NovelToon NovelToon
Tawanan Miliarder Posesif

Tawanan Miliarder Posesif

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta setelah menikah / Menantu Pria/matrilokal / Nikah Kontrak / Crazy Rich/Konglomerat / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:7.9k
Nilai: 5
Nama Author: ayu andita

follow aku di IG : ayu_andita28

Hutang 10 Milyar yang dimiliki orang tua Serenity Lily membuat gadis itu menjadi korban dari seorang CEO kejam. Dia menjadi tawanan sang CEO yang tampak marah dan dendam pada orang tua Lily.

Akankah Lily mampu terlepas dalam penjara yang dibuat oleh sang CEO atau justru terjerat dalam pesonanya. Sementara pria itu hanya menjadikan Lily sebagai tawanan!

Akankah Lily akan menemukan bahagianya atau justru sebaliknya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ayu andita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29 Rencana Xander dan Lily

Setelah mereka tiba di rumah, Lily dan Xander merasakan kelegaan yang luar biasa. Akhirnya, mereka berada di tempat yang nyaman, siap untuk memulai babak baru dalam hidup mereka. Lily duduk di sofa ruang tamu, merasakan kehangatan rumah yang sangat dirindukannya. Xander datang membawa segelas air dan duduk di sebelahnya, menatap istrinya dengan cinta dan kekhawatiran yang bercampur aduk.

"Lily, kamu harus benar-benar menjaga kesehatanmu sekarang. Jangan terlalu banyak berpikir tentang hal-hal yang tidak perlu. Fokus saja pada dirimu dan bayi kita," kata Xander, suaranya penuh perhatian.

Lily tersenyum lembut, merasa begitu beruntung memiliki suami seperti Xander. "Iya, aku tahu. Aku akan lebih berhati-hati. Aku hanya masih tidak percaya kita akan punya bayi. Rasanya seperti mimpi."

Xander mengangguk, lalu menggenggam tangan Lily erat-erat. "Ini bukan mimpi, sayang. Ini kenyataan kita sekarang. Kita harus bersiap-siap. Aku akan mengatur janji dengan dokter kandungan terbaik di kota. Aku ingin memastikan kamu dan bayi kita mendapatkan perawatan yang terbaik."

Lily menghela napas, merasa lega mendengar tekad Xander. "Terima kasih, Xander. Aku tidak tahu harus bagaimana jika tidak ada kamu."

Mereka berdua kemudian mulai berbicara tentang rencana masa depan. Xander mengambil laptop dan mulai mencari dokter kandungan yang terpercaya di kota mereka. Mereka menghubungi beberapa klinik dan akhirnya mendapatkan janji untuk pemeriksaan awal minggu depan. Lily merasa lega karena semuanya mulai tertata.

Malam itu, mereka duduk di ruang tamu, menonton film favorit mereka sambil berpelukan. Xander memeluk Lily dengan lembut, merasakan kebahagiaan yang membuncah di dadanya. "Kamu tahu, Lily, aku tidak sabar menunggu bayi kita lahir. Aku ingin menjadi ayah yang baik untuknya."

Lily menatap suaminya dengan mata yang bersinar. "Kamu akan menjadi ayah yang luar biasa, Xander. Aku yakin itu. Dan aku akan berusaha menjadi ibu yang baik juga. Kita akan menjadi keluarga yang bahagia."

Keesokan paginya, Lily merasa lebih bersemangat. Ia bangun lebih awal dan menyiapkan sarapan sederhana untuk mereka berdua. Xander terkejut melihat Lily sudah di dapur. "Kamu tidak perlu repot-repot, sayang. Aku bisa menyiapkan sarapan," kata Xander sambil tersenyum.

Lily tertawa kecil. "Aku baik-baik saja, Xander. Aku ingin melakukan sesuatu untuk kita. Lagipula, ini hanya sarapan sederhana."

Mereka duduk bersama di meja makan, menikmati waktu kebersamaan yang langka. Setelah sarapan, Xander mengajak Lily untuk berjalan-jalan di taman dekat rumah. "Kita butuh udara segar. Ini bagus untukmu dan bayi kita," kata Xander.

Di taman, mereka berjalan pelan sambil menikmati pemandangan hijau dan udara pagi yang segar. Lily merasa lebih tenang dan damai. "Aku sangat bersyukur kita bisa mengatasi semua ini bersama-sama, Xander," katanya sambil menggenggam tangan suaminya.

Xander mengangguk. "Aku juga, Lily. Ini semua tentang kita saling mendukung dan mencintai. Kita akan melewati semua ini dan menjadi lebih kuat."

Setelah berjalan-jalan, mereka kembali ke rumah dan mulai berbicara tentang persiapan untuk menyambut bayi mereka. "Kita perlu mulai merencanakan kamar bayi," kata Lily dengan semangat. "Aku ingin kamar yang nyaman dan penuh warna-warna cerah."

Xander tersenyum, merasa semangat Lily menular kepadanya. "Tentu, sayang. Kita bisa mulai mencari inspirasi dan melihat apa yang kita butuhkan. Ini akan menjadi proyek yang menyenangkan."

Hari-hari berikutnya diisi dengan banyak percakapan dan rencana. Lily dan Xander menghabiskan waktu bersama-sama, berbelanja perlengkapan bayi, dan merencanakan masa depan mereka sebagai keluarga. Mereka juga menghabiskan banyak waktu berbicara tentang bagaimana mereka bisa lebih memperkuat hubungan mereka dan memastikan bahwa mereka selalu mendukung satu sama lain.

Pagi itu, Xander terbangun lebih awal dari biasanya. Ia melihat Lily yang masih terlelap di sampingnya, wajahnya terlihat begitu tenang. Xander merasa begitu bersyukur atas semua yang mereka miliki dan bertekad untuk selalu menjaga kebahagiaan istrinya. Ia bangkit pelan-pelan dari tempat tidur, berusaha agar tidak membangunkan Lily, dan menuju dapur untuk menyiapkan sarapan.

Sambil menyiapkan pancake dan jus segar, pikiran Xander melayang pada hari-hari yang telah mereka lewati bersama. Ia tersenyum, merasa sangat beruntung memiliki Lily dalam hidupnya. Saat sarapan sudah siap, Xander kembali ke kamar untuk membangunkan istrinya dengan lembut.

"Lily, sayang, bangunlah. Aku sudah menyiapkan sarapan untuk kita," bisik Xander sambil menyentuh bahu Lily dengan lembut.

Lily perlahan membuka matanya, tersenyum melihat suaminya. "Pagi, Xander. Terima kasih sudah menyiapkan sarapan. Kamu memang selalu tahu bagaimana membuatku merasa istimewa," kata Lily dengan suara serak karena baru bangun tidur.

Mereka berjalan ke ruang makan dan menikmati sarapan bersama. Sambil makan, mereka berbicara tentang rencana hari itu. "Hari ini kita punya janji lagi dengan dokter kandungan, kan? Aku merasa sangat bersemangat untuk melihat perkembangan bayi kita," kata Lily dengan antusias.

Xander mengangguk. "Iya, aku juga sangat bersemangat. Aku sudah mengambil cuti setengah hari agar kita bisa pergi bersama dan tidak terburu-buru."

Setelah sarapan, mereka bersiap-siap dan menuju ke klinik. Di perjalanan, Xander dan Lily berbicara tentang berbagai hal, termasuk nama-nama yang mereka pertimbangkan untuk bayi mereka. Suasana hati mereka penuh dengan harapan dan kebahagiaan.

Di klinik, mereka disambut oleh dokter kandungan mereka, Dr. Anita. "Selamat pagi, Lily, Xander. Bagaimana kabar kalian hari ini?" tanya Dr. Anita dengan ramah.

"Kami baik-baik saja, Dok. Kami sangat bersemangat untuk melihat perkembangan calon bayi kami," jawab Lily dengan senyum lebar.

Dr. Anita memulai pemeriksaan dan melakukan ultrasonografi. Saat layar menunjukkan gambar bayi mereka, Xander dan Lily merasa sangat terharu. Detak jantung bayi terdengar jelas, dan mereka bisa melihat gerakan-gerakan kecil yang dilakukan bayi mereka.

"Segalanya tampak baik-baik saja. Calon Bayi kalian tumbuh dengan sehat," kata Dr. Anita sambil tersenyum.

Setelah pemeriksaan selesai, Xander dan Lily meninggalkan klinik dengan perasaan lega dan bahagia. "Aku tidak pernah merasa se bersemangat ini sebelumnya. Melihat bayi kita tumbuh dengan sehat membuatku merasa sangat bersyukur," kata Xander sambil menggenggam tangan Lily erat-erat.

"Aku juga merasakan hal yang sama, Xander. Setiap kali melihat bayi kita di ultrasonografi, aku merasa semakin yakin bahwa kita akan menjadi orang tua yang baik," jawab Lily dengan mata yang berbinar.

Mereka kembali ke rumah dan menghabiskan sisa hari itu dengan merencanakan lebih banyak hal untuk menyambut bayi mereka. Xander memasang rak dan dekorasi baru di kamar bayi, sementara Lily menata pakaian dan mainan kecil yang mereka beli.

Malam harinya, setelah semua pekerjaan selesai, mereka duduk di ruang tamu sambil menikmati teh hangat. "Aku merasa kita sudah melakukan banyak hal hari ini. Terima kasih karena selalu ada di sisiku, Xander," kata Lily dengan penuh kasih sayang.

Xander tersenyum dan memeluk istrinya. "Aku juga berterima kasih padamu, Lily. Kamu adalah kekuatan dan inspirasiku. Bersama-sama, kita akan menghadapi apapun yang datang."

Dengan perasaan penuh cinta dan kebahagiaan, mereka menghabiskan malam itu dengan berbicara tentang masa depan yang cerah.

Mereka tahu bahwa masih banyak tantangan yang akan datang, tetapi dengan cinta dan dukungan satu sama lain, mereka yakin bisa mengatasi semuanya. Bersama-sama, mereka siap menyambut kehadiran bayi mereka dan memulai babak baru dalam kehidupan mereka sebagai keluarga.

1
mbok Darmi
xander oon egois knp ngga mati aja sekalian saat kecelakaan bikin emosi
mbok Darmi
xander udah amnesia bikin kesel aja itu malah bikin masalah baru saat alina ada di mansion, lebih baik lily pergi saja biar kan xander hidup dgn alina yg ada kamu malah stress aku jamin xander akan lebih memperhatikan alina krn yg diingat hanya masa lalunya
Bivendra
lbh baik qm pergi ly jika dy mmg untukmu dy akan kembali dgn caranya sndri sdh ckup bertahan dlm kesulitan
kdg qt hrus pergi agar mengerti rasa kehilangan
Bivendra
aq kasihan bgt sm lily sllu menderita
merry jen
apa xanderr berubhh dingin gr gr Alina mnggllknn xanderr
Miss Apple 🍎
seru lanjut kak
Miss Apple 🍎
lanjut
Yanti Gunawan
gmn si ya sampe detik ini msh ga nyambung ktnya gak boleh jatuh cinta dn ada perjanjian trs knp tetiba ada kata mencintai oy
mbok Darmi
ternyata bram pecundang
Bivendra
enak aja ud sama2 bobo terus malah ninggalin gt aja
otak lu dmn bram
mbok Darmi
semoga alina hamil anak bram biar seru mau tdk mau alana hrs nikah sama bram demi anak yg dikandung nya
Miss Apple 🍎
nikah aja Bram dan Alina
Miss Apple 🍎
lanjut
Miss Apple 🍎
jangan tengok masa lalu
Bivendra
aq rada bingung sm xander n lily sllu
jwbn aq sayang cinta xander
kita akan melewati ini smw
tp lht lah
mading² sndri
Miss Apple 🍎: sama masih terbayang masa lalu keknya
total 1 replies
Miss Apple 🍎
seru
Miss Apple 🍎
kasihan Lilu
Miss Apple 🍎
seru
Miss Apple 🍎
lamjut
Miss Apple 🍎
lanjutlah
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!