NovelToon NovelToon
Hutang Cinta Liam & Elena

Hutang Cinta Liam & Elena

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Playboy / Konflik etika / Beda Usia / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi
Popularitas:10.2k
Nilai: 5
Nama Author: Seraphine E

Berawal dari Elena yang menolong seorang pria asing saat sedang mendaki gunung, membuat Elena harus kehilangan seluruh tabungan yang dia simpan untuk masa depannya. Sementara pria itu kabur melarikan diri dari rumah sakit keesokan harinya dengan meninggalkan sepucuk surat.
Kesal karena merasa tertipu, Elena bertekad membuat Liam untuk membayar hutangnya beserta bunganya.
Tapi dirinya malah terjebak dalam situasi romantis dan berbahaya.
Kelanjutannya bisa dibaca sendiri ya, masih on going...

Dukung terus Author, bisa like, vote, komen atau follow.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Seraphine E, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 2 - Mendaki

Jam 12 malam, Elena dan Kyra sudah berkumpul di lokasi pertemuan. Seorang laki - laki yang berdiri didepan pos berteriak lantang, "Baiklah... Para pendaki, dengarkan aku sebentar!!!"

Laki - laki itu jelas seorang pendaki veteran, dia mengenakan jins belel, dengan sepatu bot hiking dan jaket parka tebal menutupi hingga bagian leher. Tak lupa topi bisbol usang dengan logo salah satu tim favorit juga bertengger di kepalanya. Di bahunya tersandang sebuah megaphone kecil, sejenak maya berpikir untuk apa dia membawa megaphone sekecil itu malam - malam begini. Apa dia berniat untuk memberitahu lokasi mereka kepada binatang buas yang aktif di malam hari?.

Wajah laki - laki itu tidak enak dilihat, selain karena raut wajahnya yang masam dan kumis tipis seperti digambar oleh spidol, dia juga berisik. Sesaat Elena jadi teringat dengan Nova. "Kenapa aku malah memikirkan dia sih" geleng Elena.

Laki  - laki itu memperkenalkan dirinya sebagai Dion, dia menjelaskan hal - hal standart seperti tentang aturan keselamatan dan tidak memisahkan diri dari rombongan apapun yang terjadi. Setelah briefing yang membosankan selama 15 menit, mereka pun akhirnya memulai jelajah malam itu.

Gadis bernama Betty itu juga tampak asik dengan rombongan mereka sendiri, seolah lupa jika mereka sudah mengajak Elena dan Kyra untuk ikut, "Yah kami kan hanya cadangan. Tapi lebih baik begini, toh kami tidak mengenal mereka" batin Elena.

Selang beberapa menit berlalu, Elena menyadari jika Dion tampak tidak terlalu peduli dengan rombongan yang dia bawa. Meskipun dia banyak mengoceh tentang banyak hal, tapi Dion tidak terlihat antusias. Seolah dia sedang memikirkan hal lain. Maya menebak jika bukan karena bayaran yang menggiurkan memandu para pendaki pemula ini, mungkin Dion lebih memilih tidur diranjangnya yang hangat.

Sekilas bersama dengan rombongan Betty, Elena paham jika mereka hanyalah sekumpulan anak - anak manja yang rela membayar lebih hanya untuk merasakan pengalaman seperti ini. Beberapa kali mereka berhenti untuk berfoto bersama, "Apa yang mau difoto di tempat ini, gelap begini memang pemandangannya bisa terlihat?" celetuk Elena.

Betty tersenyum tidak senang, "Mungkin kau tidak tahu apa - apa soal ini, tapi ini penting supaya kami bisa mempostingnya di media sosial dan orang - orang akan mengaguminya. Kau cobalah juga" sinisnya.

"Huh...."

"Kyra, apa aku saja yang merasakan atau memang cara bicara gadis itu memang menyebalkan?"

"Kukira kau buta dan tuli, sudah sejak tadi mereka seperti itu. Kalau tahu seperti ini seharusnya aku tidak ikut" sahut Kyra

***

Mereka terus berjalan menyusuri jalanan yang sedikit terjal di gunung itu, Elena yang mulai merasakan keanehan mengeluarkan kompas miliknya. Benar dugaannya, mereka didekat area terlarang.

"Maaf pak Dion, kurasa kita harus segera kembali. Ini terlalu dekat dengan area terlarang" kata Elena.

Semuanya terdiam tak percaya, apalagi Dion dengan wajah gahar tampak gusar dengan ucapan Elena, "Dia pasti benar - benar tidak memperhatikan dan asal membawa kami begitu saja. Dasar sialan" pikirnya.

Dion lalu mengecek lokasi tempat mereka berada, malu mengakui apa yang dikatakan oleh Elena benar dia berdalih jika dia pikir para pendaki itu ingin ke area terlarang dan meyakinkan rombongan yang lain untuk tidak panik dan tetap mempercayainya.

"Kalau kalian mau kesana, silahkan. Tapi aku dan temanku akan kembali, jangan khawatir aku hapal jalan kembali" ucap Elena seraya berbalik.

"Pak Dion biarkan saja dia, percuma bicara dengan gadis tidak tahu terima kasih sepertinya. Kita lanjutkan saja perjalanan ini" katanya

Kyra sedikit khawatir, "Tenang saja, kalau kita mengikuti tanda yang aku tinggalkan. Kita akan kembali dengan selamat" ucap Elena seraya menunjukkan pita berwarna kuning terang ditangannya dan di ranting tempat dia mengikat pita itu.

Tiba - tiba dari arah belakang mereka terdengar teriakan rombongan Betty dan kawan - kawannya. Sedetik kemudian dia mendegar bunyi tembakan menderu.

"Hah.... Jangan - jangan ada pemburu liar" pikir Elena.

Tanpa pikir panjang dia segera menyeret Kyra untuk pergi meninggalkan tempat itu. Elena berlari cukup jauh, berusaha mengeluarkan Kyra dari tempat berbahaya itu.

"Semua gara - gara aku, karena iming - iming gratis dari si bodoh itu, aku membahayakan Kyra" batinnya.

"Kyra, kau tidak apa - apa?" tanyanya sambil menoleh.

"Kyra...???" --- "Dia menghilang?" kata Elena panik.

***

Elena tidak menyadari sejak kapan dia dan Kyra terpisah, karena terlalu fokus untuk keluar dari hutan, tapi setelah dia memperhatikan sekitarnya dia menyadari bukan Kyra yang hilang tapi dirinya. Jalan satu - satunya sekarang dia harus bermalam di tempat terbuka tanpa ada selimut atau apapun yang bisa menutupi tubuhnya dari gigitan serangga dan udara dingin, jika dia memaksakan diri untuk tidur dan membiarkan tubuhnya terekspos bebas oleh udara lembab dan dingin, bisa - bisa dia akan terkena hypotermia.

Kompas dan suar miliknya pun juga berada di tas yang dibawa oleh Kyra yang membuatnya kesulitan untuk memberi pertanda kepada regu penyelamat.

"Hari yang buruk untuk mati disini" ucapnya sedikit lantang.

"Kau benar" jawab seseorang dengan suara parau di belakangnya.

Elena berjingkat mendengar tiba - tiba ada suara yang membalas perkataannya.

"Hantu?"

"Si-siapa kau?" --- "Apa kau juga tersesat?" tanya Elena berusaha menjaga jarak.

Elena mengarahkan senter ponselnya ke arah pohon dimana suara itu berasal, seorang pria dengan perut berlumuran darah ada dihadapannya.

"Kau manusia kan?" tanya Elena.

"Kalau aku bisa bertahan hidup sampai besok aku akan tetap menjadi manusia dan bukan mayat" lirihnya.

Melihat pria itu kesakitan, Elena memberanikan diri untuk mendekati pria itu. "Pa-paman, apa kau diterkam binatang buas?"

"Gadis kecil, jangan bertanya padaku. Aku hampir tidak memiliki tenaga untuk bicara saat ini" pria itu menjengit menahan nyeri di perutnya, dari luar Elena bisa mellihat darah terus mengalir dari lukanya yang terlihat seperti...... luka tembak.

"Kalau kau tidak ingin membantuku, pergilah. Aku tidak akan menyalahkanmu kalau aku mati disini. Ini bukan pertarunganmu. Cepat pergi, tempat ini berbahaya" kata pria itu lagi.

"Kau sendiri yang bilang ya, aku pergi nih paman" ---- "Yakin, kau mau aku pergi. Kau mau mati sendirian disini?" meskipun dari nada bicaranya Elena terlihat berani, sebenarnya dia sangat takut. Pikiran buruk berputar - putar di otaknya, bagaimana jika dia adalah penjahat yang sedang diburu polisi atau penculik remaja.

Pria itu terkikik pelan, "Pergilah, jangan pedulikan paman tua ini"

Elena memutar badannya dan beranjak pergi. Baru beberapa langkah dia kembali dan menghampiri pria itu.

"Paman, aku akan menolongmu tapi kau harus janji tidak menculikku, menyakitiku atau membunuhku" kata Elena.

Tanpa menunggu jawaban pria itu, Maya mengeluarkan handuk kecil dari dalam tasnya dan beberapa obat-obatan untuk pertolongan pertama.

"Tunggu... Kau mau apa?" tanyanya khawatir.

"Mau apa lagi, tentu saja mengobatimu"

"Memangnya kau bisa? Bagaimana kalau kau malah membunuhku?" ucap pria itu ragu.

"Paman, kau ini bagaimana sih? Bukannya tadi kau menyuruhku pergi supaya kau bisa mati sendirian disini. Kenapa sekarang kau takut kalau aku membunuhmu?" sewot Elena.

"Bukan begitu.. tapi kan... Aghhh" --- "Apa yang kau siramkan itu?" pekik pria itu sambil meringis kesakitan.

"Cairan pembersih luka" ---- "Untuk orang yang sekarat, kau terlalu banyak bicara. Cepat pegang ponselku dan arahkan ke perutmu. Aku tidak memiliki tiga tangan untuk memegang semuanya"

Pertama - tama Elena membersihkan luka di perut pria itu, dia terpaksa merobek baju pria itu untuk digunakan sebagai penahan sakit di mulutnya. Selesai membersihkan luka dan juga membalut luka pria itu, Elena mengeluarkan sebotol air didalam tasnya saat sebuah benda yang dia syukuri terjatuh.

"Klotak" Elena menoleh dan langsung tersenyum melihat pistol suar di tangannya.

"Kita selamat..... Huaaa syukurlah" Elena bersiap menembakkan suar itu ke udara saat pria itu menarik tubuhnya.

"Baji*ngan tua, apa - apaan kau?" ucap Elena marah sambil berusaha melepaskan diri.

"Sst.. Diamlah" bisik pria itu.

Dari kejauhan dia melihat serombongan pria besar dengan senjata terkokang di tangannya. Menyadari bahaya didekatnya, Elena pun menuruti pria itu tanpa dia sadari posisinya sekarang benar - benar tidak menguntungkan dirinya sama sekali.

****

1
davil_14
bagus
Gabutz
lanjut thor yang banyak
Gabutz
akhirnya yang ditunggu tunggu
Risna Sari
seru
Gabutz
kpn update thor udh lama gak update aku bolak balik buat liat apa udh update atau belum tapi ternyata belum. lanjutttttt ya thor
Gabutz
masih nunggu update, tetap semangat dan sehat selalu yaa thor
Gabutz
kpn update thor?
Gabutz
double up ya thor
Gabutz: ganti yang kemarin gak update
total 1 replies
Gabutz
lanjut thor ceritamu makin seruuuu
Gabutz
lanjut
Gabutz
kyknya Elena tinggal dirumah aron karena permintaan Liam deh
Gabutz
lanjutttt double update thor
Gabutz
lanjuttttt
Neneng Dwi Nurhayati
keren ceritanya kak
Gabutz: pake sekaliiii malah
total 1 replies
Gabutz
lanjut
Gabutz
kpn update?
Gabutz
kapan double/triple updatenya thor 😀
Gabutz
lanjut thor
Gabutz
lanjutttt thor
Gabutz
lanjutttt
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!