Kenangan Lama Dan Baru Mora

Waktu kembali pintu sekolah terbuka dimana semua siswa mulai beraktivitas untuk memulai pembelajaran yang baru. Tapi hari pertama masuk sekolah kadang kala ada siswa yang sangat malas dan tidak bersemangat. Karena mas liburan sudah berakhir tapi ada juga yang senang karena mereka bisa teman mereka kembali. Untuk Mora yang seperti bisa masuk kelas khusu dimana hanya ada 10 di kelas itu. Dimana siswanya sangat jenius dalam bidang tertentu. Dua orang ahli dalam matematika tingkat profeseor tapi mereka gagal dalam bidang lain.

Tiga orang ahli dalam jenis olah raga baik itu menganjam atau tidak. Ada kasus dimana  salah satu dari ketiga orang itu masuk dalam kata pembunuh bayaran. Tapi pihak sekolah menutup semua masalah itu karena uang yang diberikan sangat menguntungan mereka pihak sekolah. Satu orang ahli dalam bidang fisika dan kimia. Sudah banyak karya yang dia dia buat hingga di jual oleh pemerintah oleh siswa itu sendiri. Tapi harganya bisa dikatakan sangat merugikan untuk yang membeli karena mahal.

Dua orang yang lain ahli dalam bidang teknologi dan akting. Salah satu keduanya juga menjadi artis tingkat nasinal dengan berbagai drama dan sinetron yang sangat di sukai oleh masyarakat. Untuk dua orang yang lain ahli dalam semua bidang karena mereka masing-masing menjalankan bisnis orang tua mereka yang sudah meninggal.

Mora yang masuk ke dalam kelas suasana sedikit menekan tapi bisa di atasi olehnya. Mora tersenyum dan mencari tempat duduknya hingga kepala sekolah dan wakil kepala sekolah yang mengajar 11 siswa termasuk Mora. Tapi pada saat yang sama juga Mora mendapatkan pesan yang tidak terduga dari Putra Jaya yang menemukan orang di balik pembunuhan Sara.

Karena kelas sudah di mulai Mora untuk urungakan membaca isi pesan itu sampai sekalas berakhir.”Akhirnya selesai juga,”ucap Mora yang bersandar. Tapi saat Mora hendak istirahat sepuluh orang siswa itu datang ke tempat duduk Mora dengan tatapan ingin tahu bakat apa sampai dia bisa masuk ke dalam kelas khusus di SMA Mutiara.

“Hai kamu anak baru bagaimana kamu bisa masuk ke kelas Khusus ini?,”ucap satu Pria yang bernama Ze yang ahli dalam bidang Kimia dan Fisika.

“Aku hanya mengikuti syarat masuk ke sekolah ini saja. Apa ada masalah dengan aku ada disini?,”kata Mora dengan santai.

“Kurasa kamu sama sekali tidak takut dengan kita ya Mora,”ucap Swim ahli olah raga dan pembunuh bayaran. Mora mendengar itu hanya tersenyum hingga dia melihat notifikasi berita terbaru. Kawan satu kelas melihat Mora dan melihat beritanya. Dimana berita itu membahas tentang Bela dan M.R yang ikut dalam lomba internasional.

Mora hanya bisa santai melihat sampai dimana dua karya yang dibuat oleh Bela dan M.R diperlihatka ke publik dimana ada kesamaan dan ada yang berbeda. Setelah keduanya orang itu diwawancara Bela yang sedikit ragu dengan jawabannya membuat para penjuri curiga dengan hasil yang dibuat oleh Bela. Sementara M.R dengan singkat menjawab dengan jelas dan singkat membuat semua orang sama sekali tidak ragu dengan hasilnya.

Tapi karena dilakukan secara live dan siaran itu hanya ulangan saja membuat dua kelompok yang berbeda dari yang suka dan tidak suka. Pihak yang suka mengatakan kalau Bela masih belajar dan hasil itu adalah murni dari Bela sendiri dimana pihak suka membela Bela. Tapi pihak yang tidak suka mengatakan kalau Bela itu plagiat mencuri hasil orang lain tapi kenapa karma karena hasilnya masih mentah dan belum sempurna. Ada juga yang mengatakan kalau Bela itu meminta orang luar untuk menjadi tenar dan di sukai banyak orang.

“Kenapa kamu menonton itu Mora?,”ucap Beta.

“Hanya menarik saja, tapi melihat sikap kalian ini pasti mendukung M.R ya,”kata Mora yang tersenyum dan mengakhiri melihat hasilnya.

“Tentu saja kami memilih M.R dia itu jenius apa kamu tidak tahu Blog yang bernama anak bodoh dan anak jenius itu adalah milk M.R. Ada juga blok rahasia yang bernama M.R yang lebih luas biasa,”ucap Impit.

“Apa kamu sudah menyelidiki sampai situ hebat juga kamu. Tapi apa kamu sudah tahu identitas asli dari M.R. itu?,”kata Edwan. Impit hanya menggelengkan saja smabil berkata,”Sistem yang menjaga identitas itu sangat kuat sulit untuk di bobol.”

Di tempat lain Bela yang masih mengurungkan di kamarnya karena merasa banyak wartawan yang datang untuk menanyakan tentang keaslian dari katya ilmiah yang dia buat di lomba nasional dan karya yang dipublikasikan di blognya.

Sari melihat putrinya yang tertekan masuk ke kamarnya dan mencari tahu apa yang sudah terjadi dengan Bela. Bela masih menangis dan marah saat melihat komentar yang menjerumuskan dirinya.”Ini pasti kamu Mora yang membuat aku malu, awas saja kamu akan aku beri kamu perhitungan nanti,”ucap Bela yang marah dan melampiaskan kemarahannya.

Tapi saat Bela marah Sari mendengarnya dan langsung berkata,”Apa maksud kamu Bela barusan?.” Bela melirik ke arah pintu dan terkejut kalau ibunya ada disana. Wajah Bela yang tertunduk hingga Sari datang mendekat dan berkata,”Cepat katakan kepada ibu apa semua yang dikatakan oleh mereka itu benar kamu kamu menyuruh orang atau mengambil karya orang lain. Siapa orang itu biar ayah dan ibu yang mengurusnya untuk kamu.”

Bela melihat ke arah ibunya dan berkata,”Mora.” Sari mendengar itu tidak percaya sampai akhirnya Bela memberitahukan kepada ibunya. Kalau karya ilmiah yang selama ini dia buat adalah rencana kasar yang dibuat oleh Mora. Bela yang mengambilnya saat Bela tidak ada dikamar dan mengubah susunannya menjadi milinya sendiri.

Sari mendengar itu awalnya tidak percaya sampai mendengarkan penjelasan dari Putrinya. Sari pergi untuk memberi tahukan kepada Bram kalau semua karya ilmiah ini dibuat oleh Mora. Tapi Bram juga tidak percaya kalau selama ini hasil dari nilai Mora itu dibawah rata-rata dan tidak mungkin Mora bisa membuat Karya ilmiah.

Bela yang ikut dengan ibunya juga memberikan dua catatan yang dibuat oleh Mora. Setelah melihat tulisan itu sama dengan Mora, Bram baru bisa percaya kalau semua ini ulah dari Mora. Bram segera mengubungi Mora saat tengah malam untuk meminta Mora kembali ke rumah karena mereka rindu masakan Mora.

Tapi disisi lain Mora yang mendapatkan panggilan itu sangat tidak percaya dengan Bram. Karena Mora telah membaca pesan dari Putra Jaya kalau ibunya mati karena ulah dari Sari. Wajah Mora yang sangat marah dan ingin membalas dendam kepada Sari ibu tirinya. Tapi dia belum mendapatkan waktu yang pas malah dia mendapatkan panggilan dari Bram untuk kembali.”Firasatku buruk saat aku nanti pulang ke rumah. Apa lagi suara Bram sediki berbeda, apa yang sedang terjadi di rumah ya?,”batin Mora. Apa yang akan di dapatkan oleh Mora setelah dia pulang ke rumah?.