NovelToon NovelToon
WARS OF SYSTEMS

WARS OF SYSTEMS

Status: sedang berlangsung
Genre:Sistem / Teen School/College / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Epik Petualangan
Popularitas:4.2k
Nilai: 5
Nama Author: 05 BAGAS LINTANG NUGRAHA

Ketika kampus memasang sistem di tubuh setiap mahasiswanya untuk mengontrol fokus mereka dalam berkuliah dan mencegah adanya gagal lulus. Mahasiswa yang berhasil luput dari pemasangan sistem itu, berjuang untuk melawan sistem yang telah memperbudak dan membunuh perasaan para mahasiswa yang kini bagaikan robot akademik. Apakah para mahasiswa itu berhasil mengalahkan kampus dan sistemnya ? Atau justru kampus akan semakin berkuasa untuk mengontrol para mahasiswa nya ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 05 BAGAS LINTANG NUGRAHA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

TEKNIK

Jo dan Ayu tiba di Gerbang Fakultas Teknik yang dipasangi portal-portal di tiap jalurnya. Ada tiga jalur, yaitu jalur mobil, motor, dan pejalan kaki. Mereka memasuki jalur pejalan kaki yang kecil, dan segera ditanyai oleh petugas yang berjaga disana. “ Mohon tunjukkan Kartu Mahasiswa. “

Tangan Jo merogoh saku kemejanya, menyerahkan Kartu Mahasiswa miliknya pada petugas tersebut. Petugas itu langsung memeriksanya, dan dengan cepat ia mengembalikan kartu itu pada Jo. “ Baik. Bisa masuk. “ Jo lega mendengarnya, tapi kemudian petugas itu melihat pada Ayu.

“ Mana kartumu ? “ Ayu jelas tak memiliki itu. Ia pun segera menunjukkan apa yang dibawanya. Piring dan sebungkus makanan yang terbungkus rapat. Itulah senjatanya sebagai alasan untuknya lolos dari pemeriksaan.

“ Aku datang untuk mengantarkan makanan. “ Ayu menunjukkan bungkus yang dipegangnya. “ Aku boleh masuk, kan ? “ Tapi, petugas itu tak mudah percaya padanya.

“ Berikan. Biar aku periksa. “ Ayu pun memberikan bungkus plastik itu, menatap sang petugas yang mulai membukanya. Jo yang juga berada disana, merasa cemas dan berharap kalau Ayu tak membawa hal-hal berbahaya dalam bungkus tersebut.

Dan ternyata, apa yang diharapkannya menjadi kenyataan. Petugas itu mengembalikan bungkus itu pada Ayu. “ Baik, kau boleh masuk. “ Ayu dan Jo lega mendengarnya. Keduanya langsung berbalik, namun petugas itu memanggil mereka kembali. “ Kau mau mengantarkan makanan pada siapa ? “ tanyanya dengan tatapan yang masih menyimpan kecurigaan.

Jo menelan ludah, ia melirik ke arah Ayu yang sama-sama merasa tegang. Ayu kemudian menjawab, “ Untuk Professor Neto. “ Wajah petugas itu kembali normal, dan sekali lagi mereka bersyukur karena rencana mereka tak harus terhenti disini. Mereka masih bisa melangkah lebih jauh, menjelajahi Fakultas Teknik dan gedung-gedungnya.

Berbeda dengan Fakultas Kehutanan dan Hukum, Fakultas Teknik memiliki banyak sekali gedung. Setiap gedung di Fakultas Teknik mewakili jumlah departemen yang ada di fakultas ini. Dan ada satu gedung tinggi besar bak gedung pencakar langit yang disebut TLC ( Technique Learning Center ) atau Pusat Studi Teknik dan satu gedung biasa di dekatnya yang merupakan Gedung Akademik Teknik, dimana dekan, kepala departemen, kepala prodi, dan staf administrasi fakultas bekerja. Total ada delapan belas gedung di fakultas yang begitu luas hampir menyamai luas satu kelurahan.

“ Itu adalah gedungku. Departemen Teknologi Informasi. “ Jo menunjuk gedung terdekat dari mereka, yang dicat biru muda. Mereka sendiri saat ini berada di pinggir Danau Teknik yang terkenal akan kemurnian airnya. “ Kau tahu kenapa gedung ku dicat biru ? “

“ Karena udah dibaca ? “ Ayu lalu terkekeh setelah mengatakannya dan Jo langsung paham maksudnya yang berhubungan dengan tanda dibaca dalam aplikasi WhatsApp.

“ Woy, bukan di-chat, biru ! “ Jo hampir menjerit untuk itu. “ Maksudku, dindingnya berwarna biru. Kau tahu kenapa ? “ Ayu semakin tertawa karena telah menjahili Jo, tapi kemudian ia pun menahan tawanya dan menyimak penjelasan dari Jo.

Ayu menggeleng. “ Aku tak tahu. Katakanlah, dan beri tahu aku. “ Jo lalu dengan gaya bak seorang dosen yang bekerja sambilan sebagai tour guide, mulai menjelaskan sejarahnya. “ Warna biru itu.. “ Penjelasan Jo itu membuat Ayu mengantuk karena saking membosankannya. Sudah berapa kali ia menguap setelah mendengar ceritanya.

“ Jadi, warna biru melambangkan teknologi. Makanya, departemenku menggunakan warna itu. “ Jo tersenyum bangga saat selesai menjelaskan. Tapi, kemudian ia sadar bahwa tak ada suara tepuk tangan yang bergemuruh. Jangankan tepuk tangan, bahkan suara sebagai tanggapan atas penjelasannya pun tidak. Lalu, ia mendengar ada suara dengkuran dari bawah. Matanya langsung mencari suara itu dan menemukan Ayu tengah tertidur pulas. “ Walah, walah.. sang putri telah bermimpi ternyata.. “

~~

Ayu meregangkan tangan dan kakinya dalam posisinya yang masih terlentang di atas rumput. Ia baru saja terbangun dari tidurnya yang amat pulas sekalipun hanya di pinggir danau. “ Sial ! Aku tertidur karena dongeng pengantar tidur darinya itu. “ Ia kemudian duduk, sambil mengucek-ucek mata menyadari bahwa Jo telah berada di dekatnya.

“ Aku tahu kalau ceritaku membosankan. “ Jo menatapnya dengan tatapan datar. “ Ini makanlah. “ Ia pun memberikan snack keripik kentang untuk Ayu, yang menerimanya dengan keadaan masih mengumpulkan nyawa.

Ayu mulai membuka bungkus snack itu. “ Padahal aku telah menghina ceritamu, tapi kau memberiku ini. “ Ia mengambil keripik pertama, dan mulai memakannya. “ Kau baik sekali, Jo. “

Jo menghela nafas. “ Ya, sebenarnya lebih ke kasihan. “ Ayu langsung memicingkan matanya. “ Kau sudah tak makan tiga hari. Selama itu kau tidur terus. Mau bagaimana lagi ? “

“ APA ? “ Ayu spontan berteriak kepadanya. Ia pun langsung terbatuk-batuk karena itu, dan Jo memberinya air mineral pula.

“ Minumlah. “ Ayu menerimanya tanpa ragu, dan langsung menenggaknya agar batuknya berhenti. Setelah ia tak batuk lagi, Jo berkata padanya, “ Sebenarnya itu air danau. “ Seketika, Ayu menyemburkan air itu karena kagetnya sementara Jo mulai tertawa terbahak-bahak. Ayu kini sadar bahwa dirinya telah dijahili oleh Jo.

“ Sialan ! “ umpat Ayu yang kesal. “ Kau menipuku, ya.. “ Meski gadis itu marah, tapi Jo tak peduli. Ia puas karena telah berhasil membalasnya.

“ Kau yang mulai. “ Jo bangkit berdiri. “ Jangan khawatir, kau cuma tidur selama lima belas menit. Dan air itu bukan air danau, itu air mineral, “ ucapnya sambil mengulurkan tangan pada Ayu, mengajaknya untuk berdiri bersama.

Ayu meletakkan tangannya. Ia pun bertanya, “ Apa kau kuat untuk mengangkat ku ? “ Jo dengan wajah meremehkan, mengangguk penuh percaya diri. “ Baik, “ kata Svetlana yang kemudian mencengkram tangan Jo dengan sekuat tenaga, dan tentu saja dengan kuku-kukunya yang tajam, membuat Jo setengah mati menahan sakit dan pegal secara bersamaan.

“ Nah, terimakasih. “ Ayu berdiri dengan senyum penuh kemenangan, sementara Jo memegangi tangannya yang pegal karena ulah Ayu yang memperlama dan memperberat dirinya sendiri untuk bangkit berdiri. Gila nih orang, batin Jo.

Melihat Jo yang merasa kesakitan, Ayu pun mulai menggodanya. “ Kenapa Jo ? Apa kau sakit ? “ tanyanya pura-pura peduli. “ Aku tak menyakitimu, kan ? “

Jo cepat-cepat menggeleng. “ Tidak. “ Ia berusaha menyembunyikan sakit dan pegalnya. “ Kita lebih baik langsung menemui Professor Neto saja, “ ajaknya untuk mengalihkan pembicaraan. Ayu mengangguk, lalu menepuk-nepuk bahu Jo yang masih terasa sakit. Jo hanya bisa diam, dengan mata berkaca-kaca menahan rasa nyeri yang kini menjalar ke seluruh tubuhnya.

~~

Mereka pun sampai di gedung yang berwarna jingga bagai bintang kejora di sore hari. Gedung itu adalah gedung departemen Teknik Mesin. “ Disana Professor Neto berada. “ Jo memandunya untuk masuk ke dalam, sementara Ayu memandangi betapa megahnya gedung ini. Penuh dengan aksesoris dan dekorasi yang menunjukkan betapa canggihnya gedung ini. Bahkan akses untuk membuka pintu gedung ini menggunakan KTM Fakultas Teknik.

“ Kau tahu kenapa dinding ini berwarna jingga ? “ tanya Jo, dan kemudian Ayu langsung membekap mulutnya itu.

“ Jangan bicara lagi ! Atau aku akan tidur disini dan kemudian bangun untuk mencakar mu. “ Ayu melepaskan tangannya dari mulut Jo, yang cuma tersenyum mendengar ancaman itu. Sebenarnya, Ayu adalah gadis yang manis dengan rambut shaggy berantakan tapi tetap memesona, hanya saja kadang kala kejahilan dan tingkahnya yang membuat seseorang tak merasakan ada hal yang menarik darinya.

“ Kita telah sampai. “ Jo tampaknya sangat mengenal setiap bagian dari Gedung Departemen Teknik Mesin sehingga mereka tak perlu susah-susah untuk menemukan ruangan Professor Neto.

“ Kau benar-benar hebat, Jo. “ Ayu memujinya, sementara Jo menunduk karena malu mendapat pujian.

HEH !

Jo dan Ayu langsung menoleh ke belakang, kepada sumber suara yang berteriak. Ternyata ada seorang pria yang tengah bergerak menuju mereka. Ayu merasa cemas dengan itu karena tampaknya orang tersebut menatap mereka dengan tatapan tidak suka.

“ Kalian mau apa disini ? “ Suara pria itu berat sekali, seperti suara perokok berat yang telah merokok berpuluh-puluh tahun.

Jo pun maju dan berkata, “ Professor Neto, apa anda masih mengingat saya ? “

~~

1
piyo lika pelicia
semangat ☺️
piyo lika pelicia
semangat dek ☺️
piyo lika pelicia
semangat ☺️
Acelinz: semangat juga kak
total 1 replies
piyo lika pelicia
hhhh 😂
piyo lika pelicia
semangat dek ☺️
piyo lika pelicia
semangat ☺️
piyo lika pelicia
Weh jangan 😫
piyo lika pelicia
semangat ☺️
Acelinz
tapi dia pun tak bisa keluar begitu saja karena situasinya
Acelinz
Memang pada dasarnya itu adalah sifat aslinya
Acelinz
Seperti itulah manusia, mudah tergiur akan sesuatu yang menarik tapi sebenarnya tidak jelas.
piyo lika pelicia
semangat dek ☺️
piyo lika pelicia
hah tak guna egois 😒
piyo lika pelicia
sebenar nya guru ini manfaatin mereka gak sih kok di fikir fikir gitu 🤔
Acelinz: benar, meski sebenarnya ada simpati dan harapan dari dosen tersebut kepada para mahasiswa nya
total 1 replies
piyo lika pelicia
hhhh 😂
piyo lika pelicia
ya gak usah kuliah kalau mau bebas diam aja di hutan
piyo lika pelicia
murit yang nakal
piyo lika pelicia
semangat adik ☺️
piyo lika pelicia
bukan kekanakan marah lah di tinggal gitu aja bahkan apa yang dia bilang enggak di dengerin.😒
Acelinz: lebih kepada kecewa, hanya saja dia juga butuh
total 1 replies
piyo lika pelicia
semangat dek ☺️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!