NovelToon NovelToon
Slice Of Life

Slice Of Life

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Single Mom / Cinta Seiring Waktu / Wanita Karir / Persahabatan / Slice of Life
Popularitas:188.3k
Nilai: 5
Nama Author: Reny Rizky Aryati, SE.

Slice Of Life berkisah tentang sepotong kehidupan yang dialami oleh tiga orang perempuan yang berbeda usianya serta dunianya.

Mereka lalu bertemu tanpa sengaja di sebuah aplikasi pertemanan karena suatu postingan viral di media sosial.

Menjadikan ketiganya lalu menjalin sebuah persahabatan yang unik.

Apakah mereka akan sanggup terus mempertahankan persahabatan mereka dengan problema serta konflik yang mereka hadapi masing-masing ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reny Rizky Aryati, SE., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29 Aplikasi Pertemanan I

Tek... ! Tek... ! Tek... ! Tek... !

Terdengar suara ketikan pada laptop di atas meja bergerak cepat dengan sendirinya.

Layar monitor menyala terang memperlihatkan gambaran sebuah aplikasi yang sedang menyiarkan tayangan aktif.

Muncul kemudian deretan akun-akun dari pengguna aplikasi pertemanan dengan gambar-gambar wajah foto yang tertera jelas di lingkaran pada layar laptop.

Ada garis-garis berbentuk panah yang saling terhubung satu dengan lainnya di lingkaran sejumlah akun-akun bergambar foto lalu muncul tanda warna merah menyala dari setiap garis yang terhubung itu.

Setiap garis panjang yang terhubung serta menyala dengan tanda merah menandakan bahwa setiap akun-akun itu memiliki keterkaitan erat berupa tautan khusus yang artinya akun itu saling berkontak dan terhubung satu sama lainnya.

Tampak tiga akun bergambar foto wajah Angie Liu, Jennifer Chan dan Rose Yan menyala kuat dari layar laptop yang sedang aktif.

Tiga akun tersebut terhubung oleh garis panah yang sangat tebal berwarna merah terang dan paling mencolok dari sejumlah akun-akun lainnya.

Muncul tiga gambar amplop surat dengan hiasan daun waru berwarna hitam terkirim pada masing-masing akun tersebut.

Garis-garis panah tebal yang terhubung pada setiap tiga akun tersebut lalu bergerak cepat saat pesan terkirim masuk ke dalam kotak surat yang muncul pada tiap-tiap akun.

Tek...

Tek...

Tek...

Kembali tuts laptop bergerak cepat secara otomatis di atas keyboard.

TRING... ! Muncul tanda merah kembali menyala terang berbentuk kotak pemberitahuan.

..."HUBUNGAN PERTEMANAN MASIH BERTANDA DAUN WARU BERWARNA HITAM YANG BERARTI HUBUNGAN DARI TIGA AKUN MASING-MASING PENGGUNA APLIKASI PERTEMANAN MASIH BELUM MENUNJUKKAN KEDEKATAN MEREKA !"...

Deretan kalimat tertulis dengan rapinya pada layar monitor laptop, memberitahukan akan hubungan kedekatan diantara tiga akun-akun tersebut.

..."UNTUK MENGARAH PADA TANDA DAUN WARU BERWARNA MERAH PEKAT MASIH DIPERLUKAN TAHAPAN LAINNYA... !"...

Kembali tertulis kalimat pada layar laptop yang menyala otomatis itu.

..."UNTUK TAHAP ADA TIGA LANGKAH YANG HARUS DISELESAIKAN OLEH MASING-MASING PENGGUNA AKUN PADA APLIKASI PERTEMANAN KARENA UNTK MENDAPATKAN TIGA TAHAPAN WARNA DAUN WARU YANG BERBEDA DENGAN LEVEL SETIAP TAHAPNYA MASIH DIBUTUHKAN LANGKAH UNTUK MENCAPAINYA OLEH TIGA ORANG PEREMPUAN ITU... !"...

Aplikasi pertemanan mulai berkerja aktif menyampaikan pesan-pesan tertulis tersebut kepada pesan terkirim pada setiap akun-akun pengguna aplikasi pertemanan.

Tring... ! Bunyi pesan terkirim pada kotak pesan milik tiga perempuan yang bernama yaitu Angie Liu, Rose Yan serta Jennifer Chan.

Angie Liu terbangun dari tidurnya di tengah malam ketika terdengar suara bunyi notifikasi berdering nyaring yang berasal dari laptopnya.

Kling... ! Kling... ! Kling... ! Kling... ! Angie Liu bergegas mendekat ke arah laptop miliknya lalu membuka cepat laptop itu.

Tampak sebuah pesan terkirim berupa amplop bertanda daun waru berwarna hitam pada kotak pesannya disertai tanda merah yang berbunyi.

Angie Liu mengarahkan mouse lebih dekat ke arah laptopnya lalu ditekannya amplop bertanda daun waru warna hitam pada layar laptopnya.

Muncul deretan kalimat berisi notifikasi setelah amplop tersebut dibuka.

Angie Liu segera membacanya lalu dia melihat garis tebal yang menyambung kepada akunnya serta ke dua akun lainnya.

"Aku harus jumpa darat dengan dua orang kenalanku yang berinisial RY serta JC itu", ucap Angie Liu saat dia mengarahkan cursor mouse miliknya ke arah amplop dengan daun waru warna hitam saat dia membacanya.

Angie Liu menatap lekat-lekat layar laptop miliknya yang tertera tulisan kalimat pemberitahuan dengan meminta pada Angie Liu sebagai pengguna aplikasi untuk segera menemui dua orang kenalannya itu jika ingin daun waru pada amplop tersebut berubah warnanya yang berarti level naik.

"Apa-apan ini ??? Kenapa jadi begini aturannya ??? Kenapa aku harus menemui mereka sedangkan aku tidak mengenal mereka dengan baik ???" ucap Angie Liu yang terlihat agak keberatan dengan isi notifikasi itu.

Cepat-cepat Angie Liu memasukkan amplop berdaun waru hitam ke dalam kotak sampah.

Angie Liu menghapus file pesan yang terkirim dari aplikasi pertemanan karena dia berpikir hal itu tidaklah penting.

"Apa maksud dari notifikasi itu ? Dan apa coba pentingnya dari aplikasi ini ?" kata Angie Liu agak kesal sebab dia harus terbangun pada tengah malam, hanya karena sebuah pesan aneh yang tidak berguna.

Angie Liu segera mematikan laptopnya lalu berbaring kembali ke atas tempat tidurnya.

Namun, kedua matanya tidak dapat dia pejamkan bahkan dia sudah tidak merasa mengantuk lagi.

"Aaakh.. !!!" pekiknya kesal lalu terjaga dari tempat tidurnya sembari mengacak-acak rambutnya.

Angie Liu kembali membuka laptop miliknya lalu memeriksa isi pesan lainnya.

Sebuah pesan masuk sekitar tiga hari yang lalu dari kenalannya yang berinisial RY dan JC ke dalam kotak pesan tak terbaca.

"Rupanya mereka membalas pesanku'', kata Angie Liu lalu membuka kotak pesan tak terbaca dari dua orang kenalannya.

RY mengirim pesan berisi nomer teleponnya sedangkan JC membalas pesan pada sebuah postingan tiga hari lalu dan belum sempat dilihat oleh Angie Liu.

Angie Liu menoleh ke arah ponsel i-phone keluaran produk terbaru dari atas ranjang tidurnya, sejenak memandanginya lama lalu dia meraihnya.

Dipandanginya layar ponsel miliknya itu dengan sikap diam.

Hatinya mulai bimbang ketika dia hendak membuka i-phone di tangannya, haruskah dia menelpon RY tapi untuk apa dirinya menghubunginya.

Di dada Angie Liu berkecamuk rasa bimbang serta keyakinan yang beradu menjadi satu, keraguan terus menghinggapi perasaannya saat ini.

"Ahk !!!'' pekik Angie Liu sembari menghela nafas pelan, tanpa berpikir lagi, dengan cepatnya dia membuka layar i-phone miliknya.

Disentuhnya layar i-phone yang ada di tangannya dengan ujung jari tangannya lalu menekan nomer milik RY kenalannya.

Tut... Tut... Tut... Tut... Tut... Tut... Suara telepon berdering dari arah i-phone miliknya saat Angie Liu menelpon RY.

"Hallo... Siapa ini ?" sapa dari arah telepon.

"Namaku Angie Liu, bisakah kita bertemu ?" tanya Angie Liu dari balik ponselnya.

"Angie Liu ? Maaf, ya, aku tidak kenal, bagaimana kamu bisa tahu nomer teleponku ini ?" sahut suara itu.

"Dengan siapa aku berbicara sekarang ini ?" tanya Angie Liu.

"Dengan Rose Yan sendiri", sahut suara dari arah telepon.

"Rose Yan ?!" kata Angie Liu sembari menautkan kedua alisnya.

"Benar, namaku Rose Yan, darimana kamu mendapatkan nomer ponselku ini ?" sahut suara Rose Yan dari balik telepon saat berbicara.

"Dari aplikasi pertemanan yang ku dapatkan dari kenalanku yang berinisial RY, dia memberiku nomer ponsel pribadinya", kata Angie Liu.

Tiba-tiba suara berseru keras dari arah teleponnya, Angie Liu sempat terkejut ketika mendengarnya lalu dia bertanya kembali pada pemilik nomer telepon ini.

"Ada apa ?" tanya Angie Liu.

"Ya, Tuhanku !!!" seru suara Rose Yan terdengar kembali dari arah telepon.

"Kenapa ?" tanya Angie Liu semakin kebingungan.

"Ternyata kau AL, ya ! Salam kenal dariku, dapatkah kita berbicara melalui vidio call, Angie Liu ?" sahut suara Rose Yan dari arah telepon.

"Panggilan vidio call ???" ucap Angie Liu terperangah kaget.

"Ya, benar ! Aku ingin berbicara denganmu secara empat mata melalui panggilan vidio call, dapatkah kamu memenuhi permintaanku ini ?" sahut suara Rose Yan kembali terdengar dari balik telepon.

"Mmm..., baiklah..., silahkan !" ucap Angie Liu.

"Baiklah, aku akan melakukan panggilan vidio call dan tunggu sebentar karena aku akan mengalihkan panggilan telepon ini ke panggilan vidio call", kata suara Rose Yan yang disertai panggilan teralihkan.

Tut... Tut... Tut... Tut... Tut... Tut... Suara panggilan vidio call dari Rose Yan yang ada pada layar i-phone milik Angie Liu bergetar nyaring, segera Angie Liu mengangkat teleponnya.

"Hai... !" sapa Angie Liu dengan senyuman ramahnya.

1
Bouyan
👍👍👍
Anonymous
❤️❤️❤️❤️❤️
horse win
💕💕💕
Manno Riky
🎁🎁🎁🎁🎁🎁
stumble guy
💯
LoL öz
♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️
Reny Rizky Aryati, SE.
☺️☺️☺️☺️
Anonymous
amazing story
Reny Rizky Aryati, SE.
👍👍👍👍👍👍
Reny Rizky Aryati, SE.
/Ok//Ok//Ok//Ok//Ok//Ok/
Reny Rizky Aryati, SE.
👍👍👍👍👍👍👍👍👍
Reny Rizky Aryati, SE.
/Ok//Ok//Ok//Ok//Ok//Ok//Ok//Good/
Reny Rizky Aryati, SE.
/Good//Good//Good//Good//Good//Good/
Hera Imoet
senangnya punya teman baru.. 😁🤭
Hera Imoet
engeh ga ya .. bukan nya pernah ketemu ya mereka... hehehehe lanjutttt 😘
Hera Imoet
gitulah laki2 egois.. merasa bisa mengurus anak... yakin bisa... meremehkan kekuatan perempuan yaa... the power of emak emak... hehehehe lanjutttt thoorrr cemungutzz yupzzz 😘
Hera Imoet
lanjutttt thoorrr cemungutzz yupzzz 😘
Reny Rizky Aryati, SE.: /Ok//Ok//Ok//Ok//Ok//Ok//Ok/
total 1 replies
Hera Imoet
lawan jc.. jangan pernah membiarkan pembulyan sedikitpun.. berikan efek jera pada mereka, secara kamu sama hak dengan mereka... lanjutttt thoorrr cemungutzz 😘
Hera Imoet
bagus ceritanya... dengan 3 pemeran utama dengan masing2 masalahnya namun bersahabat di dunia Maya sampai berkeinginan saling menguatkan semoga di kenyataannya jg yaa
Hera Imoet
semoga kamu kuat ya RY.. ada anakmu yg bisa menguatkan kamu... semangat... semangat juga buat author 😘
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!