NovelToon NovelToon
Ketika Xinyu Terbang Bersamaku

Ketika Xinyu Terbang Bersamaku

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Identitas Tersembunyi / Perperangan / Persahabatan / Ahli Bela Diri Kuno
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: Xiao Chuhe

Seorang jenderal wanita pertama dari Kota Yunan bernama Liang Xinyu, terlibat aksi perampokan di dalam Kantor Jiandu, dia menyelamatkan perampoknya yang ternyata adalah pemuda dari dunia persilatan yang memiliki reputasi tinggi, Yi Xuan.

Karena merasa memiliki maksud yang sama, Yi Xuan memutuskan untuk membantu Liang Xinyu memecahkan masalahnya.

Padahal sebenarnya, Pendekar berjulukan Weihu Zhengyi ini memiliki niat tersembunyi dari kemunculannya. Dia adalah putra dari Wang Qingshu, seorang pengkhianat yang dipenggal karena membantai 57 orang Keluarga Liang dalam semalam.

Dia menjelajah dunia persilatan untuk menegakkan keadilan demi ayahnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Xiao Chuhe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jangan-jangan Wang Yuxuan Juga Mati di Tanganmu?

Yi Xuan dan Xinyu tiba di penginapan tepat saat matahari terbit. Begitu memasuki penginapan, mereka disambut langsung oleh Yi Yusha.

"Ya ampun. Akhirnya kalian kembali, tidak tahukah betapa khawatirnya perasaanku?" Yusha memegang kedua bahu Xinyu, "Nona Liang, kamu terluka?"

Xinyu menyunggingkan senyum tipis, "terluka, tapi baik-baik saja."

"Pelayan!" Yi Yusha langsung memanggil pelayannya, "Bawa Nona Liang ke kamarnya, siapkan air hangat dan beberapa obat herbal, dia harus memulihkan energinya."

"Baik, Nona." Dua pelayan yang datang bergegas menunduk, yang satu membawa Xinyu ke kamar, yang satu menyiapkan air hangat dan obat-obatan.

Yi Yusha langsung menyeret Yi Xuan untuk duduk di kursi, "Kamu juga harus istirahat, bagaimana situasi tadi malam?" Yi Yusha berbisik pelan.

Yi Xuan mengangguk, "Situasi cukup terkendali. Seharusnya sekarang Hong Yue sudah melapor kepada Kantor Jiandu untuk mengurus bandit-bandit itu. Aku memilih menyerahkan semuanya pada Xinyu."

Yi Yusha refleks melotot, "Kenapa tidak kamu serahkan saja bandit-bandit itu pada Sekte Yinliang? Mereka yang menculik Putri Kepala Sekte."

Yi Xuan menggeleng, "Itu bukan ide bagus. Aku akan mengirim surat balasan pada Ketua Sekte secepatnya. Bagaimana pun Yueya sudah baik-baik saja, dia bahkan sudah bisa mencelakai Xinyu."

"Mencelakai Nona Liang? Bagaimana?" Yi Yusha tampak terkejut dengan ucapan Yi Xuan barusan.

"Beruntung aku tidak terlalu terlambat, jika benar-benar terlambat, Xinyu bisa saja mati di tangan bandit-bandit itu."

Yi Yusha berdecih, "Bagaimana pun, dia itu Jenderal Agung, puluhan bandit tidak akan melukainya, dia pernah melawan puluhan ribu pasukan Raja Rong tiga tahun lalu."

"Terserah kamu saja. Memangnya tidak keterlaluan jika Yueya yang sudah berjanji akan kembali membantunya, malah melarikan diri dari tanggung jawab, membuat Xinyu berada dalam bahaya," Yi Xuan mendengus kesal, dia tahu Yi Yusha memang tidak akan membelanya.

Bagaimana pun dia orang Ziyou.

"Anak itu datang ke penginapan ini pagi buta sekali. Membawa rombongan wanita dan anak-anak yang begitu banyak. Aku memintanya untuk langsung membawa anak-anak ini menuju kantor hukum di kota terdekat. Kaki gunung masih terlalu berbahaya."

"Yueya sempat datang ke sini katamu?" tanya Yi Xuan terkejut.

Yusha mengangguk santai, "Jika kamu ingin menginterogasinya, tanyakan saja nanti. Saat dia kembali."

Yi Xuan berdiri, dia sudah malas untuk berbicara lagi. Akhirnya memutuskan untuk naik ke atas menemui Xinyu.

Dia mengetuk pintu kamar Xinyu, gadis itu berseru untuk langsung membukanya saja karena tidak terkunci. Yi Xuan melihat Xinyu baru saja berganti pakaian.

"Kamu tidak tidur?" Yi Xuan berdiri di depan pintu.

"Untuk apa? Ini sudah pagi." Xinyu duduk di kursi panjang, di tengahnya ada meja kecil dan dua kendi arak.

Wadah pedupaan masih menguapkan asap wewangian yang berbau sangat harum di dalam kamar itu.

"Duduklah, ada yang ingin aku bicarakan." Xinyu menuangkan arak ke dalam cangkir kecil.

Yi Xuan akhirnya memberanikan diri untuk memasuki kamar, lalu duduk di kursi yang sama, menghadap meja yang sudah disajikan cangkir arak di atasnya.

"Kamu mau berbicara tentang apa?"

"Kita tidak bisa menunda perjalanan lagi. Harus segera menemukan Xianwei." Xinyu menenggak araknya dalam satu tegukan.

"Aku sudah memerintahkan Hong Yue untuk langsung kembali ke Markas Perbatasan di Beizhou setelah bandit-bandit selesai diurus. Kita harus segera berangkat siang ini."

"Tidak bisa." Yi Xuan menjawab dingin, "Kau terluka. Setidaknya tinggallah satu malam lagi untuk beristirahat. Perjalanan mencari Xianwei tidak akan lebih mudah dari menaklukkan bandit-bandit ini. Kamu juga tahu betul."

"Tapi semakin lama kita bertindak, semakin jauh juga Xianwei pergi. Kita sudah menundanya tiga hari. Ini tidak bisa berlangsung lebih lama lagi."

Yi Xuan terdiam cukup lama, dia menatap wajah Xinyu yang terlihat bersungguh-sungguh. Dia akhirnya mengangguki ucapan Xinyu ini.

"Baiklah. Tapi kita tidak akan berangkat siang ini juga. Kamu tidurlah dulu beberapa jam, setelah itu kita makan, dan baru boleh berangkat setelah kenyang." Yi Xuan memberikan keputusan yang tepat.

Xinyu bisa menyetujui rencana ini. Dia akhirnya mengangguk dan segera beranjak tidur. Yi Xuan mengatakan dirinya akan kembali setelah beberapa jam.

•••

Ketika Yi Xuan datang ke lantai bawah setelah tidur lelap beberapa jam, dia melihat Xinyu juga sudah berada di bawah, di hadapannya sedang duduk seorang Yueya.

Gadis itu tampak tak bersalah meski Xinyu berdiri di depannya sambil menenteng sebuah pedang.

"Aku tanya sekali lagi, Yueya, apa maksudmu mengacaukan rencana kami?"

Tampaknya Xinyu sudah lama berdiri di sana. Yi Xuan buru-buru segera menghampirinya, di meja pemilik penginapan, Yi Yusha duduk berpangku tangan seakan tengah menonton kejadian menarik.

Yueya mengembuskan napas panjang, "Jenderal Agung, kamu tidak ingin tidur lebih lama lagi saja?" Yueya tersenyum sambil mengeluarkan respon pertamanya.

Dia berdiri, mengabaikan Xinyu yang dari tadi menunggunya menjelaskan sesuatu. Orang yang membawa belati berbentuk bulan sabit sebagai senjata itu dengan santai mengambil kendi arak yang baru, "Nanti akan kubayar saat kembali ke rumah, ya."

Yusha mengangguk santai, dia kembali bertopang dagu, memerhatikan Xinyu yang hanya diam melihat tingkah aneh Putri Ketua Sekte ini.

"Xiaoyu, apakah bagimu sopan bertingkah seperti ini di depan orang yang lebih tua?" Xinyu menatapnya dengan jengkel.

"Bukannya di depan seorang Jenderal Agung?" Xiaoyu membalas tatapan itu dengan cetusan datar.

"Aku tidak akan membahas gelar dan status saat bicara denganmu. Bagaimana pun kita berbeda. Tapi bisakah kamu lebih menghormatiku sebagai orang yang lebih senior darimu?"

Xiaoyu akhirnya menatap wajah Xinyu dengan lebih serius, bibirnya tertarik sedikit ke samping, "Kakak Xinyu, kau adalah seorang Jenderal Agung. Pasti memiliki ilmu bela diri yang hebat. Aku bukan sengaja meninggalkanmu di tengah kepungan orang-orang biadab itu, tapi sungguh karena tidak tega membiarkan wanita-wanita itu turun gunung sendirian. Justru aku tidak menyangka, kau bisa terluka, karena hal kecil itu." Yueya tersenyum lebih lebar.

"Kamu!" Yi Xuan maju sambil melotot melihat Xiaoyu yang begitu kurang ajar di depan Xinyu.

Tapi Xinyu segera menghentikannya, bilang kalau ini adalah urusannya, siapa pun tidak boleh ikut campur urusannya.

"Kakak Xinyu. Kudengar kau pernah menjadi murid tunggal Paman Guru Wang. Kau bahkan menjadi murid tunggal yang sangat disayangi Paman Guru Wang.

"Meski belum pernah bertemu denganmu, aku sebenarnya cukup lama mengenalimu. Terutama karena kau membawa pedang Shuangyan peninggalan Paman Guru ini.

"Kakak Xinyu, setelah membunuh gurumu sendiri, kau masih berpikir untuk tetap menggunakan ilmu yang dia berikan padamu? Apa kau tidak merasa keterlaluan?"

Mendengar perkataan sarkasme yang terlontar dari mulut Xiaoyu, Xinyu menjadi begitu emosional, dia ingin marah tapi lebih tidak ingin menunjukkannya.

Apa lagi yang dikatakan Xiaoyu adalah benar adanya. Pertanyaan yang diucapkan itu, dia juga merasa seharusnya menjawab dengan tindakan.

"Kakak Xinyu, kutanya sekali lagi padamu. Apa kau masih berpikir untuk menggunakan ilmu yang diberikan Paman Guru, setelah kau membunuhnya seperti itu?"

"Kakak Xinyu, jika aku jadi kau, aku akan menggugurkan semua ilmu bela diriku sebagai wujud penghormatan terakhir pada seorang guru baik hati yang mati terbunuh demi diriku itu. Kau tidak bermaksud melakukannya juga, ya? Kau jadi tampak sangat tidak tahu malu."

Xiaoyu mendongak agar dapat melihat wajah Xinyu dengan jelas, "Kakak Xinyu, kau tidak pernah menyesal telah membunuh Paman Guru-ku."

"Atau jangan-jangan Wang Yuxuan juga sudah mati di tanganmu?"

"Cukup Xiaoyu!" Yi Yusha memukul meja, dia berdiri dengan ekspresi wajah penuh amarah. Dia segera menyeret Xiaoyu keluar dari penginapan, lalu menyuruhnya untuk membawa satu kuda dan segera meninggalkan penginapannya.

"Aku sudah menghubungi ayahmu. Mereka akan menjemputmu di Beizhou, pergilah ke sana sekarang." Yusha menyerahkan uang beberapa tahil.

Xiaoyu pergi tanpa mengatakan apapun lagi.

Yusha kembali memasuki penginapan dengan perasaan jengkel. Dia menatap Liang Xinyu yang tampak tak berdaya setelah mendengar ocehan kasar Xiaoyu tadi.

Dalam hati, dia sedikit merasa bersalah karena tidak menghentikan Xiaoyu lebih awal.

Saat pandangannya beralih menatap Yi Xuan, dia melihat gurat kebencian di mata pemuda itu. Dia tidak mengerti ekspresi itu sedang ditujukan kepada siapa.

Xinyu menyeka air matanya, lalu berjalan cepat keluar penginapan, "apa kamu masih ingin makan? Aku tidak. Jika kamu masih mau makan, aku akan menunggumu di tepi sungai. Aku ingin segera berangkat."

1
NurAzizah504
Aduh, patah hati lagi /Facepalm/
NurAzizah504
Lanjut, Kak /Grin/
NurAzizah504
Pastilah keturunan terakhir itu Xinyu
NurAzizah504
Pepet terus, jgn lepas /Facepalm/
NurAzizah504
Cemburu, ya, Bang, ya /Joyful/
Floricia Li
eeh lucu bangett
Floricia Li
seleranya yi xuan saaangat tinggi
Floricia Li
banyaknya selirnya 😅
NurAzizah504
Oh, wow sekali, Yi Xuan /Chuckle/
Floricia Li
hmmm dua duanya sama sama licik 😌
NurAzizah504
Lanjut, Kak. Buat Yi Xuan makin merasa bersalah /Joyful/
NurAzizah504: /Joyful//Joyful/
Xiao Lianhua: nanti aku yang merasa bersalah beneran/Sob/
total 2 replies
mama Al
nah bisa jadi
mama Al
nona jika dia pendekar tampan apa kamu akan jatuh cinta
mama Al
betul betul betul
NurAzizah504
Aku berharap Yu Shan bisa sembuh
Xiao Lianhua: doain ya kak:)
total 1 replies
NurAzizah504
Makin bikin penasaran sama alurnya /Sob/
NurAzizah504: Eh, jgn, dong /Sob/
Xiao Lianhua: bersabarlah menantikan bab berikutnya😭😭 sepertinya besok bolos up lagi🤣
total 2 replies
Floricia Li
ngakak, kasihan banget 😂
NurAzizah504
Aih, kok, malah jadi gini? /Sob/
NurAzizah504
Ampun, deh, Ziqian /Sob/
Ryo Manawa
rajin bener upload nya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!