hitungan detik mereka semua pun sudah terkapar di dalam gedung ini.

"Ini adalah akibat jika kalian berani mengusik hidup saya." Juan pun tersenyum melihat mereka semua mati di tangannya hari ini, dan dengan tangan dan wajah yang sudah dipenuhi oleh darah Juan pun segera keluar dari dalam gedung itu untuk menemui sahabat-sahabatnya.

***

"Sekarang dimana anak gue Jimin.!" Tanya Juan pada sahabatnya ini.

"Dia ada sama Rey di dalam mobil Juan, dan sekarang lebih baik lo bersihin tu darah gue takut entar Lili ketakutan lihat lo yang seperti ini." Juan pun membuka jas nya, dan membersihkan semua darah ini sampai semuanya bersih.

"Sekarang lebih baik kita bawa Lili kerumah sakit Juan gue lihat kondisinya saat ini cukup memperihatinkan." Jelas Rey saat ini kepada Juan karena ia takut gadis kecil itu kenapa-napa.

Akhirnya mereka semua pun pulang sore ini, dan segera membawa Lili ke rumah sakit terdekat.Setelah sampai di depan rumah sakit Juan pun langsung membawa Lili masuk untuk segera di tangani oleh dokter.

"Sekarang lo tenang Juan pasti anak lo baik-baik saja."Ucap Suga pada sahabatnya ini karena ia yakin Lili adalah anak yang kuat.

Akhirnya setelah sekian lama mereka menunggu dokter itu pun keluar, dan segera menghampiri mereka semua."Apa di antara kalian ada orang tua dari anak itu saya ingin membicarakan hal yang sangat penting di dalam." Akhirnya Juan pun bangkit dari duduknya, dan mengikuti dokter ini masuk.

"Begini tuan kondisi putri anda sekarang sangat memperhatikan karena mental nya saat ini sedikit terguncang, dan saya harap saat ini jangan tinggalkan dia sendiri saya takut bisa saja dia tiba-tiba lepas kendali, dan melukai dirinya sendiri." Jelas dokter itu sekarang pada Juan karena memang kondisi putrinya saat ini agak sedikit parah.

"Apa putri saya masih bisa di sembuhkan dokter?saya tidak mau melihat dia seperti ini." Tanya Juan sekarang pada dokter ini karena ia merasa sangat gagal menjadi seorang daddy bagi putri kecilnya itu.

"Anda tenang saja tuan penyakit itu masih bisa di sembuh kan sekarang saya sarankan kepada anda jangan tinggalkan dia sendiri untuk saat ini, dan juga berikan rasa aman padanya agar rasa takut itu tidak terus bertambah." Juan sekarang pun merasa sedikit lega mendengar semua ini dari dokter.

Akhirnya mereka pun keluar dari dalam ruangan ini, dan saat ini Juan beserta sahabat-sahabatnya itu segera pulang ke mansion untuk membersihkan diri mereka sebelum kembali lagi ke rumah sakit malam ini.

...****************...