NovelToon NovelToon
Penjara Cinta Sang Mafia

Penjara Cinta Sang Mafia

Status: tamat
Genre:Komedi / Tamat / Mafia / Konflik etika / Keluarga / Roman-Angst Mafia / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:69.6M
Nilai: 4.9
Nama Author: Kolom langit

SIAPKAN KANEBO UNTUK MENYEKA AIR MATA!!!

"Manakah yang akan membunuhnya, siksaan suami atau penyakit mematikan?"

Demi menghindari perjodohan dengan seorang pria yang merupakan mafia, ia menjebak seorang montir dan memaksa menikahinya. Tanpa disadari olehnya, bahwa sang montir ternyata adalah bekas seorang bos mafia.

Bukannya bahagia, Naya malah mendapat perlakuan buruk dari sang suami. Mampukah Naya bertahan dengan siksaan Zian di tengah perjuangannya melawat maut akibat penyakit mematikan yang menggerogoti tubuhnya?




IG otor : Kolom Langit

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kolom langit, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menunggu waktu yang indah

Naya masih sesegukan, bersandar di dinding kamarnya yang sempit dan pengap itu. Matanya menatap tas ransel miliknya dengan perasaan sedih.

Gadis itu tidak menyangka jika Zian akan semarah itu padanya. Hingga dini hari, Naya masih belum dapat memejamkan matanya.

Zianku, maafkan aku... Aku tidak tahu kalau aku akan melukai perasaanmu.

Pagi hari Naya terbangun dengan mata pandanya. Dia bergegas bangun dan menjalankan aktivitasnya seperti biasa.

Saat sedang memasak di dapur, tanpa sengaja dia bertabrakan dengan Zian.

"Selamat pagi," ucap Naya dengan senyumnya, seolah semalam tidak terjadi apa-apa antara dirinya dan Zian.

Akan tetapi Zian mampu melihat mata Naya yang lelah, dengan wajah pucatnya. Dia yakin semalam Naya pasti menangis.

Bagus, aku ingin lihat sampai dimana kau bisa menunjukkan senyum bodohmu itu.

Zian melewati Naya tanpa membalas sapaan gadis itu dan masuk ke kamar mandi. Naya pun melanjutkan memasaknya.

"Aku akan berhenti bekerja mulai hari ini," ucap Naya sesaat setelah Zian selesai sarapan. Zian tidak menyahut ucapan Naya. Dia hanya melirik gadis itu sekilas.

Menyadari sikap Zian yang seakan tidak peduli pada ucapannya, Naya pun hanya mampu tersenyum.

"Aku minta maaf. Aku tidak tahu kalau aku akan melukai perasaanmu. Mulai hari ini dan seterusnya, aku hanya akan hidup dari hasil kerjamu," ucap Naya seraya menunduk.

"Aku tidak peduli. Lakukan saja sesukamu. Tapi jangan campuri urusanku," ucap Zian ketus.

Beberapa saat kemudian, Zian melangkahkan kakinya keluar dari rumah itu. Naya pun segera beranjak menuju kamarnya dan bersiap-siap menuju suatu tempat.

Pagi itu, Naya pergi ke cafe tempatnya bekerja dan mencari Rafli.

"Mulai hari ini aku tidak bisa bekerja di sini lagi." kata Naya dengan wajah sedih.

Rafli begitu terkejut mendengar ucapan Naya yang tiba-tiba memutuskan berhenti bekerja.

"Tapi, Naya... kenapa? Apa ada yang membuatmu tidak betah? Katakan saja padaku!"

"Tidak, aku sangat senang bekerja di sini. Kalian semua sangat baik padaku."

Kalau Evan tahu Naya berhenti bekerja, dia pasti akan sangat kecewa. Bagaimana ini? batin Rafli.

"Nay, pikirkanlah lagi. Apa kau membutuhkan sesuatu? Aku akan berikan apapun. Tapi kau jangan berhenti bekerja, ya..."

"Maaf, aku benar-benar tidak bisa bekerja lagi. Aku permisi... Senang mengenal kalian semua," kata Naya sambil tersenyum.

Setelah minta izin pada bosnya, Naya menghampiri teman-temannya dan berpamitan. Beberapa orang terlihat sedih dengan keputusan Naya.

Kehadiran Naya menghidupkan cafe itu. Semangatnya yang menyala seperti api menyihir mereka, dalam beberapa bulan ini saja, Naya telah menjadi kesayangan di tempat itu.

Entah akan seperti apa reaksi Evan jika mengetahui Naya berhenti bekerja. Rafli sudah uring-uringan sendiri memikirkannya.

Setelah mengunjungi cafe itu, Naya bergegas menuju sebuah yayasan amal dengan membawa tas ranselnya yang berisi uang hasil jual mobilnya.

"Aku sudah berjanji pada Zianku, bahwa aku hanya akan hidup dari hasil kerjanya. Jadi aku tidak membutuhkan uang ini lagi. Aku akan menerima kemana takdir akan membawaku, dan menunggu sampai waktu yang indah tiba untukku," batin Naya saat sedang berada di depan sebuah yayasan amal dengan logo Yayasan Kia.

Seorang wanita yang menjadi pengurus yayasan itu membulatkan matanya ketika melihat uang yang sangat banyak yang di sumbangkan oleh Naya.

Ketika wanita itu menanyakan nama sang penyumbang, Naya hanya menjawab dengan menyebutkan nama Zian. Setelah itu, Naya bergegas meninggalkan tempat itu.

***

Naya duduk di sebuah taman, lalu mengeluarkan ponselnya dari dalam tas. Gadis itu pun mengeluarkan Sim card yang terpasang di ponselnya, lalu membuangnya ke sembarang arah.

"Kak Fahri, maafkan aku... Aku tidak bisa melanjutkan pengobatanku lagi. Aku tidak mau menjadi bebanmu. Aku akan membebaskanmu dari janji yang pernah kau ucapkan untukku. Bahwa aku akan berjuang untukmu dan kau berjuang untukku. Aku yakin kau akan berjuang untukku, tapi aku tidak mampu berjuang untukmu. Jadi aku akan melepasmu dan melupakan semua mimpi dan ambisiku. Aku ingin menjalani hidupku dengan menjadi istri seorang Zian saja. Lagipula pengobatan itu hanya akan memperlambat kematianku saja, bukan menyembuhkanku," gumamnya.

Selama beberapa saat Naya terduduk melamun di taman itu. Hingga hari hampir siang, barulah gadis malang itu bergegas pulang untuk menyiapkan makan siang untuk Zian dan Dimas.

****

Siang itu, bengkel milik Zian kembali di sibukkan dengan pekerjaan yang bertumpukan. Dimas dan Zian sedang sibuk-sibuknya mengutak-atik beberapa kendaraan yang rusak. Tiba-tiba Zian teringat akan sesuatu.

"Dimas, kau bilang kemarin beberapa temanmu ada yang bekerja di proyek pembangunan gedung di sebelah," kata Zian di tengah-tengah pekerjaannya.

"Iya, Bos... Memang kenapa?"

"Bisakah kau melakukan sesuatu untukku?" tanya Zian seraya menghentikan pekerjaannya sejenak. Ia lalu mendekati Dimas dan duduk di atas sebuah mobil.

"Apa yang bisa ku lakukan untukmu, Bos? Katakan saja!" sahut Dimas yang juga terlihat menghentikan pekerjaannya sejenak.

"Aku butuh beberapa informasi tentang pembangunan proyek itu. Kau bilang bos besar mereka ingin membangun sebuah gedung yayasan amal, tapi beberapa pemegang saham ingin membangun pusat perbelanjaan, kan?"

Dimas mengerutkan alisnya mendengar pertanyaan Zian. Biasanya bosnya itu tidak peduli urusan orang lain.

"Yang aku dengar begitu, Bos... Mereka bilang pemilik Kia group itu ingin membangun sebuah gedung yayasan amal dan rumah sakit gratis,"

"Lalu?"

Dimas menghela napas panjang, "Aku jadi penasaran siapa pemilik Kia Group, karena namanya tidak pernah disebutkan. Sepertinya dia orang yang sangat kaya. Kalau aku jadi dia, aku tidak akan membangun yayasan amal, lebih baik membangun pusat perbelanjaan atau taman hiburan, kan? Itu lebih menguntungkan."

"Benarkah begitu?"

"Tentu saja, Bos... Lalu informasi apa yang kau butuhkan?" tanya Dimas kemudian.

Zianpun berbisik di telinga Dimas, membuat Dimas membulatkan matanya.

"Kau bisa, kan?" tanya Zian seraya tersenyum penuh arti.

"Aku bisa saja melakukannya. Itu mudah bagiku, tapi untuk apa, Bos?" tanya Dimas heran.

"Kau akan tahu nanti. Kerjakan saja dulu apa yang aku katakan!" jawab Zian lalu kembali melanjutkan pekerjaannya.

Sementara Dimas terlihat berpikir keras. Mencoba meluruskan benang kusut di otaknya.

Untuk apa bos memintaku menyelidiki siapa pengkhianat pemilik Kia Group? Memang apa hubungannya dengan bos. Apa dia ingin mengambil keuntungan dari informasi itu? Ah, bos ini memang misterius.

Dimas pun dibuat bertanya-tanya dengan perintah Zian yang menurutnya tidak masuk akal itu.

"Bos, lalu bagaimana nasib bengkel ini? Apa kita akan pindah? Aku rasa tidak lama lagi mereka akan menggusur kita."

"Kau tenang saja, itu tidak akan terjadi. Kita akan tetap di sini selama aku menginginkannya," kata Zian dengan santainya.

Laki-laki itupun kembali serius melanjutkan pekerjaannya, sementara Dimas masih di penuhi dengan tanda tanya di benaknya.

****

Bersambung

1
jumirah slavina
dasarrrr Zin iprittttttt....
jumirah slavina
Thorrrrrrr trnyata tetap menguras emosi dan air mata.... ish... Zin iprit satu ini yahhhhh.... udah tau cerita tp ko' tetap nyesek... hhuuuuaaaaaaa
Azizach Samzain
alhamdulillah Q baca lagi..
dulu dah baca tapi ilang judulnya dan akhirnya semua judul mafia Q baca..
siapin tisu dan bergadang 😅
jumirah slavina
ish.... walaupun ini sdh yg k'2 Aku baca... dan udah tau ending'y.. tp Aku tetap aja kesal ma s' Zin ini... pen getok otak'y... hhuuuuaaaaaaa...
jumirah slavina
betul Mia... lebih tepat'y trgila² 🤦🤭🤣🤣
jumirah slavina
oleng s' Naya 🤦🤣
Ri Ri
jd Dimas ngiket Anita krna tkut ya?bkn krna mau sndiwrnya kliatan naturl
Ri Ri
ganteng loh si Dimas,gnteng versi lokal
Ri Ri
berarti bs sj Zian jth cinta sm Anita klo Anita menggodanya ya?
Ri Ri
Zian gnteng bet lg serius bgtu
Ri Ri
justru yg gk normal yg blm mnkh
Ri Ri
lagunya wali dik
Ri Ri
tp hebat sih Zian walaupun maskn Naya gk enak tetep dmkn ampe abis dn gk pernh protes jd ingat dlu pas dia blm tau klo Naya itu Kia, Naya tuh hrnya bjr mask biar lbh enk msknnya biar nnti klo Zian dh plng dia bisa bngga ma Naya krn msknnya sdh enk dmkn
Bahreil Ajah: mntapp
total 1 replies
Nadia safira
alurnya sedikit muter2 tapi tapi scara keselurhan bagus.
Anna Wong
Luar biasa
Tari Suherman
Kecewa
Tari Suherman
Buruk
win_salis
baca lagi kedua kalinya ..meskipun harus nangis kembali...suka dgn novelnya
Sulis Tyawati
whahaha hahahaaha.... nasib zian
Rizkha Nelvida
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!