"Aku tidak seperti yang kalian pikir, aku masih normal, hanya saja kesalahan yang pernahku buat dulu, membuatku enggan untuk menikah dan parahnya hatiku ini ikut membeku" ucap Juna
Sang teman yang baru sekarang mendengar alasan yang lebih masuk akal perihal dia yang enggan menikah langsung bertanya "Memang kesalahan apa yang kamu perbuat" sumpah demi apapun Angga sang sahabat tidak bisa menebak kesalahan juna dimasa lalu itu apa.
Itulah penggalan dari salah satu bab di novel ini....
Semoga Novel yang sekarang bisa lebih baik dari yang sebelumnya aamiin.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ade Diah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Apa mungkin aku...
Deg...
Jantung juna tersentak saat mendengar pertanyaan Bayu, dan sungguh dia bingung harus menjawab apa.
Jika jujur takut Anyelir marah, dan Anyelir yang marah sudah terbayang dibenaknya sapai membuat Juna merinding dan hal itu dilihat Bayu, "Kakak kenapa?"
"Hah, apa?" ucap Juna tidak terlalu jelas mendengar pertanyaan Bayu barusan.
Bayu menghembuskan nafasnya kasar, Kesal rasanya melihat Juna yang ditanya malah melamun, dan pas ditanya kenapa melamun, malah balik bertanya.
Juna yang melihat kekesalan Bayu langsung berkata "Jujur tebakanmu benar, kakak dan ibumu sudah lama saling mengenal, tepatnya saat kami masih duduk dibangku SMA, namun setelah lulus, kakak baru bertemu lagi dengan ibumu, saat kakak mengantarmu pulang waktu itu."
Bayu yang sudah mendapatkan jawaban dari Juna langsung terdiam, bingung harus dengan cara apa mencari ayahnya, karena sudah dipastikan jika dia tidak akan mendapatkan informasi apa pun dari Juna tentang sosok Ayahnya.
"Kak, jika kakak tidak pernah bertemu lagi dengan ibu, setelah lulus sekolah, itu tandanya kakak tidak tahu tentang ayahku bukan?"
"Maksudmu apa?" tanya Juna yang tidak mengerti maksud Bayu apa, karena menurutnya jika Bayu ingin tahu tentang ayahnya, dia tinggal bertanya pada ibunya, tidak perlu bertanya pada dirinya.
"Maksudku aku ingin tahu siapa ayahku, dari kakak, tadinya aku berharap kakak tahu dimana kuburan ayahku atau mungkin namanya"
Juna menatap Bayu tidak percaya dengan apa yang diucapkan Bayu barusan, karena sungguh itu mustahil menurutnya "Kamu tidak bohong?" ucap Juna memastikan jika yang baru saja diucapkan Bayu tentang ayahnya, bukan sebuah kebohongan.
"Aku tidak bohong kak, aku tidak tahu nama, wajah juga kuburan ayahku, dan aku pikir jika dia masih hidup dan karena ibu merahasiakan namanya dari ku, apalagi semalam akhirnya ibu mengakui jika aku terlahir karena sebuah kesalahan"
"Kesalahan?" ulang juna takut salah dengar dan sungguh saat ini jantungnya berdegup sangat kencang.
"Ya seperti yang dulu orang bilang kalau aku ini anak haram, lahir tanpa Ayah dan lahir karena sebuah kesalahan."
Deg deg deg, "apa mungkin, aku" dan sungguh Juna tidak sanggup untuk melanjutkan kata-katanya walau dalam hati.
"Kak, kakak kenapa? kenapa wajah kakak pucat" ucap Bayu yang kini panik, saat melihat wajah pucat Juna.
Juna tidak merespon dan sungguh saat ini Bayu sangat, sangat, panik, sampai dia bingung harus apa, dalam rasa bingung, bayu langsung meraih ponsel Juna, tujuannya untuk menghubungi Anyelir yang jauh disana.
Sambungan telpon terhubung dan Bayu langsung berkata tanpa mengucapkan salam "Bu, ini aku Bayu, bu, tolong kak Juna?"
Anyelir yang mendengar jika saat ini Bayu dalam keadaan panik, jadi ikutan panik, namun otaknya masih bisa bekerja dengan baik, karena saat itu juga Anyelir langsung menanyakan dimana mereka sekarang.
"Di taman" jawab Bayu cepat masih dengan rasa paniknya.
"Tunggu ibu" ucap Anyelir dan dengan cepat dia langsung keluar dari kosan, mencari tukang ojek, agar bisa lebih cepat sampai.
Anyelir langsung berlari setelah sampai diarea taman, dan untungnya Bayu juga juna berada ditempat yang mudah dilihat oleh Anyelir.
"Bayu, dia kenapa ?" ucap Anyelir sambil menatap wajah Juna yang memang terlihat pucat.
"gak tahu, tiba-tiba pucat kaya gitu" jawab Bayu masih panik.
"Juna, juna kamu kenapa? Hei" ucap Anyelir dan saat itu juga Juna yang melihat wajah Anyelir langsung kehilangan kesadarannya.
"Ya ampun, juna..." dan setelah itu Anyelir berteriak, meminta tolong pada orang-orang yang ada ditaman, untuk membantunya membawa Juna kedalam mobil Juna.
Setelah Juna masuk, anyelir langsung menyuruh Bayu masuk dan setelah itu dia masuk dan duduk dibelakang kemudi.
Bayu yang panik tidak menyadari jika Anyelir yang menyetir, namun saat Anyelir berkata "Bayu, bangunkan Juna"
Bayu yang mendapat perintah dari Anyelir, bukannya langsung membangunkan Juna, tapi malah menatap Anyelir dari belakang, dengan tatapan tidak percaya, ya tidak percaya jika ibunya bisa mengendarai mobil. Saking tidak percayanya Bayu, Bayu sampai mencubit tangannya sendiri, untuk memastikan jika yang dia lihat sekarang bukan sebuah mimipi.
Dengan cara komen, like, vote dan tolong kasih bintangnya juga biar aku tahu apakah karyaku yang kali ini bagus, biasa saja atau jelek.