NovelToon NovelToon
Bukan Sekedar Kebebasan

Bukan Sekedar Kebebasan

Status: tamat
Genre:Tamat / Time Travel / Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel / Identitas Tersembunyi / Romansa
Popularitas:6.5k
Nilai: 5
Nama Author: Nuah

1 JUN 24 TMT

Menjadi bagian dalam penyelamatan bumi dari Meteor yang akan menghanguskan semua kehidupan yang ada, XF 001 adalah manusia biasa yang tercipta untuk menjadi robot.

XF 001 harus menekan keinginannya dan mendengarkan semua perintah yang ada, mengorbankan dirinya dalam sebuah misi mulia. XF 001 tewas dalam kejadian tabrakan meteor dengan roket itu.

Namun dia tiba-tiba terbangun dalam sebuah tubuh Putri seorang Duke. Sialnya, dia harus menghadapi kenyataan ternyata dia masuk ke dalam sebuah novel yang dia baca secara sembunyi-sembunyi.

Tokoh utama novel itu adalah seorang wanita yang melakukan time travel, seorang mahasiswi yang ingin menjadikan dunia tersebut sebagai dunianya sendiri. Tokoh yang akan bermain dengan banyak pria tanpa adanya status yang jelas.

"Baiklah, aku tidak tertarik dalam kisah percintaannya. Kondisiku lebih genting saat ini, kenapa aku harus menjadi budak untuk jadi penghibur?"

Bagaimana kisah XF 001 dalam mencari kebebasan yang selama ini dia ida

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nuah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26

Aurora dan Henry saat ini berada di dalam kereta kuda Harvis, mereka menggunakan kereta kuda Harvis karena saat itu sudah sangat larut malam, bahkan hampir dini hari. 

“Ayo katakan pada ku, siapa yang menyuruh orang-orang itu?” Tanya Henry masih membujuk.

“Aku sendiri tidak tahu siapa yang menyuruh mereka sayang, tapi kita bisa lihat besok bukan. Ke arah mana arusnya mengalir, kenapa kamu sangat kepo terhadap mereka?” Aurora cemberut.

“Kepo?” Henry bertanya lagi, Aurora tepuk jidat. Benar juga, bagaiamana bisa dia berucap sebanyak itu dengan orang seperti Henry.

“Kepo itu rasa ingin tahu yang tinggi terhadap sesuatu, seperti sekarang. Kenapa kamu begitu kepo pada Bella?” Henry faham sekarang, ada lampu merah berkedip yang menandakan adanya bahaya.

“Tidak, aku tidak ingin tahu tentangnya. Aku hanya khawatir bila itu akan menyeret mu sayang.” Aurora terkikik mendengar jawaban suaminya.

“Aku tidak percaya tuh, aku akan datang terlambat besok!” Rajuk  Aurora, tentu saja hal itu membuat panik Henry.

“Jangan sayang, jangan marah.” Bujuk Henry, Aurora yang selama hidupnya tak pernah bersikap seperti itu mulai menikmati perannya sendiri.

“Baiklah, aku lelah sekali.” Gumam Aurora dia membiarkan kepalanya bersandar pada bahu Henry, Henry sigap dan langsung memeluknya dengan erat.

Tak berapa lama kemudian suara riuh terdengar di luar kereta kuda, Henry ingin sekali memu*tilasi mereka semua rasanya.

“Ada seorang pedagang yang menghalangi jalan kita Tuan.” Ucap Kusir yang terpaksa turun.

“Potong lidahnya! Berani sekali dia membuat istri ku terganggu.” Ucap Henry setengah berbisik karena takut membangunkan sang istri. Di luar sana, kusir yang memang bukan sembarang kusir itu menghunuskan pedangnya.

“Tuan ku memerintahkan untuk memotong lidah kalian bila kalian tidak diam!” Ucap si kusir, para pedagang itu terdengar semakin riuh.

“Uuuh, ada apa?” Gumam Aurora mendengar suara riuh di luar kereta kuda.

“Tidak apa-apa sayang, sekarang lanjutkan tidur mu ya?” Henry mengelus kepala Aurora, Aurora mengangguk dan akhirnya kembali tertidur.

Suara pedang terdengar di luar kereta kuda hingga akhirnya beberapa jeritan terdengar hingga permintaan memohon ampun juga semakin terdengar, para pedagang angkuh itu akhirnya mengalah dan menepi.

Henry menghela nafas lega karena dia melihat raut lelah di wajah sang istri, bila saja ada orang yang berani menganggu tidurnya dia bahkan berniat akan benar-benar memotong lidah mereka.

Henry membawa Aurora ke Kastil Barrel, keadaan sudah sunyi saat itu hanya ada Duchess Barrel yang masih risau menunggu kepulangan sang anak.

Duchess Barrel menghela nafas lega tak kala melihat kereta kuda Harvis masuk ke area pelataran kastilnya, Duchess juga mendapati Henry yang mengangkat sang puri dengan hati-hati. 

“Aku akan membawanya ke atas,” Ucap Henry, Duchess Barrel mengangguk dan membiarkan Henry mengantar istrinya sendiri. Aurora terlelap dengan damai, Henry mengantikan pakaian sang istri dan mengelap badan istrinya sebelum akhirnya pergi.

“Kenapa tidak istirahat di sini saja?” Tanya Duchess Barrel, dia juga merasa terharu pada setiap sikap Duke Harvis yang tak pernah dia sangka itu. Memang pada pertemuan pertama, dia sangat ragu bila putrinya akan baik-baik saja bersama Duke Harvis, namun seiring berjalannya waktu. Duchess Barrel menjadi terbiasa dan malah senang melihat sisi manis Henry pada putrinya.

“Yang mulia memerintahkan pada kami untuk datang ke Kuil besok, saya juga berharap agar Duchess dan Duke bersedia ikut bersama kami.” Ucap Henry sopan.

“Apa kalian sudah memantapkan hati?” Duchess Barrel ragu, pernikahan bukanlah permainan yang bisa di batalkan begitu saja.

“Tentu saja, saya bahkan sudah bersumpah hanya akan mencintai istri saya selama sisa hidup saya.” Jujur Duke Harvis, Duke Barrel yang diam-diam mendengarkan percakapan itu juga menghela nafas lega.

“Baiklah, aku akan menyampaikan ini pada suami ku.” Ujar Duchess Barrel dan membiarkan Henry pergi begitu saja.

“Jangan sembunyi, suami ku.” Duke Barrel berdehem tak kala menyadari istrinya sudah mengetahui keberadaannya.

“Luar biasa sekali istri ku ini, Duke Harvis saja tidak menyadari keberadaan ku.” Duke Barrel tertawa kecil.

“Bukan tidak menyadari, dia hanya pura-pura tidak menyadari. Bagaiamana bisa kamu bersembunyi di balik jendela yang jelas cahaya bulan dapat memberikan bayangan pada tubuh mu.” Duke Barrel gelagapan saat menyadari bila bayangannya pasti sudah di ketahui menantunya sejak awal.

“Aduh, bila tahu akan begini ceritanya aku lebih baik menampakkan diri saja sejak awal.” Duke Barrel tentu saja merasa malu dengan tingkah lakunya sendiri.

“Sudahlah, Duke Harvis juga mengetahui posisinya. Itulah mengapa dia memilih pura-pura tak melihat mu. Aku seolah di bawa ke alam mimpi saat ini, aku tak pernah menyangka bila Duke yang terkenal kejam itu akan memperlakukan putri kita dengan sangat baik.” Duchess Barrel memuji Henry.

“Ya, setidaknya kita tidak perlu bingung lagi perihal cucu.” Ucap Duke Barrel enteng, keduanya akhirnya tertawa dan masuk ke dalam kamar mereka.

Pagi hari akhirnya tiba, Henry mempersiapkan segala keperluannya untuk menemui Aurora. Sedangkan Aurora yang saat itu sedang sarapan bersama dengan keluarganya menjelaskan perihal perintah sang Raja sebelumnya.

“Jadi kalian akan di kirim ke Negara Timur, kamu juga sebaiknya membaca beberapa panduan mengenai Negara itu sayang.” Aurora menggelengkan kepalanya, dia sudah sangat tahu mengenai sejarah peradaban di Negara Timur. 

“Kamu sudah tahu bila Negara Timur itu sangat menjunjung tinggi tali pernikahan?” Aurora menganggukkan kepalanya, di Negara Timur yang saat ini sangat sejahtera di pimpin oleh seorang Raja yang bijaksana.

Biasanya para Raja akan mengagungkan istana Herem mereka, namun Raja Timur tidak demikian. Dia yang begitu mencintai ibunya memperlakukan wanita dengan penuh kasih, dia menghargai wanita dengan sangat mulia.

Raja Timur memiliki satu istri, meski pernah ada penawaran dari putri Negara tetangganya, namun keduanya tak pernah berselisih faham karena alasan Raja membiarkan dua wanita itu ada di istananya karena sebuah alasan yang jelas. Yang satu di nikahi atas dasar cinta dan yang satu dia nikahkan pada sang Pangeran Mahkota yang memintanya sebagai istri.

Pangeran Mahkota sendiri tak pernah berkeberatan menikahi wanita yang memiliki usia di atasnya, dia bahkan berusaha mendewasakan diri agar dapat terlihat pantas.

“Nyonya, Duke Harvis tengah menunggu di belakang Kastil.” Seorang pelayan memberikan informasi, Aurora langsung tersenyum.

“Aku akan menemuinya lebih dulu, ingat bila kalian datang seolah ingin berdo'a saja ya?” Aurora berjalan dengan riang menuju ke belakang Kastil. Kedua orang tuanya menghela nafas lega karena sang anak nampaknya sudah sangat memantapkan hati.

“Kita juga akan berangkat setelah sarapan, apa yang mulia Raja juga akan ikut serta?” Gumam Duke Barrel, dia tahu bagaimana kesibukan Raja namun dia akan sangat senang bila mana Raja menghargai upacara pernikahan Aurora dan Henry.

1
Ani
akhirnya happy ending.
ternyata selama ini pangeran mahkotany palsu.
𝔑𝔲𝔞𝔥: /Smile//Smile//Smile/
total 1 replies
Ani
Seperti apakah visual Henry kenapa Aurora sampai tertawa
𝔑𝔲𝔞𝔥: untuk visual nanti nyari dulu kak wkwkwkwk..
total 1 replies
Ani
taktiknya luar biasa
𝔑𝔲𝔞𝔥: /Chuckle//Chuckle//Chuckle/
total 1 replies
Ani
kotoran yang ditendang tentu iya sepatumu bau 😃😃😃😃😃😃
𝔑𝔲𝔞𝔥: /Proud//Proud//Proud//Proud//Proud/
total 1 replies
Ani
😲😲😲😲😲 baru sekali tamparan 2 gigi yang copot seandainya berkali kali langsung ompong dong 😆😆😆😆😆
Ani: ngeri ya Kak si Aurora. beringas banget
𝔑𝔲𝔞𝔥: hohoho/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 2 replies
Ani
ternyata ada yang ingin bermain main toh ..
𝔑𝔲𝔞𝔥: /Determined//Determined//Determined//Determined//Determined//Determined/
total 1 replies
Ani
dapat GA gelang dung. aku juga mau 😁😁😁😁😁😁
Ani
dasar,ternyata cerdas juga Aurora .bisa digunakan untuk taktik perang nih..
Ani
ini sih namanya akting luar biasa. drama ala ala korea atau thailand 😁😁😁😁😁
𝔑𝔲𝔞𝔥: hahahah, drama india kak🤣
total 1 replies
L K
jd curiga nih mw bikin senjata unik
𝔑𝔲𝔞𝔥: senjata rahasia kak😘
total 1 replies
L K
aku yakin 100% duke harvis yah si henry ini 🤣
𝔑𝔲𝔞𝔥: emang iya
total 1 replies
Ani
ternyata begitu toh ceritanya.. Raja nya pilih kasih dong..
Sri Wahyuningsih
lanjut,tambh seruh sj
𝔑𝔲𝔞𝔥: makasih akak, aaaiaaap
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!