Apa yang akan kamu lakukan jika di beri kesempatan untuk hidup kembali dan mengulang waktu??
Ella Alexander putri kedua Jhons Alexander, dia tidak pernah mendapatkan kasih sayang dari kedua orang tuanya, kedua orang tuanya hanya fokus pada kakanya saja Elena Alexander, dengan alasan karan Elena memiliki penyakit jantung bawaan dan butuh perhatian lebih, hingga suatu hari setelah kakanya menikah dengan kekasihnya Edgar Robinson, Ella di tuduh meracuni Elena hingga membuat Elena keguguran, dan berakhir Ella di jebloskan ke penjara oleh Edgar, bahkan Edgar menyuruh orang orangnya untuk menyiksa Ella, hingga akhirnya Ella meregang nyawanya di balik jeruji besi dengan kesalahan yang sama sekali tidak ia perbuat.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zakiya el Fahira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31
Elena berjalan masuk ke ruang kerjanya dengan langkah tergesa gesa, beberapa menit yang lalu ketika dirinya tengah menikmati sarapan paginya, tiba tiba asistennya menelfonnya dan mengatakan jika data rahasia perusahaan bocor, yang mana membuat harga saham terus menurun.
'' Cepat, panggil orang orang bagian IT !! '' seru Elena dia sudah pusing melihat layar monitor yang sudah tidak karuan.
Dan tak berselang lama orang orang bagian IT tiba di ruang kerja Elena.
'' Kenapa ini bisa terjadi?, apa saja yang kalian lakukan, ha !! '' bentak Elena pada orang orang IT, yang hanya bisa menerima amarah dari Elena.
'' Maaf Nona, kamu sudah mencoba untuk mencegahnya, namun tidak bisa '' ucap salah satu dari mereka.
'' Alaahhh,, kalian saja yang bodoh!! '' sentak Elena.
Elena merasakan kepalanya mau pecah, dirinya benar benar tidak tahu harus melakukan apa, namun dia langsung teringat dengan Edgar, dan segera menghubungi Edgar untuk meminta bantuan darinya.
Edgar dan Jack tiba di perusahaan Alexander bersamaan dengan Jhon, mereka bertiga bergegas pergi menuju ke ruangan Elena yang berada di lantai paling atas perusahaan.
Ceklek
'' Ayah, Kak Edgar ''
Elena langsung berlari memeluk sang Ayah, dan menumpahkan tangisnya di sana, dirinya sudah tidak tahu sebentar lagi perusahaan yang di bangun oleh mendiang kakek Alexander akan jadi seperti apa nantinya.
Sedangkan Jack tengah serius mengetik sesuatu di layar kibord komputer milik Elena, karna kebetulan Jack seorang peretas.
'' Bagimana?'' tanya Edgar.
'' Tidak bisa Tuan, peretas ini benar benar hebat, saya juga tidak bisa melacak keberadaannya '' sahut Jack.
Edgar merasa ada yang aneh, kenapa orang di balik kejadian ini hanya meretas data data perusahaan Alexander saja, karna jika Jack sudah tidak bisa menghentikannya bukankah peretas itu juga mudah untuk membobol data data Empire Group juga, apa memang tujuan utamanya perusahaan Alexander pikirnya.
'' Gawat,,!! berita bocornya data perusahaan sudah ramai di media '' pekik asisten Elena yang mana membuat semua orang di dalam ruangan itu segera melihat ponselnya masing masing, dan yang di katakan oleh asisten Elena benar, bahkan sudah banyak komentar orang orang yang beraneka ragam.
'' Ayah, bagaimana ini '' ucap Elena frustasi.
'' Tenang Sayang, Ayah pasti akan menemukan dalangnya '' timpal Jhon yang tidak kalah frustasi dari Elena.
'' Elena, sebelum ini, apa kamu pernah menyinggung seseorang?'' tanya Edgar dengan wajah yang serius.
'' Tidak Kak, aku merasa tidak pernah menyinggung seseorang '' jawab Elena.
Sedangkan di sebuah kamar di apartemen, sesorang gadis remaja tengah tertawa kecil melihat layar komputernya.
'' Aku ingin tahu, apa yang akan kalian lakukan jika para investor menarik semua modal mereka '' gumam Ella.
Semalam Ella sama sekali tidak tidur, dia mulai merencanakan aksinya untuk menyerang perusahaan Alexander, dengan cara meretas semua sistem komputer di perusahaan itu, dan membocorkan data data penting perusahaan, Ella baru menyelesaikannya saat hari hampir menjelang pagi, dan tanpa menunggu waktu satu hari harga saham perusahaan Alexander langsung turun drastis, yang mana membuat perusahaan itu mendapat rugi triliunan, dan jika para investor menarik semua modal mereka maka sudah di pastikan perusahaan itu akan gulung tikar.
Tak hanya meretas sistem perusahaan Alexander saja, Ella juga membuat ratusan akun media untuk menyebarkan berita tentang perusahaan Alexander yang kebocoran data data perusahaannya.
'' Ahhh,,, sekarang waktunya berangkat ke Empire Group untuk kerja '' tukas Ella berdiri dari duduknya, ketika melihat jam sudah menunjukkan pukul setengah satu siang.
Ella tiba di perusahaan Empire Group tepat pukul satu lebih, dan kedatangan Ella bersamaan dengan Edgar dan Jack yang baru kembali dari perusahaan Elena.
'' Ella, kamu sudah datang '' sapa Edgar menghampiri Ella yang hendak masuk ke dalam ruang kerjanya.
'' Hem, Kak Ed darimana ?'' tanya Ella.
'' Aku, aku dari perusahaan Elena, ada yang membocorkan data data perusahaannya '' jawab Edgar sedikit gugup karna takut Ella akan salah faham lagi.
'' Apa!!, kok bisa !! '' pekik Ella pura pura terkejut, padahal dalam hatinya tengah tertawa terbahak bahak.
'' Kami juga tidak tahu '' ucap Edgar bernafas lega melihat Ella yang terlihat tidak marah.
'' Apa mungkin sistemnya kurang ketat ya, makanya mudah di retas '' gumam Ella.
'' Tidak mungkin Nona '' sahut Jack.
'' Kenapa tidak mungkin, buktinya ada yang meretas '' cetus Ella membuat Jack langsung terdiam, tapi bagaimana mungkin bisa di retas, karna password sistem perusahaan Elena dirinya yang membuatnya.
'' Sudahlah, tidak usah berdebat, aku mau masuk ke dalam, mau kerja '' tukas Ella lalu melangkah masuk ke dalam ruang kerjanya, dan tak lupa menutup pintunya.
Begitu juga dengan Edgar dia juga masuk ke dalam ruang kerjanya yang bersebelahan dengan ruangan Ella, sedangkan Jack dia masih berdiri di depan ruangan Ella.
'' Kenapa aku merasa ada yang aneh dengan Nona Ella, tidak mungkin kan dia yang meretas '' gumam Jack mengingat betapa Ella sangat ingin menghancurkan Elena.
Dan seperti dugaan Ella, saat ini semua para investor tengah berkumpul di perusahaan Alexander, untuk melakukan rapat tentang data data perusahaan Alexander yang bocor.
'' Bagaimana ini Nona Elena, kami tidak ingin rugi besar '' ucap investor A.
'' Benar, jika kalian tidak bisa menangani masalah ini, saya terpaska menarik investasi saya '' timpal Investor B.
'' Saya juga ''
'' Saya juga ''
Elena bingung mau menjawab apa, dirinya juga tidak mau kehilangan para investor di perusahaannya, tapi dirinya juga tidak tahu bagaimana caranya menyelesaikan masalah yang terjadi saat ini.
'' Tunggu dulu, saya akan berusaha untuk menangani masalah ini, kalian tenang saja '' ucap Elena berharap para investor itu tidak mencabut modal mereka.
Semua para investor itu saling berdiskusi untuk keputusan yang akan mereka ambil.
'' Baiklah, kami akan memeberi waktu tiga hari, jika belum terselesaikan, maka kami akan mencabut semua investasi kami '' ucap investor A.
Mereka memilih menunggu, karna mengingat jika masih ada Empire Group di belakang mereka.
Tiga hari telah berlalu dan pada akhirnya para investor memilih menarik investasi mereka, karna melihat komentar publik yang menilai jika perusahaan Alexander sangat ceroboh dan tidak bisa di percaya, yang mana membuat mereka ragu jika terus melanjutkan kerja sama dengan perusahaan Alexander, dan kini perusahaan Alexander sudah berada di ambang kebangkrutan.
'' Hiks,,, Ayah, Ibu, maafkan Elena, karna tidak bisa menjaga perusahaan yang sudah susah payah di bangun oleh kakek '' isak Elena di pelukan sang Ibu.
Anna hanya bisa mengelus sang putri untuk memberi kekuatan, dirinya takut Elena akan kembali drop, apa lagi saat melihat hujatan demi hujatan publik yang di lontarkan pada Elena.
'' Sayang, jangan menyalahkan diri kamu terus, kamu tidak salah '' ucap Anna.
Jhon hanya bisa memijit pelipisnya, dirinya terus berfikir siapa sebenarnya yang meretas sistem perusahaan, bahkan Jack yang seorang hacker handal saja tidak bisa menemukan siapa pelaku yang meretas.
" Sebenarnya Elena pernah menyinggung siapa " batin Jhon.
