NovelToon NovelToon
Rahasia Pesugihan Pamanku

Rahasia Pesugihan Pamanku

Status: tamat
Genre:Horor / Tamat / Dendam Kesumat / Tumbal
Popularitas:59.6k
Nilai: 4.7
Nama Author: ummiqu

Ruci tak percaya mendapati kenyataan paman kesayangannya menempuh jalan yang salah.

Hanya karena jenuh menjalani hidup miskin dan susah, Dirga pun memilih mengambil jalan pintas untuk meraih kekayaan. Meski jauh di lubuk hatinya Dirga sadar jalan yang dia pilih akan membawa kesengsaraan untuknya kelak, tapi nampaknya Dirga tak peduli.

Dirga hanya ingin membungkam mulut orang-orang yang selalu menghina kemiskinan dan ketidak berdayaannya. Dia ingin membuat orang-orang yang menghinanya itu bertekuk lutut dan memohon di hadapannya seperti yang pernah dia lakukan dulu.

Apakah setelah membalas dendamnya Dirga merasa cukup dan berhenti bersekutu dengan iblis ?.

Haruskah Ruci menyingkap tabir rahasia kelam sang paman untuk mengakhiri penderitaannya ?.

Jawabannya hanya ada di dalam novel ini.

Penasaran ... ?

Simak kisah selengkapnya yuuk ....

( Kisah ini hanya fiktif dan buah pemikiran Author. Mohon bijak membaca dan berkomentar. Terimakasih ... 🙏😊)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ummiqu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

29. Simalakama Untuk Ruci

Kenzi nampak mendengarkan cerita Ruci tentang Desi dan Aris yang mendadak kembali menjalin kasih. Sesekali Kenzi tersenyum melihat bagaimana cara Ruci bercerita.

"Ck, Abang denger ga sih apa yang aku omongin barusan?" tanya Ruci.

"Denger dong," sahut Kenzi.

"Terus kenapa senyum-senyum begitu. Abang tau ga kalo aku lagi cemas sekarang?" tanya Ruci sedikit kesal.

"Tau kok. Aku senyum-senyum karena kamu tuh lucu banget kalo lagi cemas begini," kata Kenzi sambil memijit hidung Ruci dengan gemas.

"Sayang ... aku serius nih," rengek Ruci sambil menepis tangan Kenzi dari hidungnya.

Entah mengapa rengekan Ruci membuat Kenzi tertegun sejenak. Kata 'sayang' yang diucapkan Ruci ternyata mampu membuat jantungnya berdetak lebih cepat dan dia suka itu. Kenzi pun tersenyum lalu menarik Ruci ke dalam pelukannya.

"Kenapa Bang?" tanya Ruci bingung.

"Gapapa. Aku seneng aja denger kamu panggil sayang tadi. Soalnya baru kali ini kamu manggil aku kaya gitu," sahut Kenzi sambil membenamkan wajahnya di pundak Ruci.

Ruci terdiam. Rupanya dia tak sengaja memanggil Kenzi dengan sebutan sayang. Selama ini Ruci memang berusaha menahan diri agar tak memanggil dengan sebutan itu karena dia masih ragu dengan hubungan mereka. Ruci tak ingin Kenzi terluka saat mereka berpisah nanti.

"Kok diem?" tanya Kenzi sambil mengurai pelukan.

"Gapapa. Aku cuma ... sedih," sahut Ruci sambil membuang tatapannya kearah lain.

"Sedih karena Desi?" tanya Kenzi.

"Mmm ... iya," sahut Ruci berbohong.

Kenzi nampak menghela nafas mendengar jawaban Ruci. Dia kecewa karena Ruci selalu mengalihkan pembicaraan tiap kali dia mulai bicara sesuatu yang menyinggung jalinan cinta mereka.

"Aku janji akan membantu Desi nanti," kata Kenzi sesaat kemudian.

"Kamu serius Bang?!" tanya Ruci antusias.

"Iya. Sebenernya males sih, tapi gapapa lah. Asal bisa bikin kamu seneng, aku pasti mau lakuin itu," sahut Kenzi dengan enggan.

Di luar dugaan, jawaban Kenzi justru membuat Ruci bahagia. Dia pun refleks mendaratkan kecupan singkat di bibir Kenzi hingga membuat pemuda itu mematung di tempat. Setelahnya Ruci bangkit lalu menarik jemari Kenzi dan mengajaknya pergi.

"Ayo Bang. Tadi kamu bilang mau bantuin Desi," kata Ruci mengingatkan.

"Sebentar Sayang ... " sahut Kenzi sambil menarik lengan Ruci dengan lembut.

"Apalagi sih Bang?" tanya Ruci tak mengerti.

"Bisa ga kamu ulangin yang barusan. Tapi jangan cepet-cepet ya," pinta Kenzi sambil menatap Ruci dengan tatapan lembut.

Ruci mengerjapkan matanya mendengar permintaan Kenzi. Sesaat kemudian wajah Ruci nampak merona setelah sadar apa yang telah dia lakukan tadi.

Dan wajah Ruci makin merona saat Kenzi mendekatkan wajahnya lalu mendaratkan kecupan manis di bibirnya. Kecupan itu lama kelamaan berubah menjadi luma*an. Kenzi menyudahi aksinya karena sadar Ruci tak meresponnya sama sekali.

"Maaf Bang," kata Ruci lirih.

"Gapapa. Aku juga minta maaf karena terkesan ga sabaran," sahut Kenzi sambil tersenyum.

Ruci masih mematung sambil mengamati wajah Kenzi. Sesaat kemudian Ruci pun ikut tersenyum saat melihat Kenzi baik-baik saja. Setelahnya Kenzi membawa Ruci melangkah menuju motor yang terparkir tak jauh dari kursi yang mereka duduki.

\=\=\=\=\=

Ruci dan Kenzi sedang duduk berhadapan dengan Desi di kafe MZ. Ketiganya nampak membisu karena sibuk dengan kegiatan masing-masing. Desi sibuk dengan ponselnya, Ruci sibuk mengomeli Desi, sedangkan Kenzi sibuk mengamati aksi Ruci dan Desi.

Sebelumnya Ruci yang baru saja tiba di kafe MZ bersama Kenzi pun terkejut melihat Desi dan Aris di parkiran kafe. Apalagi tak lama kemudian Desi nampak melepas kepergian Aris sambil melambaikan tangan.

"Kenapa kamu ga ikut pulang sekalian sama Aris, Des?. Atau jangan-jangan Aris ga mau nganterin kamu pulang," sapa Ruci dari belakang Desi.

"Eh, Kakak. Ini aku juga mau pulang kok," sahut Desi gugup.

"Pulang sama siapa, sendiri?" tanya Ruci.

"Ga sendiri juga sih. Aku pulang pake ojol Kak. Orangnya lagi otewe ke sini," sahut Desi sambil tersenyum.

Jawaban Desi membuat Ruci menggelengkan kepala. Apalagi tak lama kemudian Desi nampak mendengus kesal karena driver ojol membatalkan orderannya secara sepihak.

Akhirnya Ruci mengajak Desi masuk ke dalam kafe karena ada hal penting yang ingin dia bicarakan.

"Tapi aku abis dari dalam tadi Kak," kata Desi.

"Ya gapapa dong. Emang ada aturan khusus berapa kali orang boleh mengunjungi kafe ini dalam sehari?. Ga ada kan. Asal kita bayar semua yang kita makan dan minum, kita boleh kok masuk lagi. Lagian mana mungkin pelayan kafe inget sama kamu, kan pengunjung kafe ini banyak Des," sahut Ruci.

Desi nampak menghela nafas panjang karena tahu tak mungkin menang berdebat dengan Ruci.

"Iya iya, aku ikut," kata Desi akhirnya.

Ruci pun tersenyum lalu menggamit tangan Desi dan membawanya ke dalam kafe diikuti Kenzi di belakangnya.

Sambil menunggu pesanan mereka diantar, Ruci mulai menceramahi Desi.

"Harusnya Aris nganter kamu pulang pake motornya Des, bukan biarin kamu pesen ojol. Emangnya kenapa sih Aris ga mau nganterin kamu pulang ke rumah?. Jangan-jangan kamu takut ketauan om Dirga ya?" tanya Ruci.

"Aku ga takut, kan Bapak yang nyuruh aku supaya menjaga hubungan baik sama Aris," sahut Desi cepat.

"Iya terus kenapa dong?. Masa Aris tega biarin kamu naik ojol padahal dia bawa motor. Ini udah malem lho Des. Apalagi dia ga nungguin sampe ojol kamu dateng dan mastiin kamu naik ojol dengan benar. Bukannya kamu calon istrinya, tapi kok Aris ga nunjukin tanggung jawab sama sekali. Apa kamu yakin mau nikah sama dia Des?" tanya Ruci beruntun.

Desi terdiam karena tersentuh mendengar ucapan Ruci. Walau masih pura-pura sibuk mengetik sesuatu di ponselnya, tapi Ruci tahu Desi mendengarkan semua ucapannya tadi.

Sikap Desi tak lepas dari pengamatan Kenzi. Dan Kenzi yakin bisa membantu melepaskan Desi dari pengaruh pelet yang digunakan Aris.

Saat pelayan kafe mengantarkan minum pesanan mereka, Kenzi memberi isyarat agar minuman tersebut diletakkan bersama nampannya. Pelayan kafe pun mengangguk lalu meninggalkan meja setelah Kenzi memberi uang tip.

Kemudian tanpa disadari Ruci dan Desi, Kenzi membacakan beberapa ayat Al Qur'an pada air minum yang ada di hadapan mereka. Jika seseorang mengalami gangguan ghaib, maka efeknya akan terlihat.

"Minum dulu Sayang. Tenggorokan kamu pasti kering gara-gara ngomelin Desi terus daritadi," bisik Kenzi sambil menyodorkan gelas berisi lemon tea kesukaan Ruci.

Ruci pun menoleh lalu tersenyum mendengar ucapan Kenzi. Dia meraih gelas itu lalu meneguk isinya dengan cepat. Kenzi nampak tersenyum melihat Ruci yang kehausan itu.

"Haus banget ya Ci," goda Kenzi hingga membuat wajah Ruci merona karena malu.

"Iya haus banget. Tapi makasih ya Bang. Eh, ini minuman kamu Des. Diminum dulu deh," kata Ruci sambil menyodorkan gelas berisi juice alpukat pesanan Desi.

"Iya, makasih Kak," sahut Desi yang diangguki Ruci.

Kemudian Desi meneguk juice alpukat itu perlahan. Sesaat kemudian Desi nampak mengerutkan keningnya karena merasa ada sesuatu dalam juice alpukat yang sedang dinikmatinya.

"Kenapa Des, apa rasanya ga enak?. Jangan-jangan buahnya ga fresh. Biar aku pesenin yang baru aja ya," kata Ruci sambil bangkit dari duduknya.

Namun sebelum Ruci meninggalkan kursinya, Kenzi lebih dulu mencekal tangannya.

"Ga usah Sayang. Desi gapapa kok. Iya kan Des?" tanya Kenzi sambil menatap Desi lekat.

Melihat tatapan Kenzi yang tajam entah mengapa membuat nyali Desi menciut seketika. Dia pun mengiyakan ucapan Kenzi dengan cepat.

"I-iya Bang," sahut Desi gugup.

Jawaban Desi membuat Ruci tersenyum. Gadis itu kembali duduk lalu mulai menikmati spaghetti yang tersaji di depannya.

Sepuluh menit kemudian sesuatu yang diharapkan Kenzi pun terjadi. Desi nampak gelisah. Keringat sebesar buliran jagung keluar dari pori-pori kulitnya. Wajahnya pun pucat dan itu membuat Ruci cemas.

"Kamu kenapa Des, kok muka kamu pucet gitu. Kamu sakit ya?!" tanya Ruci.

"Ga tau nih Kak. Kepalaku mendadak pusing. Badanku juga gemetaran nih," sahut Desi lirih.

"Kalo gitu Kita ke Rumah Sakit ya Des. Aku khawatir sakit kamu tambah parah," kata Ruci.

"Ga usah Kak. A-aku cuma perlu istirahat aja kayanya," sahut Desi sambil menggelengkan kepala.

"Kamu yakin ga perlu ke dokter Des?" tanya Ruci.

"Yakin Kak," sahut Desi sambil mengusap wajahnya.

Kemudian Ruci pun mengantar Desi pulang menggunakan Taxi online. Kenzi terus mengawal sang kekasih dengan motornya hingga mereka tiba di rumah Dirga.

Turun dari mobil Ruci terpaksa memapah Desi karena kondisinya yang lemah. Karena iba melihat Ruci yang kerepotan, Kenzi pun menggendong Desi dan membawanya masuk ke dalam rumah.

Eva yang sedang menemani Erman dan Diki belajar pun terkejut melihat Desi pulang dalam kondisi lemah.

"Ada apa Ci. Desi kenapa?!" tanya Eva panik.

"Ntar aja nanyanya Tan. Sekarang ijinin bang Kenzi bawa Desi ke kamar dulu ya," pinta Ruci.

"Oh iya. Mari, ke sebelah sini," kata Eva sambil membukakan pintu kamar Desi.

Ruci masuk lebih dulu untuk menyusun bantal agar Desi nyaman saat berbaring. Setelahnya Kenzi meletakkan Desi di atas tempat tidur.

Posisi Kenzi saat meletakkan tubuh Desi membuat wajahnya dengan wajah Desi sangat dekat. Saat dia melirik, dia melihat Desi sedang menatapnya dengan intens dan dipenuhi kekaguman. Kenzi pun segera menjauh lalu keluar dari kamar.

Desi masih menatap Kenzi hingga pria itu menghilang di balik dinding kamar. Aksi Desi juga tertangkap oleh Ruci dan itu membuatnya sedikit cemburu. Tapi Ruci segera menepis rasa cemburunya karena percaya Kenzi tak akan mengkhianatinya.

Setelah memastikan Desi baik-baik saja, Ruci dan Kenzi pun pamit pulang.

Kenzi mengantarkan Ruci pulang ke rumah. Sebelum Ruci masuk ke dalam rumah, Kenzi menggamit tangannya dengan lembut.

"Ada apa Bang?" tanya Ruci.

"Apa kamu ga curiga kenapa Desi mendadak sakit tadi?" tanya Kenzi.

"Desi sakit gara-gara kelamaan di luar rumah Bang. Apalagi Tante bilang, Desi ga pamit pas mau pergi tadi. Masuk angin plus kualat lah intinya," sahut Ruci.

"Bukan. Desi sakit karena aku udah mencoba menetralisir gangguan ghaib yang menyerangnya," kata Kenzi.

Tentu saja ucapan Kenzi membuat Ruci senang.

"Alhamdulillah. Jadi itu tadi reaksinya Bang. Apa itu artinya Desi bisa lepas dari cengkraman Aris?" tanya Ruci tak sabar.

"Insyaa Allah kalo Desinya mau," sahut Kenzi.

"Maksudnya gimana nih Bang. Aku kok bingung ya," kata Ruci.

"Desi bisa lepas dari Aris kalo dia juga menjauh dari Aris. Putus semua akses yang memungkinkan Aris mendekatinya. Dengan begitu pelet yang Aris kirim ga akan bekerja maksimal. Dan kalo Desi punya pasangan tetap, dijamin pelet Aris akan mental selamanya," sahut Kenzi.

"Maksudnya Desi harus menikah Bang?" tanya Ruci ragu.

"Betul. Tapi aku tau, bakal sulit nyari suami yang sesuai sama kriteria Desi dan bapaknya," sahut Kenzi.

"Iya. Sejak kaya raya, om Dirga jadi ribet. Padahal dulu ga gitu lho," kata Ruci.

"Yang penting aku udah bantu ya. Selanjutnya keputusan ada di tangan Desi. Dia mau balik sama Aris atau ga, itu bukan urusan kita lagi. Mungkin Desi memang nyaman sama Aris walau tau dia bakal menderita. Kan definisi cinta itu buta emang begitu Sayang," sahut Kenzi sambil tersenyum.

"Iya juga. Makasih ya Bang udah mau bantuin sepupu aku. Maaf udah ngerepotin terus," kata Ruci sambil menggenggam jemari Kenzi dengan erat.

"Sama-sama Sayang. Kalo gitu aku pulang ya. Salam aja buat ayah sama bunda kamu. Maaf ga bisa mampir, udah malem banget soalnya," kata Kenzi sambil melirik jam yang melingkar di pergelangan tangannya.

"Insyaa Allah aku sampein nanti. Hati-hati ya Bang, jangan ngebut," pinta Ruci.

Kenzi mengangguk lalu mengecup kening Ruci sekilas. Setelahnya Kenzi melajukan motornya perlahan meninggalkan Ruci yang masih berdiri menatap kepergiannya.

"Dan semoga bukan kamu yang dipilih Desi untuk mendampinginya keluar dari jerat ilmu hitam itu ya Bang," gumam Ruci penuh harap.

Entah mengapa Ruci bak menghadapi buah simalakama. Satu sisi dia ingin Desi sembuh. Tapi jika Desi sembuh dari pengaruh ghaib, dia harus mempersiapkan hati untuk menghadapi Desi yang nampaknya juga tertarik dengan Kenzi.

\=\=\=\=\=

1
Laila Zayn
wiiiih karya ummiqu...... mampir lagi ya, mi..... udh lama ga mampir ditempat ummi ini 😄😘
any Sulistiani: Alhamdulillah ..., pa kbr say. Met gabung yaaa .. 🙏🤗
total 1 replies
Ade Wati
di tunggu klanjutanya y ka
any Sulistiani: yup, kelanjutannya udh up say. judulnya 'Kereta Api Misterius'.
Silakan mampir, mksh 🙏😘
total 1 replies
Ade Wati
bagus
any Sulistiani: Alhamdulillah ..., mksh supportnya say 🙏😊
total 1 replies
Siti Yatmi
Thor up nya kapan ini???keburu lupa alur nya
any Sulistiani: udh up say ..., cb dicek yaa 😊
total 1 replies
INDRA
thor mana kelanjutanya
any Sulistiani: lagi proses kak, blm di acc kayanya🤗
total 1 replies
siscapucinoo
makasih untuk cerita yg luar biasa. ditunggu karya selanjutnya Thor
any Sulistiani: sama" say. insyaa Allah siaaappp, mksh 🙏😊
total 1 replies
Ali B.U
oke aku tunggu kak
any Sulistiani: insyaa Allah siaappp, mksh kak 🙏😊
total 1 replies
Siti Yatmi
sudah end aja,,,,lanjut ya Thor di judul yg lain, aku pada mu Thor
any Sulistiani: insyaa Allah siaappp ..., Alhamdulillah. mksh say 🙏😊
total 1 replies
INDRA
ditungu thor
any Sulistiani: insyaa Allah siaappp 👌😊
total 1 replies
Wisell Rahayu
okeee thooor aku suka dgn alurny gk berbelit² aku tunggu kelnjtanny thor di cerita Eza sma Rhea
any Sulistiani: Alhamdulillah ..., insyaa Allah siaappp. mksh 🙏😊
total 1 replies
Ali B.U
next.
Ali B.U
next
Wisell Rahayu
kenapa Diki hrs meninggl thor uhhhh nyesek aku thor😭😭😭😭
Ali B.U
next
Ali B.U
next.
Ali B.U
next
Siti Yatmi
makasih ya Thor sudah up...rajin2 ya Thor....NT dimakan loh sama rayap kalo ga rajin up ...
Arieee
😢😢😢😢😢😢😢😢😢
Wisell Rahayu
wahhh semkn seram aj Nih siluman Rayap ny tp jgan gentar Ruci,yudis,kenzi lawan trs sampai titik penghabisan..semnggt thooorrr..ku tunggu upny lagi..
Wisell Rahayu
hayo Ruci lawan semua rayap² siluman itu..bawa Diki pergi..semg erman sadar akn semua keslahan nya..dan tdk meneruskn perjanjian dengn siluman Rayap hayoo Yudis ama Kenzi Ruci bantai semua siluman Rayapny ..
karyaku: hi kk, "transmigrasi menjadi istri mafia" jangan lupa mampir y
karyaku: hi kk, "transmigrasi menjadi istri mafia" jangan lupa mampir y
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!