My Secret Wife

...××selamat membaca××...

   Brianna dan Gavin menuruni lift serta melangkah keluar gedung. Gavin membuka pintu kemudi setelah nona nya masuk, segera menutup mobil, kemudian memasang seat belt dan menyalakan mesin. tak berapa lama, mobil jenis Range Rover itu melaju dengan kecepatan tinggi.

selagi Gavin mengemudi, Brianna memfokuskan diri pada layar iPad yang menunjukkan laporan perusahaannya. seperti itulah ia bekerja dibalik perusahaan. walaupun Brianna tidak menunjukkan dirinya tetap ia akan mematai-matai kerja perusahaan nya. tetapi sesekali jika ada urusan sangat penting dirinya sendiri yang akan turun tangan tanpa menunjukkan wajahnya, bukan alasan ia tidak hanya ingin menunjukkan wajahnya saja!

"apa kau tidak sadar, bahwa kau melakukan kesalahan Gavin!" suara dingin Brianna memecahkan keheningan.

Gavin nampak terkejut karena nonanya tiba-tiba berbicara. menyadari Gavin yang termangu menyadarkan nya dengan cara berdehem.

"i-itu sepertinya tidak nona!" Gavin bingung apakah ia melakukan kesalahan! rasanya tidak, tapi apa maksud nonanya!

"ada pengkhianat" ucap Brianna tanpa menoleh pada layar ipadnya.

"maksudnya nona!" jawab Gavin yang tidak paham

"kamu tidak mengerti bahasa atau gmn ha?" amuknya dengan mata yang semakin berkilat tajam.

Gavin pun terdiam, Brianna bertindak mengatakan nya sekali lagi.

"dengar baik-baik, ada pengkhianat, dan tugasmu singkirkan dia! pengkhianat nya tuan bara, aku tidak mau orang seperti nya bekerja di perusahaan ku" menjelaskan nya dengan panjang lebar dan nada memerintah.

"baik nona!" ucap Gavin yang sedari tadi menggigil ketakutan. Gavin pun sadar telah melakukan kesalahan.

"hm jangan sampai lalai lagi! bagaimana bisa orang seperti nya termasuk pemegang saham! seharusnya kau tidak bekerja sama dengannya!" Brianna pun berbicara lagi, Brianna merasa kesal jika bertemu dengan orang bermuka dua.

"baik nona! saya tidak akan lalai lagi" ucap Gavin. fufufu! dia bersikeras untuk menahan keringat yang bercucur.

tanpa mengatakan sepatah kata lagi Briana menyenderkan kepalanya, sepasang matanya menatap ke arah jendela. dia meredam emosinya yang tadi mencuat. padahal dia sedang capek dan butuh ketenangan.

Drttt!

kini suara handphone berdering, Gavin yang fokus mengemudi tanpa niat menerima panggilan dari si penelpon.

namun Brianna yang nampaknya terganggu, mengubah posisinya kembali menjadi duduk tegak.

Brianna berdehem, memberinya perintah "angkat!"

Gavin segera menerima panggilan tersebut yang langsung terhubung pada earpiece nya tanpa menghentikan laju mobil dan fokusnya.

"halo, ada apa?" seru Gavin pada telepon.

Raut wajahnya tiba-tiba berubah. dia juga reflek menghentikan laju mobilnya, setelah mendengar lawan bicaranya di sebrang sana. perbuatan nya itu membuat Brianna langsung berdecak.

"ada apa denganmu Gavin?"

"maaf nona, aku tidak bermaksud, aku terkejut kerena mendapat laporan" Gavin memberi tahu

"hm katakan!" Brianna berkata tak sabaran.

Gavin itu menghembuskan nafas terlebih dahulu sebelum mengatakan apa yang terjadi.

"dua wanita yang akan dibawa ke kutub Utara! kabur nona!" kini Gavin dengan nada menyesal.

"apa? kabur!!" ujar Brianna.

Flashback on!

   bodyguard yang disuruh Gavin dengan membawa Danti dan bela. mereka kini diikat tangan dan kakinya dengan tali dan mulut yang dibekap isolasi yang menempel. namun pria itu tidak sadar bahwa salah satu dari mereka telah sadarkan diri.

'ada apa ini kenapa aku dan bela diikat?' ucap Danti dalam hati. sesekali melihat sekeliling nya.

'akh..kenapa aku tidak ingat sama sekali!' bentaknya dalam hati. sebab sebelum mereka dibawa mereka sudah disuntik dengan obat penghilang ingatan! ingatan disaat mereka disiksa! obat tersebut dibuat oleh Ruth tidak ada seorang pun yang tahu kalau di dunia ini ada obat penghilang ingatan tapi tidak luput dari seorang Brianna.

bela pun kini sadar matanya pun mulai mengkondisikan dengan sekitarnya. tanpa basa basi Danti segera menendang pria di kemudi hingga pria tersebut terbentur dan mobilnya menabrak pohon.

pintu mobil tersebut dibuka hingga Danti keluar menarik baju bela hingga tersungkur ke tanah.

"Emphh..Emphh!" (ayo bela kita harus kabur!)

bela berdiri dan kini mereka kabur dengan melompat-lompat dan berhasil lolos.

pria tersebut yang terbentur sadar dari pingsannya merasakan kepalanya yang sakit karena terbentur, tertinggal sesuatu ia pun langsung keluar dari mobil dan kedua wanita itu hilang. ia pun cepat-cepat melaporkan pada Gavin.

Flashback off!

"maafkan saya nona!" habislah Gavin, ia sudah banyak melakukan kesalahan hari ini..ia pun berangan-angan hukuman apa yang ia dapatkan kali ini.

"sudahlah...tidak apa Gavin!" Gavin yang mendengar nonanya itu pun merasa tersentuh. tidak apa katanya! apa nonanya kesamber petir tadi? pikir Gavin.

...××bersambung××...