NovelToon NovelToon
Suamiku Si OB Ganteng

Suamiku Si OB Ganteng

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / cintapertama / cintamanis / patahhati
Popularitas:3.3M
Nilai: 4.9
Nama Author: D'wie

Dikhianati menjelang hari pernikahan membuat Zola Amaria meradang. Untuk menuntaskan rasa kecewanya, ia pun berakhir di sebuah club' malam bersama temannya. Hingga kejadian tak terduga pun terjadi, ia terlihat one night stand dengan seseorang yang tak terduga. Yang lebih parah, setelah kejadian itu, ia terus menerus dikejar pria itu untuk menuntut pertanggungjawaban.

Bagaimanakah kisah selanjutnya?

Jangan lupa tap love untuk mengikuti cerita selanjutnya, ya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon D'wie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch. 25 Lamaran dadakan

Kini Zola ditemani Ellard telah tiba di sebuah cafe yang letaknya tidak jauh dari gedung Shoppa Lova. Tak lama kemudian, Jordan pun menyusul dan duduk tepat di hadapan Zola. Sadar kedua orang itu butuh waktu berdua untuk bicara, Ellard pun memilih pindah ke kursi lain yang tidak jauh dari meja Zola. Mata Jordan tampak berkaca-kaca saat memandang wajah Zola. Apalagi saat ini, Zola tampak menunjukkan ekspresi dingin tak tersentuh membuat hati Jordan makin teriris.

Jordan menyadari, kesalahannya begitu besar jadi sudah sepantasnya Zola membenci dirinya. Ia bukan hanya mengabaikan Zola dan ibunya, tapi juga membuat mereka berua tersiksa karena lebih menyayangi Catherine dan Clara.

Setelah ibu Zola meninggal pun, bukannya ia memberikan perhatian lebih pada Zola, tapi sebaliknya, ia makin jauh, mengabaikan, tidak mempedulikan, bahkan sering memarahi dan membentak Zola.

Jordan juga menyesalkan sikapnya yang terlalu menyayangi dan memanjakan Clara hingga Clara tega merebut calon suami Zola. Ia juga baru tahu, kalau selama ini Zola lah yang memasak dan mengerjakan pekerjaan rumah. Hal ini mulai disadarinya semenjak Zola meninggalkan rumah.

Bila dulu, setiap hari masakan lezat selalu terhidang di meja, namun kini walaupun makanan itu ada, tapi semua hasil membeli. Walaupun sesekali Catherine memasak, tapi rasanya tak sesedap masakan dulu saat Zola masih ada. Dari situ ia sadar, Zola lah yang memasak semua makanan lezat itu.

Begitu pula pekerjaan rumah, bila dulu rumah selalu terlihat bersih, maka kini justru sebaliknya. Rumah selalu nampak kotor. Kalaupun disapu, hanya yang tampak oleh mata saja, tapi saat Jordan melihat ke bawah meja dan kursi, serta pojok-pojok atau tempat yang jarang dihampiri, maka sampah berserakan dan debu lah yang memenuhinya. Jordan sampai geleng-geleng kepala saat mengetahuinya. Piring kotor pun sering menumpuk, pakaian kerjanya juga tak pernah di setrika, membuat kepala Jordan kian pening, hingga satu fakta ia mulai sadari, selama ini Zola lah yang bekerja mengurus semua itu. Berarti selama ini juga , Catherine dan Clara membohonginya. Jordan merasa begitu bodoh hingga tak pernah menyadari fakta itu. Ia bahkan merasa jadi manusia dan ayah paling bodoh karena tak bisa mengenali sifat anak-anaknya sendiri. Ia selalu mencerca Zola dan menganggap Clara bak malaikat, namun sebaliknya yang dicerca lah gadis malaikat sebenarnya.

"Dad, bila kau hanya ingin memandangi wajahku seperti itu, lebih baik aku pergi. Masih banyak yang harus aku kerjakan." tutur Zola mulai bersuara. Sebab sudah sejak beberapa menit yang lalu, ayahnya hanya memandangnya tanpa bersuara. Entah apa yang dipikirkan ayahnya itu, pikirnya.

"Zo ..." Jordan mengangkat tangannya hendak menggenggam tangan Zola yang ada di atas meja, namun secepat mungkin Zola menarik tangannya hingga tangan Jordan menggantung di udara.

Jordan paham, pasti Zola sudah sangat kecewa dan membenci dirinya.

"Zo, maafkan Daddy." ucap Jordan yang mulai bersuara, namun Zola tak bergeming. Bagai robot, ia hanya memandang kosong Jordan. Jordan menarik nafas berat dan kembali bersuara. "Zo, Daddy sadari kesalahan Daddy begitu besar padamu dan mommy. Bahkan setelah mommy pergi pun, Daddy bukannya memberikan perhatian lebih padamu dan lebih menyayangi mu, tapi Daddy justru makin menjauh dan tak mempedulikan keberadaanmu. Daddy sangat menyesal, Zo. Daddy salah, Daddy mohon, maafin Daddy ." ucap Jordan dengan suara serak dan mata berkaca-kaca. Namun hal tersebut tak menggerakkan hati Zola sedikit pun. Mungkin hatinya sudah terlanjur beku akan kasih sayang Jordan yang telah hilang bertahun-tahun yang lalu. Hatinya seakan mati atas pengabaian yang dilakukan Jordan padanya juga ibunya.

"Zo, Daddy mohon, bersuaralah, bicaralah, makilah Daddy, marahlah pada Daddy, Daddy tidak mengapa, tapi jangan diam seperti ini. Kau tau Zo, semenjak kepergianmu, Daddy kesepian, Daddy merindukanmu Zo, Daddy juga merindukan masakanmu. Kau tau, hanya masakanmu yang cocok di lidah Daddy." ujar Jordan dengan mata yang sudah memerah.

Zola tersenyum sinis dengan sebelah sudut bibir yang terangkat, "Oh ya? Bukannya yang memasak itu istri dan anak kesayangan mu itu." ketus Zola.

Ellard yang duduk tak begitu jauh pun, terkejut mendengar setiap kata yang keluar dari mulut Jordan. Ia juga terkejut, baru kali ini ia mendengarkan suara ketus seorang Zola. Mungkin karena luka hati yang begitu mendalam lah yang membuatnya menjadi berkeras hati. Ellard memang sudah mengetahui garis besar kehidupan Zola , namun ia tidak menyangka kehidupannya bahkan lebih pelik dari bayangannya.

Ellard pun paham akan perasaan Zola. Mungkin bila itu terjadi pada dirinya, ia juga akan seperti itu. Ellard mengucapkan syukur dalam hati karena kehidupannya yang begitu sempurna. Orang tuanya lengkap dan begitu menyayanginya. Ellard berjanji dalam hati, bila Zola mau menjadi istrinya, maka ia akan memberikan semua rasa cintanya hanya pada Zola dan ia akan melimpahkan kebahagiaan tak terkira pada gadisnya itu.

"Maafkan Daddy, Zo, sebab Daddy baru menyadari semuanya. Maafkan Daddy mu yang bodoh ini karena baru menyadari fakta yang sebenarnya."

"Sudah bicaranya?" sarkas Zola membuat Jordan tertegun. "Maaf saya harus pergi sekarang sebab calon suami saya sudah menunggu. " ucap Zola sembari berdiri membuat Jordan makin terhenyak, bukan hanya karena Zola tidak menanggapi permintaan maafnya, tapi juga kata-kata Zola yang menyebutkan 'Calon suami'.

"Zo, Daddy minta maaf, kenapa kau tak menanggapi sepatah katapun?"

"Karena kata maaf itu telah terlambat." ucap Zola datar.

"Zo, kau akan menikah? Dengan pria tadi? Dia siapa , Zo? Jangan menikahi pria sembarangan! Dad tidak mau kau disakiti lagi." ucap Jordan dengan nada sedikit meninggi membuat beberapa pasang mata melirik ke arahnya.

"Uncle tak perlu khawatir, aku bukan lelaki brengs*k yang gemar mempermainkan wanita. Aku serius pada Zola dan aku benar-benar mencintainya. Uncle tenang saja, aku berjanji akan membahagiakan Zola dengan caraku. Bahkan bila Zola meminta nyawaku pun aku bersedia. Uncle bisa pegang janjiku." tegas Ellard yang kini telah berdiri tepat di samping Zola membuat Zola mendongakkan wajahnya menatap manik mata Ellard. Dapat Zola lihat kesungguhan terpancar dari dalam mata itu.

"Ayo, El, kita pergi!" ajak Zola seraya menarik tangan Ellard menjauh dari Jordan yang kini sedang mematung di tempatnya.

Kini Ellard tengah melajukan motornya dengan kecepatan normal. Di belakang Ellard, tampak Zola sedang menyandarkan kepalanya sambil memeluk erat pinggang Ellard. Ellard tersenyum dalam diam. ia yakin, perlahan tapi pasti, Zola akan menerima dirinya. Semua berkas untuk mendaftarkan pernikahan mereka telah siap, tinggal menunggu keputusan Zola saja, maka ia akan segera menjadikan Zola istrinya.

Sudah hampir satu jam, namun motor yang dikendarai Ellard belum juga berhenti, membuat Zola mengerutkan keningnya. Lalu ia mengangkat kepalanya dan menumpukan dagunya di bahu Ellard membuat Ellard menegang. Zola menyadari itu, namun ia acuh tak acuh saja.

"Ell, kita mau kemana sih? Udah hampir larut nih!"

"Aku akan membawamu ke suatu tempat yang kau pasti akan suka. Sebenarnya kita udah telat, andai Daddy mu tadi tidak datang, mungkin kita sudah tiba sejak tadi." ujar Ellard seraya berusaha menetralkan detak jantungnya yang menggila.

"Benarkah? Kemana itu?" tanya Zola.

Beruntung kepala mereka tertutup helm, jadi deru nafas Zola tidak mengganggu konsentrasinya. Sebab bila tidak, deru nafas hangat itu pasti sudah menggelitik tengkuk dan telinganya sehingga ia akan kesulitan mengendarai motornya.

"Secret. Kau cukup duduk manis dibelakang sembari memelukku mesra, oke!" goda Ellard seraya tersenyum nakal membuat wajah Zola merona . Kesal sering digoda Ellard, Zola pun hendak mencubit pinggang Ellard, tapi hal itu justru membuat Ellard terkekeh karena kulit pinggang Ellard yang kencang nyaris tak berlemak membuat Zola tak bisa mencubitnya sama sekali.

"Ell, kau ini hanya seorang OB tapi tubuhmu sangat bagus, kencang, dan berotot, sepertinya kau rajin berolah raga ya!"

"Tentu saja. Jangan hanya karena pekerjaanku sangat biasa sampai aku tidak merawat tubuhku. Ah, sepertinya kau sangat hafal dengan tubuhku, jangan-jangan ...."

"Stop Ell, jangan berpikir macam-macam, bagaimana aku tak tahu tubuhmu, berapa hari ini saja kau selalu menumpang di apartemen milikku dan seenaknya kau mondar mandir dengan selembar handuk saja yang melilit tubuhmu." desis Zola kesal membuat Ellard terkekeh.

"Tak perlu malu Zo, bukankah kau sudah melihat semuanya, apa perlu aku mengingatkanmu kembali peristiwa malam itu." seru Ellard yang membuat wajah Zola makin merah padam, bukan karena marah tetapi malu. "Nah, kita sampai!" seru Ellard lagi membuat Zola yang tadi menunduk karena malu jadi mengangkat wajahnya melihat ke depan.

"Pantai?" seru Zola dengan wajah berbinar.

"Hmm ... bukankah kau suka pantai?"

"Ell, bagaimana kau tau semua tentangku?" tanya Zola dengan mata berkaca-kaca saat ia telah turun dari motor Ellard.

"Seperti janjiku pada daddymu tadi Zo, aku akan membahagiakan mu dengan caraku. Jadilah istriku, Zo, menikahlah denganku, ingat, kau harus bertanggung jawab padaku, jadi ayo kita menikah?" ucap Ellard dengan sorot mata penuh kesungguhan.

"Ell ..."

"Ayolah, Zo, apalagi yang kau pikirkan? Apa karena aku hanya seorang OB jadi kau tak yakin padaku?" potong Ellard.

"Bukan begitu, Ell."

"Lagipula, kita sudah tidur bersama Zo, dan kita sudah melakukan hal yang tak seharusnya, bukan hanya kau yang harus bertanggung jawab padaku, tapi aku juga harus bertanggung jawab padamu atas perbuatanku, yah walaupun hal itu terjadi karena bukan keinginanku, tapi tetap aku harus bertanggung jawab." tegas Ellard. Ia tak mau mengulur waktu lagi. Ia harus meresmikan hubungannya dengan Zola bukan hanya demi dirinya, tapi juga demi Zola.

"Dan satu lagi yang harus kau tau Zo, aku ingin menikahimu bukan hanya sekedar karena rasa tanggung jawab, tapi seperti yang aku katakan pada daddymu tadi, aku mencintaimu, Zo, aku sungguh-sungguh mencintaimu, menikahlah denganku." ucap Ellard sungguh-sungguh membuat mata Zola berkaca-kaca. Sulit untuk ia percaya, kalau lelaki yang ada di hadapannya ini ternyata mencintainya.

Zola menyadari, sebenarnya ia tanpa sadar sudah mulai terperosok pada pesona Ellard. Ia sebenarnya bingung harus menerima atau tidak. Tapi melihat kesungguhan Ellard, sepertinya tidak buruk menerimanya. Walaupun untuk saat ini ia belum mencintai pria itu, sepertinya takkan sulit untuk mencintai seorang Ellard dengan pribadinya yang baik dan bertanggung jawab.

"Bagaimana, Zo?"

Ellard menunggu jawaban Zola dengan harap-harap cemas.

"Baiklah , Ell, mari kita menikah." jawab Zola pasti dengan senyum terkembang di bibir tipisnya.

Pun dengan Ellard, kini senyum bahagia tak lepas dari bibirnya, dengan lengan kokohnya, Ellard segera mengangkat Zola ala bridal style dan membawanya ke tepi pantai. Lalu ia menurunkan Zola dengan hati-hati, kemudian Ellard memeluk erat tubuh Zola untuk mengungkapkan kebahagiaannya.

"Thanks , Zo. Thank you. Aku berjanji akan selalu setia dan membahagiakanmu. " ucap Ellard seraya mengecup pucuk kepala Zola. "I love you." lirih Ellard ketika wajahnya berada tepat di depan wajah Zola. Lalu tanpa aba-aba, Ellard mengecup singkat bibir Zola membuat wajah Zola bersemu merah.

Di bawah sinar senja yang mulai meredup, berganti malam, akhirnya lamaran dadakan itu berakhir indah dengan diterimanya Ellard menjadi calon suami Zola. Walaupun, Zola tidak menanggapi pernyataan cinta Ellard, Ellard tak mengapa. Ia yakin dan percaya, perlahan tapi pasti, Zola akan membalas cintanya.

...***...

...Happy reading 🥰🥰🥰...

1
Prahesti Vita masita
Luar biasa
aroem
bagus
yusuf raya
Bagus kayaknya alur ceritanya 👍
Esih Mulyasih
wuihhhh... keren si El..👍🏼🥰 dpt menahan hasratnya waktu Zola butuh pelampiasan.. bener bener menjaga Zola, si El 😊😍😘
Esih Mulyasih
membuang yg kurang bagus, penggantinya lebih baik dari yang lama
Esih Mulyasih
Luar biasa
Martha Amelia Susanti
Suka karya ringan author ini.
NAJ L
luar biasa
Pisces97
pisan 2x kali menyusahkan orang² 🤭🤣
Pisces97
hahaha jatungan gk tuh 🤭🤣🤣
Pisces97
ceritamu ini merakyat banget Thor persis dunia nyata dimana² banyak gosip berterbangan 🤭🤣🤣
Pisces97
zolla mencintai el
aku lebih padamu Thor 🤭
Pisces97
makanya kalau sudah cinta jujur lah apalagi sudah menikah sama saja kamu buat Zola kecewa pasti dia berpikir kamu menilai dia wanita matrekk...
makanya mengawali hubungan itu dari kejujuran bukan dari kebohongan jadi terima saja resikonya
Pisces97
Keira ini setipe dengan mantan sahabat ku yang mencoba menjebak ku..
tapi Allah masih baik hati.
penting tidak boleh percaya sama orang lain apalagi sahabat dekat kadang kita gk tau hatinya baik .jarang orang baik didepan dibelakang juga baik banyaknya sekarang orang² munafik makanya gk punya teman banyak Sampai sekarang
.
Pisces97
baru sekarang menyesal sudah terlambat pak tua...
kamu sudah mengecewakan momy dan dan anak mu sendiri
Pisces97
baru kali ini ada cowok ya g malah minta pertanggung jawaban bukan malah perempuan hahahaha 🤭😂😂
Pisces97
pasti keira nih sahabat macam apa malah habis hampir diperkoas malah diajak ke club bukan dihibur
pasti keira ini sahabat dalam selimut yang hanya pura² baik
Pisces97
sahabat jadi cinta gk ada persahabatan laki² dan perempuan itu murni sahabat pasti ada cinta segitiga nihh 🤭😂
Ida. Rusmawati.
/Smile/
Pisces97
bagus aku suka gaya nya zola tidak akan mau melakukan hubungan sebelum pernikahan apa DP dulu iya kalau jadi nikah tapi kalau gkk gimana 🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!