NovelToon NovelToon
Anak Tengah

Anak Tengah

Status: sedang berlangsung
Genre:Keluarga / Cinta Murni
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: destianawi

si anak tengah yang lahir di keluarga kecil perantauan, yang mulai memasuki remaja. Sebuah ikatan darah yang kuat antara seorang ayah dan anak gadisnya. Kisah masa lalu anak tengah terlalu banyak kejutan hingga ia mampu melewati sampai akhir cerita hidupnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon destianawi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

POV fabian

"Cinta, maukah kamu menjadi istriku?" fabian kecil bertekuk lutut pada anak perempuan cantik sebayanya. Disambut riuh gemuruh teman-teman yang menyaksikan drama seru tontonan mereka.

"Baiklah bian, aku mau jadi istrimu" cinta menjawab malu dengan pipi semu merah.

"cieeeeeeeeeeeeee ada pengantin baru! bian, cinta kita bilangin loh ke orangtua kalian.hahahah" ledek salah satu dari teman mereka.

"silahkan saja aku tidak takut, aku akan melindungi cintaku dari ledekan kamu! lagian ini kan hanya permainan ya kan cinta?" bian bertanya pada cinta karena takut cinta monyetnya bertepuk sebelah tangan.

"Terimakasih bian sudah melindungiku dari ledekan dia, ia tenang teman-teman ini hanya permainan. Kalaupun besar nanti kita beneran menikah ya kenapa sih? berarti orangtua kita gak marah dong."

"huuuuuuuuu gak seru, katanya mainan tapi malah jadi ledek-ledekan. Ayo kita pulang sudah sore waktunya mandi dan mengaji." ucap teman lainnya.

Semua bergegas pulang ke rumahnya masing-masing, sedangkan dua anak kecil yang baru saja mengungkap janji cinta monyetnya berjalan beriringan karena rumah mereka tidak berjauhan.

"Cinta, kamu serius besar nanti mau menikah denganku?" ekspresi muka berharap fabian kepada cinta.

"hmmm gimana yah, aku sih gak ngerti masalah begitu bian kan kita masih kecil. Nanti aku tanya orangtuaku dulu yah boleh gak kamu jadi suami aku nanti." jawab cinta

Jawaban mengambang dari cinta jadi kalimat akhir sebelum berpisah masuk rumah masing-masing. Cinta sesampainya di rumah justru langsung bertanya hal konyol untuk seusia mereka.

"Mih, Pih apa boleh kalau besar nanti fabian jadi suamiku?" mereka yang ditanya saling pandang dan kebingungan mendengar anaknya yang belum cukup umur sudah mempunyai pilihan suami masa depannya.

"hey cinta kamu masih kecil, apa yang membuatmu bertanya hal konyol begini pada kami?"

"Tadi fabian menikah denganku di taman mih,pih. Lalu dia bertanya apakah besar nanti aku mau menjadi istrinya juga? Yah aku jawab, biar cinta tanya mamih dan papih dulu. Begitu mih,pih."

"ya ampun astaga cintaa hahahah.. kamu bikin lelucon saja, itu kan hanya bermain jangan dipikirkan. Kamu harus ingat sekolahmu lebih penting dari apapun. Ada saatnya nanti ketika dewasa kamu akan memilih pria yang hebat di masanya." ucap mamih

"Iya cinta tahu mih, tapi papih apakah boleh kalau aku memilihnya dari sekarang? cinta janji bakal tetap rajin sekolah."

Papih dan mamihnya memijat kening mereka karena pusing mendengar permintaan anak kecilnya yang membedakan benar dan salah pun masih keliru.

"Cinta, terimakasih sudah jujur pada kami. Sekarang kamu mandi dulu ya sudah sore dan harus berangkat mengaji, untuk pertanyaanmu biar nanti papih dan mamih yang urus." Jawab bijak papih

Di rumah lainnya hal sama dilontarkan oleh lelaki kecil kepada orangtuanya. Berbeda dengan orangtua cinta yang pusing mendengar permintaan puterinya, kini orangtua fabian justru pasang badan untuk mewujudkan keinginan puteranya.

"Liat bun, ini baru anak ayah sudah mantap yakin dengan pilihannya sedari dini."

"Ayah, ini sungguh di luar nalar permintaan anak seusianya! bagaimana bisa kita menuruti keinginannya?" jawab bunda sedikit mendebat keputusan suaminya.

"Tenang bun, jangan terlalu tegang. Toh mereka juga tidak langsung nikah besok kan? Kita sebagai orangtua ya setidaknya mengusahakan keinginan anak selagi baik pilihannya, kalau pun tidak anggap saja menambah relasi perkenalan dengan keluarga cinta. Betul bukan?"

Mendengar ayahnya menyetujui keinginan fabian, ia bersorak sorai gembira karena cinta memang gadis kecil tercantik. Sedangkan bunda hanya bergeleng kepala melihat kekompakan suami dan anaknya yang menurut dia terlalu dini untuk dilakukan.

Setelah itu, kedua keluarga bersilaturahmi dengan niat awal berkenalan lebih dekat dan mengajak untuk mengawal hubungan perjodohan anak mereka yang masih terlalu kecil untuk memegang sebuah komitmen jangka panjang. Fabian dan Cinta sangat bahagia keinginan mereka dikabulkan, yang jelas mereka senang untuk hari ini dan tidak berpikir ke depannya yang mungkin melewati jalan terjal dalam menggapai cita-cita mereka.

Dua tahun kemudian, keluarga cinta dipindah tugaskan untuk dinas di daerah lain. Berpindah rumah adalah jalan satu-satunya agar papih cinta bisa selalu berdekatan dengan keluarganya, itu membuat fabian dan cinta justru sedih karena harus berjauhan. Mereka sama-sama takut kehilangan dan mungkin akan lupa dengan janji kecil yang telah dibuatnya sewaktu di taman. Tetapi, orangtua mereka menjamin untuk tetap berkomunikasi kapan pun cinta mau. Fabian mengantar kepergian keluarga cinta di bandara dengan rasa pilu.

"Bian jangan nangis, janji yah sama cinta tunggu aku sampai ketemu lagi nanti."

"Iya bian janji, bakal tunggu cinta sampai besar nanti. Hati-hati di jalan yah cinta." Bian sambil memeluk sahabat kecilnya itu yang terlanjur membuat janji untuk menikah ketika besar nanti.

10tahun lamanya membuat fabian tetap setia menunggu kabar cinta dan keluarganya. Di awal kepindahan mereka, fabian dan cinta masih saling berbagi kabar tetapi lama kelamaan karena kesibukan masing-masing akhirnya sulit dihubungi nomor cinta. Fabian yang masih setia dengan janjinya tetap menunggu sampai ia berjumpa dengan wanita cantik di sekolahnya. Kesetiaan bian pada cinta mulai luntur karena seringnya berjumpa dengan wanita cantik di sekolahnya.

Sedangkan cinta di seberang sana masih berharap bahwa fabian tetap sabar menunggu. Ia kehilangan kontak fabian saat rumah barunya kemasukan maling hingga beberapa harta berharganya hilang termasuk dengan handphone cinta. Cinta berusaha mencari dari media lain tetap tidak menemukan kontak fabian. Jadi ia hanya bersabar menunggu waktunya ia pulang kembali ke Indonesia.

"Bian aku berharap, kamu masih memegang janji kecil kita di taman itu." ucap lirih cinta sebelum tertidur di kasurnya.

1
Citlaly Alvarez
Thor, aku sudah tidak sabar untuk baca kelanjutannya!
Blush✨☃️
Bikin nggak tidur!
Kei Kurono
Meleleh sudah air mata menunggu update terbaru, thor~
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!